LKP : Membaca Data Dari MMC Berbasis Microcontroller.

(1)

MEMBACA DATA DARI MMC BERBASIS

MICROCONTROLLER

KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh :

Pratama Johansah Endaryono ( 08.41020.0042 ) SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

i

Abstraksi

MMC(Multimedia Card) yang selama ini dikenal oleh masyarakat pada umumnya hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan data pada perangkat elektronika seperti : Handphone, Kamera Digital, dan Alat recorder. Sehingga perkembangan MMC dari segi aplikasi menjadi tidak variatif. Hanya kapasitas dari MMC itu saja yang berkembang. Dari yang dulunya hanya berkapasitas 16Mb hingga sekarang berkapasitas 1Gb bahkan 2Gb. STIKOM Surabaya khususnya jurusan sistem komputer sebagai sarana untuk mengembangkan dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi dunia teknologi dan informatika mengajarkan salah satu cara bagaimana mengaplikasikan system kontrol. Yaitu lewat microcontroller. Dalam rangka pengembangan dari MMC dan microcontroller maka digabungkanlah kedua teknologi diatas menjadi satu aplikasi. Dimana MMC ini berguna sebagai kartu penyimpanan data dan Microcntroller bertugas untuk mengatur system dari data yang diolah tersebut. Selain 2 hardware diatas aplikasi ini bekerja dengan bantuan dari LCD untuk menampilkan informasi data yang telah di proses.

STIKOM


(3)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Tujuan Kerja Praktek...2

1.3 Pembatasan Masalah...3

1.4 Waktu Lama Kerja Praktek...3

1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek...3

1.6 Metodologi Penelitian...4

1.7 Sistem Penulisan...5

BAB II GAMBARAN UMUM PT.CITRA MANDALASAMUDRA 2.1 Sejarah Singkat...6

2.2 Visi, Misi dan Komitmen PT.Citra Mandalasamudra...8

A. Visi dan Misi Perusahaan...8

B. Komitmen Perusahaan...9

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Mikrokontroller ATmega32...10

3.1.1 Pin Deskripsi...16

STIKOM


(4)

vi

3.1.2 Arsitektur mikrokontroller Atmega 32...19

3.2 Media Penyimpanan MMC/SD Card...20

3.2.1 Multimedia Card (MMC)...20

3.2.2 Secure digital Card (SDC)...21

3.2.3 EMS SD/MMC/FRAMEMS...22

3.3 Liqiud Cristal Display (LCD)...23

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Akses MMC Dengan Mikrokontroller...24

4.2 Mengakses MMC...26

4.2.1 Memberi Nama File...26

4.2.2 Membuat File...26

4.2.3 Mengisi File...26

4.3 Pembuatan Program...27

4.3.1 Pengenalan Kode Vision AVR...28

4.3.2 Cara Pengoperasian Aplikasi...29

4.4 Tahap Penggabungan Antara Rangkaian Hasil Kerja...32

4.4.1 Foto Alat Yang Telah Fix...32

4.5 Program Pada Kode Vision AVR...35

4.6 Cara Kerja...48

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...49

5.2 Saran...50

DAFTAR PUSTAKA...51

STIKOM


(5)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang didukung oleh perangkat komputer yang memungkinkan sebuah peralatan yang mudah digunaka yang berfungsi untuk membantu manusia agar mempermudah pekerjaan yang selama ini mungkin sangat memberatkan. Banyak dari sekarang ini ingin mewujudkan sebuah rumah yang berkonsep serba otomatis. Dari sini tercetus ide bagaimana membuat alat MMC dapat membaca dan menulis dan di olah pada microcontroler.

Untuk mengadapi era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, teknologi dengan memakai sejumlah rangkaian elektronika memegang peranan yang sangat penting. Karena dengan sarana tersebut segala kegiatan yang mempermudah manusia dapat mudah dikendalikan dan lebih efisien. Bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau-pulau dan berbagai macam corak sosial dan budaya, untuk mempersatukan seluruh rakyat yang ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila yang menjadi cita-cita bangsa, sangat memerlukan pengetahuan tentang elektronika sebagai sarana yang memadai untuk mencapai tujuan yang lebih maju tersebut. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah mempelajari konsep struktur elektronika dan implementasikan microcontroller membaca dan menulis di MMC berbasis microcontroler yang akan di simulasikan pada menulis dan membaca lewat media MMC.

STIKOM


(6)

2

Kerja Praktek adalah kesempatan bekerja di dunia nyata untuk memperoleh pengalaman kerja, sehingga dapat mengenal dunia kerja, dan dapat menerapkan dan membandingkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan dunia kerja. Selain itu kerja praktek juga merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Sistem Informasi ( STIKOM ) Surabaya sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian akhir.

Prosedur kerja praktek telah di atur sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instalasi atau dari perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek tersebut.

Dengan adanya program kerja praktek ini dapat diharapkan dapat tercapainya suatu pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah pada perusahaan yang ditempati. Dan bila memungkinkan dapat meningkatkan system yang diterapkan di peruhasaan tersebut.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. CITRA MANDALASAMUDRA, maka seorang mahasiswa yang menjalankan syarat pendidikan tinggi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan kegiatan praktek ini.

STIKOM


(7)

3

1. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan berbagai prosedur dalam berkerja di perusahaan, mulai dari proses lamaran, pengerjaan dan akhir dari pelaksanaan kerja praktek.

2. Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kerja praktek.

3. Mahasiswa mampu bersikap professional dalam berkerja di perusahaan, seperti sikap disiplin, kreatif dan bertanggung jawab.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk membatasi kajian masalah dalam penulisan laporan maupun pelaksanaan praktek kerja ini maka pembahasan masalah mengacu pada beberapa batasan sebagai berikut :

1. Menggunakan MMC sebagai memori untuk menulis dan menyimpan. 2. Terdapat komputer yang berfungsi sebagai inputan.

3. Microcontroller yang digunakan untuk keluar masuknya data adalah ATMega 32. 4. Menggunakan LCD untuk menampilkan inputan.

1.4 Waktu dan lama Kerja Praktek

Adapun waktu dan lama kerja yang akan ditempuh dalam kerja praktek di dalam perusahaan PT.CITRAMANDALASAMUDRA di laksakan mulai tanggal 15 Juli 2012 – 16 Agustus 2012.

