51
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pasca bedah TURP yang dirawat di RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Jumlah pasien pasca bedah
TURP pada tahun 2015 adalah 221 pasien yang dirawat dengan rata-rata sebanyak 18 pasien perbulan. Sampel penelitian menggunakan teknik accidental sampling,
yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian Notoatmodjo, 2012.
Penghitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus rerata sampel dua populasi berpasangan Sastroasmoro, 2015:
n
1
= n
2 =
2 Zα+ Zβsd
2
x
1
– x
2
Keterangan: n
1
= n
2
: jumlah sampel sd
: standar deviasi dari pustaka; 4,43 Zα
: tingkat kemaknaan Iditetapkan Zβ
: tingkat kemaknaan II ditetapkan x
1
– x
2 :
clinical judgement dari pustaka; 5,2 maka,
n
1
= n
2
= 2 Zα + Zβ sd
2
x
1
– x
2
= 2 1,96 + 0,842 x 4.43
2
5,2 = 2 2,802 x 4,43
2
5,2 = 22,144
52
Jadi, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 22 orang untuk kelompok intervensi dan 22 orang untuk kelompok kontrol. Alokasi jumlah
sampel kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan menggunakan sistematic alocation, yaitu pengumpulan responden secara berurutan, setelah
terpenuhi kelompok intervensi kemudian memenuhi sampel untuk kelompok kontrol, dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
Kriteria inklusi: 1. Pasien mampu membaca dan menulis.
2. Pasien pasca bedah TURP di ruang rawat inap 3. Pasien pasca bedah TURP hari kedua
4. Kesadaran komposmentis dan kooperatif 5. Mendapatkan terapi analgetik 10 mg intravena
6. Bersedia menjadi responden 7. Pasien beragama Islam
Kriteria eksklusi: 1. Pasien dengan penyakit komplikasi kronik.
2. Pasien mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dan waktu penelitian ini pada bulan Juni s.d Agustus 2016.
53
D. Variabel Penelitian
Adapun variabel dari penelitian ini adalah: 1. Variabel independen: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
SEFT. 2. Variabel dependent: nyeri dan kecemasan pada pasien pasca bedah
transurethral resection prostate TURP
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Operasional Alat dan
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 1
2 3
4 5
1.
Kecemasan Respon
tubuh terhadap
adanya stressor yang dihadapi
pasien pasca bedah
TURP. Pengukuran
dilakukan sebelum
dilakukan intervensi SEFT
dan setelah
dilakukan intervensi SEFT.
Responden memberikantanda
ceklist pada pilihan
jawaban yang sesuai dengan
pilihannya. Kuesioner menggunakan
skala kecemasan HARS
Rentang nilai 0 – 56
kuesioner HARS
Rasio
2. Nyeri
Respon tubuh pasien pasca bedah
TURP terhadap pembedahan
yang membuat pasien tidak nyaman.
Peneliti memberikan
tanda ceklist
pada lembar
observasi. Menggunakan
skala nyeri Numeric Rating
Scaledengan rentang
nilai s.d
10. Nursalam, 2013
Rentang nilai 0 – 10 Numeric
Rating Scale Rasio
No Definisi Operasional
1.
Terapi SEFT Terapi SEFT yang dilakukan pada pasien pasca bedah TURP sebanyak dua sesi 2 kali putaranmelalui tahapan set up, tune-in, dan tapping. Syarat
teknik ini adalah terapis dan pasien harus khusu`, ikhlas, dan pasrah. SEFT pertama untuk intervensi nyeri sebanyak satu putaran, SEFT kedua untuk
intervensi cemas satu putaran, untuk satu putaran SEFT berlangsung sekitar 15 menit.