Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Klinis Dengan Melibatkan Bidan,Kolaborasi Yayasan YAPPIKA (yayasan Penguatan Partisipasi,Inisiatif,dan Kimitraan Masyarakat Indonesia) Dan YKPJ (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta) Di Kec.K

EVALUASI PROGRAM DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
MELALUI PEMERIKSAAN KLINIS DENGAN MELIBATKAN BIDAN,
KOLABORASI YAYASAN YAPPIKA (YAYASAN PENGUATAN PARTISIPASI, INISIATIF, DAN
KEMITRAAN MASYARAKAT INDONESIA)
DAN YKPJ (YAYASAN KESEHATAN PAYUDARA JAKARTA)
DI KEC. KOJA. JAKARTA UTARA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai syarat untuk meraih
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Fahminudin
NIM. 103054028783

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI (FDK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H./ 2008 M.


ABSTRAK
Fahminudin
Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Payudara
Melalui Pemeriksaan Klinis Dengan Melibatkan Bidan,
Kolaborasi Yayasan Yappika (Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia) dan
YKPJ (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta)
Di Kec. Koja. Jakarta Utara.
Istilah pengembangan masyarakat sering kali diimplimentasikan dalam bentuk program-program sosial yang
meliputi berbagai pelayanan sosial yang berbasis masyarakat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga swadaya
masyarakat (LSM). Salah satu LSM yang melaksanakan program-program sosial, yaitu: Yayasan Yappika (Yayasan
Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia) dan YKPJ (Yayasan Kesehatan Payudara
Jakarta) yang bekerja sama atau berkolaborasi melaksanakan program deteksi dini kanker payudara melalui
pemeriksaan klinis dengan melibatkan bidan. Program ini merupakan salah satu bentuk pelayanan publik di bidang
kesehatan dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan, khususnya
pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit kanker payudara.
Program ini terdiri dari langkah-langkah kegiatan program yang terdiri dari:
1) Pendidikan publik, berupa
penyuluhan kesehatan mengenai penyakit kanker payudara, penyuluhan tentang pentingnya deteksi dini kanker
payudara, dan penyuluhan mengenai hak-hak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang disampaikan oleh
praktisi kesehatan dan pekerja sosial melalui dialog langsung dengan masyarakat dan penyebaran brosur-brosur. 2)

Pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara) oleh para bidan secara manual melalui perabaan biasa,
dimana masing-masing bidan memeriksa 50 perempuan. 3) Verifikasi hasil pemeriksaan oleh para bidan dengan
menggunakan alat mammografi. 4) Mengembangkan sistem rujukan untuk menindak lanjuti hasil temuan kasus
kelainan payudara guna diagnosa dan tindakan lanjut secara gratis di rumah sakit Dharmais. Dalam konteks ini, peserta
program yang ditemukan menderita kelainan payudara, dibantu dalam pengurusan jaminan pelayanan kesehatan,
seperti: Askeskin (asuransi kesehatan warga miskin), Sktm (surat keterangan tidak mampu), atau Gakin guna
memperoleh pembebasan atau peringanan biaya pengobatan lebih lanjut.
Rangkaian langkah-langkah kegiatan program di atas, tentunya memiliki tujuan tertentu. Untuk memperoleh
tujuan tertentu, maka proses kegiatan-kegiatan program haruslah mengarah sesuai dengan rencana-rencana kegiatan
yang sudah dirancang sebelumnya, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada keberhasilan suatu program
(mencapai tujuan yang diinginkan). Bila suatu program yang dijalankan tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka
yang ditinjau atau dianalisis ialah suatu proses kegiatan-kegiatan program yang telah direncanakan sebelumnya,
apakah implimentasi sebenarnya dari program tersebut berbeda dari yang ada dalam rancangan (perencanaan), atau
sekalipun suatu program dilaksanakan sesuai dengan rancangan, kemungkinan bisa saja program itu tidak mengarah ke
kegiatan-kegiatan yang seharusnya menjadi sasaran.
Analisis suatu proses kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, dapat dilakukan dengan suatu kegiatan
evaluasi program pada Input dan Proses. Penelitian evaluasi input bertujuan untuk memperbaiki program, dengan cara
mengecek persiapan-persiapan (perencanaan) yang ada. Sedangkan evaluasi proses bertujuan untuk melihat
bagaimana rencana-rencana tersebut dilaksanakan dan memberikan informasi tentang deskripsi proses pelaksanaan
program

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu, penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif, yaitu, penelitian yang berupaya menghimpun data, mengelolah data, dan
menganalisis data secara kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif (menggunakan data-data
kualitatif), yaitu, penelitian yang berusaha menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang terjadi pada subyek
penelitian pada masa sekarang, kemudian dijelaskan, dianalisa, dan disajikan sedemikian rupa untuk mendapatkan
gambaran yang sistematis.

Untuk menganalisis evaluasi program ini, penulis menggunakan desain penelitian Pietrzak, dkk. Pieztrzak
menjelaskan, pertama, evaluasi input memfokuskan penilaian atau evaluasi pada berbagai unsur (variable) yang masuk
dalam pelaksanaan suatu program. Berbagai unsur tersebut meliputi: klien (sasaran penerima kegiatan program), staf
pelaksana program, dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program. Pertayaan kunci yang ingin dijawab
melalui evaluasi input ini adalah: a. Apakah karakteristik sasaran penerima kegiatan program (klien) benar-benar
sesuai dengan sasaran dan tujuan program yang ditetapkan lembaga pelaksana? b. Apakah para stap pelaksana
program memiliki kualifikasi yang sesuai dalam menjalankan mekanisme kerjannya? c. Apakah berbagai sarana atau
fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program memadai dan sesuai dengan yang dibutuhkan?.
Kedua, evaluasi proses, memfokuskan diri pada penilaian perjalanan pengoperasian program dan kualitas
layanan yang diberikan yang mencakup kegiatan-kegiatan program dan sistem pemberian layanan program, seperti:
jenis layanan kegiatan program, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan program, serta mencakup interaksi langsung
antara klien dengan staf terdepan (line staf). Pertayaan kunci yang ingin dijawab dalam evaluasi ini ialah: 1). Kegiatan
program apa saja yang dilakukan? 2). Apakah kegiatan-kegiatan program yang dilakukan dapat dengan mudah dan