1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek

STIKOM


(8)

4

Sasaran kerja praktek tersebut adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar melalui pengamatan di bidang elektronika :

a. Instalasi microcontroller

b. Mengload program kedalam microcontroller c. Merangkai rangkaian elektronika remote control

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh penulis, maka penulis mendapatkan bimbingan langsung dari pengajar STIKOM Surabaya yang memiliki kemampuan di dalam elektronika. Dari praktek tersebut penulis mendapat gambaran bahwa desain elektronika yang akan penulis buat, sudah di rancang sedemikian rupa agar mampu mengkasilkan seperti apa yang di inginkan. Teknik dan metode yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan, yaitu membagun rangkaian remote control yang sesuai di harapkan. 2. Penanganan langsung terhadap permasalahan yang terjadi dan mencari solusi

bagaimana cara menanganinya, sehingga system dalam rangkaian remote control bias berjalan sesuai dengan baik.

3. Studi yang akan digunakan adalah literatur atau pustaka melalui membaca buku-buku yang berhubungan dengan elektronika dan pemogramannya.

4. Pengujian, yaitu tahapan menguji sistem yang telah dibangun apakah telah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

5. Penulis dan penyusun laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada pihak STIKOM Surabaya.

STIKOM


(9)

5

1.7 Sistematis Penulisan

Sistematis dalam penulisan laporan hasil kerja praktek lapangan pada PT. CITRA MANDALASAMUDRA adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini merupakan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II Gambaran umum perusahaan

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan diantara riwayat dan institusi perusahaan serta struktur organisasi perusahaan.

BAB III Landasan teori

Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung penyelesaian laporan ini diantaranya menguraikan teori-teori elektronika dan pemograman microcontroller.

BAB IV Hasil Kerja Praktek

Pada bab ini menguraikan tentang cara pengaksesan Microcontroller dengan remote control pengatur buka dan menutupnya pagar.

BAB V Kesimpulan

Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan-kesimpulan yang dapat dirumuskan berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya beserta saran-saran untuk kemajuan perusahaan ke depannya.

STIKOM


(10)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. CITRA MANDALASAMUDRA 2.1 Sejarah Singkat PT. CITRA MANDALASAMUDRA

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan teknologi semakin penting. Hasil dari suatu pembangunan sangat penting ditentukan oleh materi perkembngan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara. Cepat atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh ilmu dari perkembangan teknologi itu tersebut. Adanya suatu teknologi yang bersifat elektronik memudahkan kita untuk membuat suatu terobosan-terobosan terbaru untuk mensejahterakan masyarakat luas. Keperluan merancang suatu rangkaian elektronika tidak perna lepas dari kehidupan kita selama. Muncul suatunya inovasi baru memungkinkan kita untuk melangkah lebih maju untuk melakukan produk baru yang berfungsi mensejahterakan masyarakat untuk menggunakannya.

Dengan semakin canggih nya kita memungkinkan untuk menggali ilmu teknologi yang didalamnya mengandung unsur elektronika melalui banyak media yang telah ada sekarang ini, hasil seperti ini yang mulai menyentuh dalam aspek kehidupan kita. Kesadaran tentang hal ini yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli terampil untuk dapat mengelola informasi yang didapatkan.

STIKOM


(11)

7

Atas dasar pemikiran inilah, maka PT. CITRA MANDALASAMUDRA di dirikan pada tanggal 23 April 2001 No.C-5562.HT.01.01.2001. Tokoh yang berperan besar atas berdirinya perusahaan tersebut adalah :

1. Sugeng Santoso

2. Hadi Poerwanto

3. Doedit Heroistijanto

4. Dra. Noenis Trilupi Andini

Dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tersebut disinilah PT. CITRA MANDALA SAMUDRA mengelola usaha dengan membangun suatu

komplek perumahan, pertokoan, perkantoran, dan pergudangan, beserta sarana-sarana penunjangnya. Didalam bidang perdagangan umum perusahaan di atas mempunyai sarana usaha yang lain yaitu keagenan, distributor, komisioner, supplier, ekspor/impor dari barang yang dapat diperdagangkan.

Pada awal tahun 2005 perusahaan di percaya untuk mensuplei alat-alat kesehatan untuk Rumah Sakit di seluruh Indonesia sampai saat ini. Dengan tahun itu juga perusahaan mendapat kepercayaan untuk mensuplai peralatan militer baik untuk Polisi maupun TNI.

STIKOM


(12)

8

2.2 Visi, Misi dan Komitmen PT. CITRA MANDALASAMUDRA A. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan telah kami bangun bersama, dan siap untuk kami operasionalisasikan. Setiap langkah, kami akan selalu menerapkan nilai-nilai yang juga telah kami kembangkan bersama.

NILAI-NILAI KAMI adalah :

Jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain

Adil : merupakan nilai yang mendasari langkah menuju solusi win-win dalam

Bermitra

Profesional : yang mengandung unsur-unsur kompetensi, tanggung jawab,

corporateness, dan etika profesi yang saling terkait serta tidak bisa dipisahpisahkan.

Kerja Cerdas melalui pengembangan kompetensi pribadi ( pengetahuan,

ketrampilan dan sikap positif ) dan kemampuan mengembangkan jaringan koneksi bisnis antar perusahaan.

Memiliki kepekaan terhadap lingkungan, dan proaktif memegang peran

sesuai dengan kompetensi Perusahaan.

Mentaati norma-norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.

Dengan nilai-nilai tersebut, kami mempunyai keyakinan bahwa kami akan menjadi relasi yang terpercaya bagi relasi kami. Bersama kami membangun tim kerja untuk memberikan produk yang memenuhi kebutuhan relasi kami yang di butuhkan. Kami

STIKOM


(13)

9

mendengar, memahami, memberi masukan, dan mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sehingga kami dapat memuaskan pelanggan kami. Kepuasan pelanggan sangat penting bagi kami, karena kami berhasrat untuk membangun tim yang berkelanjutan dengan pelanggan kami.

