EVALUASI PENAWARAN E-PROCUREMENT MENGGUNAKAN AMBANG BATAS

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

EVALUASI PENAWARAN E-PROCUREMENT MENGGUNAKAN AMBANG BATAS
TEKNIS (PASSING GRADE) PENGADAAN ALAT KESEHATAN DAN KB RSD
DR. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2013
(Evaluation of Bids in e-Procurement Using Technical Threshold (Passing Grade) in Medical and
Family Planning Equipment Procurement of RSD Dr. Soebandi Jember Regency in 2013)

Rivondy Refky Nitaka, Anastasia Murdyastuti, Suji
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: ervenitaka@gmail.com

Abstract
This research aimed to describe the implementation of evaluation of electronic auctions
(e-Procurement) in the procurement of medical and family planning equipment of RSD
(Regional Public Hospital) Dr. Soebandi Jember in 2013. The research was conducted at
ULP (Procurement Service Unit) of Government Office of Jember Regency, precisely in
Development Department at Jalan Sudarman number 1 Jember. The research type is
descriptive with qualitative approach. Primary data were obtained by conducting in-depth
interviews while the secondary data were obtained through by study documents in the
research area. Furthermore, informants were selected using purposive method adapted to

the problem and purposes of previous studies. Test of data validity in this study used
triangulation method through bidding documents of Medical and Family Planning
Equipment Procurement of RSD Dr. Soebandi in 2013, data on the auction on the Jember
Regency LPSE (Electronic Procurement Service) web, Presidential Decree No. 54 of
2010, Presidential Decree No. 70 of 2012, as well as interviews with the auction
participants. The results showed that there were problems in the procurement of medical
equipment and Family Planning of RSD Dr. Soebandi Jember in 2013, exactly in the stage
of objection period. Some auction participants asked the committee to conduct an auction
again because in the stage of bid evaluation committee was not considered professional in
conducting the evaluation. This was s because in the implementation, the auction
committee used a new method, that is, knockout system with technical passing grade as the
method of implementation.

Keywords: bid evaluation, e-procurement, technical passing grade

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

1

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)


2

Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang saat ini tengah

Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang

berkembang, Indonesia membutuhkan banyak

prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan

sekali

berbagai

sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk


bidang. Dalam kegiatan pembangunan pemerintah

memperoleh Barang/Jasa, yang dalam istilahnya

Indonesia telah banyak melakukan pembenahan

adalah penyerahan barang/jasa.

kebijakan demi kemajuan Bangsa Indonesia yang

dimulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap

pada akhirnya menghasilkan sebuah kebijakan baru

penyerahan barang/jasa tersebut merupakan suatu

untuk

proses administrasi


pembenahan-pembenahan

hal-hal

yang

memang

di

belum

diatur

Proses

yang

sebelumnya ataupun untuk hal-hal yang sudah


Kegiatan pengadaan barang dan jasa yang

diatur sebelumnya tetapi memang membutuhkan

dilakukan oleh pemerintah rawan memicu tindak

sebuah kebijakan yang lebih tepat dan sesuai

korupsi di berbagai lapisannya karena banyak celah

dengan kondisi pada saat ini.

yang terbuka untuk “bermain” di situ. Dalam

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini
permasalahan-permasalahan

yang

timbul


juga

upaya meminimalisir tindak korupsi yang terjadi
dalam

proses

pengadaan

barang

dan

jasa

pembangunan

pemerintah kemudian melakukan reformasi sistem


pemerintah sebagai administratur negara harus

pengadaan barang dan jasa, reformasi adalah suatu

tanggap

proses untuk membangun, memperbaiki, menata

semakin rumit.