nyaman diterima oleh sasaran penerima kegiatan program?.
Hasil analisa evaluasi input, penulis menyimpulkan, pertama, klien (sasaran penerima kegiatan program). Dari
hasil observasi peneliti pada saat pelaksanaan kegiatan program dan hasil wawancara peneliti dalam bentuk kuesioner
kepada sejumlah klien (sasaran penerima kegiatan program), bahwa karakteristik sasaran penerima kegiatan program
(klien) yang terdiri dari: warga perempuan kelurahan rawa badak utara (RBU), para bidan di lokasi setempat, para
relawan, dan masyarakat umum, telah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan lembaga pelaksana (Yappika
dan YKPJ). Kedua, para staf pelaksana program. Dari hasil wawancara peneliti kepada para staf mengenai latar
belakang pendidikan para staf, pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti para staf, serta bidang kerja para staf,
menunjukan bahwa para staf berasal dari latar belakang pendidikan yang sesuai dengan mekanisme kerjanya.
Begitupun dengan pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh para staf dan bidang kerja para staf, telah sesuai
dengan mekanisme kerjanya.
Ketiga, sarana atau fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program. Dari hasil pengamatan peneliti pada
saat dilaksanakannya kegiatan dan hasil wawancara peneliti kepada peserta program, bahwa fasilitas yang digunakan
telah sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program dan jumlahnya telah memadai sesuai dengan
kapasitas pihak-pihak yang menggunakan fasilitas tersebut.
Hasil analisa evaluasi proses, peneliti menyimpulkan, pertama, kegiatan-kegiatan program yang dilakukan,
terdiri dari 4 tahap kegiatan, yaitu:
a. Tahap persiapan program.
b. Tahap uji coba program
c. Tahap pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi akhir keseluruhan program, analisis data-data, dan laporan.
Kedua, dari hasil observasi peneliti pada saat pelaksanaan kegiatan program dan hasil wawancara peneliti
kepada para klien (warga perempuan), bahwa kegiatan-kegiatan program yang dilaksanakan telah dapat mudah dan
nyaman diterima oleh warga perempuan.

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim

Segala puja dan puji bagi Allah Swt, Zat yang maha menggengam seluruh jagat alam semesta ini termasuk
setiap hati manusia, zat yang maha besar, maha pengasih dan penyayang, tiada daya dan upaya kecuali hanya pada
diri-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasullah Saw, sebagai teladan bagi kita
semua.
Al-lhamdullilahirrabil’alamin, penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt atas rahmat dan
pertolongan-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Karena tampa rahmat dan pertolongan-Nya tidaklah mungkin
skripsi ini dapat diselesaikan.
Kemampuan mengevaluasi program atau menjadi seorang evaluator ini merupakan salah satu keterampilan
khusus yang seharusnya dimiliki oleh seorang pengembangan masyarakat, dimana dengan kemampuan tersebut
diharapkan program-program sosial yang dijalankan seorang pengembangan masyarakat dapat mencapai suatu
keberhasilan. Dengan adanya pengevaluasian input dan proses akan selalu mendapatkan perbaikan-perbaikan program
yang terus berjalan, mengembangkan dan memperkuat kembali sesudah stabil, menghasilkan umpan balik segera

kepada pembuat program yang kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merevisi bahan apabila diperlukan.
Skripsi evaluasi program ini penulis sadari masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian mudah-mudah
skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya untuk mahasiswa atau orang
lain yang mungkin dapat berguna sebagai bahan tambahan bagi mereka yang berkonsentrasi pada bidang studi dalam
dimensi pelayanan masyarakat dan evaluasi program-program sosial.
Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan bila tampa
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, sudah sepatutnya penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dan dukungannya sehingga penulisan skripsi ini
dapat selesai. Penulis menghaturkan terima kasih sebesar besarnya kepada seluruh keluarga penulis, ayahanda dan
ibunda tersayang Bapak Drs. Chaeruna. MM. dan Ibu Bai Nafiah, yang telah banyak memberikan motivasi dan saransarannya secara terus menerus, ketika penulis mengalami hambatan dalam penulisan skripsi ini. Mereka mengajarkan
arti hidup sesungguhnya di dunia ini. Mereka telah rela banyak berkorban jiwa dan raga demi untuk kesuksesan
putranya ini. Tentunya terima kasih yang penulis haturkan tidak pernah cukup untuk membalas semua kasih sayangnya
kepada penulis dan semoga Allah selalu merahmatinya.
Kepada kakanda Rasid Hamidi yang telah meminjemkan komputernya kepada penulis untuk dapat mengetik
skripsi ini, dan rela mengorbankan waktunya sampai larut malam untuk dapat membetulkan komputer yang sering kali
rusak. Kepada H. Haeriah. Lc dan H. Husein Lc yang telah memahami kesibukan penulis yang sedang menyusun

skripsi, sehingga enggan menyuruh-menyuruh penulis bila terdapat keperluan-keperluan yang harusnya penulis
kerjakan, yang telah membantu mendukung terselesaikannya proses penulisan skripsi ini.
Terima kasih yang tak terhingga penulis juga sampaikan kepada Bapak. Dr. Murodi, MA. Selaku Dekan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Staf-stafnya. Penulis sampaikan ucapan
terima kasih kepada Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd dan Ibu Wati Nilamsari, M.Si. selaku Ketua dan Sekertaris
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbingannya mengenai dunia akademis kepada penulis.
Kepada Ibu Nurul Hidayati, M.Pd. sebagai dosen pembimbing penulisan skripsi ini. Penulis haturkan terima
kasih banyak yang telah meluangkan banyak waktunya kepada penulis untuk dapat memberikan bimbingan setiap kali
penulis mengalami kesulitan dan kebingungan dalam penulisan skripsi ini. Beliau dengan sabar dan tidak bosanbosannya menerima penulis untuk dapat berkonsultasi kapanpun waktunya, yang telah banyak memberikan motivasi
untuk terus maju, bersabar dan berdoa kepada Allah, serta memberikan masukan-masukan yang sangat berarti kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Syamsir Salam, M.Si. Sebagai Dosen Penasehat
Akademik Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angakatan 2003. Serta para Bapak/Ibu Dosen Fakultas Dakwah
dan Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengarahkan, mendidik,
membimbing, dan memberi ilmu yang sangat bermanfaat untuk hidup penulis.
Terima yang tak terhingga juga, penulis sampaikan kepada Ibu Sri Indiyastusi selaku Maneger Humas dan
Kampanye Publik Yappika beserta Staf-stafnya, atas kemurahan hatinya telah mengizinkan penulis melakukan riset di
Yappika. Memberikan arahan-arahan terkait dengan riset yang dilakukan penulis, meluangkan waktunya untuk
diwawancarai di tengah kesibukannya bekerja, serta banyak membantu penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Elita Triandayani selaku Kordinator Lapangan dan Relawan Yappika yang
telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data-data yang diperlukan penulis untuk penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah membalas atas semua bantuannya. Dan juga teman-teman para relawan Yappika (Yuliyanti, Achmad