B. Komitmen Perusahaan

Dengan saling bergandengan tangan baik ke sesama perusahaan luar maupun dalam negeri, semoga visi dan misi tidak hanya bisa dipahami, melainkan juga bisa dihayati dan lebih dari itu dilaksanakan secara konsisten dan memegang teguh kejujuran ke sesame relasi. Karena itu semua adalah murni komitmen kita dalam berbisnis secara baik dan bertanggung jawab.

STIKOM


(14)

10

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller ATMega32

Fitur

• Kinerja tinggi, rendah daya Atmel ® AVR ® 8-bit Microcontroller • Advanced RISC Arsitektur

- 131 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi - 32 × 8 Register General Purpose Working

- Operasi Penuh Static

- Sampai dengan 16 MIPS throughput pada 16MHz - On-chip 2-siklus Multiplier

• Tinggi Ketahanan Non-volatile memori segmen

- 32Kbytes dari In-System Self-programmable Flash program memori - 1024Bytes EEPROM

- 2Kbytes internal SRAM

- Menulis / Menghapus Siklus: 10.000 Flash/100, 000 EEPROM - Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C/100 tahun pada 25 ° C (1) - Boot Kode Bagian Opsional dengan Bits Lock Independen In-System Programming secara On-chip Program Boot Benar Baca-Tulis-Sementara Operasi

- Programming Lock untuk Keamanan Software

STIKOM


(15)

11 • JTAG (IEEE std 1149,1 Compliant.) Interface - Batas-scan Kemampuan Menurut Standar JTAG - Ekstensif On-chip Debug Dukungan

- Pemrograman Flash, EEPROM, Sekering, dan Lock Bits melalui Antarmuka JTAG • Peripheral Fitur

- Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescalers terpisah dan Bandingkan Mode

- Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan Mode, dan Capture Mode

- Counter Real Time dengan Osilator terpisah - Empat PWM Channels

- 8-channel, 10-bit ADC 8 Single-ended Saluran

7 Differential Saluran dalam Paket TQFP Hanya

2 Differential Saluran dengan Gain Programmable pada 1x, 10x, atau 200x - Byte-oriented Antarmuka Dua-kawat Serial

- Serial USART Programmable - Master / Slave SPI Serial Interface

- Timer Programmable Watchdog dengan terpisah On-chip Oscillator - On-chip Analog Comparator

• Fitur Mikrokontroler Khusus

- Power-on Reset dan Programmable Brown-out Detection - RC Oscillator internal Dikalibrasi

- Interrupt Sumber Eksternal dan Internal

STIKOM


(16)

12

- Enam Sleep Mode: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby dan siaga diperpanjang

• I / O dan Paket

- 32 Programmable I / O Garis

- 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, dan 44-pad QFN / MLF • Operasi Tegangan

- 2.7V - 5.5V untuk ATmega32L - 4.5V - 5.5V untuk ATmega32 • Kecepatan Kelas

- 0 - 8MHz untuk ATmega32L - 0 - 16MHz untuk ATmega32

• Konsumsi Daya di 1MHz, 3V, 25 ° C - Aktif: 1.1mA

- Diam Mode: 0.35mA - Power-down Mode: <1μA

STIKOM


(17)

13

Gambar 1.1 Susunan Pin Microcontroller ATMega32

The Atmel AVR ® ® ATmega32 adalah rendah daya CMOS 8-bit mikrokontroler AVR berdasarkan ditingkatkan arsitektur RISC. Dengan mengeksekusi instruksi yang kuat dalam satu siklus clock tunggal, ATmega32 mencapai throughputs mendekati 1 MIPS per MHz memungkinkan perancang sistem untuk mengoptimalkan konsumsi daya

dibandingkan kecepatan pemrosesan.

STIKOM


(18)

14

Gambar 1.2 Blok Diagram Microcontroller ATMega 32

The Atmel AVR ® ® AVR core menggabungkan instruksi yang kaya set dengan 32 register kerja tujuan umum. Semua register 32 secara langsung terhubung ke Logic Unit Arithmetic (ALU), yang memungkinkan dua independen register dapat diakses dalam satu instruksi tunggal dieksekusi dalam satu siklus clock.

STIKOM


(19)

15

Arsitektur yang dihasilkan adalah kode lebih efisien sementara mencapai throughputs hingga sepuluh kali lebih cepat daripada mikrokontroler CISC konvensional.

ATmega32 ini menyediakan fitur berikut: 32Kbytes dari In-System Programmable flash Program memori dengan Baca-Tulis-Sementara kemampuan, 1024bytes EEPROM, SRAM 2Kbyte, 32 tujuan umum I / O baris, 32 register tujuan umum bekerja, antarmuka JTAG untuk Boundaryscan, On-chip Debugging dukungan dan pemrograman, tiga Timer fleksibel / Counter dengan membandingkan mode, Interrupts Internal dan Eksternal, sebuah USART diprogram serial, yang berorientasi byte Dua-kawat Serial Interface, sebuah 8-channel, 10-bit ADC dengan tahap masukan diferensial dengan opsional diprogram gain (TQFP paket saja), Timer Watchdog diprogram dengan Osilator internal, sebuah port serial SPI, dan enam software mode penghematan daya dipilih. Modus idle berhenti CPU sementara mengizinkan USART, Dua-kawat antarmuka, A / D Converter, SRAM, Timer / Counter, SPI port, dan sistem interupsi tetap berfungsi. The mode Power-down menghemat register tapi membeku Osilator, menonaktifkan semua fungsi chip lainnya sampai Interrupt Eksternal berikutnya atau Perangkat Keras ulang. Dalam Power-save mode, Timer Asynchronous terus berjalan, yang memungkinkan pengguna untuk mempertahankan basis waktu sementara sisa perangkat tidur ADC.

Modus pengurangan menghentikan CPU dan semua modul I / O kecuali Timer

Asynchronous dan ADC, untuk meminimalkan beralih kebisingan selama konversi ADC. Dalam modus siaga, kristal / resonator Osilator berjalan sedangkan sisanya dari perangkat tidur. Hal ini memungkinkan sangat cepat start-up dikombinasikan dengan konsumsi daya rendah. Dalam modus siaga diperpanjang, baik Oscillator utama dan Timer Asynchronous terus berjalan.

