Pengaruh makroekonomi terhadap penetapan nisbah bagi hasil deposito mudharabah perbankan Syariah di Indonesia (2006-2010)

PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP PENETAPAN
NISBAH BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
(2006-2010)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:
RIZKIA ULFAH
NIM. 106046101690

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2011 M

PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP PENETAPAN
NISBAH BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
(2006-2010)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:
RIZKIA ULFAH
NIM. 106046101690

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr.H.Anwar Abbas, M.Ag.,MM
NIP. 195502151983031002


M.Nur Rianto Al Arif, M.Si
NIP. 198110132008011006

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2011

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Rizkia Ulfah

NIM

: 106046101690


Jurusan

: Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan Judul” Pengaruh Makroekonomi
Terhadap Penetapan Nisbah Bagi Hasil Deposito Mudharabah Perbankan
Syariah Di Indonesia 2006-2010”, adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan
hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan
rekapitulasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi maka skripsi
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang atau menyusun skripsi baru
dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 22 Juni 2011

(Rizkia Ulfah)


RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama

Rizkia Ulfah

Tempat dan Tanggal Jakarta, 01 Oktober 1987
Lahir
Alamat Rumah

Jl. Rawa Indah No. 04 rt 04/006
Jaticempaka Pondok Gede

Alamat Domisili

Idem

Telepon

08569906598 / 021-99093161


II. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
1993-1999

SDN Cempaka I

1999-2002

Tsanawiyah Pon-Pes Daarul Rahman Islamic Boarding
School

2002-2005
2006-sekarang

Aliyah Pon-Pes Daarul Rahman Islamic Boarding School
Kuliah di Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum,

Universitas


Islam

Negeri

(UIN)

Hidayatullah Jakarta.

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

i

Syarif

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel makroekonomi yaitu,
Tingkat Inflasi, BI Rate dan Nilai Tukar mempengaruhi terhadap margin bagi hasil
deposito mudharabah perbankan syariah pada periode Januari 2006- Desember 2010.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Data
yang digunakan merupakan data time series yang diambil dari data statistik
perbankan syariah di Bank Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabelvariabel yang mempengaruhi margin bagi hasil deposito mudharabah seperti Inflasi,
BI Rate, dan Nilai Tukar secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap margin bagi hasil deposito mudharabah.

Kata kunci :

Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar dan
Mudharabah.

ii

Margin Bagi Hasil Deposito

ABSTRACT

This research aims to observe variable macroeconomi: Inflation, BI Rate, and
Exchange Rates to influence rate of margin profit-sharing yield of Funding
mudharabah at Islamic Banking, the period January 2006 until December 2010. The

metode that is used in this research is multiple regression. The data is used the data of
time series that is taken data of sharia banking statistics from the Indonesian Bank.
The result of obtained from analysis that the variables that affect the rate of margin of
deposit mudharabah such as Inflation, BI Rate, and Exchange Rates simultaneously
and partially have a significant impact rate of margin deposit mudharabah.

iii

‫بسم اه الرمن الرحيم‬
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya,
shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa cahaya,
Muhammad SAW. Dibalik tersellesaikannya skripsi dengan judul “ Analisis Variabel
Makroekonomi terhadap Penetapan Margin Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Perbankan Syariah di Indonesia”, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih
terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA., MM., Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Mu’min Rauf M.Ag. Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr.H.Anwar Abbas, M.Ag.,MM dan M.Nur Rianto Al Arif, M.Si,
Dosen Pembimbing I dan II atas segenap waktu, motivasi, pengarahan dan
kesabarannya dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Segenap pimpinan dan staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah atas pelayanannya dalam melengkapi literatur penelitian.
5. Segenap pimpinan serta staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, atas
kemudahan yang penulis rasakan selama pengumpulan literatur.

iv

6. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Syarif Hidayatullah
atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu yang telah didapat oleh
penulis dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
7.

Ayahanda tercinta Bpk H. Achmad yang selalu penulis sayangi, terima kasih
atas pengorbanan dan kasih sayangnya selama ini. Kemudian Ibunda tercinta
Ibu Muslicha, karena doa, kesabaran , kasih sayang dan dorongan yang beliau

berikan kepada penulis selam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis
mendapat kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Kemudian
dorongan lainnya penulis peroleh dari kakak-kakakku tercinta : Mafrikha,
Febriyanti dan Salman Alfarisi.

8. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006,
terutama PSD 2006 , yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di
perkuliahan.
9. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi
ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Jazakumullahu Khoirul Jaza

Jakarta, Mei 2011

Rizkia Ulfah

v

DAFTAR ISI


DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................................

i

ABSTRAK ...............................................................................................................

ii

ABSTRACT ............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
BAB I

BAB II

x

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................

1

B. Pembatasan dan perumusan Masalah ..........................................

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................

7

D. Teknik Penulisan .........................................................................

7

E. Sistematika penulisan .................................................................

8

TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................