Romadhan, Leonardo) dan semuanya yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung dalam
bantuannya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Untuk Ibu Dr. Kardinah, MD. selaku Ketua Penyelidik Program, penulis ucapkan banyak terima kasih atas
kemurahan hatinya mengizinkan penulis melakukan riset di YKPJ. Atas kesediaanya memberikan data-data yang
penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi ini. Kepada Nia selaku Staf Pendukung Sekertaris YKPJ yang telah
banyak membantu memperoleh data-data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Kepada Ibu Very selaku
Maneger Administrasi YKPJ yang telah membantu mendukung terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Tidak lupa pula ucapan terima kasih untuk teman-teman seperjuangan dan sepermainan Siti Nurasiyah,
Anwar, Nasro, Al-Hasanah, Cucun, Sri Yanah, Andi Hastono, Sopyan, Anang, Amri, Sueb, Ifdal, Azis, Edi, Hasan,
Iwan, Sahroni, Uwes, yang telah banyak memberikan masukan dan dorongan kepada penulis, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan. Mereka telah banyak menghibur penulis di tengah penulis kebingungan dan kesulitan dalam
proses penulisan skripsi ini. Kepada Iskandar, Rizki, Roy, Kahfi, Bagus, Wawan, Apen, Datam, Ilham dan temanteman lainnya yang tidak penulis sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan terima kasih atas dukungan kalian, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
Sekali lagi terima kasih, jasa-jasamu tidak akan pernah penulis lupakan. Jazakumullah Khoirul Jaza.
Jakarta, 15 September 2008

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 01
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 09
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10
D. Metodologi Penelitian ................................................................. 12
E. Sistematika Penulisan ................................................................. 22

BAB II

TINJAUAN TEORETIS
A. Teori-Teori Evaluasi Program ..................................................... 25
1. Pengertian Evaluasi............................................................... 25
2. Model-Model Evaluasi ......................................................... 26
3. Desain Evaluasi .................................................................... 28

4. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi........................................... 33
B. Pelayanan Publik.......................................................................... 35
1. Definisi Pelayanan Publik .................................................... 35
2. Penyelenggara Pelayanan Publik.......................................... 35
3. Prinsip-Prinsip Pokok Pelayanan Publik .............................. 36
C. Bimbingan Penyuluhan Sosial .................................................... 38
1. Paradigma Bimbingan Penyuluhan Sosial dan Pengertian... 38
2. Metode Bimbingan Penyuluhan Sosial ................................ 39
D. Pendekatan Pelayanan Masyarakat ............................................. 40
1. Latar Belakang dan Pengertian ............................................ 40
2. Strategi dan Prinsip dalam Intervensi .................................. 43
E. Kanker Payudara ......................................................................... 47
1. Pengertian Kanker Payudara ................................................ 47
2. Penyebab Faktor Beresiko Kanker Payudara ..................... 47
3. Gejala-Gejala Kanker Payudara .......................................... 48
4. Stadium-Stadium pada Kanker Payudara ............................ 49
5. Tata Cara Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Payudara ...... 50
F. Kolaborasi .................................................................................... 55
1. Pengertian Kolaborasi........................................................... 55
2. Tujuan dan Jenis-Jenis Kolaborasi ....................................... 56


BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN YAPPIKA DAN YKPJ SERTA PROGRAM DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA MELALUI PEMERIKSAAN KLINIS DENGAN MELIBATKAN
BIDAN

A. Profil Yayasan Yappika (Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif
Indonesia) .................................................................................... 58
1. Latar Belakang dan Sejarah Berdiri Yappika ...................... 58
2. Visi, Misi, dan Peran Yappika ............................................. 59
3. Pandangan dan Peranan Yappika Terhadap program .......... 60

dan Kemitraan Masyarakat

B. Profil YKPJ (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta) .................. 61
1. Latar Belakang dan Sejarah Berdiri YKPJ .......................... 61
2. Visi, Misi, dan Tujuan YKPJ ............................................... 62
C. Program Deteksi Dini Kanker Payudara melalui Pemeriksaan Klinis dengan Melibatkan Bidan .
...................................................................................................... 62
1. Latar Belakang dan Sejarah Munculnya Program ............... 62
2. Sasaran dan Tujuan Program ............................................... 66
3. Struktur Personil Pelaksana Program ................................ 67
4. Mekanisme Kerja Pelaksanaan Program ............................. 68
5. Kerja Sama Program ............................................................ 75
6. Sarana atau Fasilitas Pelaksanaan Program ......................... 75
BAB IV

ANALISIS EVALUASI PROGRAM DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MELALUI
PEMERIKSAAN KLINIS DENGAN MELIBATKAN BIDAN
A. Evaluasi Input .............................................................................. 77
1. Klien (Sasaran penerima kegiatan program) ........................ 79
2. Staf Pelaksana Program ........................................................ 98
3. Sarana atau Fasilitas pelaksanaan program ....................... 107
B. Evaluasi Proses .......................................................................... 125
1. Kegiatan-Kegiatan Program ............................................... 125
2. Apakah kegiatan-kegiatan program dapat dengan mudah dan nyaman diterima oleh klien 130