STIKOM


(20)

16

Perangkat ini diproduksi dengan menggunakan kepadatan tinggi Atmel teknologi nonvolatile memori. OnChip The ISP Flash memungkinkan memori program untuk diprogram dalam sistem melalui seri SPI antarmuka, oleh seorang programmer memory nonvolatile konvensional, atau dengan program Boot On-chip berjalan pada inti AVR. Program boot dapat menggunakan antarmuka apapun untuk men-download aplikasi program di memori Flash Application. Software di bagian flash Boot akan terus berjalan sedangkan bagian Aplikasi Flash diperbarui, memberikan benar Baca-Tulis-Sementara operasi. Menggabungkan oleh sebuah 8-bit RISC CPU dengan In-System

Self-Programmable Flash pada chip monolitik, yang ATmega32 Atmel adalah mikrokontroler kuat yang menyediakan sangat-fleksibel dan hemat biaya solusi untuk berbagai aplikasi embedded control. The Atmel AVR ATmega32 didukung dengan rangkaian lengkap dari pengembangan program dan system alat termasuk: C kompiler, assemblers makro, program debugger / simulator, di-sirkuit emulator, dan evaluasi kit.

3.1.1 Pin Deskripsi :

VCC tegangan Digital pasokan. GND Ground.

Sebuah port (PA7.. PA0) Port A berfungsi sebagai input analog ke Converter A / D. Port A juga berfungsi sebagai 8-bit bi-directional I / O port, jika A / D Converter tidak digunakan. Pelabuhan pin dapat memberikan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). The Port A buffer output memiliki simetris mendorong karakteristik dengan baik wastafel tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, mereka akan sumber arus jika internal pull-up

STIKOM


(21)

17

resistor diaktifkan. The Port A pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan.

Port B adalah 8-bit bi-directional I / O port dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). Port B output buffer memiliki karakteristik drive yang simetris dengan kedua wastafel yang tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port B pin yang ditarik eksternal sumber akan rendah saat ini jika pull-up resistor diaktifkan. The Port B pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan. Port B juga melayani fungsi fitur khusus berbagai ATmega32.

Port C (PC7.. PC0) Port C adalah 8-bit bi-directional I / O port dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). ItuPort C output buffer memiliki karakteristik drive yang simetris dengan kedua wastafel yang tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port C pin yang ditarik eksternal sumber akan rendah saat ini jika pull-up resistor diaktifkan. The Port C pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan. Jika antarmuka JTAG diaktifkan, pull-up resistor pada pin PC5 (TDI), PC3 (TMS) dan PC2 (TCK) akan diaktifkan bahkan jika reset terjadi. Pin TD0 adalah tri-dinyatakan kecuali menyatakan TAP bahwa pergeseran keluar data yang dimasukkan. Port C juga melayani fungsi antarmuka JTAG dan fitur khusus lainnya dari ATmega32 Port D (PD7.. PD0) Port D adalah 8-bit bi-directional I / O port dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit).

Port D output buffer memiliki karakteristik drive yang simetris dengan kedua wastafel yang tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port D pin yang ditarik eksternal sumber akan rendah saat ini jika pull-up resistor diaktifkan. The Port D pin adalah tri-dinyatakan ketika kondisi ulang akan menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan.

STIKOM


(22)

18

Port D juga melayani fungsi fitur khusus berbagai ATmega32 RESET ulang Masukan. Sebuah tingkat rendah pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan ulang, bahkan jika jam tidak berjalan. Panjang pulsa minimum diberikan dalam Tabel 15 pada halaman 37. Pulsa pendek tidak dijamin untuk menghasilkan reset. XTAL1 Masukan ke penguat osilator pembalik dan input ke sirkuit clock internal operasi.

XTAL2 Output dari penguat pembalik Oscillator.

AVCC AVCC adalah tegangan suplai pin untuk Port A dan A / D Converter. Harus eksternal dihubungkan

untuk VCC, meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, harus dihubungkan ke VCC

melalui filter low-pass.

AREF AREF adalah pin referensi analog untuk A / D Converter.

STIKOM


(23)

19

3.1.2 Arsitektur Microcontroller ATMega 32

Gambar 1.3 Arsitektur Microcontroller ATMega32

Dalam rangka untuk memaksimalkan kinerja dan paralelisme, AVR

menggunakan arsitektur Harvard – dengan terpisah kenangan dan bus untuk program dan data. Instruksi dalam memori program yang dieksekusi dengan pipelining tingkat satu. Sementara satu instruksi sedang dieksekusi, instruksi berikutnya adalah pra-diambil dari memori program. Konsep ini memungkinkan instruksi yang harus dieksekusi dalam setiap clock cycle. Memori program In-System Flash memori reprogrammable. File Register cepat-akses mengandung 32 × 8-bit register tujuan umum bekerja dengan satu clock cycle waktu akses. Hal ini

STIKOM


(24)

20

memungkinkan tunggal siklus Arithmetic Logic Unit (ALU) operasi. Dalam khas ALU operasi, dua operan adalah output dari file Register, operasi dijalankan, dan hasilnya disimpan kembali di file Daftar - dalam satu siklus clock. Enam dari 32 register dapat digunakan sebagai tiga 16-bit pointer mendaftar alamat tidak langsung untuk Data Ruang menangani - memungkinkan perhitungan alamat yang efisien. Salah satu pointer ini alamat juga dapat digunakan sebagai pointer alamat untuk mencari tabel dalam memori Program Flash. Ini register fungsi ditambahkan adalah 16-bit X-, Y-, dan Z-register, dijelaskan dalam bagian ini. ALU mendukung operasi aritmatika dan logika antara register atau antara konstan dan register. Operasi register tunggal juga dapat dijalankan dalam ALU. Setelah operasi aritmatika, Register Status diperbarui untuk mencerminkan informasi tentang hasil dari operasi.

Aliran program disediakan oleh lompatan bersyarat dan bersyarat dan instruksi panggilan, mampu langsung menangani ruang alamat keseluruhan. Kebanyakan petunjuk AVR memiliki format 16-bit kata pun. Setiap alamat memori program berisi 16 - atau 32-bit instruksi.

