Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

lxvi b Undang-undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. c Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. d Prosedur Tetap Polri Nomor Pol. Protap01X1998 tentang Tindakan Tegas Kepolisian Dalam Penanggulangan Kerusuhan Massa. 2 Bahan Hukum Sekunder Kasus-kasus yang berhubungan dengan masalah implementasi UU Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum, faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya unjuk rasa dan kendala-kendala pengimplementasian Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 di Wilayah Sragen. 3 Bahan Hukum Tertier a Kamus Umum Bahasa Indonesia b Kamus Hukum Indonesia c Ensiklopedia Hukum Indonesia

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara secara mendalam dan studi dokumentasi sebagai data bantu, pengertian hal tersebut adalah : Wawancara Wawancara menurut Maleong, 2004 : 135 adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Agar wawancara dapat dilakukan dengan baik, maka hubungan antara peneliti dengan subyek merupakan suatu partnership. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini antara lain : Lembaga Swadaya Masyarakat LSM , tokoh masyarakat dan pihak-pihak yang terkait lainnya. Studi Dokumentasi lxvii Studi dokumentasi sebagai pelengkap data primer untuk memperjelas pernyataan yang tidak dimungkinkan ditanyakan melalui wawancara atau observasi. Di dalam menerapkan metode dokumentasi, peneliti memakai referensi buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, putusan peraturan pemerintah yang relevan dan sebagainya.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian menentukan dalam metode ilmiah karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Menurut Patton dalam Moleong 1988 : 103 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis dalam penelitian ini adalah implementasi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum dan kendala-kendala pengimplementasian Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 di Wilayah Sragen. Adapun model analisis yang dipakai dalam penelitian ini, ada tiga komponen Sutopo, 2002 : 89 yaitu : 1. Reduksi Data Reduksi Data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “ kasar ” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Hasil wawancara dapat disusun menjadi data yang dapat diabstrasikan tanpa mengurangi nilai-nilainya atau diperlukan secara utuh. Hal yang penting di dalam reduksi data adalah analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu hingga kesimpulan- kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Sajian Data Setelah dilakukan reduksi data maka alur kedua adalah penyajian data, dengan melihat gambaran menyeluruh maka data yang dikumpulkan harus diusahakan dibuat suatu bentuk matriks atau grafik untuk menghindari penenggelaman data yang telah lxviii didapat. Hal ini dinyatakan bahwa penyajian data merupakan bagian dari suatu analisis. 3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan, pola-pola, pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. Dalam rangka penarikan kesimpulan verifikasi ini tidak terlepas dari reduksi dan penyajian data dan melakukan diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk dapat memberikan makna yang telah teruji kebenarannya. Analisis data ini digambarkan sebagai berikut : Gambar 3 Proses Analisis Data Interactive Model of Analysis

E. Batasan Operasional.