pengaruh metode field trip berbantukan L

PROPOSAL PENELITIAN
Pengaruh Metode Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project
Based Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan
Ekosistem Pada Siswa Kelas X
Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Disusun oleh :
Riska Riskiawati
063101121002

Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
2015

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan

Rahmat


dan

Hidayat-Nya,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh
Metode Fieldtrip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning) Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok
Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X”. Proposal ini disusun sebagai salah
satu syarat guna memenuhi tugas mata kuliah metode penelitian di
Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyusun proposal ini. Bantuan dan dukungan yang telah diberikan sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini dengan baik.

Semoga semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini dapat diterima oleh Allah SWT. Semoga proposal ini
dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Sukabumi, Juli 2015

2

Penulis

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang ..........................................................................................1
Rumusan Masalah .....................................................................................2
Tujuan Penelitian ......................................................................................2

Manfaat Penelitian ....................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ..............................................................................................5
B. Kerangka Berpikir ....................................................................................11
C. Hipotesis ...................................................................................................12

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Metode Penelitian .....................................................................................13
Desain Penelitian ......................................................................................13
Definisi Operasional .................................................................................13

Subjek Penelitian ......................................................................................15
Teknik Pengumpulan Data ........................................................................15
Teknik Analisis Data .................................................................................16
Waktu dan Tempat ....................................................................................18
Instrumen Penelitian .................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................21

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya, dan majunya
pendidikan ditentukan oleh manusianya. Oleh karena itu, pendidikan butuh
pembelajaran yang efektif dan efesien. Pembelajaran di Indonesia sudah bukan
berpusat pada guru, tetapi siswa diminta untuk menemukan sendiri materi
pembelajaran, sedangkan guru hanya memberikan garis besarnya. Di sini guru
harus pintar dan kreatif dalam menemukan media pembelajaran untuk membantu
pemahaman siswa.Guru harus memiliki bekal kemampuan untuk dapat mendidik

melalui kegiatan studi kependidikan.
Kurikulum tahun 2013 menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung. Siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan
proses agar mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Kegiatan
pembelajaran biologi dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti
pengamatan, pengujian atau penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri
melalui tugas baca, wawancara narasumber, simulasi atau bermain peran,
demonstrasi, dan lain-lain.
Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran. Pada
hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan
menggunakan hanya satu metode saja. Pembelajaran dengan menggunakan
banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih
bermakna. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat
tercapai dengan baik.
Berbicara tentang pelajaran biologi, yang objek belajarnya adalah mahluk
hidup dan interaksi dengan lingkungannya. Agar PBM (Proses Belajar Mengajar)
biologi dapat terlaksana dengan baik, maka seorang pendidik harus mengetahui
dan mempersiapkan strategi yang akan dipakai saat PBM berlangsung. Seorang
pendidik mata pelajaran Biologi harus dapat memberikan pengalaman belajar

yang baik dan bermakna bagi peserta didiknya untuk setiap pokok bahasan materi

1

biologi yang akan diajarkan. Sehingga pelajaran biologi yang selama ini
umumnya dikenal membosankan dapat berubah menjadi belajar biologi
merupakan

belajar

tentang

mahluk

hidup

beserta

fenomenanya


yang

menyenangkan dan bermakna. Hal ini menjadi tugas utama bagi seorang pendidik
biologi

untuk

membuat

inovasi

dalam

pembelajaran

Biologi

dengan

memperhatikan metode dan pendekatan yang akan dipilih dan digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Umum
Secara umum, penelitian ini merumuskan bagaimanakah Pengaruh Metode
Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning) Terhadap Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan
Ekosistem Pada Siswa Kelas X
2. Rumusan Khusus
Secara khusus penelitian ini merumuskan:
a. Apakah yang dimaksud dengan metode field trip ?
b. Apakah yang dimaksud dengan PJBL (Project Based Learning) ?
c. Bagaimanakah penerapan metode field trip tersebut?
d. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan metode field trip ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang
Pengaruh Metode Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning)
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam
Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X.
2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X



semester 2.
Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X




semester 2.
Menjelaskan definisi dan cara kerja dari metode pembelajaran field trip.
Menerapkan model pembelajaran PJBL sebagai alat bantu dalam proses



belajar mengajar.
Merubah paradigma siswa bahwa mata pelajaran Biologi merupakan



pelajaran yang membosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan.

Mengetahui adakah peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan
sesudah diterapkan metode field trip pada mata pelajaran Biologi.