3.2 Media Penyimpanan MMC/SD Card 3.2.1 Multimedia Card (MMC)

Multimedia Card atau MMC merupakan kartu memori standar. Diluncurkan pertama kali pada tahun 1997 oleh Siemens dan Sandisk. Berbasis memori flash NAND

STIKOM


(25)

21

Thosiba dan berukuran lebih kecil dari kartu memori pendahulunya, Compact Flash (yang berbasis NOR Intel) MMC standar berukuran 24 mm x 32 mm x 1,5 mm.

MMC menggunakan koneksi antarmuka sebesar 1bit, akan tetapi versi terbarunya dapat mentransfer data 4 hingga 8bit dalam saat yang sama. Meski memiliki kekurangan dibanding Secure digital (SD Card), akan tetapi MMC tetap menjadi pilihan dan digunakan secara luas, karena banyak mendukung berbagai perangkat seperti ponsel dan dapat digunakan pada slot SD card.

Gambar 2.1 Multimedia Card (MMC)

3.2.2 Secure Digital Card (SD Card)

Secure digital (SD Card) mirip dengan MMC, banyak digunakan di berbagai perangkat mulai dari ponsel hingga kamera kamera dan komputer.

Gambar 2.2 Secure Digital Card

STIKOM


(26)

22

Berbasis MMC, akan tetapi secara fisik dimensinya lebih tipis dan kecapatan transfer datanya lebih tinggi. Pengunci di bagian sisi digunakan untuk mencegah pembacaan dan penulisan data yang tidak diinginkan serta fungsi DRM. SD card berukuran 32mm x 24mm x 2,1mm. ada dua tipe yang saat ini beredar di pasaran yaitu yang berkecepatan normal (regular) dan yang mendukung transfer data tinggi (high speed data transfer). Beberapa kamera dan ponsel yang beradar saat ini memerlukan kartu memori dengan kemampuan transfer data yang tiggi untuk video recording, pemutar musik dan multitasking (menjalankan lebih dari satu aplikasi dalam satu waktu).

3.2.3 EMS SD/MMC/FRAMEMS (Embedded Module Series)

Merupakan modul untuk mempermudah antarmuka antara SD (Secure Digital) card atau MMC (MultiMedia Card) dengan mikrokontroler yang bekerja pada tegangan +5 VDC. SD card atau MMC dapat digunakan sebagai memori non-volatile yang mudah diganti sehingga memudahkan ekspansi kapasitas memori yang lebih besar. Modul ini cocok untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan media penyimpan data, misalnya: sistem absensi, sistem antrian, atau aplikasi datalogging lainnya.

Gambar 2.3 EMS (Embedded Module Series)

STIKOM


(27)

23

3.3 LCD (Liqiud Cristal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. b. Mempunyai 192 karakter tersimpan. c. Terdapat karakter generator terprogram. d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e. Dilengkapi dengan back light.

Gambar 3.1 LCD (Liquid Crystal Display)

STIKOM


(28)

24

BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

4.1 Akses MMC dengan Microcontroller

MMC (Multi Media Card) merupakan alat untuk menyimpan data digital. Memory card biasanya mempunyai kapasitas ukuran berdasarkan bit digital, yaitu 16 MB, 32 MB, dan seterusnya. Bisa menggunakan memory card tipe apapun, yang penting harus menambahkan dengan adapter dengan kurang lebih seperti di bawah ini.

Gambar 4.1 Kofigurasi MMC

Konfigurasi Pin MMC Pin 1 = CS = chip select Pin 2 = DI = data input Pin 3 = Vss =ground

Pin 4 = Vcc ,tegangan 3,3Volt. Pin 5 = SCLK = serial clock Pin 6 = Vss2 = ground Pin 7 = DO = data out Pin 8 = DAT1

Pin 9 = DAT2

STIKOM


(29)

25

Untuk bisa mengakses MMC menggunakan mikrokontroler,

1. Memiliki RAM 2KB atau lebih, bisa menggunakan ATMega32.

2. Menggunakan program Codevision versi 2.04 ke atas, karena adanya library MMC.

3. Codevision 2.05 telah mendukung library untuk MMC, sehingga akan lebih mudah kita untuk mengakses MMC. Pada dasarnya Codevision 2.04 telah memiliki library ini, hanya saja pada saat artikel ini dibuat versi terbaru dari codevision versi 2.05.

4. Berikut pengaturan yang dilakukan pada Codevision untuk menggunakan library MMC.

Gambar 4.2 Konfigurasi library untuk MMC pada Code Vision AVR

STIKOM


(30)

26

Untuk PORTD.5 dan PORTD.6 disambungkan ke ground saja, karena pada pin MMC tidak terdapat pin /CD dan WP.

4.2 Mengakses MMC 4.2.1 Memberi nama file

Memberi nama file tidak boleh lebih dari 8 huruf, pada contoh program yang disertakan, menggunakan nama "suhu.txt". Nama file ini hanya dihitung 4 huruf saja.

4.2.2 Membuat file

Urutan dalam membuat file adalah sebagai berikut :

 reset nama file  beri nama file  create file

 jangan lupa close file (kalo fungsi close file tidak di panggil maka proses membuat file baru tidak akan berhasil.

4.2.3 Mengisi File

Urutan dalam mengisi file dalah sebagai berikut :

 reset nama file  tunjuk nama file  baca ukuran file

 buka file kemudian pilih mode tulis

STIKOM


(31)

27  tunjuk alamat file yang akan ditulis  tulis file dari buffer yang telah disiapkan

jangan lupa close file (kalo fungsi close file tidak di panggil mas proses membuat file baru tidak akan berhasil.