9

1. Teori Bank Syariah ..............................................................

9

2. Teori Deposito Mudharabah ................................................. 15
3. Teori Inflasi ........................................................................... 20
4. Teori BI Rate ......................................................................... 28
5. Teori Nilai Tukar .................................................................. 31

vi

B. Review Studi Terdahulu............................................................ 34
C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 36
D. Hipotesis...................................................................................... 38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 39
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 41
C. Metode Pengumpulan data .......................................................... 41
D. Metode Analisis
1. Uji Normalitas Data .............................................................. 42
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 42
a. Uji Multikolinearitas ....................................................... 42
b. Uji Autokorelasi .............................................................. 43
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 44
3. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 45
4. Uji Koefisien Determinasi .................................................... 46
5. Uji Hipotesis. ...................................................................... 47
a. Uji F ................................................................................ 47
b. Uji t ................................................................................. 48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif ...................................................................... 50
B. Variabel Penelitian ...................................................................... 51
1. Inflasi .................................................................................... 51

vii

2. BI Rate .................................................................................. 53
3. Nilai Tukar ............................................................................ 56
4. Margin Bagi Hasil Deposito Mudharabah ............................ 58
C. Analisis Hasil Pengolahan Data .................................................. 59
1. Analisis Asumsi Klasik ......................................................... 59
a. Uji Normalitas ................................................................. 59
b. Uji Heterokedastisitas ..................................................... 60
c. Uji Autokorelasi .............................................................. 61
d. Uji Multikolinearitas ....................................................... 63
2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 65
a. Fungsi Regresi................................................................. 65
b. Uji F (F- test)................................................................... 66
c. Uji t (t-test) ...................................................................... 67
d. Uji Pearson Korelasi ....................................................... 69
e. Uji R-Square ................................................................... 71
f. Variabel yang Paling Dominan Berpengaruh Terhadap
Penetapan Margin Bagi Hasil Deposito Mudharabah .. 71
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 73
B. Saran............................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 75
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Uji Autokorelasi ................................................................................... 63

Tabel 4.2

Uji Multikolinearitas ............................................................................ 65

Tabel 4.3

Fungsi Regresi...................................................................................... 66

Tabel 4.4

ANOVA/Uji F-Test.............................................................................. 67

Tabel 4.5

Uji t-Test .............................................................................................. 68

Tabel 4.6

Uji Pearson Correlation ........................................................................ 70

Tabel 4.7

Uji R-Square ........................................................................................ 72

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 36
Gambar 4.1 Grafik Inflasi ....................................................................................... 54
Gambar 4.2 Grafik BI Rate ..................................................................................... 57
Gambar 4.3 Grafik Nilai Tukar ............................................................................... 58
Gambar 4.4 Grafik Margin Bagi Hasil Deposito Mudharabah ............................... 59
Gambar 4.5 Diagram Uji Normalitas ...................................................................... 60
Gambar 4.6 Diagram Scatterplot Uji Heterokedastisitas ........................................ 62

x

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam Islam manusia diwajibkan untuk berusaha agar ia mendapatkan rizki
guna memenuhi kebutuhan kehidupannya, banyak ayat al-Qur’an dan hadist yang
memerintahkan manusia agar bekerja, manusia dapat bekerja apa saja yang penting
tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukannya, ia bisa melakukan aktivitas
produksi maupun aktivitas distribusi, untuk memulai usaha diperlukan modal,
seberapapun kecilnya, adakalanya orang mendapatkan modal, dari simpanannya atau
dari keluarganya. Jika tidak bersedia, maka peran industi keuangan menjadi sangat
penting karena dapat menyediakan modal bagi orang yang ingin usaha.
Agama Islam mengajarkan kepada umatnya supaya hidup saling tolong
menolong, yang kaya harus menolong yang miskin dan yang mampu harus menolong
yang tidak mampu, bentuk dari tolong-menolong ini bisa berupa pemberian dan dapat
berupa pinjaman. Dewasa ini distribusi perbankan merupakan salah satu mitra usaha
yang dapat dipercaya dalam membantu kelancaran suatu usaha. Dengan berbagai
fasilitas pinjaman dana dari bank yang tersedia. Salah satu fungsi bank adalah
memberi pinjaman berupa pembiayaan suatu usaha. Istilah kredit investasi, kredit
modal kerja dan lain-lain adalah idiom yang berhubungan dengan produk-produk
pembiayaan yang ditawarkan oleh bank-bank secara umum. Indonesia, sebagai
negara mayoritas muslim telah lama mendambakan kehadiran sistem lembaga

1

2

keuangan yang sesuai tuntutan kebutuhan tidak sebatas finansial namun juga tuntutan
moralitasnya.
Sistem bank yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari pihak bunga.
Sistem bank bebas bunga atau disebut juga bank islam atau bank syariah memang
tidak khusus diperuntukan untuk sekelompok orang namun sesuai landasan islam
yang “ Rahmatan Lil Alamin”. Didirikan guna melayani masyarakat banyak tanpa
membedakan keyakinan yang dianut bagi kaum muslim, kehadiran bank syariah
dapat memenuhi kebutuhannya, namun bagi masyarakat lainnya bank syariah adalah
sebagai sebuah alternatif lembaga jasa keuangan di samping perbankan konvensional
yang telah lama ada. Sistem ekonomi islam mulai dipakai oleh pemerintah ditandai
dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti bank syariah.
Keberadaan bank syariah di Indonesia masih terbilang baru, berbeda dengan
negara-negara maju, negara-negara berkembang, di Indonesia pemahaman tentang
bank di Negara ini belum utuh.1 Peluang tersebut ternyata disambut antusias oleh
masyarakat perbankan. Sejumlah bank mulai memberikan pelatihan dalam bidang
perbankan syariah bagi pada stafnya. Sebagian bank tersebut ingin menjajaki untuk
membuka divisi atau cabang syariah dalam intitusinya. Sebagian lainnya bahkan
berencana konversi diri sepenuhnya menjadi bank syariah.2
Dalam kegiatan operasionalnya, baik bank syariah maupun bank konvensional
memiliki fasilitas produk yang hampir sama, baik dalam penyaluran dana, salah satu
1

. Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta; Kencana, 2005), cet. Kedua, h. 7-8.
. Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani
Press,2001) h.26
2

3

produk yang ditawarkan bank syariah guna menyerap sumber dana masyarakat adalah
deposito berjangka yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
Sedangkan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasrakan prinsip
syariah. Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan
bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip
mudharabah.3
Produk penghimpunan dana ini biasanya dalam bank syariah disebut dengan
nama Deposito Mudharabah. Pengertian dari Deposito Mudharabah adalah investasi
melalui pihak ketiga ( perorangan atau badan hukum) yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu jatuh tempo, dengan mendapatkan imbalan
bagi hasil. Prinsip bagi hasil yang dimaksud adalah suatu prinsip yang meliputi tata
kerja pembagian hasil usaha antara pemodal dan pengelola dana. Pembagian hasil
usaha dapat terjadi antara bank penyimpan dana serta antara bank dengan nasabah
penerima dana.
Perbedaan prinsip yang dengan mudah dapat dikenali untuk membedakan
sistem ekonomi syariah dan sistem bunga pada sistem konvensional adalah pada
sistem return bagi nasabahnya. Bank konvensional, sistem return-nya adalah sistem
bunga yaitu persentase terhadap dana yang disimpan ataupun dipinjamkan dan
ditetapkan di awal transaksi sehingga berapa nominal rupiahnya akan dapat diketahui

3

. Adiwarman A. Karim, , Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan , ( PT. Raja Grafindo
Persada , 2007),h.303

4

besarnya dan kapan akan diperoleh dapat dipastikan tanpa melihat laba rugi yang
akan terjadi nanti. Bank syariah sistem return-nya adalah sistem bagi hasil (profit loss
sharing) yaitu nisbah (persentase bagi hasil) yang besarnya ditetapkan di awal
transaksi yang bersifat tetap tetapi nilai nominal rupiahnya belum dapat diketahui
dengan pasti melainkan melihat laba rugi yang akan terjadi nanti.
Penentuan nisbah bagi hasil sangatlah penting untuk mendapatkan tingkat bagi
hasil yang diterima oleh nasabah. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan nisbah bagi hasil ialah tingkat suku bunga bank
konvensional, suku bunga acuan bank Indonesia, tingkat inflasi dan nilai tukar mata
uang.
Salah satu faktor acuan dalam penetapan bagi hasil deposito di bank syariah
masih mempertimbangkan besaran tingkat suku bunga deposito di bank
konvensional. Maka bank syariah masih belum melepaskan dirinya secara tidak
langsung dari sistem perbankan yang ribawi. Sebab tingkat suku bunga bank
konvensional saat ini masih menjadi bench mark di masyarakat.
Selain itu suku bunga acuan Bank Indonesia ( BI Rate), yang menjadi dasar
bagi penetapan tingkat suku bunga kredit bagi perbankan konvensional ataupun
nisbah bagi hasil dan nisbah bagi perbankan syariah. Inflasi turut memberikan
peranan dalam penetapan tersebut. Kemampuan Bank Indonesia dalam mengeluarkan
kebijakan yang mampu untuk ditaati oleh para praktisi perbankan semakin lama
semakin surut.

5

Begitupun para praktisi perbankan syariah yang juga cenderung untuk melihat
keadaan pasar yang terjadi dalam penetapan nisbah atau nisbah bagi hasil untuk
memperoleh keuntungan yang wajar dari pada mengikuti kebijakan yang bersifat
imbauan oleh Bank Indonesia yang justru kebijakan tersebut dapat menghasilkan
kerugian bagi pihak bank.
Inflasi merupakan salah satu dari beberapa indikator dalam penentuan nisbah
atau nisbah bagi perbankan syariah. Selain inflasi, indikator makro yang
dipergunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menjadi mata uang utama
di dunia, nilai tukar rupiah ini mempengaruhi harga-harga produk dalam negeri.
Dengan demikian, dampak terhadap industri perdagangan baik itu barang ataupun
jasa dapat terasa ketika nilai tukar rupiah melemah ataupun menguat.
Dengan demikian, perbankan syariah dihadapkan pada tantangan untuk selain
mengedepankan aspek religius tetapi juga mengedepankan produk-produk yang
ramah pasar agar masyarakat mampu mengakses produk-produk syariah bukan hanya
dasar pertimbangan religius semata mengingat potensi pasar perbankan syariah yang
ada di Indonesia adalah mayoritas beragama Islam.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti kajian
ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “PENGARUH MAKROEKONOMI
TERHADAP PENETAPAN NISBAH BAGI HASIL DEPOSITO PERBANKAN
SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2006-2010 ” .

