– UMS ISSN : 2459-9727
H-260
menjukkan kedalaman gerusan yang lebih besar dibandingkan dengan tipe USBR-2, USBR-3, dan USBR-4 yang dilengkapi dengan blok-blok penghalang baik Chut Blocks, Baffle Blocks, Sill Blocks.
Tauvan 2009 melakukan penelitian tentang efektivitas buffle blocks pada kolam olak type solid bucket. Hasil penelitian ini adalah baffle Blocks dengan dimensi 2,5 cm dan peletakan pada kolam olak dua baris tegak
lurus bersilangan yang paling efektiv meredam energi. Irawan 2011 melakukan percobaan penelitian pengaruh variasi kemiringan pada hulu bendung dan
penggunaan kolam olak tipe solid roller bucket terhadap loncatan air dan gerusan setempat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kedalaman air saat awal loncatan hidrolis lebih rendah dibandingkan setelah loncatan, tetapi
energi spesifik saat awal loncatan hidrolis lebih besar dibandigkan setelah loncatan. Dengan debit aliran yang sama dari variasi kemiringan hulu bendung, tidak terjadi perbedaan yang berarti terhadap panjang gerusan.
Dasar Teori
Pelimpah sebagai salah satu komponen bangunan hidraulika pengatur aliran, dibuat untuk meninggikan muka air. Akibat dari peninggian muka air tersebut terjadi perubahan aliran yang cepat dan energi yang sangat
besar yang menyebabkan penggerusan saluran di bawah pelimpah Mays, 1999; Triatmodjo, 1995; Ranga Raju, 1986. Sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi gerusan tersebut dibuat suatu bangunan peredam energi
atau yang lebih dikenal dengan kolam olakan stilling basin. Sering kali kolam olak dilengkapi dengan adanya baffle blocks atau blok-blok halang untuk menambah efektifitas redaman energi Peterka, 1974.
1. Tipe Aliran Pada Bendung
Aliran pada bendung merupakan saluran terbuka.Saluran terbuka adalah saluran dengan muka air bebas pada semua titik di sepanjang saluran dengan tekanan di permukaan air adalah sama, yang biasanya adalah
tekanan atmosfir. Pengaliran melalui suatu pipa saluran tertutup yang tidak penuh masih ada muka air bebas masih termasuk dalam aliran terbuka Chow, 1992; Raju, 1986. Aliran yang terjadi pada saluran bisa aliran
seragama atau aliran tidak seragam. Aliran seragam adalah aliran yang dianggap memiliki cirri-ciri pokok adalah kedalaman, luas basah, kecepatan dan debit pada setiap penampang pada bagian saluran yang lurus adalh tetap
Chow, 1992. Pada aliran ini garis energy, muka air dan dasar saluran dianggap sejajar. Untuk keperluan praktis, prinsip aliran seragam ini sangat dibutuhkan untuk pemahaman yang lebih mudah dalam analisis saluran
terbuka. 2. Bilangan
Reynolds
Pengaruh kekentalan dengan kelembaman inersia pada suatu aliran menghasilkan sifat laminer, turbulen atau peralihan. Suatu aliran disebut laminer apabila gaya kekentalan relatif lebih besar daripada gaya
kelembaman sehingga kekentalan mempengaruhi sifat aliran. Aliran disebut turbulen apabila gaya kekentalan relatif lebih kecil daripada gaya kelembaman. Adapun aliran bersifat peralihan dimana terletak diantara aliran
laminer dan turbulen. Ukuran kekentalan dinyatakan dengan angka Reynold, aliran pada saluran terbuka
dikatakan laminar bila Re ≤ 500 dan aliran menjadi turbulen bila Re ≥ 2000. Re dinyatakan dengan persamaan 1
dengan = Bilangan Reynolds
= kecepatan mdt R
= jari-jari hidrolis m = kekentalan kinematik cm
2
dt
3. Mercu Pelimpah
Bendung atau pelimpah adalah suatu bangunan air yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan muka air sungai dan atau membendung aliran sungai sehingga aliran sungai bisa disadap dan dialirkan secara
gravitasi ke daerah yang membutuhkannya KP 02 Standar Perencanaan Irigasi. Sedangkan mercu adalah bagian paling atas pelimpah, yang berinteraksi langsung dengan air yang melimpas. Sehingga bentuk mercu
menentukan karakteristik aliran yang terjadi di hilir. Di Indonesia umumnya menggunakan dua tipe mercu pelimpah untuk bendung yaitu tipe Ogee dan tipe Bulat.
– UMS ISSN : 2459-9727
H-261 4. Kolam Olak Tipe
Roller Bucket
Peredam energi energy dissipator atau kolam olak stilling basin adalah sruktur dari bangunan di hilir tubuh bendung yang terdiri dari beberapa tipe dan bentuk, di kanan dan kirinya dibatasi oleh tembok pangkal
bendung dilanjutkan dengan tembok sayap hilir dengan bentuk tertentu Desain Hidrolik Bendung Tetap, 2002. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk meredam energi air akibat loncatan air agar air di bagian hilir
bendung tidak menimbulkan pergerusan setempat yang membahayakan stuktur.
Gambar 2. Pusaran Air pada Kolam Olak Tipe Solid Roller Bucket A. J. Pererka, 1974
5. Loncatan Air