Dalam proses

terhadap

permasalahan-permasalahan
turut

kembali suatu yang sudah ada menjadi suatu

mengembangkan pola pikir dan menciptakan


tatanan baru yang lebih baik daripada sebelumnya.

terobosan-terobosan

perencanaan

Reformasi sistem pengadaan barang dan jasa

pembangunan untuk menghindari dan mengatasi

dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan e-

segala permasalahan yang ada agar tidak lebih

Procurement. E-Procurement merupakan bentuk

merugikan negara dan masyarakatnya.

perubahan sistem pengadaan nasional yang pada


yang

terjadi,

pemerintah

baru

harus

dalam

Dalam penelitian ini penulis akan mengangkat

awalnya menggunakan sistem konvensional atau

tentang sistem pengadaan yang dilakukan oleh

sistem manual dengan cara tatap muka langsung


pemerintah

pengadaan

antara panitia penyelenggara pengadaan dengan

barang/jasa secara elektronik atau biasa disebut

para pemilik barang dan kemudian lahirlah sistem

dengan e-Procurement. Pengadaan barang/jasa

pengadaan secara elektronik atau e-Procurement.

pada

saat

ini


yaitu

merupakan bagian dari administrasi negara karena
letaknya

masih

termasuk

dalam

kegiatan

Reformasi sistem pengadaan barang dan jasa
yang dilakukan oleh pemerintah didasari oleh

pembangunan pemerintah. Pengadaan barang/jasa

konsep

adalah

pemerintah melibatkan peran sektor swasta untuk

suatu

kegiatan

untuk

memperoleh

New

Public

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Management

dimana

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

3

bersaing dalam menyediakan barang dan jasa untuk

gugur biasa yaitu dengan cara membandingkan

memenuhi

harga penawaran untuk mendapatkan peringkat

kebutuhan

publik

sehingga

mendapatkan barang/jasa yang sesuai dengan

yang

disusun

berdasarkan

spesifikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. E-

terendah. Tetapi menurut informasi yang diperoleh

Procurement adalah proses pengadaan barang dan

dari web LPSE Jember bahwa panitia lelang

jasa secara online melalui internet sehingga proses

menerapkan

pengumuman, pendaftaran, proses penawaran,

menggunakan ambang batas teknis (passing

pemberian penjelasan (aanwijzing), hasil evaluasi

grade) dengan pertimbangan untuk meminimalisir

atas penawaran dilakukan dengan memanfaatkan

adanya tindak KKN dalam pelaksanaan lelang,

sarana teknologi informasi.

mencari calon pemenang lelang yang memiliki

metode

harga

evaluasi

penawaran

sistem

gugur

Dalam penilitian ini penulis meneliti tentang

kredibelitas baik dan tentunya untuk memperoleh

pengadaan alat kesehatan dan KB RSD Dr.

barang yang mempunyai spesifikasi dan tingkat

Soebandi

ekonomis

Kabupaten

Jember

Tahun

2013.

terbaik.

Lelang

Pengadaan

Alat

Pengadaan alat kesehatan dan KB RSD Dr.

Kesehatan dan KB RSD di Dr. Soebandi

Soebandi Kabupaten Jember Tahun 2013 ini sudah

Kabupaten

menerapkan

kegiatan

e-Procurement

sebagai

prosedur

Jember
lelang

Tahun

elektronik

2013

merupakan

pertama

kali

di

untuk memperoleh barang/jasa sebagaimana yang

Kabupaten Jember yang menggunakan ambang

tercantum dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010

batas teknis (passing grade) dalam evaluasi

mengenai Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

teknisnya.

Lembaga/Daerah/Instansi

Ambang batas adalah suatu tingkatan atau batas

(K/L/D/I) yang hendak melaksanakan kegiatan

maksimal yang masih dapat ditoleransi atau batas

pengadaan

melaksanakan

dimana sesuatu masih dapat diterima. Evaluasi

kegiatan tersebut melalui lelang secara elektronik

teknis dalam sistem gugur dapat menggunakan

(e-Procurement).

ambang batas terhadap unsur teknis yang dinilai.

dimana

Kementrian/

barang/jasa

wajib

Sesuai dengan informasi yang terdapat di web

Artinya, dalam tahapan evaluasi teknis panitia

LPSE Jember, lelang Pengadaan Alat Kesehatan

lelang dapat menggunakan metode ambang batas

dan KB di RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember

teknis atau tidak. Dalam hal evaluasi teknis yang

Tahun 2013 ini dikategorikan dalam Pelelangan

menggunakan

Umum Pascakualifikasi Satu Sampul. Menurut

dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing

Perka LKPP Nomor 14 Tahun 2012, metode

unsur maupun nilai total keseluruhan unsur

evaluasi yang digunakan untuk kategori Pelelangan

memenuhi nilsi ambang batas minimal.