6

B. Penbatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Dalam penelitian ini, penulis melakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
a. Analisis fundamental dalam melakukan investasi menyebutkan bahwa
variebel-variabel makroekonomi seperti tingkat inflasi, BI rate nilai tukar
rupiah, tingkat suku bunga konvensional, dan tingkat harga mempengaruhi
kegiatan investasi.
b. Dalam dunia perbankan selain tabungan dan wadiah ada deposito mudharabah
yang merupakan produk penghimpunan dana pihak ketiga yang terbesar dan
berpengaruh dalam kegiatan dan kebijakan bank.
c. Nisbah yang diberikan bank kepada nasabah merupakan faktor penting dalam
menarik dana pihak ketiga dari nasabah.
d. Ada atau tidaknya hubungan kausalitas antara variabel-variabel exogen
(tingkat inflasi, BI rate, nilai tukar rupiah) dengan variabel endogen
(penetapan nisbah)
2. Pembatasan masalah dan Perumusan masalah
Agar pembahasan makroekonomi tidak meluas, maka penulis membatasi
pembahasan skripsi ini pada faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan nisbah
bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah. Setelah melakukan tinjauan
pustaka maka penulis menetapkan tiga faktor yang diduga mempengaruhi
penetapan nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah yaitu: tingkat

7

inflasi, BI rate, dan nilai tukar rupiah. Untuk itu data yang digunakan data
bulanan selama periode Januari 2006 hingga Desember 2010.
Perumusan masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh tingkat Inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah, terhadap
penetapan nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah?
b. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap penetapan
nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah pada periode 20062010?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis pengaruh, tingkat Inflasi, BI Rate, dan nilai tukar rupiah,
terhadap penetapan nisbah bagi hasil deposito mudharabah di Bank Syariah.
b. Mengukur variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap penetapan
nisbah bagi hasil deposito mudharabah di Bank Syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, diharapkan mendapat pengetahuan dan pemahaman yang lebih
luas tentang penetapan nisbah bagi hasil di Bank Syariah.
b. Bagi

praktisi,

untuk

mengetahui

seberapa

berpengaruh

variabel

makroekonomi terhadap penetapan nisbah bagi hasil deposito di Bank
Syariah.

8

c. Bagi pihak lain hal ini masyarakat, skripsi ini dapat memberikan pengetahuan
dan pemahaman tentang perbankan syariah secara praktis.
D. Review Studi Terdahulu
Penulisan skripsi ini mengacu pada penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian tesebut di gunakan sebagai landasan dan
pembanding dalam menganalisa variabel yang mempengaruhi nisbah bagi hasil
deposito mudharabah di Bank Syariah. Beberapa Tinjauan Pustaka yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1
Review studi terdahulu
No

Jenis
Penulisan

Penulis

Judul

1.

Tesis

Patria Yunita
(2007)
Pascasarjana
Universitas
Indonesia

Pengaruh Suku
Bunga
SBI,
Tingkat Inflasi,
dan Kurs Dollar
Terhadap
Kinerja
Penghimpunan
Dana
Pihak
Ketiga
Perbankan
Syariah

2.

Tesis

Kilasan Pembahasan

Membahas mengenai
pengaruh Inflasi, Suku
Bunga SBI dan Kurs
US Dollar terhadap
kinerja penghimpunan
dana pihak ketiga
yang
ada
pada
Perbankan Syariah di
Indonesia,
dan
mencari variabel mana
yang paling dominan
pengaruhnya terhadap
kinerja penghimpunan
dana pihak ketiga
Ali Norman Faktor-Faktor
Hasil dalam penelitian
(2005)
Yang
ini
menunjukkan
Pascasarjana Mempengaruhi bahwa voltalitas dan
Fakultas
Likuiditas Bank simpanan
nasabah
Ekonomi
Syariah (studi (deposit) mempunyai

Perbedaan
dengan Skripsi
Penulis
Perbedaannya
ada
pada
variabel
dependennya
yaitu terhadap
kinerja
pemghimpunan
dana
pihak
ketiga dan pada
bahasan
atau
isi.

Perbedaan ada
pada variabelvariabelnya dan
pada bahasan
atau isi

9

Universitas
Indonesia
Jihad (2009)
Fakultas
Syariah dan
Hukum UIN
Syarif
Hidayatullah

kasuspada
BankMuamalat)
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Permintaan
Pembiayaan
Murabahah
Bank Syariah di
Indonesia
(2004-2009)

Pengaruh
Indikator
Makroekonomi
Terhadap Dana
Pihak
Ketiga
dan Pembiayaan
Bank Syariah
Mandiri

3.

Skripsi

4.

Tesis

Ari Cahyono
(2009) Pasca
Sarjana
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Indonesia

5.

Skripsi

Tuti Amalia
(2008)
Fakultas
Ekonomi dan
Ilmu Sosial
UIN Syarif
Hidayatullah

6.

Jurnal

pengaruh
terhadap
likuiditas bank syariah
Hasil
dalam
penelelitian
ini
variabel
margin
murabahah (negatif),
kredit
konsumtif
(negatif), nilai tukar
(negatif) dan akses
masyarakat (positif)
yang
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap permintaan
pembiayaan
murabahah

Perbedaannya
dengan skripsi
penulis adalah
skripsi
ini
mengenai
permintaan
pembiayaan
murabahah
sedangkan
penulis
membahas
tentang nisbah
bagi
hasil
deposito
Dalam
penulisan Perbedaannya
skripsi
ini pada variabel
menunjukkan bahwa dependennya
indikator
dan
bahasan
makroekonomi
atau isinya.
memberikan pengaruh
terhadap DPK dan
Pembiayaan
Bank
Syariah Mandiri
Hasil
skripsi
ini Perbedaannya
menunjukkan terdapat ada
pada
pengaruh
jangka variabel
panjang antara inflasi, dependen
nilai tukar rupiah, sedangkan
suku bunga SBI, dan variabel
harga emas dengan independennya
tingkat pengembalian ada
sedikit
(return) saham ADES, kesamaan
AQUA,
BATI, selanjutnya
CEKA,DVLA,
pada bahasan
atau isi