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 142
B. Saran-Saran ............................................................................... 149

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Kebijakan sosial merupakan seperangkat tindakan, kerangka kerja, petunjuk, rencana, peta atau strategi
yang dirancang untuk menterjemahkan visi politik pemerintah atau lembaga pemerintah ke dalam program dan
tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di bidang kesejahtraan sosial. Karena kesejahtraan sosial
senantiasa menyangkut orang banyak, maka kebijakan sosial sering kali identik dengan kebijakan publik1.
Kebijakan publik berorentasi kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan sosial mengandung dua pengertian
yang saling terkait, yakni: memecahkan masalah sosial dan memenuhi kebutuhan sosial. Pemecahan masalah
sosial mengandung arti mengusahakan atau mengadakan perbaikan karena ada suatu keadaan yang tidak
diharapkan, misalnya, kemiskinan atau kejadian yang patalogis (misalnya kenakalan remaja). Sedangkan
pemenuhan kebutuhan sosial, yaitu, menyediakan pelayanan sosial yang diperlukan, baik karena adanya masalah
ataupun tidak ada masalah untuk pencegahan2.
Instansi pemerintah yang memegang kewenangan untuk menyediakan pelayanan-pelayanan sosial yang
diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat, haruslah benar-benar menentukan tipe, jenis, dan sistem pendekatan
pemberian pelayanan sosial kepada kelompok sasaran. Hal ini diperlukan untuk menentukan, apakah penyediaan
pelayanan sosial memiliki dampak positif atau negatif kepada masyarakat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan,
dan apakah penyediaan layanan sosial dapat merespon masalah-masalah sosial yang dirasakan masyarakat3.
Meskipun penyediaan layanan-layanan sosial kepada masyarakat menjadi wewenangan dan tanggung
jawab pemerintah, namun seiring dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat yang dinamis di bidang politik

1

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan
Pekerjaan Sosial (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), h.107.
2
Ibid., h. 110.
3
Amoyepai, ”Peningkatan Kualitas Layanan Publik”, Artikel diakses pada 8 Maret 2008 dari WWW.Walhi.or.Id. At 02: 02.

dan menguatnya semangat demokrasi, terjadilah pergeseran peran pemerintah dalam ketatanegaraan dan kebijakan
publik, yaitu dari pemerintah yang pada awalnya memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan publik dalam
hal penyediaan layanan-layanan sosial, belakangan pemerintah dipandang bukan lagi mendominasi kekuasaan
orang banyak, akan tetapi ke tatakelolahan pemerintah yang identik dengan istilah stakeholder atau pemangku
kepentingan4.
Para stakeholder ini, salah satunya, yaitu, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) yang berperan melakukan
advokasi kebijakan dan pelayanan publik, mengkritisi, menganalisis, dan mengidentifikasi subtansi kebijakan dan
pelayanan publik yang dapat memberikan jaminan hak-hak layanan publik secara adil dan berkualitas. Lembagalembaga swadaya masyarakat yang berpartisipasi melakukan advokasi perbaikan kebijakan dan pelayanan publik
ini, dipengaruhi seiring dengan banyaknya muncul fenomena kebijakan dan pelayanan publik di negara Indonesia
yang dianggapnya buruk dan tidak berpihak pada rakyat, khususnya masyarakat miskin. Rakyat selalu dibebani
dengan kebijakan dan pelayanan yang tidak rasional demi untuk kepentingan sekelompok elit tertentu5.
Buruknya pelayanan publik di berbagai bidang sosial, tercermin salah satunya pada bidang kesehatan,
khususnya pada pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit kanker payudara.
“Berdasarkan data dari Yayasan kesehatan payudara Jakarta (YKPJ) dan YAPPIKA, kanker
payudara dapat menyerang siapa saja, terutama kaum perempuan. Di Asia insiden kanker payudara masih
rendah: 20 kasus baru di antara 100.000 penduduk. Adapun di Amerika Serikat dan negara maju jauh lebih
tinggi yaitu 100 kasus baru per 100.000 penduduk dan sekitar 40.000 akan meninggal akibat penyakit ini.
Di Indonesia, penyakit kanker payudara belum secara luas dimengerti oleh masyarakat, begitupun
kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker relatif rendah. Ini bisa dilihat dari banyaknya
penderita yang baru datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah pada stadium lanjut (III dan IV).
Padahal, penyakit ini bisa dideteksi secara dini melalui pemeriksaan klinis dan mammografi, sehingga
harapan untuk hiduppun bagi pasein yang belum sampai memasuki pada stadium lanjut lebih besar.
Kardinah, radiologist Rumah Sakit Kanker Dharmais yang juga aktif di Yayasan Kesehatan
Payudara Jakarta (YKPJ) mengatakan, “bahwa akhir-akhir ini penderita kanker payudara tidak lagi
didominasi oleh perempuan usia 40 tahun ke atas, namun ada kecenderungan menyerang perempuan di
usia lebih muda bahkan 20-an tahun”. Informasi ini tentu saja perlu menjadi perhatian berbagai pihak,
khususnya kaum perempuan untuk mengenali dan berusaha mengantisipasi kemungkinan serangannya

4

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat., h. 108.
Bambang Roestomo, “Wajah Buram Pelayanan Publik Kita”, Artikel diakses pada 8 Maret 2008 dari WWW. Pewarta-Kabar
Indonesia.bogspot.com.
5