ambang

batas,

penawaran

pada

Menurut Agus Kuncoro (2014) berdasarkan

umumnya menggunakan metode evaluasi sistem

Peraturan Kepala LKPP Nomor 14 Tahun 2012

Umum

Pascakualifikasi

Satu

Sampul

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

4

pada Lampiran II Huruf B.1.f.6).e) dinyatakan

Kesehatan dan KB di RSD Dr. Soebandi

bahwa dalam hal evaluasi teknis dengan sistem

Kabupaten Jember Tahun 2013.

gugur yang menggunakan ambang batas nilai
teknis, penawaran dinyatakan lulus teknis apabila
masing-masing

unsur

maupun

nilai

total

keseluruhan unsur memenuhi ambang batas.

TINJAUAN PUSTAKA
E-Government
Secara umum pengertian e-Government adalah

Berdasarkan ketentuan tersebut berarti untuk

sistem

dapat dinyatakan lulus teknis, peserta pelelangan

masyarakat berbasis Internet. Layanan ini diberikan

harus memenuhi syarat minimal untuk masing-

oleh pemerintah kepada masyarakatnya. Dengan

masing unsur dan memiliki nilai total sekurangnya

memanfaatkan Internet, maka akan muncul sangat

sama dengan ambang batas yang ditetapkan.

banyak

Tahapan evaluasi penawaram merupakan sebuah

manajemen

informasi

pengembangan

pemerintah

dan

modus

kepada

layanan

layanan

masyarakat

dari
yang

tahapan yang penting dalam pelaksanaan e-

memungkinkan peran aktif masyarakat dimana

Procurement. Tahap evaluasi penawaran adalah

diharapkan masyarakat dapat secara mandiri

tahapan

melakukan registrasi perijinan, memantau proses

dimana

pemenang

proses

dilakukan

penyaringan

berdasarkan

calon

persyaratan

penyelesaian,

melakukan

pembayaran

secara

administrasi, teknis, dan harga dari barang yang

langsung untuk setiap perizinan dan layanan publik

ditawarkan. Jadi ketika muncul permasalahan

lainnya. Semua hal tersebut dengan bantuan

sekecil apapun ada tahapan itu pasti akan

teknologi Internet akan dapat dilakukan dari mana

mengganggu proses pelaksanaan e-Procurement.

saja dan kapan saja.

Dari uraian latar belakang di atas, maka data

Dari

pengertian

diatas

e-

Government

Bagaimana tahap evaluasi penawaran dengan

teknologi informasi sebagai alat untuk membantu

menggunakan ambang batas teknis (passing

menjalakan sistem pemerintahan secara lebih

grade) pada lelang elektronik (e-Procurement)

efisien.
Tujuan

e-Government

proses

adalah

dirumuskan permasalahan utama dari penelitian ini:

dalam Pengadaan Alat Kesehatan dan KB di RSD

merupakan

intinya

pemanfaatan

adalah

untuk

Dr. Soebandi Kabupaten Jember Tahun 2013?.

meningkatkan akses warga negara terhadap jasa-

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti

jasa pelayanan publik pemerintah, meningkatkan

yaitu

evaluasi

akses masyarakat ke sumber-sumber informasi

penawaran dengan sistem gugur menggunakan

yang dimiliki pemerintah, menangani keluhan

ambang batas teknis (passing grade) pada lelang

masyarakat dan juga persamaan kualitas layanan

elektronik (e-Procurement) dalam Pengadaan Alat

yang bisa dinikmati oleh seluruh warga Negara.

mendeskripsikan

pelaksanaan

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

dari

Evaluasi Kebijakan
Menurut William N. Dunn (1999:608) secara

perencanaan

diselesaikannya

kebutuhan

seluruh

5

sampai

kegiatan

untuk

umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan

memperoleh Barang/Jasa. Dana yang dipergunakan

penaksiran (apprasial), pemberian angka (rating)

untuk memperoleh barang/jasa oleh K/L/D/I

dan

penilaian

menyatakan

kata-kata

yang

adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

menganalisis

hasil

(APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan

(assessment),

usaha

untuk

kebijakan dalam arti satuan nilainya. Dalam arti
yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan

Belanja Daerah (APBD).
Pengadaan barang/jasa sebagai pelaksanaan dari

produksi informasi mengenai nilai atau manfaat

kekuasaan

hasil kebijakan.

menghasilkan

penggunaan
barang/jasa

anggaran

harus

yang

dapat

Evaluasi menghasilkan tuntutan-tuntutan yang

dipertanggung jawabkan kepada masyarakat dari

bersifat evaluatif, bukan mengenai fakta atau aksi,

segi administrasi, teknis maupun harga. Oleh

melainkan sejumlah nilai. Oleh karena itu evaluasi

karena

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

dilaksanakan dengan prinsip:

itu

proses

1. Fokus Nilai. Evaluasi berbeda dengan

1. Efisien;

pemantauan, evaluasi dipusatkan pada

2. Efektif;

penilaian menyangkut keperluan atau nilai

3. Transparan;

dari suatu kebijakan dan program;

4. Terbuka;

2. Interdepedensi

Fakta-Nilai.

Tuntutan

pengadaan

5. Bersaing;

evaluasi tergantung baik “fakta” maupun

6. Adil/tidak diskriminatif;

“nilai”;

7. Akuntabel.

3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau.
Evaluasi diarahkan pada hasil sekarang dan
masa lalu, ketimbang hasil di masa depan;

barang/jasa

Sistem

Pengadaan

Secara

Elektronik

(e-

Procurement)
Pada

prinsipnya

e-Procurement

merupakan

4. Dualitas Nilai. Nilai-nilai yang mendasari

sistem pengadaan atau pembelian barang dan jasa

evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena

yang dilakukan secara elektronik melalui internet.

mereka dipandang sebagai tujuan dan

Sistem tersebut selain mengefisienkan proses

sekaligus cara.

pengadaan barang dan jasa juga merupakan cara

Pengadaan Barang dan Jasa

yang efektif dan transparan serta bisa memangkas

Menurut Perpres Nomor 70 Tahun 2012 yang

biaya secara signifikan.

dimaksud pengadaan adalah kegiatan memperoleh

Konsep dasar implementasi e-Procurement yang

Barang/Jasa oleh Kementrian/Lembaga/Daerah/

pertama adalah menghilangkan kontak langsung

Instansi (K/L/D/I) lainnya yang prosesnya dimulai

antara panitia pengadaan dengan peserta lelang,

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

dan antara peserta dengan peserta lainnya. Kedua,

Evaluasi

Penawaran

semua reason atau alasan kuat dari panitia untuk

Kesehatan

Dan

menggugurkan peserta lelang harus dapat diakses

Kabupaten Jember Tahun 2013

KB

6

Pengadaan
RSD

Dr.

Alat

Soebandi

oleh publik di situs e-Procurement. Ketiga,

Evaluasi teknis pada Pengadaan Alat Kesehatan dan

dokumen pemilihan penyedia barang/jasa harus

KB RSD. Soebandi Jember Tahun 2013 Peninjauan

dapat diakses oleh publik di situs e-Procurement.

teknis dilaksanakan dengan menggunakan dua cara

Evaluasi Penawaran E-Procurement

sesuai dengan Standar Dokumen Pengadaan (SDP)

Dalam proses pelaksanaan e-Procurement ini
evaluasi yang dimaksud adalah model evaluasi
terhadap unsur program yang disebut evaluasi
penawaran.

Tujuan

utama

dari

pengadaan

barang/jasa adalah diperolehnya barang/jasa yang
sesuai dengan kebutuhan Kementrian/Lembaga/
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Institusi
(K/L/D/I), yang telah direncanakan sebelumnya.
Sesuai

dengan

konsep

dasar

pengadaan,

barang/jasa yang baik harus pula disediakan oleh

Pengadaan Alat Kesehatan dan KB RSD Dr. Soebandi
Jember Tahun 2013 nomor 27.5.A poin d, yaitu:

1.