Analisis
pengaruh
Inflasi,
Nilai
Tukar Rupiah
dan
Suku
Bunga SBI dan
Harga
Emas
Terhadap
Pengembalian
(Return) Saham
Sektor Industri
Barang
Konsumsi Pada
BEI
M.
Nur Tingkat Suku Hasil dari penulisan Perbedaan
Rianto
Al Bunga
Bank ini yaitu masing- dengan jurnal
Arif (2010) Konvensional
masing
variabel yaitu variabel

10

Dosen Tetap
Fakultas
Stariah dan
Hukum UIN
Syarif
Hidayatullah
( Jakarta)

dan
Pengaruhnya
Terhadap
Penetapan
Persentase Bagi
Hasil di Bank
Syariah

independen
yaitu
tingkat suku bunga
bank
konvensional
saat ini dan periode
sebelumnya
memberikan
hasil
signifikan

independennya
yang hanya dua
variabel
saja
sedangkan
penulis variabel
independennya
adalah variabel
makroekonomi
yaitu Tingkat
Inflasi, BI Rate,
dan Nilai Tukar
Rupiah
terhadap Dollar

Sepanjang pengetahuan penulis ada beberapa penelitian yang membahas
tentang variabel makroekonomi yang ada di dalamnya, tetapi bukan berupa penelitian
pengaruh terhadap penetapan nisbah bagi hasil deposito mudharabah. Maka penulis
akan mencoba meneliti bagaimana variabel makroekonomi dapat berpengaruh di
dalam penetapan nisbah bagi hasil deposito mudharabah, dan mencari mana yang
paling dominan pengaruhnya dari variabel tersebut terhadap penetapan nisbah bagi
hasil deposito mudharabah di bank syariah.
E. Kerangka Pemikiran
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
digunakan analisis berganda. Dalam regresi linier berganda, langkah awal yang
dilakukan adalah menguji persyaratan analisis yaitu dilakukan uji normalitas data,
multikoliniearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas. Multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

11

ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Setelah melakukan pengujian asumsi regresi, dilakukan pengujian ketetapan
model dapat diukur dari nilai statistik-F (ANOVA) , koefisien determinasi (R2), uji
statistik t, uji statistik F bertujuan untuk melihat pengaruh seluruh variabel bebas
secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Setelah melakukan uji F
maka dilakukan uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel
terikat, serta sesama variabel bebas. Dan berikutnya adalah dilakukan uji t yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara parsial
dalam menerangkan varaibel terikat.

12

Gambar 1.1
Bagan kerangka pemikiran
Variabel Makro Ekonomi

Inflasi

BI Rate

Nilai Tukar

Penetapan Nisbah Bagi Hasil

Asumsi Klasik:
Uji Normalitas Data
Uji Heterokedastisitas
Uji Autokorelasi
Uji Multikolinearitas

Analisis Regresi Linier
Berganda

Uji F

Uji Koefisien Determinasi

Uji t

13

F. Hipotesa Penelitian
1. Hipotesa yang digunakan oleh penulis terbagi menjadi dua, yaitu:
Hipotesa secara simultan atau bersama-sama:
Ho

: Tidak ada pengaruh antara, tingkat Inflasi, BI Rate dan nilai tukar rupiah
terhadap penetapan nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank
Syariah.

Ha

: Ada pengaruh antara, tingkat Inflasi, BI Rate dan nilai tukar rupiah,
terhadap penetapan nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank
Syariah

2. Hipotesa secara parsial atau terpisah:
Ho :

Tidak ada pengaruh antara, tingkat Inflasi terhadap penetapan nisbah bagi
hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah.

Ha :

Ada pengaruh antara, tingkat Inflasi terhadap penetapan nisbah bagi hasil
Deposito Muharabah di Bank Syariah.

Ho :

Tidak ada pengaruh antara, BI Rate terhadap penetapan nisbah bagi hasil
Deposito Mudharabah di Bank Syariah.

Ha :

Ada pengaruh antara, BI Rate terhadap penetapan nisbah bagi hasil
Deposito Mudharabah di Bank Syariah.

Ho :

Tidak ada pengaruh antara nilai tukar rupiah terhadap penetapan nisbah
bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah.

Ha :

Ada pengaruh antara, Nilai tukar rupiah terhadap penetapan nisbah bagi
hasil Deposito Mudharabah di Bank Syariah

14

G. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada “ Buku pedoman penulisan
skripsi fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
H. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan skripsi ini, terdiri atas beberapa bab yang semuanya
merupakan satu rangkaian terintegrasi dan saling mendukung secara utuh. Adapun
bab-bab dengan pokok permasalahannya sebagai berikut:
BAB I

Pendahuluan, berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penetitian, study review
terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penelitian

BAB II

Merupakan bagian dari bab uraian yang menyajikan kajian
kepustakaan yaitu yang meliputi kerangka teori, Bank Syariah ,
Deposito Mudharabah, nisbah bagi hasil, dan teori variabel
makroekonomi yaitu, tingkat inflasi, BI rate, nilai tukar rupiah.

BAB III

Metode penelitian, berisi rancangan penelitian, teknik pengumpulan
data, serta metode analisis data dengan menggunakan uji statistik, uji
hipotesis, dan uji asumsi klasik.