sedini mungkin, mengingat kanker payudara adalah penyakit yang berbahaya dan mematikan yang telah
memakan korban yang tidak sedikit akibat keterlambatan penanganan yang tidak cepat dan tepat”1.
Sarana atau fasilitas yang menunjang pelayanan yang disediakan pemerintah terhadap informasi dan upaya
publikasi mengenai antisipasi dini serangan penyakit kanker payudara melalui efen-efen tertentu, seperti kampanye
publik, penyiaran berita di media masa yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat sangat minim. SDM kesehatan
atau tenaga medis yang kompenten untuk dapat melakukan pemeriksaan secara dini kesehatan payudara, serta
peralatan-peralatan medis yang digunakan sebagai verifikasi hasil pemeriksaan kesehatan payudara di setiap rumah
sakit dan puskesmas juga kurang memadai. Hal ini menyebabkan banyak dari kalangan masyarakat tidak
mengetahui dan mengerti bahaya penyakit kanker payudara yang mayoritas menyerang pada kaum perempuan,
disamping itu kesadaran masyarakatpun relatif rendah untuk melakukan pencegahan dini melalui deteksi dini yang
bisa dilakukan oleh sendiri, sebelum penyakit kanker payudara berlanjut pada tahap stadium yang lebih tinggi.
Sistem rujukan penderita kanker payudara melalui Sktm (Surat keterangan tidak mampu) atau Askeskin
(asuransi kesehatan warga miskin) mulai dari layanan kesehatan paling bawah sampai ke rumah sakit, khusus yang
menangani kanker belum terkelola dengan baik. Kondisi ini cukup menyulitkan untuk penanganan secara cepat.
Pemerintah melalui Menteri Kesehatan sejak tahun 2005 lalu telah mencanangkan, melalui kebijakannya,
dimana setiap warga miskin memperoleh hak untuk mendapatkan pengobatan secara gratis di rumah-rumah sakit
Pemerintah. Namun dalam realitanya masih banyak warga miskin yang mengalami kendala untuk memperoleh
haknya tersebut. Beberapa kendala tersebut diantaranya, yaitu: pertama, selama ini informasi kebijakan pemerintah
untuk menyediakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin telah disosialisasikan, akan tetapi banyak warga
miskin yang tidak mengetahui prosedur pengurusan jaminan kesehatan tersebut. Mereka tidak tahu kepada siapa
harus bertanya, ada rasa takut bertanya kepada petugas penyelenggara kesehatan, dan rasa was-was apakah biaya
pengobatan benar-benar gratis atau tidak. Belum tersosialisasinya informasi secara mendetail mengenai langkahlangkah pengurusan surat-menyurat jaminan pelayanan kesehatan, menyebabkan warga miskin terkadang sulit
untuk memperoleh haknya mendapatkan pengobatan gratis.
1

Lady Asher, “ Gratis Deteksi Kanker Payudara dari Yappika dan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta”, diakses pada 8 Maret
2008 dari Blog: http: //WWW.Pewarta-Kabarindonesia. blogspot.com, 15/06/2007, 15:59:24 Wib.

Kedua, pengurusan surat menyurat jaminan pelayanan kesehatan, seperti: Sktm (surat keterangan tidak
mampu) atau Askeskin (asuransi kesehatan warga miskin) atau Gakin, prosedur administrasinya sangat rumit.
Prosedurnya harus melalui jalur pengurusan yang panjang mulai dari Rt, Rw, Kelurahan, Puskesmas, menunggu
verifikasi dari Puskesmas setempat, kembali lagi ke Puskesmas untuk mengambil surat hasil verifikasi dan rujukan
ke rumah sakit, dan terakhir ke Dinas Kesehatan untuk mengajukan permohonan katastropik. Jika kelengkapan
surat-menyurat masih kurang di salah satu atau beberapa langkah tersebut maka warga harus melengkapi terlebih
dahulu dan kembali lagi2.
Jalur pengurusan yang cukup panjang tersebut tentunya akan berdampak pada tingginya biaya transportasi
yang harus dikeluarkan oleh warga miskin. Urusan prosedur administrasi pengurusan surat jaminan kesehatan bagi
warga miskin (Sktm/ Gakin/ Askeskin), sangat penting, namun perlula dipikirkan efektivitas prosesnya, sehingga
dapat memudahkan bagi warga miskin.
Fenomena kejadian yang memprihatinkan, yaitu, buruknya penanganan pelayanan kesehatan dalam
penanganan penyakit kanker payudara, sebagaimana disebutkan di atas, menyebabkan munculnya Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang berperan melakukan advokasi perbaikan pelayanan publik di bidang kesehatan
yang dapat memberikan jaminan terhadap hak-hak layanan kesehatan secara adil dan berkualitas. Salah satu LSM
tersebut adalah YAPPIKA (Yayasan Penguatan, Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Indonesia) dan YKPJ
(Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta). Mereka bekerja sama melaksanakan program deteksi dini kanker payudara
melalui pemeriksaan klinis dengan melibatkan bidan.
Target sasaran program ini ialah masyarakat kaum perempuan usia 40-55 tahun sejumlah 1500 orang
kelompok menengah ke bawah lokasi Kecamatan Koja. Jakarta Utara, yang meliputi: Kelurahan Rawa Badak
Selatan, Keluruhan Tugu Utara (di Kedua Kelurahan ini sudah terlaksana). Rencana selanjutnya di Kelurahan
Rawa Badak Utara, Tugu Selatan, Kelurahan Lagoa, dan Kelurahan Koja. Dalam kaitannya dengan penulisan

7

Sri Indiyastuti, ”Liku-liku Pengurusan Jaminan Kesehatan Warga Miskin”. Diakses pada 20 Maret 2008 dari WWW.
Yappika@Indosat.Net.Id, 08/11/2007.