2

D. Manfaat Penelitian
Selain tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini juga mengharapkan adanya
manfaat sebagai dampak tercapainya tujuan penelitian. Ada beberapa manfaat
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi Siswa
Salah satu manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bermanfaat bagi
siswa. Siswa yang dimaksud yaitu siswa yang menjadi subjek penelitian.
Adapun manfaatnya bagi siswa antara lain:
 Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran



Biologi.
Mempermudah siswa dalam memahami materi yang dianggap sulit.
Memberikan pengalaman baru dan unik dalam proses belajar


mengajar.
2. Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru antara lain yaitu:
 Menambah pengetahuan guru tentang metode field trip dan


penerapannya dalam proses belajar mengajar.
Memotivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang sesuai



dengan materi pembelajaran.
Memotivasi guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

3.

Bagi Sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu memberikan informasi mengenai
salah satu permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Informasi yang
diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sekolah
dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan serupa dalam

4.

rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu memberikan pengalaman
melaksanakan penelitian di bidang pendidikan, khususnya mengenai
penerapan metode pembelajaran yang inovatif. Pengalaman yang peneliti
peroleh dari penelitian ini dapat menjadi bekal untuk melaksanakan penelitian
lainnya dalam rangka menambah pengalaman dan pengetahuan.

3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab kedua dalam proposal ini yaitu kajian pustaka. Kajian pustaka
dalam penelitian ini meliputi: Kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis
penelitian. Selengkapnya kajian pustaka dalam proposal ini dijelaskan sebagai
berikut.
A. Kajian Teori
1. Metode Pembelajaran Field Trip
a. Definisi metode field trip
Metode dibedakan dengan pendekatan. Pendekatan (approach)
lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode
(method) lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. (Rustaman,
2013:107).
Metode field trip adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti meninjau pabrik, sawah,
bengkel dan sebagainya (Asmani 2010:150 dalam Dani Sahulekha
2013:14) yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Field trip

4

bukan sekedar rekreasi semata, akan tetapibelajar atau memperdalam
suatu pelajaran denganmelihat kenyataannya.
Metode field trip dilaksanakan dengan mengajak siswa belajar
diluar kelas dengan panduan guru melalui petunjuk dan tugas pelaksanaan
kegiatan secara tertulis. Adanya petunjuk dan tugas yang jelas dari guru
bertujuan agar kegiatan yang dilakukan di luar kelas dapat berjalan sesuai
dengan tujuan dan rencana pembelajaran
Field trip dapat berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran,
memacu pembelajaran individual, mengandung sapek sosial, aspek
petualangan dan aspek lingkungan. Dengan field trip diharapkan dapat
membuat siswa lebih nyaman dan senang ketika pembelajaran
berlangsung dan dapat melatih siswa untuk menggunakan waktu secara
efektif. Siswa menjadi lebih dekat dengan lingkungan yang cukup
memberikan rangsangan rasa ingin tahu, siswa bermain sambil beajar,
mengamati fenomena alam dan melaksanakannya.
Pada pelaksanaanya, metode field trip dapat digunakan untuk
mengenal konsep baru yang belum diketahui siswa dan memperkuat
gambaran yang diberikan dalam kelas. Field trip juga menekankan pada
pengalaman belajar di luar kelas yang menawarkan pengalaman unik bagi
siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia di sekitar.
Field trip menuntut guru untuk menyajikan sebuah desain pembelajaran
yang mampu membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa dalam
sajian yang menyenangkan. Oleh karena itu, kreatifitas guru sangat
diperlukan

dalam

merencanakan

kegiatan

pembelajaran

dengan

menerapkan metode field trip.
Berdasarkan pengertian dan pernyataan diatas, dapat disimpulkan
bahwa metode field trip adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan
di luar kelas dengan mengunjungi suatu tempat ntuk mempelajari sesuatu.
Metode field trip

membantu siswa mendapatkan gambaran konkrit

tenteng objek yang sedang dipelajari. Pada penelitian ini, peneliti
menerapkan metode field trip dalam pembelajara ekosistem pada mata
pelajaran Biologi.

5

b. Langkah-langkah metode field trip
Metode field trip berguna bagi siswa untuk membantu memahami
kehidupan nyata dalam lingkungan beserta segala permasalahannya.
Dalam kunjungan ke lapangan atau objek, siswa diharapkan dpat
menemukan konsep sendiri dari hasil eksplorasi dan pengamatan yang
telah dilakukan. Agar penerapan metode field trip dapat dilakukan secara
efektif, maka dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan langkahlangkah sebagai berikut.
a.