BAB IV

Menyajikan hasil dan pembahasan, berisi tentang penyajian data yang
telah didapatkan kemudian mendiskripsikannya secara objektif dan
menjelaskan data yang telah didapatkan untuk diinterprestasikan ke
dalam analisa-analisa teori yang menjadi landasan teoritis dalam
penelitian ini.

15

BAB V

Penutup, berisi kesimpulan dan jawaban atas segala permasalahan
yang telah diangkat. Serta saran-saran yang dianggap perlu untuk
peningkatan pengetahuan pihak-pihak tertentu.

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Landasan Teori
1. Pengertian Perbankan Syariah
Menurut undang-undang no 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Tujuan Bank Syariah
Secara umum tujuan perbankan syariah adalah mendorong dan
mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat dengan melakukan kegiatan
perbankan, keuangan, komersil dan investasi sesuai dengan prinsip Islam.
Prinsip dasar Perbankan Syariah adalah :
a. Menghindari riba (bunga) pada setiap transaksinya.
b. Prinsip kemitraan pada semua aktivitas bisnis yang atas dasar kesetaraan,
keadilan dan kejujuran.
c. Mencari keuntungan dengan cara halal dan sesuai syariat.
d. Pembinaan manajemen keuangan pada masyarakat.

16

17

e. Mengembangkan kompetisi yang sehat.
f. Menghidupkan lembaga zakat.
g. Pembentukan ukhuwah dengan lembaga keuangan Islam lainnya baik di
dalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan prinsip dasar perbankan syariah tersebut, maka dapat
disimpulkan perbedaan mendasar antara sistem perbankan syariah dan
konvensional adalah :1
a. Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh
pendapatan, maupun memberikan kompensasi kepada pemilik dana.
b. Bank syariah menggunakan konsep bagi hasil dalam perolehan pendapatan
maupun kompensasi kepada pemilik dana.
c. Bank syariah dapat melakukan transaksi jual beli, gadai dan sewa menyewa
yang tidak terdapat pada bank konvensional.
Penentuan nisbah bagi hasil sangatlah penting untuk mendapatkan tingkat
bagi hasil yang diterima oleh nasabah. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan nisbah bagi hasil adalah tingkat bagi hasil yang ditetapkan
bank kompetitor serta tingkat suku bunga bank konvensional. Apabila loyalitas
nasabah dipengaruhi oleh tingkat return maka akan berdampak pada perpindahan
dana nasabah.

1

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta. 2002,h.1

18

3. Konsep Bagi Hasil Mudharabah
Perbedaan prinsip yang dengan mudah dapat dikenali untuk membedakan
sistem ekonomi syariah dan sistem ekonomi konvensional adalah pada sistem
return bagi nasabahnya. Bank konvensional, sistem return-nya adalah sistem
ekonomi bunga yaitu persentase terhadap dana yang disimpan ataupun
dipinjamkan dan ditetapkan diawal transaksi sehingga berapa nilai nominal
rupiahnya akan dapat diketahui besarnya dan kapan akan diperoleh dapat
dipastikan tanpa melihat laba rugi yang akan terjadi nanti. Bank syariah sistem
return-nya adalah sistem bagi hasil (profit loss sharing) yaitu nisbah (persentase
bagi hasil) yang besarnya ditetapkan diawal transaksi yang bersifat tetap tetapi
nilai nominal rupiahnya belum dapat diketahui dengan pasti melainkan melihat
laba rugi yang akan terjadi nanti. Dalam perbankan syariah hubungan antara
nasabah dengan bank adalah kemitraan. Sistem syariah tidak ada yang
dieksploitasi dan tidak ada yang mengeksploitasi, risiko yang merupakan kondisi
yang tidak pasti dimasa akan datang ditanggung bersama dan apabila mendapat
keuntungan yang tinggi juga dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan diawal .2
Bagi hasil dihitung dari hasil usaha pihak bank dalam mengelola uang
nasabah. Bank dan nasabah membuat perjanjian bagi hasil berupa prosentase
tertentu untuk nasabah dan untuk bank, perbandingan ini disebut nisbah.
Misalnya, 70% keuntungan untuk nasabah dan 30 % keuntungan untuk bank.

Jurnal M. Nur Rianto Al Arif “Tingkat Suku Bunga Bank Konvensional dan Pengaruhnya
terhadap Penetapan Persentase Bagi Hasil di Bank Syariah” Balitbang Kemenag RI .( Juli 2010)
2

19

Dengan sistem ini, nasabah dan bank memang tidak bisa mengetahui berapa hasil
pastinya akan mereka terima. Karena bagi hasil baru akan dibagikan kalau bagi
hasil usahanya sudah bisa ditentukan pada akhir periode. Tapi dengan sistem bagi
hasil, nasabah dan bank akan membagi keuntungan secara lebih adil daripada
sistem bunga. Karena kedua belah pihak selalu membagi adil sesuai nisbah
berapapun hasilnya. Setiap produk perbankan syariah dapat dimanfaatkan baik
untuk penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Bagi hasil dapat dilihat baik
dari aspek nasabah maupun bank. Dari sisi nasabah bagi hasil merupakan imbalan
atas dana yang mereka tempatkan di bank syariah. Sementara dari sudut pandang
bank perhitungan bagi hasil ditujukan untuk menentukan berapa besar nisbah
bagi hasil dan alokasi bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah.
Penentuan nisbah bagi hasil sangatlah penting untuk mendapatkan tingkat
bagi hasil yang diterima oleh nasabah. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan nisbah bagi hasil adalah tingkat bagi hasil yang ditetapkan
bank kompetitor serta tingkat suku bunga bank konvensional. Apabila loyalitas
nasabah dipengaruhi oleh tingkat return maka akan berdampak pada perpindahan
dana nasabah.
4. Teori Deposito Mudharabah
a. Pengertian
Pengertian Deposito menurut undang-undang no 10 Tahun 2008
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu

menurut

perjanjian

antara

penyimpan

dengan

bank

yang

20

bersangkutan. Definisi umum mudharabah secara fiqih, menurut Sadr 3 adalah
kontrak khusus antara pemilik modal dan pengusaha dalam rangka
mengembangkan usaha yang modalnya berasal dari pihak pertama dan kerja
dari pihak kedua, mereka bersatu dalam keuntungan dengan pembagian
berdasarkan persentase. Jika proyek (usaha) mendatangkan keuntungan, maka
laba dibagi berdua berdasarkan kesepakatan yang terjalin antara keduanya,
jika modal tidak mempunyai kelebihan atau kekurangan, maka tidak ada bagi
pemilik modal selain modal pokok tersebut, begitu pula dengan pengusaha
tidak mmendapatkan apa-apa. Jika proyek rugi yang mengakibatkan hilangnya
modal pokok maka kerugian itu sedikit ataupun banyak ditanggung oleh
pemodal.
Sementara

makna

mudharabah

dalam

sistem

perekonomian

modern,menjadi berkembang. Pihak yang terlibat dalam kerjasama ini ada
tiga: (1) pihak yang menyimpan dana (depositor), (2) pihak yang
membutuhkan dana atau pengusaha (debitur), (3) pihak yang mempertemukan
antara keduanya (bank). Pihak pertama, depositor inilah yang seharusnya
menjadi shahibul maal sebab dia yang memiliki dana yang secara sadar akan
digunakan untuk kepentingan usaha. Sementara pihak kedua, debitur, adalah
mudharib-nya depositor karena dia yang menggunakan dana depositor untuk
digunakan sebagai modal usaha. Sedangkan pihak ketiga, bank, adalah pihak
yang menjembatani keinginan keduanya.
3

Kazim Sadr, The Role of Musyarakah Financing in the Agricultural Bank of Iran. 1996.h.25

21

Bank adalah lembaga keuangan masyarakat yang merupakan perantara
dari mereka yang kelebihan uang dengan mereka yang kekurangan uang.4
Bank sebagai salah satu sarana keuangan bagi masyarakat yang memiliki dua
fungsi pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Setiap bank akan
membutuhkan modal kerja untuk menjalankan usahanya. Besar atau kecilnya
dana yang berhasil dihimpun oleh suatu bank pada umumnya tergantung pada
kepercayaan yang diperoleh dari nasabah maupun dari pemerintah. Seperti
halnya Bank Syariah yang mempunyai produk penghimpunan dana yang
berupa akad mudharabah yaitu dapat berbentuk produk Deposito (1, 3, 6, atau
12 bulan) dan sering disebut juga dengan dana pihak ketiga.
Deposito yang dikembangkan perbankan syariah dan juga lembaga
keuangan syariah adalah Deposito Mudharabah. Deposito merupakan salah
satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi. Pemilik deposito
tersebut disebut deposan. Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana
lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lama. Mengingat Deposito
memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan yang
juga jarang. Dengan demikian bank dapat leluasa untuk menggunakan
kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit.

4

Ed.2.h.79

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1997)

22

b. Landasan Hukum Deposito Mudharabah
1) Pertimbangan

Dewan

Pengawas

Syariah

Menetapkan

Deposito

Mudharabah5
a) Keperluan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan dalam bidang
investasi, pada masa kini memerlukan jasa perbankan di bidang
penghimpunan dana dari masyarakat adalah deposito, yaitu simpanan
dana berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
b) Kegiatan deposito tidak semuanya dapat dibenarkan hukum Islam
(syariah). Deposito yang mengandung unsur riba tidak dibenarkan
Islam. Islam membenarkan deposito dengan sistem bagi hasil.
c) DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang bentuk-bentuk
Muamalah Syariah untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
deposito pada Bank Syariah.
2) Ketentuan Umum Deposito Mudharabah
Adapun ketentuan umum Deposito Mudharabah antara lain :
a) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau
pemilik dana, Bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
b) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

5

. Fatwa DSN MUI No. 3 tahun 2000 tentang Deposito

23

dan pengembangannya, termasuk didalamnya Mudhrabah dengan
pihak lain.
c) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai bukan
piutang.
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukuan rekening.
e) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f) Bank tidak diperkenankan untuk mengutangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.6
Dasar penetapan deposito tersebut berdasarkan pada:
QS. An - Nisa (4) ; 29

          
             

 
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.