Sistem

gugur,

artinya

peserta

harus

memenuhi semua unsur yang ditetapkan dalam
persyaratan teknis;
2.

Sistem ambang batas, artinya peserta

disamping harus memenuhi semua unsur yang telah
ditetapkan dalam persyaratan teknis, nilai kuatitatif
dari masing-masing unsur harus mencapai angka
tertentu yang menjadi ambang batas kelulusan.

penyedia barang/jasa yang baik pula sehingga
METODE PENELITIAN

dikenal istilah kualifikasi yang merupakan penilaian
terhadap kompetensi atau kemampuan penyedia
barang/jasa dalam menyediakan barang/jasa yang

Evaluasi penawaran terdiri dari 3 (tiga) tahap,
yaitu evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan
harga.

Untuk

pengadaan

barang/

pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, Pokja ULP
memilih 1 (satu) metode yang paling tepat dari 3
(tiga) metode yang tersedia yaitu metode evaluasi
sistem gugur, metode evaluasi sistem nilai, dan
metode evaluasi sistem penilaian biaya selama
unsur ekonomis.

pada

tujuan

penelitian

yang

dikaitkan pada topik yang diteliti, maka paradigma
yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dibutuhkan.

evaluasi

Berdasarkan

penelitian

kualitatif

dengan

jenis

penelitian

deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk
memberikan

gambaran

secara

menyeluruh

mengenai pelaksanaan evaluasi penawaran dengan
menggunakan ambang batas teknis (passing
grade) pada lelang elektronik (e-Procurement)
dalam Pengadaan Alat Kesehatan dan KB di RSD
Dr. Soebandi Kabupaten Tahun 2013.
Lokasi penelitian ini adalah di Kantor ULP
Kabupaten Jember dan RSD Dr. Soebandi Jember
yang beralamat di Jalan Sudarman No. 1 Jember
dan Jalan Dr. Soebandi No. 124 Jember. Pemilihan

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

7

lokasi ini didasari oleh pertimbangan bahwa ULP

buku-buku dan studi kepustakaan yang

Kabupaten Jember sebagai panitia lelang pelaksana

lain.
3. Dokumentasi,

Pengadaan Barang dan Jasa .

dokumentasi

merupakan

Dalam menentukan informasi digunakan teknik

pencatatan data yang bersumber dari arsip-

snowball yaitu teknik penentuan informan yang

arsip, surat-surat yang diperlukan dalam

mula-mula jumlahnya kecil kemudian informan

penelitian serta dokumen atau data-data

menunjuk beberapa rekannya untuk dijadikan

yang berhubungan dengan data Pengadaan

informan atau dengan kata lain kita tentukan key

Barang dan Jasa di RSD Dr. Soebandi

informan yang kemudian key informan menunjuk

Kabupaten

bawahannya

sesuai

Pengadaan Alat Kesehatan dan KB pada

kedua

Tahun 2013.

dengan

job

yang

lebih berkompeten

description-nya,

orang

menunjuk orang lagi hingga permasalahan atau

Jember

khususnya

Jasa

Bahan-bahan yang telah dihimpun selanjutnya

secara

dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan melakukan

menyeluruh. Key informan dalam penelitian ini

kajian dan penilaian berdasarkan peraturan dan

adalah Bapak Achmad Imam Fauzi SP, M.Si

perundang-undangan. Sebagaimana dikemukakan

sebagai Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP).

oleh Soerjono Soekanto (1986:250) “metode

data

yang

diteliti

dapat

diperoleh

Untuk memperoleh data dan informasi serta

kualitatif tidaklah semata-mata bertujuan untuk

lebih jelas bagi

mengungkapkan kebenaran belaka, akan tetapi

kepentingan penulis, selanjutnya maka dalam

untuk memahami kebenaran tersebut”. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan beberapa

penelitian

teknik pengumpulan data, sebagai berikut.