skripsi ini, fokus penelitian pada program deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan klinis dengan
melibatkan bidan, ditentukan di satu lokasi, yaitu, di kelurahan Rawa Badak Utara. Jakarta Utara.
Adapun langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program ini terdiri dari: 1) Pendidikan publik, berupa
penyuluhan kesehatan mengenai penyakit kanker payudara, penyuluhan tentang pentingnya deteksi dini kanker
payudara, dan penyuluhan mengenai hak-hak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang disampaikan oleh
praktisi kesehatan dan pekerja sosial melalui dialog langsung dengan masyarakat dan penyebaran brosur-brosur. 2)
Pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara) oleh para bidan secara manual melalui perabaan
biasa, dimana masing-masing bidan memeriksa 50 perempuan. 3) Verifikasi hasil pemeriksaan oleh para bidan
dengan menggunakan alat mammografi. 4) Mengembangkan sistem rujukan untuk menindak lanjuti hasil temuan
kasus kelainan payudara guna diagnosa dan tindakan lanjut secara gratis di rumah sakit Dharmais. Dalam konteks
ini, peserta program yang ditemukan menderita kelainan payudara, dibantu dalam pengurusan jaminan pelayanan
kesehatan, seperti: Askeskin (asuransi kesehatan warga miskin), Sktm (surat keterangan tidak mampu), atau Gakin
guna memperoleh pembebasan atau peringanan biaya pengobatan lebih lanjut.
Rangkaian langkah-langkah kegiatan program di atas, tentunya memiliki tujuan tertentu. Untuk
memperoleh tujuan tertentu, maka proses kegiatan-kegiatan program haruslah mengarah sesuai dengan rencanarencana kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada keberhasilan
suatu program (mencapai tujuan yang diinginkan). Bila suatu program yang dijalankan tidak mencapai hasil yang
diharapkan, maka yang ditinjau atau dianalisis ialah suatu proses kegiatan-kegiatan program yang telah
direncanakan sebelumnya, apakah implimentasi sebenarnya dari program tersebut berbeda dari yang ada dalam
rancangan, atau sekalipun suatu program dilaksanakan sesuai dengan rancangan, kemungkinan bisa saja program
itu tidak mengarah ke kegiatan-kegiatan yang seharusnya menjadi sasaran8.
Menganalisa kembali suatu proses kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, dapat dilakukan dengan
suatu kegiatan evaluasi program pada Input dan Proses, karena penelitian evaluasi Input bertujuan untuk

8

Primahendera, “Evaluasi Program”, 2002. h. 73.

memperbaiki program, dengan cara mengecek persiapan-persiapan yang ada. Sedangkan evaluasi proses bertujuan
untuk melihat bagaimana rencana-rencana tersebut dilaksanakan9 serta mendeskripsikan proses pelaksanaan
program10.
Penelitian evaluasi program pada Input dan Proses penting, karena keputusan selama proses diperlukan
untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memperkuat kembali program11. Seperti: penyusunan dan pengaturan
kembali jadwal dan semua hal baik moril maupun materil. Namun sayangnya pihak-pihak yang terkait dengan
penelitian evaluasi, hanya melakukan penelitian evaluasi program pada output (hasil) atau dampak. Hal ini
disesalkan karena hasil evaluasi program pada input dan proses akan memberikan umpan balik segera kepada
pembuat program yang kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merevisi bahan apabila diperlukan.
Evaluasi program hanya pada Output saja, mungkin akan terlambat dan tidak dapat menolong untuk melakukan
perbaikan-perbaikan proses.
Melihat persoalan buruknya pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit kanker payudara yang telah
dipaparkan dan juga mengingat pentingnya suatu penelitian evaluasi program pada Input dan Proses, sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut pada suatu penelitian ilmiah yang
penulis tuangkan dalam skripsi berjudul:
”Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Payudara
Melalui Pemeriksaan Klinis Dengan Melibatkan Bidan,

Kolaborasi Yayasan YAPPIKA (Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia
YKPJ (Yayasan kesehatan Payudara Jakarta ).
di Kec. Koja . Jakarta Utara”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah

9

Nurul Hidayati, Metode Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 124.
Hendera, “Evaluasi Program”, h. 72.
11
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h. 144.
10

Agar penelitian yang dilakukan dan dibahas pada penulisan skripsi ini lebih terarah dan tidak
meluas, maka penulis membatasi penelitian pada pengevaluasian program deteksi dini kanker
payudara melalui pemeriksaan klinis dengan melibatkan bidan di Kelurahan Rawa badak Utara.
Jakarta Utara.
Adapun pemilihan kreteria evaluasi, terkait tipe-tipe evaluasi yang memberikan penekanan atau fokus
tertentu sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yang dievaluasi, maka pada penelitian ini, penulis menggunakan
tipe atau model evaluasi input dan evaluasi proses.
2. Perumusan Masalah
Dalam merealisasikan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan
permasalahannya untuk memudahkan pembahasan selanjutnya, adapun perumusan masalah tersebut, yaitu,
sebagai berikut:

a. Evaluasi Input:
1) Apakah karakteristik sasaran penerima kegiatan program (klien) benar-benar sesuai dengan sasaran dan
tujuan program yang ditetapkan lembaga pelaksana (Yappika dan YKPJ)?
2) Apakah para staf pelaksana program memiliki kualifikasi yang sesuai dalam menjalankan mekanisme
kerjanya?
3) Apakah berbagai sarana atau fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program memadai dan sesuai
dengan yang dibutuhkan dalam kegiatan program?
b. Evaluasi Proses:
1) Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan program?
2) Apakah kegiatan-kegiatan program yang dilaksanakan dapat dengan mudah dan nyaman diterima oleh
sasaran penerima kegiatan program (Klien)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Dengan mengacu pada perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini,
yaitu:
a. Evaluasi Input:
1) Untuk mengetahui apakah karakteristik sasaran penerima kegiatan program (klien) benar-benar sesuai
dengan sasaran dan tujuan program yang ditetapkan lembaga pelaksana program (Yappika dan YKPJ).
2) Untuk mengetahui apakah para staf pelaksana program memiliki kualifikasi yang sesuai dalam
menjalankan mekanisme kerjanya.
3) Untuk mengetahui apakah berbagi sarana atau fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program
memadai dan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam kegiatan program.
b. Evaluasi Proses:
1) Untuk memperoleh gambaran kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan program.
2) Untuk mengetahui apakah kegiatan-kegiatan program yang dilaksanakan dapat dengan mudah dan
nyaman diterima oleh sasaran penerima kegiatan program (Klien).
Sedangkan manfaat penelitian yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian, adalah
sebagai berikut:
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang bisa dimanfaatkan bagi para pengelolah
program yang terkait pada program-program sosial, khususnya bagi pengelolah program deteksi dini
kanker payudara melalui pemeriksaan klinis dengan melibatkan bidan. Informasi ini berupa masukan
umpan balik perencanaan program, untuk dapat membantu memperbaiki dan mengembangkan kegiatankegiatan program.