6

Muktar Alshodiq (penyunting), Briefecase books Edukasi Profesional Syariah Fatwa-fatwa
Ekonomi Syariah Kontemporer, (Jakarta Renasian, 2005 M), h. 45

24

Selanjutnya didalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 283

             

            
          

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu
(para saksi) Menyembunyikan persaksian dan Barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa
hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barang
tanggungan itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai.
Sedangkan Hadist Nabi menyatakan sebagai berikut:
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Sayyidina Abbas bin Abdul muthalib jika
diberi memberikan dana kemitraan usahanya secara mudharabah ia
mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni
lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan
tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut.
Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW, dan
Rasulullah membolehkannya.
Secara teknis pemakaian prinsip akad mudharabah ke dalam produk
deposito sebagai instrumen penghimpunan dana dari masyarakat pada bank
syariah telah di atur dalam pasal 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi Bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
Dalam kegiatan penghimpunan dana dalam bentuk tabungan atau deposito
berdasarkan mudharabah berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut:

25

1) Bank bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah bertindak sebagai
pemilik dana
2) Dana disetor penuh kepada Bank dan dinyatakan dalam jumlah nominal.
3) Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana investasi dinyatakan dalam
bentuk nisbah.
4) Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah.
5) Bank tidak menjamin dana nasabah, kecuali diatur berbeda dalam
perundang-undangan yang berlaku.
c. Teknik Perhitungan Nisbah Bagi Hasil Mudharabah
Secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat imbalan bagi hasil dari
nasabah penyimpan

(funding costumer)

yang menggunakan skim

mudharabah muthlaqah lebih kecil dari pada mbalan bagi hasil dengan
menggunakan mudharabah muqayyadah, karena pada skim mudharabah
muqayyadah (off balance sheet), shohibul maal tidak akan atau sedikit
menanggung beban operasi dari bank. Sedangkan pada skim mudharabah
muqayyadah on balance sheet, nasabah penyimpan akan memperoleh nisbah
bagi hasil yang lebih tinggi dari nasabah deposan biasa.
Namun dari kedua akad diatas, nasabah lebih banyak menggunakan
skim mudaharabah biasa (muthlaqoh). Hal ini dikarenakan akad mudharabah
muqayyadah, apabila aada resiko yang terjadi akan ditanggung nasabah
sepenuhnya. Sedangkan bank hanya sebagai perantara (arranger).

26

Namun demikian, untuk dapat memperoleh gambaran yang jelas,
maka dapat disampaikan perhitungan bagi hasil di bank syariah yang dikenal
nama HI-1000 (baca:H.I.Permil) yang artinya hasil investasi setiap Rp.1000,(seribu rupiah) yang diinvestasikan.7 Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel
2.1 berikut:
Tabel 2.1
Perhitungan Bagi Hasil pada Bank Syariah
Jumlah seluruh dana nasabah

A

investor
Jumlah dana nasabah investor
yang

dapat

B

disalurkan

pembiayaan
Dana

bank

(modal

dalam

C

pembiayaan proyek)
Pembiayaan yang disalurkan
Pendapatan

dari

B+C

penyaluran

D
E

pembiayaan
Pendapatan

dari

setiap (B/D)Xe(I/A)xRp.1000,-

F

Rp.1000,- dana nasabah
Saldo rata-rata harian

G

Nisbah bagi hasil nasabah

H

Porsi bagi hasil yang diterima F x(H/1000)x(G/1000)

I

nasabah

7

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan , PT Raja Grafindo Persada,
(Jakarta, 2007) h.

27

Tata cara atau ketentuan pemberian imbalan yang dilakukan dengan
sistem bagi hasil dilakukan sedemikian rupa sehingga realisasi imbalan yang
diterima nasabah akan berbeda-beda setiap bulannya tergantung dari
pendapatan hasil investasi yang dilakukan bank pada bulan yang
bersangkutan.
Nisbah (ratio) adalah porsi atau bagian yang menjadi hak masingmasing pihak pada proses distribusi bagi hasil antara Nasabah dan Bank.
Angka di depan (misalnya angka 50 pada 50:50) merupakan porsi nasabah.
Penetapan bagi hasil di bank syariah dilakukan dengan terlebih dahulu
menghitung HI-1000, yakni angka yang menunjukkan hasil investasi yang
diperoleh dari penyaluran setiap seribu dana yang diinvestasikan oleh bank.
Sebagai contoh: HI-1000 bulan Juni 2007 adalah 11,99. Hal tersebut berarti
bahwa dari setiap Rp 1.000,00 dana yang diinvestasikan oleh bank akan
menghasilkan Rp11,59. Apabila nisbah 50:50, maka porsi nasabah adalah
50% dari 11,59 sehingga untuk setiap Rp 1.000,00 dana nasabah akan
memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 5,99. Secara umum dapat dirumuskan
sebagai berikut:8
Bagi Hasil Nasabah =

8

Rata-rata Dana Nasabah
1000

x HI-1000 x

Nisbah Nasabah
100

Publikasi Bank Indonesia, www.bi.go.id Yang diakses pada tanggal 10 Mei 2010

28

B. Variabel Makroekonomi
1. Tingkat Inflasi
a. Pengertian
Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari
barang atau komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu.9 Definisi
inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari
jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter)
terhadap barang-barang

atau komoditas dan jasa. Sebaliknya, jika yang

terjadi adalah penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap barangbarang atau komoditas dan jasa didefinisikan sebagai deflasi (deflation).
Inflasi diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation) yaitu tingkat perubahan
dari tingkat harga secara umum. Persamaan adalah sebagai berikut :
tingkat harga t  tingkat h arg a t 1
 100  Rate of Inflation
tingkat h arg a t 1

Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi
yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol
persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena hal itu sangat sulit
untuk dicapai. Yang paling penting adalah mengusahakan agar tingkat inflasi
tetap rendah. Inflasi di Indonesia dapat berubah dari bulan ke