4.3 Pembuatan Program

Program komputer (juga disebut sebagai software atau hanya program) adalah serangkaian instruksi berurutan yang ditulis untuk melakukan serangkaian tugas untuk komputer. Komputer tak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Komputer hanyalah berupa alat yang digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan dan serangkaian tugas yang dibebankan kepadanya. Pembuat program disebut sebagai programmer.

secara umum, program memberikan kemampuan komputer untuk melakukan fungsi khusus. Komputer akan mengeksekusi atau menjalankan instruksi yang ada dalam program di dalam central processor. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman sebagai alat untuk mengungkapkan ide sang programmer agar dapat dijalankan oleh komputer. Setelah ditulis dalam bahasa pemprograman, tidak serta merta apa yang kita tulis tersebut dapat dilaksanakan oleh komputer. Komputer hanya mengerti bilangan biner dan instruksi-instruksi menggunakan bahasa mesin. Untuk membuat komputer mengerti maksud dan tujuan kita, diperlukanlah sebuah kompiler yang dapat menerjemahkan bahasa pemprograman ke bahasa mesin. Namun ada juga komputer program yang tidak berupa kode bahasa mesin, namun berupa kode-kode khusus dan

STIKOM


(32)

28

terkadang juga berupa kode-kode bahasa pemprograman. Program model ini memerlukan bantuan interpreter untuk menerjemahkan bahasa tersebut ke bahasa mesin sehingga dimengerti oleh perangkat keras.

Source code ditulis oleh seorang programmer dan ditulis dengan salah satu bahasa pemprograman menggunakan dua paradigma utama yaitu pemprograman imperatif atau pemprograman deklaratif.

Disini Penulis menggunakan CodeVision AVR sebagai aplikasi untuk memprogram microcontroller ATMega32.

4.3.1 Pengenalan CodeVision AVR

CodeVision AVR Penggunaan mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya didownload ke dalam mikrokontroler menggunakan downloader. Salah satu compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C.

CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan, codevision telah menyediakan konfigurasi yang bisa diatur pada masing-masing chip mikrokontroler yang akan kita gunakan, sehingga kita tidak perlu melihat datasheet untuk sekedar mengonfigurasi mikrokontroler. Berikut ini langkah-langkah menggunakan codevision.

STIKOM


(33)

29

4.3.2 Cara Pengoperasian Aplikasi

1. Buka aplikasi CodeVision AVR

2. Setelah itu jendela CodeVision akan terbuka, dan menampilkan project kosong.

3. Pilih Create a New File or Project

4. Setelah itu muncul dialog box untuk memilih tipe file yang akan dibuat. Pilih file project, kemudian tekan OK.

STIKOM


(34)

30

5. Ketika dikonfirmasi apakah ingin menggunakan CodeWizard?pilih Yes. Ini merupakan fasilitas yang dapat memudahkan pemrogram melakukan konfigurasi mikrokontroler.

6. Jendela baru CodeWizard akan muncul seperti gambar berikut :

7. Tab Chip merupakan konfigurasi tipe mikrokontroler yang akan digunakan dan frekuensi yang akan diterapkan pada mikrokontroler. Jika kita skrol pada pilihan Chip, kita dapat memilih berbagai tipe mikrokontroler yang dapat digunakan.

STIKOM


(35)

31

8. Jika kita memilih Atmega32, kita dapat menggunakan frekuensi sebesar 12MHz untuk mendapatkan kinerja optimal.

9. Selanjutnya beralih ke tab Ports, tab ini digunakan untuk konfigurasi Pin input dan output pada mikrokontroler, apakah kita ingin menggunakan beberapa sebagai input dan sisanya sebagai output, kita dapat mengonfigurasinya melalui tab Ports.

10.Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa Port A seluruhnya digunakan sebagai input. Jika kita ingin mengganti beberapa pin sebagai output, maka klik tombol disebelah tulisan Bit ‘x’. Seperti dicontohkan pada gambar berikut :

11.Perlakuan yang sama dapat diterapkan untuk Port B, Port C, dan Port D.

12.Kemudian Pilih File -> Generate, Save, and Exit, setelah itu tampil dialog box untuk menyimpan File source (*.c), file project (*.prj), dan file CodeVisionAVR project (*.cwp). Simpan dengan nama yang sama untuk memudahkan pengelompokan file. 13.Setelah itu muncul source code dengan konfigurasi mikro yang sesuai dengan

pemilihan pada wizard.

STIKOM


(36)

32

Pembuatan program selesai, maka wajib untuk meng-load ke dalam microcontroller yang sudah terbuhung dengan minimum sistem yang dapat membantu untuk memasukkan program dalam chip microcontroller tersebut.

4.4 Tahap Penggabungan Antar Rangkaian Hasil Kerja

Setelah kita membuat seluruh rangkaian yang diperlukan seperti pada tahapan perancangan rangkaian elektronika di atas, maka sekarang adalah tahapan untuk menggabungkan seluruh elemen yang penulis buat untuk di gabungkan menjadi satu rangkaian.

Tahapan yang perlu untuk digabungkan adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian module MMC

2. Rangkaian microcontroller ATMega32

3. Peletakkan limit LCD sebagai keluaran data yang akan di tampilkan

4.4.1 Foto Alat Yang Telah Fix

Gambar 5.1 Module MMC

STIKOM


(37)

33

Gambar 5.2 MMC yang sudah di colokkan ke Module

Gambar 5.3 Minimun sistem Atmega 32

Gambar 5.4 Tampak LCD dan minimun sistem

STIKOM


(38)

34

Gambar 5.5 Alat telah fix antara Module MMC, Atmega 32, dan LCD

Gambar 5.6 Adaptor sebagai suplay tegangan

Gambar 5.7 Alat telah memproses data dari MMC tampak pada layar LCD

STIKOM


(39)

35

Gambar 5.8 Penekanan pada puss baton dilakukan oleh user

4.5 Program Pada Code Vision AVR

This program was produced by the CodeWizardAVR V2.05.3 Standard Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2011 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l. http://www.hpinfotech.com

Project : Version :

Date : 6/28/2012 Author : No Name Company : No Name Comments:

STIKOM


(40)

36 Chip type : ATmega32

Program type : Application

AVR Core Clock frequency: 8.000000 MHz Memory model : Small

External RAM size : 0 Data Stack size : 512

*****************************************************/

#include <mega32.h> #include <alcd.h> #include <spi.h> #include <ff.h> #include <sdcard.h> #include <delay.h> #include <stdio.h> #include <string.h>

#define T1_OVF_FREQ 100 #define T1_PRESC 1024L

#define T1_INIT

(0x10000L-(_MCU_CLOCK_FREQUENCY_/(T1_PRESC*T1_OVF_FREQ)))