Persiapan
Guru harus mentapkan tujuan pembelajaran dengan jelas,

memperimbangkan pemilihan tehnik yang cocok, menentukan objek
yang menarik dan sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan
kepada siswa dan lamanya waktu kunjungan, pembagian tugas kepada
siswa dan pembagian siswa dalam kelompok.
b. Perencanaan
Tempat yang menjadi tujuan akan dibicarakan bersama siswa
dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi:
 Tujuan field trip
 Objek yang akan diamati
 Jumlah siswa yang ikut berpartisipasi dalam field trip
c. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan field trip, siswa melakukan tugas sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah ditetapkan, sednagkan guru
mengawasi, membimbing, dan mengarahkan bila perlu menegur
sekiranya ada siswa yang tidak menaati ketentuan yang telah dibuat.
Ketua kelompok atau ketua rombongan mengatur segala sesuatunya,
mematuhi tata tertib yang telash ditentukan bersama, mengawasi
tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya serta
memberi petunjuk bila perlu.
d. Menulis Laporan Pengamatan
Pada akhir penerapan metode field trip siswa diminta untuk
menulis paragraf atau karangan dari kesimpulan yang diperoleh,
menindak lanjuti hasil pengamatan seperti membuat grafik, gambar,

6

model-model, diagram, seta alat-alat lain. Hasil pengamatan siswa
dikumpulkan setelah waktunya selesai.
c. Kelebihan dan kekurangan metode field trip
Suatu metode atau pendekatan tidak lepas dari kekurangan maupun
kelebihannya saat digunakan. Dengan melakukan karyawisata banyak
hal yang akan diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
diantaranya adalah:
 Siswa dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai
materi yang dipelajari dengan tanpa berlama-lama tinggal
diruang kelas sehingga mereka tidak meras bosan untuk


belajar.
Siswa mampu menganalisis penerapan materi dalam



kehidupan di sekitar mereka.
Siswa mampu mengembangkan suatu teori dengan melihat



kenyataan yang ada.
Tanpa ada paksaan mereka termotivasi untuk teri=us
belajar, karena dengan begitu mereka meras terbebaskan
untuk berkreasi. Sehingga mungkin mereka menemukan
bukti kebenaran teorinya, atau mencoba teorinya kedalam
praktek.

Penggunaan metode ini juga masih mempunyai keterbatasan yang
perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaannya dapat berhasil dan
berdaya guna. Pembelajaran menggunakan teknik ini pastinya berada
diluar kelas, bahkan bisa jadi diluar sekolah. Oleh karena itu butuh
waktu untuk berjalan meskipun tidak terlalu jauh, namun hal itu
memotong jatah waktu yang tersedia.
Selain itu, ketika menjumpai siswa yang sulit untuk diatur guru
biasanya kesulitan dalam mengendalikan mereka, dengan kata lain
mereka selalu seenaknya sendiri. Ketika berada diluar kelas tidak

7

belajar, akan tetapi justru mereka menggunakan kesempatan tersebut
untuk hal lain.
Metode field trip merupakan salah satu metode yang menuntut guru
untuk menyajikan sebuah desain pembelajaran yang mampu membangkitkan
motivasi dan semangat belajar siswa dalam sajian yang menyenangkan. Oleh
karena itu, kreatifitas guru sangat diperlukan dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan metode

field trip. Dalam penggunaan

metode ini guru harus memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi
dilapangan, diantaranya adalah jarak dan kondisi siswa.
2.

Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan

seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini
diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Berdasarkan teori hierarki
kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori
motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki
motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat
untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang
sekarang.
Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan
kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil
belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk
mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat
yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Maslow dalam Latansa. 2014).
Kemudian menurut Alderfer dalam Latansa. 2014) motivasi belajar adalah
suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang
(individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan
tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi. Jadi motivasi belajar adalah
kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan
belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara

8

belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi
kegiatan-kagiatannya.
Jenis motivasi dalam belajar dibedakan menjadi dua jenis, masingmasing adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, motivasi intrinsik
merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan
sesuatu kebutuhan dan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar, misalnya belajar karena ingin menguasai suatu konsep atau belajar
ingin menjadi dokter. Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang
tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak
berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Misalnya belajar karena
ingin mendapat peringkat satu agar mendapat hadiah dari orang tuanya.
Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik dalam Martinis Yamin (2006:
170) meliputi sebagai berikut:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarah perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Tinggi rendahnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran menurut Hamzah B. Uno (2006:
27) adalah :
1. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar.
2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
3. Motivasi menentukan ketekunan belajar.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
pada umumnya dengan beberapa indikator yang mendukung. Schunk and
Zimmerman (2009: 1) berpendapat: “Among source of motivation the are:

9

interests, self-efficacy, volition, task values, confidence in learning, outcome
expectancy and future time perspective”. Pendapat di atas menjelaskan
motivasi dapat dilihat dari: minat, kemandirian, kemauan, nilai ulangan,
kepercayaan diri dalam belajar, orientasi pada hasil, dan pandangan terhadap
masa depan. Hamzah B. Uno (2006: 23) mengklasifikasikan indikator
motivasi belajar sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar.
5. Adanya kegiataan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Biologi

merupakan

sarana

untuk

meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta tanggung jawab sebagai seorang
warga negara yang bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa,
negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil belajar yang diharapkan dalam pembelajaran biologi meliputi
pengetahuan ilmiah, keterampilan ilmiah, dan sikap ilmiah. Disamping itu melalui
pembelajaran biologi dapat dikembangkan minat dan nilai-nilai. Agar hasil belajar
termaksud dapat dicapai maka perlu dikembangkan pembelajaran biologi yang
berpusat pada aktivitas siswa melalui pemberian pengalaman secara langsung.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman
langsung dalam pembelajaran biologi adalah penerapan metode pembelajaran
field trip. Dalam penelitian ini untuk menerapkan metode pembelajaran field trip
diperlukan beberapa perangkat pembelajaran berupa bahan ajar Ekosistem dan
LKS yang berbasis PJBL.

10

Penerapan metode pembelajaran field trip dengan menggunakan bahan ajar
Ekosistem, LKS berbasis PJBL akan meningkatkan pemahaman konsep, minat
dan keterampilan ilmiah siswa.

C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan berdasarkan teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalu
pengumpulan data (Sugiyono 2011:99)
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H0:

Metode pembelajaran field trip tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
biologi dalam pokok bahasan ekosistem pada siswa kelas X.

H1:

Metode pembelajaran field trip memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatn motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
biologi dalam pokok bahasan ekosistem pada siswa kelas X.

11

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dasar
penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan
itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang
diinterpretasikan

oleh

setiap

individu

(Sukmadinata

2005

dalam

Haryanto) . Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan
dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui
interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002 dalam Haryanto).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategistrategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan
untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
Dengan

demikian

arti

atau pengertian

penelitian

kualitatif tersebut

adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah
dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasy
experimental design, dimana hanya satu syarat eksperimen saja yang dipenuhi.
Pada desain ini terdapat kelompok kontrol atau pembanding, juga dilakukan
pengacakan,akan tetapi proses pengacakan tidak bisa sepenuhnya dilakukan
karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Jadi hanya kelas nya saja
yang diacak, tapi tidak pada siswanya.Pada penelitian ini terdapat dua kelas yang
dipilih secara acak (random) yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

12

C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penyusunan proposal penelitian ini
dimaksud untuk menghindari perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal
yang bersifat esensial yang dapat menimbulkan kerancuan dalam mengartikan
judul, dan maksud dari penelitian, disamping itu juga sebagai penjelas secara
redaksional agar mudah dipahami dan diterima oleh akal sehingga tidak
terjadi dikotomi antara judul dan pembahasan dalam penelitian ini. Sesuai
dengan judul “Pengaruh Metode Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project
Based Learning) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Biologi Dalam Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X”, maka
batasan pengertian diatas meliputi :
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode field trip adalah cara mengajar
yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu
di luar kelas atau sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Field
trip juga menekankan pada pengalaman belajar di luar kelas yang menawarkan
pengalaman unik bagi siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan
dunia di sekitar. Siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior
knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan
pengalaman baru.
b. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa pada
angket untuk mengukur beberapa kriteria yang digunakan setelah proses
pembelajaran. Motivasi belajar yang dimaksud merujuk pada motivasi belajar
menurut Hamzah B. Uno (2006: 23) yang mengklasifikasikan indikator
motivasi belajar sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

13

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar.
5. Adanya kegiataan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
c.

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa
pada ranah kognitif pada konsep Ekosistem.

D. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah guru dan siswa SMA Kota Sukabumi. Sesuai
dengan penjelasan awal, bahwa guru harus memiliki kreatifitas dan inovasi untuk
menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak meras jenuh dalam
mendalami sebuah materi. Alasan subjek penelitian yang pertama adalah guru,
karena yang mengatur segala macam proses pembelajaran adalah tugas seorang
guru. Peran giri disini sangatlah penting, bagaimana cara seorang guru
menjelaskan materi ajar dengan menggunakan metode yang efektif dan sesuai
yang dapat membuat siswa memahami konsep dasar dan pengembangannya dari
materi yang diajarkan.
Alasan memilih siswa sebagai subjek penelitian yang kedua disini adalah,
karena siswa merupakan sasaran dan penentu keberhasialn apa yang sudah
dikerjakan seorang guru. Apakah dengan metode yang telah diaplikasikan siswa
mampu memahami materi yang diajarkan.
Diakhir pelajaran akan diasakan evalusi atau tes, yang bertujuan untuk
mengetahui dan memahami penjelasan dan penguasaan materi, selain itu kegiatan
ini juga bertujuan untuk menilai keberhasilan seorang guru dalam menjelaskan
materi dan menerapkan metode pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat melakukan

pengujian

terhadap

variabel

penelitian,

sebelumnya perlu diperoleh data-data penelitian. Untuk memperoleh data-data
tersebut peneliti akan menggunakan beberapa teknik penelitian. Antara lain:

14

Wawancara terbuka, dokumentasi, observasi, dan tes. Berikut teknik-teknik
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini.
a. Wawancara Terbuka
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan
secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual (Sukmadinata :
2006). Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan jenis wawancara
bebas yang dilaksanakan tanpa menggunakan pedoman yang tersusun secara
sistematis. Pedoman dari wawancara ini hanya garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, responden bebas
memberikan jawaban. Wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini
dilakukan bersama guru SMA kelas X. Garis besar wawancara dalam
penelitian ini antara lain mengenai: masalah yang dihadapi guru dalam
pembelajaran Biologi, nilai KKM mata pelajaran Biologi, metode
b.

pembelajaran yang biasa diterapkan guru dalam proses pembelajaran.,
Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dalam bentuk dokumendokumen. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui data nama dan jumlah siswa yang menjadi anggota kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, data dokumentasi dalam yang akan
digunakan dalam penelitian ini juga berupa daftar rekap nilai siswa, foto dan

c.

video proses kegiatan pembelajaran.
Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata
2006:220). Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk
memperoleh data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Dengan
menggunakan metode field trip, penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan

d.

dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa PJBL.
Tes
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian berbentuk tugas yang
harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa
yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai siswa lainnya atau nilai standar
yang di tetapkan. Teknik tes digunakan dalam penelitian ini karena dapat
mengukir sejauh mana siswa memahami konsep yang sudah diajarkan.
15

F.

Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis

data penelitian. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: Analisis tahap awal
dan akhir. Secara lengkap analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut.
1.
Analisis Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang
akan dianalisis.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Jika kedua
kelas mempunya varian yang sama maka sampel tersebut dikatakan
homolog. Untuk menguji kesamaan dua variabel, digunakan uji Barlett
dengan menggunakan uji Chi Kuadrat (Chi-Square).

Karakteristik Chi‐Square:
a. Nilai Chi‐Square selalu positip.
b. Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu distribuai Chisquare dengan DK= 1,2,3,dst.
c. Bentuk Distribusi Chi‐Square adalah menjulur positip.
f 0−f e
∑ (¿)²
fe
¿
x2=¿
Di mana :
X2 = Nilai chi-kuadrat
Fe = Frekuensi yang diharapkan
Fo = Frekuensi yang diperoleh/diamati
2.

Analisis Tahap Akhir

16

a.

Analisis Data Deskriptif
 Analisis Lembar Kerja Siswa
Analisis lembar observasi ini digunakan untuk menganalisis aktivitas
siswa. Penskoran lembar observasi ini dilakukan dengan rating
scale, yaitu skor 1 untuk tidak baik, skor 2 untuk cukup baik, skor 3
untuk baik dan skor 4 untuk sangat baik.
 Menghitung Nilai Akhir Hasil Belajar
Menghitung nilai akhir hasil belajar siswa dengan rumus sebagai berikut.