mengumpulkan data-data yang terkait dengan

keterangan-keterangan

yang

ini

senantiasa

terus

berusaha

1. Wawancara, wawancara adalah metode

penelitian baik berupa data empiris maupun hasil

pengumpulan data dengan melakukan tanya

wawancara informan yang relevan. Analisis data

jawab secara langsung kepada responden

terus dilakukan sejalan dengan pengumpulan data.

guna mendapatkan data dan keterangan

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

yang menunjang dalam penelitian.

adalah menggunakan model analisis interaktif

2. Studi Kepustakaan, teknik pengumpulan
data ini digunakan untuk memperoleh data
sekunder yang terkait dengan permasalahan

(interactive model of analysis) yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman (1992:20).
Dalam

penelitian

ini

peneliti

melakukan

penelitian. Teknik ini didapat dengan

pemeriksaan keabsahan data dengan metode

mempelajari dan memahami bahan bacaan

triangulasi

yang terkait dengan masalah yang akan

Pengadaan Alat Kesehatan dan KB RSD Dr.

dibahas dalam penelitian yang meliputi

Soebandi Kabupaten Jember Tahun 2013, data

melalui

dokumen-dokumen

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

lelang

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

8

pelaksanaan lelang yang ada di web LPSE

calon peserta lelang dapat mendaftarkan diri untuk

Kabupaten Jember, Perpres Nomor 54 Tahun

mengikuti

2010, Perpres 70 Tahun 2012, serta wawancara

mendaftar berjumlah 28 perusahaan. Setelah para

kepada para peserta lelang.

peserta men-download dokumen pengadaan dan

lelang,

total

peserta

yang

telah

pihak panitia lelang telah memberikan penjelasan
mengenai paket lelang atau aanwijzing para

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kantor ULP Bagian

peserta

diperbolehkan

untuk

mengajukan

Pembangunan Kabupaten Jember, tipe penelitian

penawaran pada tanggal 16 sampai dengan 18

yang dipilih oleh peneliti yaitu tipe penelitian

September 2013.

pendekatan

Kemudian pada tanggal 19 September 2013

kualitatif, analisis data sekunder dan wawancara

panitia lelang melakukan pembukaan dokumen

mendalam secara langsung (indepth interview)

penawaran

untuk menggali data-data primer. Penelitian ini

penawaran, dalam hal ini hanya 7 peserta yang

dilakukan oleh peneliti untuk mendeskripsikan

mengajukan penawaran untuk mengikuti lelang

tentang evaluasi penawaran e-Procurement dengan

Pengadaan Alat Kesehatan dan KB RSD Dr.

menggunakan ambang batas teknis atau passing

Soebandi Kabupaten Jember Tahun 2013 yaitu

grade dalam Pengadaan Alat Kesehatan dan KB

Nona Rulitasary, PT. Al Kahfi Farma, PT.

RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember tahun 2013,

Alkesmart Indonesia, PT. Dian Graha Elektrika,

dari hasil data yang telah ditemukan oleh peneliti

PT. Dimyon Harapan Putra, PT. Famarin Ragam

secara teknis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Sukses,

menetapkan paket Pengadaan Alat Kesehatan dan

Selanjutnya adalah evaluasi penawaran, evaluasi

KB RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember tahun

penawaran

2013 yang kemudian diserahkan kepada Unit

penawaran yang telah masuk, evaluasi penawaran

Layanan Pengadaan (ULP) sebagai unit organisasi

dilakukan dengan sistem gugur menggunakan

permanen yang berfungsi untuk melaksanaan

ambang batas teknis dan terbagi menjadi 3 tahap

pengadaan barang/jasa Pemerintah di Lingkungan

yaitu evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan

Pemerintah Kabupaten Jember.

evaluasi harga.

deskriptif

dengan

menggunakan

Pada tanggal 11 sampai dengan 17 September

Evaluasi

dan

PT.

dilanjutkan

Septimar

dilakukan

Bangkit

hanya

administrasi

dengan

evaluasi

Berkarya.

berdasarkan

dilakukan

7

dengan

2013 ULP mengumumkan paket lelang Pengadaan

menggunakan sistem gugur, evaluasi administrasi

Alat Kesehatan dan KB RSD Dr. Soebandi

dilakukan dengan menilai kelengkapan dokumen

Kabupaten Jember tahun 2013 di web LPSE

penawaran dari peserta, dimana peserta dapat

Kabupaten Jember. Setelah pengumuman paket

dikatakan lulus evaluasi administrasi apabila

lelang telah tersedia di web LPSE Jember para

dokumen penawaran yang diberikan oleh peserta

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

dari

95.