#define ss PORTB.4 unsigned char aa; void remove();

STIKOM


(41)

37 void mount_on();

void mk_dir(); void mk_file(); void write_data(); void mount_off();

void take_data(unsigned int len_data); void reading();

unsigned char data; FATFS fs;

FIL ftest; FRESULT res;

char filename[15]="path.txt"; char FBuffer[100]="Fisika UB\n\r"; //char *file;;

//unsigned char data;

char foldername[10]="path"; FRESULT report;

char FBuffer[100]; unsigned int bw;

// Declare your global variables here

interrupt [TIM2_COMP] void timer2_comp_isr(void)

STIKOM


(42)

38 {

disk_timerproc(); }

void main(void) {

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTA=0x00;

DDRA=0x00;

// Port B initialization

// Func7=Out Func6=In Func5=Out Func4=Out Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=0 State6=T State5=0 State4=0 State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00; DDRB=0xB0;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

STIKOM


(43)

39 PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=0xFF // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00; OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer1 Stopped // Mode: Normal top=0xFFFF // OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon.

STIKOM


(44)

40 // Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge // Timer1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00;

//TCCR1B=0x00;

TCCR1B=(1<<CS12)|(1<<CS10); //TCNT1H=0x00;

TCNT1H=T1_INIT>>8; //TCNT1L=0x00;

TCNT1L=T1_INIT&0xFF; ICR1H=0x00;

ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer2 Stopped // Mode: Normal top=0xFF

STIKOM


(45)

41 // OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00; TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization //TIMSK=0x00;

TIMSK=1<<TOIE1;

// USART initialization // USART disabled UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

STIKOM


(46)

42 ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

// ADC initialization // ADC disabled ADCSRA=0x00;

// SPI initialization // SPI Type: Master

// SPI Clock Rate: 125.000 kHz // SPI Clock Phase: Cycle Start // SPI Clock Polarity: Low // SPI Data Order: MSB First SPCR=0x52;

SPSR=0x00;

// TWI initialization // TWI disabled TWCR=0x00;

// Alphanumeric LCD initialization // Connections are specified in the

// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu: // RS - PORTA Bit 0

STIKOM


(47)

43 // RD - PORTA Bit 1

// EN - PORTA Bit 2 // D4 - PORTA Bit 4 // D5 - PORTA Bit 5 // D6 - PORTA Bit 6 // D7 - PORTA Bit 7 // Characters/line: 16 lcd_init(16);

lcd_clear(); lcd_puts("bisa"); delay_ms(1000); lcd_clear();

while (1) {

// Place your code here ss=0;

mount_on(); mk_dir(); mk_file(); write_data(); mount_off();

//aa = f_read(&ftest, FBuffer, 1, &bw); mount_on();

STIKOM


(48)

44 //take_data(10);

//remove(); mount_off(); reading();

//lcd_putchar(aa); ss=1;

//while(1); } }

void remove() {

report=0; do {

report=f_unlink(filename);

}

while(report!=FR_OK);

}

void mount_on()

STIKOM


(49)

45 {

f_mount(0,&fs); }

void mk_dir() {

f_mkdir(foldername); }

void mk_file() {

report=0; do {

report=f_open(&ftest,filename, FA_CREATE_ALWAYS | FA_WRITE);

}

while(report!=FR_OK); }

void write_data() {

report=0;

STIKOM


(50)

46 do

{

report=f_write(&ftest, FBuffer, strlen(FBuffer), &bw); }

while(report!=FR_OK); }

void mount_off() {

f_close(&ftest); f_mount(0, NULL); }

void take_data(unsigned int len_data) {

unsigned int len_data2;

//FBuffer[0]=0;

//for (len_data2=0;len_data2<len_data;len_data2++) //while (FBuffer[0]!='E' )

//while(1) //{

aa= f_read(&ftest, FBuffer, strlen(FBuffer), &bw);

STIKOM


(51)

47 aa='a';

//if (FBuffer[0]=='E') break;

// for (data=0;data<10;data++) // {

//delay_ms(100);

// lcd_putchar(FBuffer[data]); lcd_putchar(aa);

// }

// putchar(0x0d);

//} }

void reading() {

f_mount(0,&fs);

report=f_open(&ftest,filename, FA_OPEN_EXISTING | FA_READ); if (report==FR_NO_PATH)

{

lcd_puts("NO PATH");

STIKOM


(52)

48 }

else if (report==FR_NO_FILE) {

lcd_puts("NO FILE");

} else {

take_data(200); }

f_close(&ftest); f_mount(0, NULL);

4.6 Cara Kerja

Cara kerja dari hasil kerja praktek ini adalah jika tombol puss baton yang di tekan, maka MMC akan membaca data yang telah tersimpan didalam MMC, dan proses awalnya adalah user menulis data terlebih dahulu lalu data tersebut disimpan dalam bentuk file txt. Kemudian file tersebut akan dirposes oleh MMC dan hasil dari pemrosesan MMC akan ditampilkan pada layar LCD, dan sistem pembacaannya akan di baca tiap suku kata atau per kalimat.

Jika tombol puss baton di tekan lagi maka alat kami akan mereset semua data yang telah tersimpan.

STIKOM


(53)

49

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan percobaan yang penulis lakukan di PT. CITRA MANDALASMUDRA dapat penulis simpulkan bahwa, Microcontroller

ATMega 32 adalah sebuah IC yang dirancang secara khusus untuk keperluan membuat alat elektronik yang menggunakan suatu pemograman untuk melakukan suatu eksekusi terhadap alat yang di buat. Microcontroller ATMega 32 begitu menarik saat ini, karena dengan fitur yang lengkap serta kemudahan dalam penggunaannya dan juga harga yang relative lebih murah. Masih banyak juga jenis – jenis Microcontroller yang lain yang dapat digunakan untuk membangun suatu rancangan elektronika.

Jika kita sudah memahami konsep dari rangkaian yang akan dibuat, maka kita harus menyesuaikan jenis microcontroller apa yang seharusnya yang akan dipakai.

Di Negara berkembang, elektronik yang menggunakan microcontroller sangat banyak membatu untuk masyarakat disekitar kita yang akan mempunyai ke inginan yang lebih fleksibel untu melakuan suatu urusan. Microcontroller merupakan solusi terbaik untuk beberapa kondisi dalam penggunaan computer dan perangkat lunak yang lainnya.