LKS I + LKS II
+2 x nilai evaluasi
Nilai Akhir =
4
ketuntasan klasikal=

∑ ¿ x 100
∑n

Keterangan :

∑ ¿ = Jumlah siswa tuntas belajar individu

∑ n = Jumlah total siswa
 Data Tanggapan Siswa
Data tanggapan siswa terhadapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan cara yang sama dengan data aktivitas siswa dalam proses
b.

pembelajaran.
Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah skor aktivitas pembelajaran
field trip pada pokok bahasan Ekosistem sebagai sumber belajar otentik
berpengaruh terhadap skorpenguasaan materi. Perhitungan uji hipotesis
menggunakan program SPSS.

G. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat penelitian ini akan dilakukan pada semester genap di
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Sukabumi.

H. Instrumen Penelitian

17

Instrumen yang akan dipakai pada penelitian ini adalah berupa Lembar
Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek dengan pokok bahasan ekosistem. Adapun
LKS nya adalah sebagai berikut.

LKS EKOSISTEM (KUADRAN)
Pokok Bahasan : Komponen Ekosistem dan Interaksi yang Terjadi di Dalamnya
Tujuan

: Siswa memahami komponen-komponen ekosistem dan mampu
menganalisis interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem
tersebut.

Alat dan Bahan:


Kuadran ukuran 1x1 m



Tali rafia



Meteran



Alat tulis



Kertas



Kaca pembesar (lup)

Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar sekolah dan sebarkan kuadran secara acak 3
kali ulangan.
3. Amati tiap komponen ekosistem yang terdapat dalam masing-masing
kuadran.
4. Gunakan lup untuk mengamati objek yang tidak bisa dilihat oleh mata
telanjang.
5. Klasifikasikan komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan
dalam komponen biotik dan abiotik.
6. Masukkan data yang telah kalian kumpulkan kedalam tabel hasil
pengamatan seperti dibawah ini.
No

Ulangan

1

Kuadran 1

2

Kuadran 2

3

Kuadran 3

18

Komponen Ekosistem
biotik
abiotik

Bahan Diskusi :


Dari komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan, adakah
interaksi yang terjadi di dalamnya? Jika ada jelaskan!



Bagaimana sifat interaksi yang terjadi antarakomponen ekosistem
tersebut? Menguntungkan atau merugikan?



Bagaimana tipe ekosistem yang kalian amati?



Cari tipe-tipe ekosistem yang lain dari literatur!



Jika salah satu komponenekosistem mengalami gangguan, atau bahkan
musnah, apa yang akan terjadi pada ekosistem tersebut?



Coba analisis kemungkinan-kemungkinanyang dapat terjadi!



Bagaiman solusi kalian untuk mengatasi ketidak seimbangan yang terjadi
pada suatu ekosistem?



Presentasikan hasil pengamatan kalian depan kelas!



Dari kegiatan diatas, susunlah laporan hasil pengamatan dengan format
sebagai berikut:
 Judul
 Rumusan masalah
 Data hasil pengamatan
 Analisis data
 Pembahasan
 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

19

Haryanto.

”Metode

Penelitian

Kualitatif”

(2014).

http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/ [5 Juli 2015]
Purwoko,Agung . “Pengembangan Model Investigative Field Work Dalam
Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Ekosistem
Dan Interaksinya, Minat Dan Kerja Ilmiah Siswa”. Tesis. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.2007
Rustaman, Nuryani,Y,dkk.”Strategi Belajar Mengajar Biologi”. Jakarta : JICA
common text book. 2003
Sahulekha, Dani. “Keefektifan Metode Field Trip Dalam Pembelajaran Menulis
Deskripsi Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten
Tegal”. Skripsi. Semarang: Univeritas Negeri Semarang. 2013.
Sukmadinata.

“Metode

Penelitian

Pendidikan”.Bandung:

Remaja

Rosdakarya.2006
Sutama, I Made. “Penerapan Metode Field Trip Sebagai Upaya Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Di Kelas VII A.3 Smp Negeri 1
Singaraja”. Jurnal. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha.2014
Uno, B Hamzah. “Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran”. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. 2005.
Uno, B Hamzah. 2009. “Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif”. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, B Hamzah. 2009.”Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara. 2006

20

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Aplikasi keamanan informasi menggunakan teknik steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) insertion dan RC4

34 174 221

Pencarian solusi pada permasalahan sistem persamaan nonlinier menggunakan metode bat algorithm

2 76 0

Pendekatan metode b indo komunikatif dan

0 44 8