b. Penelitian ini hasilnya akan menyiapkan informasi tentang diskripsi proses aktivitas-aktivitas program pada
pengelolah program yang terkait.
3. Manfaat Akademis
a. Diharapkan dapat menambah kontribusi keilmuan yang dapat dijadikan dokumentasi Perguruan Tinggi
UIN Syarif Hidayatulllah, untuk dijadikan sebagai rujukan bagi para Mahasiswa yang berkonsentrasi pada
study sosial dalam dimensi Pelayanan Masyarakat dan Evaluasi Program-program Sosial.
b. Menghasilkan karya Ilmiah yang diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar SI (strata satu) di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian evaluasi merupakan salah satu tipe penelitian ilmu sosial terapan yang dilakukan untuk
menilai suatu program, yang terdiri dari: evaluasi input, proses, dan output. Karena itu penelitian evaluasi
mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam penelitian ilmu sosial12.
Penelitian evaluasi yang mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam penelitian ilmu sosial, maka
dalam penelitian evaluasi ini, jenis penelitian yang penulis gunakan, yaitu jenis penelitian lapangan.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam membahas masalah ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu, penelitian
yang berupaya menghimpun data, mengelolah data, dan menganalisis data secara kualitatif. Pendekatan
penelitian kualitatif ini, bersifat deskriptif (menggunakan data-data kualitatif)13 yaitu, penelitian yang berusaha
menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang terjadi pada subyek penelitian pada masa sekarang
kemudian dijelaskan, dianalisa, dan disajikan sedemikian rupa untuk mendapatkan gambaran yang sistematis.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian

12
13

Hendra, ”Evaluasi Program“ h. 65.
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta, 1997), h. 245.

Lokasi penelitian ditentukan di dua tempat: Pertama, di Yayasan YAPPIKA dan YKPJ, sebagai lokasi
lembaga yang bekerjasama melaksanakan program deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan klinis
dengan melibatkan bidan. Kedua, di Kelurahan Rawa Badak Utara, sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan
program.
Adapun waktu penelitian lapangan akan dilakukan mulai tanggal 6 juni 2008 sampai dengan tanggal 31
juli 2008.
4. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini, yaitu, peneliti sendiri. Sedangkan obyek dalam penelitian ini ialah pihak
pelaksana program, yaitu: yayasan YAPPIKA dan YKPJ. Dan pihak sasaran penerima kegiatan program, yaitu:
warga perempuan Kelurahan rawa badak utara (RBU), bidan setempat, para relawan, dan masyarakat umum di
lokasi kegiatan.
Obyek penelitian dari YAPPIKA dan YKPJ, yaitu, pihak bagian mekanisme kerja dalam pelaksanaan
kegiatan program. Masing-masing pihak bagian mekanisme kerja pelaksanaan program, diambil sejumlah 10
orang.
Adapun penentuan jumlah obyek penelitian dari pihak sasaran penerima kegiatan program yang terdiri
dari: pertama, warga perempuan kelurahan rawa badak utara, peneliti tentukan sejumlah 20 orang, diambil
sesuai dengan yang ditemukan di lapangan. Kedua, para bidan setempat, peneliti tentukan sejumlah 3 orang,
diambil sesuai dengan jumlah para bidan yang sering terlibat langsung sebagai tenaga medis lokal yang
melakukan pemeriksaan kesehatan payudara melalui perabaan dengan tangan biasa (Sadari/periksa payudara
sendiri). Ketiga, para relawan, peneliti tentukan sejumlah 5 orang, diambil sesuai dengan kebutuhan yang
mewakili para relawan lainnya. Keempat, masyarakat umum, peneliti tentukan sesuai kebutuhan. Penentuan
jumlah obyek penelitian pada pihak sasaran penerima program ini, tidak diambil dari keseluruhan populasi
target sasaran penerima kegiatan program yang ditetapkan lembaga pelaksana, hal ini dilakukan dengan
pertimbangan tertentu, antara lain: karena keterbatasan tenaga, waktu, dan dana.

5. Sumber Data
Dalam penelitian ini, yang dijadikan sumber data, yaitu:
a. Data Primer: yaitu, data-data yang diperoleh secara langsung dari pihak pelaksana program, yaitu, dari
Yayasan YAPPIKA dan YKPJ. Dan dari sasaran penerima kegiatan program yang terdri dari: 1) Warga
perempuan Kelurahan rawa badak utara. 2) Para bidan setempat. 3) Para relawan. 4) Masyarakat umum di
lokasi kegiatan.
b. Data sekunder: yaitu, data-data yang diperoleh dari catatan-catatan tertulis atau dokumen yang terkait
dengan penelitian dari lembaga yang terkait, yaitu: dari YAPPIKA dan YKPJ.
6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, teknik mengumpulkan data yang penulis
gunakan, sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan
langsung di lapangan terhadap suatu kegiatan secara akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut14. Dalam observasi, peneliti
melakukan pencatatan data yang dibutuhkan terkait dengan penelitian yang dilakukan, berdasarkan apa
yang bisa dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan diraba oleh tangan, kemudian peneliti tuangkan
dalam penulisan skripsi. Pencatatan data ini, penulis menggunakan catatan lapangan yang ditulis dengan
bahasa apa adanya. Observasi dilakukan setiap kali pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan payudara, sebanyak 5 kali.
b. Wawancara

14

E. Kristini Poerwandi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta: LPSP3-UI, 1998), h. 62.

Wawancara yaitu, metode pengumpulan data dengan mengadakan percakapan yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewancara yang mengajukan pertayaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertayaan itu dengan maksud dan tujuan tertentu dalam penelitian15.
Penulis melakukan wawancara dengan bertanya langsung kepada sejumlah responden yang
dijadikan obyek dalam penelitian ini, yaitu, kepada pihak pelaksana program (Yappika dan YKPJ) dan
pihak sasaran penerima kegiatan program (warga perempuan kelurahan RBU, para bidan di lokasi kegiatan,
dan para relawan). Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan tipe recorder untuk merekam,
kemudian hasil rekaman dari wawancara dicatat dalam bentuk transkip wawancara dengan bahasa apa
adanya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen. Dalam penelitian ini,
dimana peneliti sendiri mengumpulkan, membaca, dan mempelajari berbagai macam bentuk bahan tertulis
yang ada di lapangan serta data-data lain yang menunjang dalam penelitian yang dapat dijadikan bahan
analisis untuk hasil dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang telah
didokumentasikan dalam bentuk buku, majalah, arsip, artikel, makalah, dan webset dari lembaga yang
terkait, baik itu dari YAPPIKA maupun YKPJ.