STIKOM


(54)

50

5.2 Saran

Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak untuk kemajuan di masa yang akan datang, sebagai berikut :

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang berbagai hal yang menyakut dalam dunia elektronika yang sangat luas ini. Sehingga banyak orang ingin berinovasi tentang alat – alat yang mempermudah kita dalam berbagai hal yang masih sulit untuk di kembangkan.

STIKOM


(55)

51

DAFTAR PUSTAKA

Akbarulhuda, 2010. (Online).(http://akbarulhuda.wordpress.com /2010 / 03 /25/

membuat-program-mikorkontroler-menggunakan-codevisionavr/, diakses 15 Agustus

2012.).

Alldatasheet,2011.KartuMMC.(Online).(http://medoho.blogspot.com/2009/06/menge

nal-jenis-jenis-kartu- memori.html, diakses 1 Agustus 2012.).

Alldatasheet,2012.ATMega32.(Online).(http://robotbego.blogspot.com/2010/02/mikr

okotroler-atmega32.html, diakses 7 Agustus 2012.).

Alldatasheet,2012.AksesMMC.(Online).(

http://qq-elektro.blogspot.com/2011/04/akses-mmc-dengan-mikrokontroler-1.html, diakses 1

Agustus 2012.).

Proses

inisialisasi,2011.Mikrokontroller-MMC.(Online).(http://qq-elektro.blogspot.com/2011/10/akses-mmc-dengan-mikrokontroler-2.html, diakses 10 Agustus 2012.).

STIKOM


(1)

46 do

{

report=f_write(&ftest, FBuffer, strlen(FBuffer), &bw); }

while(report!=FR_OK); }

void mount_off() {

f_close(&ftest); f_mount(0, NULL); }

void take_data(unsigned int len_data) {

unsigned int len_data2;

//FBuffer[0]=0;

//for (len_data2=0;len_data2<len_data;len_data2++) //while (FBuffer[0]!='E' )

//while(1) //{

aa= f_read(&ftest, FBuffer, strlen(FBuffer), &bw);

STIKOM


(2)

47 aa='a';

//if (FBuffer[0]=='E') break;

// for (data=0;data<10;data++) // {

//delay_ms(100);

// lcd_putchar(FBuffer[data]); lcd_putchar(aa);

// }

// putchar(0x0d);

//} }

void reading() {

f_mount(0,&fs);

report=f_open(&ftest,filename, FA_OPEN_EXISTING | FA_READ); if (report==FR_NO_PATH)

{

lcd_puts("NO PATH");

STIKOM


(3)

48 }

else if (report==FR_NO_FILE) {

lcd_puts("NO FILE");

} else {

take_data(200); }

f_close(&ftest); f_mount(0, NULL);

4.6 Cara Kerja

Cara kerja dari hasil kerja praktek ini adalah jika tombol puss baton yang di tekan, maka MMC akan membaca data yang telah tersimpan didalam MMC, dan proses awalnya adalah user menulis data terlebih dahulu lalu data tersebut disimpan dalam bentuk file txt. Kemudian file tersebut akan dirposes oleh MMC dan hasil dari pemrosesan MMC akan ditampilkan pada layar LCD, dan sistem pembacaannya akan di baca tiap suku kata atau per kalimat.

Jika tombol puss baton di tekan lagi maka alat kami akan mereset semua data yang telah tersimpan.

STIKOM


(4)

49 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan percobaan yang penulis lakukan di PT. CITRA MANDALASMUDRA dapat penulis simpulkan bahwa, Microcontroller

ATMega 32 adalah sebuah IC yang dirancang secara khusus untuk keperluan membuat alat elektronik yang menggunakan suatu pemograman untuk melakukan suatu eksekusi terhadap alat yang di buat. Microcontroller ATMega 32 begitu menarik saat ini, karena dengan fitur yang lengkap serta kemudahan dalam penggunaannya dan juga harga yang relative lebih murah. Masih banyak juga jenis – jenis Microcontroller yang lain yang dapat digunakan untuk membangun suatu rancangan elektronika.

Jika kita sudah memahami konsep dari rangkaian yang akan dibuat, maka kita harus menyesuaikan jenis microcontroller apa yang seharusnya yang akan dipakai.

Di Negara berkembang, elektronik yang menggunakan microcontroller sangat banyak membatu untuk masyarakat disekitar kita yang akan mempunyai ke inginan yang lebih fleksibel untu melakuan suatu urusan. Microcontroller merupakan solusi terbaik untuk beberapa kondisi dalam penggunaan computer dan perangkat lunak yang lainnya.

STIKOM


(5)

50 5.2 Saran

Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak untuk kemajuan di masa yang akan datang, sebagai berikut :

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang berbagai hal yang menyakut dalam dunia elektronika yang sangat luas ini. Sehingga banyak orang ingin berinovasi tentang alat – alat yang mempermudah kita dalam berbagai hal yang masih sulit untuk di kembangkan.

STIKOM


(6)

51

DAFTAR PUSTAKA

Akbarulhuda, 2010. (Online).(http://akbarulhuda.wordpress.com /2010 / 03 /25/ membuat-program-mikorkontroler-menggunakan-codevisionavr/, diakses 15 Agustus 2012.).

Alldatasheet,2011.KartuMMC.(Online).(http://medoho.blogspot.com/2009/06/menge nal-jenis-jenis-kartu- memori.html, diakses 1 Agustus 2012.).

Alldatasheet,2012.ATMega32.(Online).(http://robotbego.blogspot.com/2010/02/mikr okotroler-atmega32.html, diakses 7 Agustus 2012.).

Alldatasheet,2012.AksesMMC.(Online).(http://qq-elektro.blogspot.com/2011/04/akses-mmc-dengan-mikrokontroler-1.html, diakses 1 Agustus 2012.).

Proses

inisialisasi,2011.Mikrokontroller-MMC.(Online).(http://qq-elektro.blogspot.com/2011/10/akses-mmc-dengan-mikrokontroler-2.html, diakses 10 Agustus 2012.).

STIKOM