Penghitungan

nilai

9

telah sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh

lebih

dengan

panitia lelang. Dalam tahap evaluasi administrasi

menggunakan ambang batas teknis dilakukan

ada 2 peserta (Nona Rulitasary dan PT. Alkesmart

dengan cara: (1) memberikan nilai pada setiap

Indonesia) yang gugur dengan alasan kurangnya

unsur teknis yang dinilai berdasarkan kriteria yang

kelengkapan dokumen penawaran.

telah ditentukan dalam SDP (Standar Dokumen

Setelah evaluasi administrasi kemudian proses

Pengadaan), (2) mengalikan nilai dengan bobot

evaluasi penawaran dilanjutkan dengan evaluasi

yang telah ditetapkan, (3) menjumlahkan nilai

teknis.

dengan

untuk keseluruhan unsur, (4) kemudian nilai

menggunakan ambang batas teknis sebagai metode

tersebut dibandingkan dengan nilai standar yang

penilaiannya, tujuan dari diterapkannya ambang

telah ditentukan yaitu < 95. Pada tahap evaluasi

batas teknis ini adalah agar barang yang diperoleh

teknis ini hanya 1 peserta dengan nama PT.

nantinya tidak hanya unggul dari segi harga tapi

Dimyon Harapan Putra yang berhasil lulus uji

juga lebih unggul pada kualitas teknisnya.

teknis, 4 peserta lainnya gugur karena nilai teknis

Evaluasi

teknis

dilakukan

Evaluasi teknis dilakukan dengan cara menilai
secara 12 unsur teknis yang telah ditentukan

penawaran tidak lolos ambang batas (passing
grade) yang dipersyaratkan oleh panitia lelang.

dengan nilai/skor dari setiap barang yang diajukan

Dalam penilaian evaluasi teknis yang dilakukan

oleh 5 (lima) peserta yang berhasil lulus evaluasi

oleh panitia lelang, peneliti menemukan beberapa

administrasi. Unsur teknis yang dinilai dalam

kesalahan penilaian yang dilakukan oleh panitia

evaluasi teknis ini adalah: (1) spesifikasi barang,

lelang, yakni pada evaluasi teknis PT. Al Kahfi

(2) jadwal dan metode pelaksanaan, (3) negara asal

Farma. Kesalahan penilaian yang dilakukan oleh

barang atau merk, (4) tenaga teknis, (5) registrasi

panitia lelang terletak pada penilaian unsur teknis

alat dari Kementrian Kesehatan (AKL/AKD), (6)

Negara Asal Barang atau Merk dan Standarisasi

sertifikat

Alat.

original

(COO),

(7)

brosur,

(8)

standarisasi alat (SNI/SII/ISO/TUV), (9) super

Meskipun dalam pelaksanaaan evaluasi teknis

jaminan purna jual, (10) super garansi barang, (11)

terdapat kesalahan dari pihak panitia lelang, nilai

lama garansi barang, (12) workshop atau bengkel.

yang diperoleh PT. Al Kahfi Farma masih dibawah

Penghitungan nilai dari setiap unsur teknis

ambang batas teknis (95) hal itu berarti tidak

dilakukan dengan berpedoman pada tata cara

merubah hasil akhir evaluasi teknis dalam lelang

evaluasi teknis yang telah diatur dalam Standar

ini, satu-satunya peserta yang berhasil lolos dalam

Dokumen Pengadaan lelang ini. Nilai ambang batas

evaluasi teknis adalah PT. Dimyon Harapan Putra.