7. Analisis Data
Dalam melakukan penelitian ini, data-data yang diperoleh dari lapangan akan diolah serta dianalisis
oleh penulis. Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber-sumber
pengumpulan data, yaitu: dari wawancara, observasi, dan dokumentasi.

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 247.

Keseluruhan data yang tersedia ditelaah dengan cara reduksi, reduksi yaitu, dengan jalan melakukan
abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman inti menjadi satuan-satuan, yang kemudian satuansatuan tersebut dikategorisasikan, sebagai upaya memilah-milah satuan ke dalam bagian yang memiliki
kesamaan data. Kategori itu dibuat sambil melakukan koding, dan kemudian tahap terakhir mengadakan
pemeriksaan keabsaan data16.
8. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data merupakan usaha meningkatkan derajat kepercayaan data, dimana peneliti
berusaha bagaimana agar pesertanya (termasuk dirinya), bahwa temuan-temuan penelitiannya dipercaya, atau
dapat dipertimbangkan. Dalam melakukan penelitian ini. Penulis menggunakan tiga pengecekan keabsahan
data17, yaitu:
a. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan data yang diperoleh. Triangulasi dalam penelitian
ini, penulis melakukan pemeriksaan data yang diperoleh dengan sumber data lainya, dimana peneliti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini bisa dicapai dengan jalan:
1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan.
2) Membandingkan keadaan dan perpektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain,
misalnya dalam hal ini, peneliti membandingkan jawaban yang diberikan oleh sasaran penerima
kegiatan program yang satu dengan jawaban dari sasaran penerima kegiatan program lainya atau
membandingkan jawaban yang diberikan oleh staf pelaksana program dari YAPPIKA yang terkait
dengan jawaban yang diberikan oleh staf dari YKPJ.

16
17

Ibit., h. 247.
Ibid., h. 329-335.

3) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan masalah yang
diajukan.
b. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsurunsur dalam situasi yang sangat releven dengan persoalan atau isu yang sedang dicari, kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dalam hal ini, peneliti mengadakan pengamatan dengan
teliti dan rinci secara berkesinambungan dan mencari jawaban sesuai dengan rumusan masalah dalam
penelitian yang dilakukan.
c. Pengecekan Anggota, yaitu, dengan melakukan pengecekan para anggota yang terlibat mewakili rekanrekan mereka dalam proses pengumpulan data dari wawancara dan observasi. Para anggota yang terlibat
dalam penelitian dimanfaatkan untuk memberikan reaksi dari segi pandangan yang terkait dengan fokus
penelitian, kemudian hasil pandangan anggota tersebut dibandingkan dengan pandangan dari rekan-rekan
lainnya yang mewakili.
9. Buku Pedoman yang digunakan
Karya-karya tulis yang dikaji dan digunakan dalam penelitian penulisan skripsi ini, baik dari buku,
artikel, dan skripsi, yaitu:
a. Buku pedoman evaluasi program: Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2000.
b. Artikel pedoman evaluasi program: Ferdy S.Nggao “Evaluasi Program, Bahan Presentasi untuk Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, 18 Januari 2006.
c. Skripsi pedoman evaluasi program: Siti Nurasiyah, “Evaluasi Program Pemberdayaan Keterampilan
Olahan Pangan dalam Pemberdayaan Wanita Susila di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Pasar Rebo.
Jakarta Timur”. Skripsi S 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
d.

Buku pedoman penelitian kualitatif: Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007.

e. Buku pedoman penulisan skripsi: Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
dan Desertasi). Jakarta: Center For Quality Developmen and Assurance UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007.

10. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (litelatur) yang berkaitan dengan topik
pembahasan penelitian yang dilakukan pada penulisan skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan
untuk membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian yang akan dilakukan untuk penulisan skripsi ini,
terkait dengan memilih metode penelitian, melaksanakan penelitian, dan menyusun argumentasi dalam
pembahasan18. Adapun tinjauan pustaka dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan litelatur berupa
skripsi, yaitu: Siti Nurasiyah, “Evaluasi Program Pemberdayaan Keterampilan Olahan Pangan dalam
Pemberdayaan Wanita Susila di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Pasar Rebo. Jakarta Timur”. Skripsi S 1
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007).
Skripsi ini membahas tentang evaluasi input pada program pemberdayaan keterampilan olahan pangan
dalam pemberdayaan wanita susila di panti sosial karya wanita (pskw) pasar rebo. Jakarta timur. Analisa
evaluasi program pada input tersebut, yaitu, berupa penilaian dengan mengkaji pada unsur-unsur atau variabel
yang masuk di dalam pelaksanaan program, yang terdiri dari: 1. Karakteristik penerima layanan (Klien). 2.
Kualifikasi para staf pemberi layanan. 3. Sarana atau fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program.
Meskipun pembahasan skripsi di atas, memiliki kesamaan dalam penelitian evaluasi program pada
penulisan skripsi yang dilakukan penulis, yaitu, melakukan penelitian evaluasi program pada inp

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Pelajar Kelas XII di SMAN 1 Bengkulu Selatan Tahun 2015

0 49 103

EFEKTIFITAS PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP MOTIVASI KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

14 61 22

Program pelayanan kesehatan yayasan persada nurani dalam masyarakat kesehatan miskin di Kebayuran Lama Jakarta Selatan

0 6 119

Strategi Komunikasi Linda Agum Gumelar Dalam Program Pita Pink Di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarata

1 21 115

Gambaran Perilaku Pencegahan Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Payudara sendiri (SADARI) pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakrta dengan Pendekatan Healt Belief Model

0 8 95

Gambaran Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

5 26 95

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MELALUI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI OLEH MAHASISWI JALUR A PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND PADANG TAHUN 2011.

0 0 21

PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA BERBASIS SADARI

0 0 10

Risiko dan Deteksi Dini Kanker Payudara

0 1 6

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA IBU-IBU PKK DI RW IV KEMBANG BASEN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Met

0 0 10