yang telah ditetapkan oleh panitia adalah sebesar

Tahapan terakhir dari evaluasi penawaran adalah

95, artinya peserta lelang dapat dikatakan lulus

evaluasi harga, evaluasi harga dilakukan dengan

evaluasi teknis apabila nilai total yang didapatkan

mempertimbangkan penawaran dari segi harga,

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

10

harga yang paling rendah mendapat peringkat

tidak dapat menerima keputusan ULP Kabupaten

terbaik selama harga penawaran tidak melebihi

Jember yang didasari dari hasil penilaian evaluasi

nilai total HPS (harga perkiraan sendiri) yang telah

teknis menggunakan ambang batas dan menduga

ditentukan oleh panitia lelang yaitu sebesar Rp

pihak ULP Kabupaten Jember dengan sengaja

6.365.416.000 (enam milyar tiga ratus enam puluh

memenangkan PT. Dimyon Harapan Putra dalam

lima juta empat ratus enam belas ribu rupiah).

lelang ini kemudian para peserta meminta agar

Karena PT. Dimyon Harapan Putra adalah satu-

lelang ini dibatalkan atau dilakukan pelelangan

satunya peserta yang berhasil lolos sampai pada

ulang. Kemudian panitia lelang memberikan

tahap ini dan harga penawaran yang diajukan

jawaban sanggah dari tiap-tiap surat sanggahan

masih

Rp

yang datang dan menolak dengan tegas permintaan

6.270.000.000 (enam milyar dua ratus tujuh puluh

para peserta yang meminta agar lelang dibatalkan

juta rupiah) maka PT. Dimyon Harapan Putra

dan untuk dilakukan pelelangan ulang, setelah

merupakan calon pemenang tunggal pada lelang

diberikan penjelasan lebih lanjut akhirnya para

Pengadaan Alat Kesehatan dan KB RSD Dr.

peserta mengerti akan metode yang digunakan

Soebandi Kabupaten Jember tahun 2013.

untuk menyeleksi pemenang lelang. Dari surat

dibawah

HPS

yaitu

sebesar

Kemudian setelah evaluasi penawaran selesai

sanggahan yang ditujukan pada panitia lelang,

proses lelang dilanjutkan ke tahap pengumuman

pihak

ULP

Jember

sebagai

panitia

lelang

pemenang pada tanggal 20 September 2013.

menyimpulkan bahwa sebagian dari peserta lelang

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran panitia

tidak paham secara mendalam tentang metode

lelang menyatakan bahwa PT. Dimyon Harapan

evaluasi teknis yang digunakan pada lelang ini.

Putra sebagai pemenang lelang Pengadaan Alat
Kesehatan dan KB RSD Dr. Soebandi Kabupaten

KESIMPULAN

Jember tahun 2013. Keputusan panitia lelang yang

Pelaksanaan evaluasi teknis lelang Pengadaan

menyatakan PT. Dimyon Harapan Putra sebagai

Alat Kesahatan dan KB RSD Dr. Soebandi

pemenang lelang menuai protes dari beberapa

Kabupaten Jember Tahun 2013 menggunakan

peserta yang gugur dalam evaluasi penawaran,

sistem gugur dengan metode ambang batas teknis

dalam masa sanggah hasil lelang pada tanggal 23

dengan tujuan lebih mengutamakan kualitas teknis

sampai 27 September 2013. Sanggahan yang

barang dibanding dengan harga barang. Metode

ditujukan kepada panitia lelang datang dari Nona

ambang batas teknis dilakukan dengan cara: (1)

Rulitasary, PT. Septimar Bangkit berkarya, dan PT

memberikan nilai pada setiap unsur teknis yang

Al Kahfi Farma. Secara garis besar inti dari isi

dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

surat sanggahan yang diajukan oleh 3 peserta

dalam SDP (Standar Dokumen Pengadaan), (2)

tersebut kurang lebih sama, yaitu para peserta

mengalikan

nilai dengan

e-Journal ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015. 1 (1): 1-12

bobot

yang

telah

Rivondy R. N. et al., Evaluasi Penawaran e-Procurement Menggunakan Ambang Batas Teknis (Passing Grade)

ditetapkan,

(3)

menjumlahkan

nilai

untuk

keseluruhan unsur, (4) kemudian nilai tersebut

11

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis
Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

dibandingkan dengan nilai standar yang telah
ditentukan yaitu