Pemberian bahan organik berupa jerami cacah dan pupuk kandang sapi tidak memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan kejenuhan basa
tanah tanah Lampiran 11.2. Dari keseluruhan data kejenuhan basa tanah pada akhir vegetatif Tabel 9 termasuk kriteria sangat rendah Hal ini sejalan dengan
data kapasitas tukar kation tanah yang masih tergolong kriteria sangat rendah. Hal ini dapat terjadi karena bahan organik yang diaplikasikan ke tanah sawah belum
menghasilkan asam humat yang cukup nyata untuk mempengaruhi kapasitas tukar kation tanah, sehingga hasil akhir dari pendekomposisian yang berupa asam
amino dan humus akan menurun sehingga perannya dalam meningkatkan kapasitas tukar kation tanah juga menurun dimana kemampuan koloid tanah
mengikat kation sangat rendah. Menurut Notohadiprawiro 1998, menyatakan bahwa hasil dekomposisi bahan organik berupa asam amino dan bahan organik
sekunder berupa bahan humik merupakan penyumbang kapasitas tukar kation dan kapasitas tukar anion. Dengan semakin meningkatnya bahan organik maka
kapasitas tukar kation tanah akan semakin besar sehingga mempengaruhi besarnya jumlah basa-basa tukar dalam tanah kejenuhan basa. Hal ini sesuai dengan
literatur Mukhlis 2007 yang menyatakan bahwa semakin tinggi bahan organik maka KTK tanah akan semakin tinggi.
b. Efek Tunggal Pupuk NPK
Pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh nyata meningkatkan pH, C- organik, KTK dan Kejenuhan Basa tanah. Hal ini disebabkan karena pupuk NPK
tidak mengandung sellulosa dan lignin sebagai donor elektron dalam reaksi oksidasi C
1.7
H
2
.
2
O 1.7 C
4+
+ H
2
O + 0.2 H
+
+ 7 e
-
atau reaksi oksidasi zat organik tanah C
2.2
H
2.2
O 2.2 C
4+
+ H
2
O + 0.2
H
+
+ 9 e
-
yang dapat meningkatkan pH tanah dalam reaksi reduksi FeOH
3
+ e
-
FeOH
2
+ OH
-
. Pupuk yang dapat menaikkan pH yaitu pupuk yang bereaksi alkalis seperti Kalsium Sianida CaCN
2
Rosmarkam dan Yuwono, 2004. Selain itu pupuk NPK juga tidak menghasilkan asam humat seperti bahan organik
sehingga tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan kapasitas tukar kation, kejenuhan basa serta tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan C-organik
dalam tanah. Pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman,
jumlah anakan, dan berat kering tanaman serta berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan berat gabah. Nilai tinggi tanaman, jumlah anakan, berat kering
tanaman, dan berat gabah yang diaplikasi pupuk NPK lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa diaplikasi puppuk NPK. Hal ini menunjukkan bahwa unsur
Nitrogen, Phosfor dan Kalium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Arafah dan Sirappa 2003 yang
menyatakan bahwa N merupakan salah satu faktor pembatas utama untuk produktivitas padi sawah. Dari nitogen tanah, sekitar 97-98 berupa N-organik
dan 2-3 berupa N-anorganik
.
Produktivitas padi sawah lebih banyak ditentukan oleh kadar zat organik tanah. Dengan demikian, tanah-tanah yang berkadar bahan
organik rendah perlu diupayakan tambahan pupuk NPK dari pupuk agar status hara NPK tanaman cukup untuk menopang produktivitas yang tinggi.
c. Efek Kombinasi Antara Bahan Organik dan Pupuk NPK
Kombinasi pemberian bahan organik berupa jerami cacah dan pupuk kandang sapi serta Pupuk NPK tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH
tanah Lampiran 7.2. Hal ini terjadi karena peningkatan nilai pH ini hanya
disebabkan karena proses dekomposisi dari bahan organik yang telah diaplikasikan yang dilakukan oleh mikroorganisme yang menghasilkan CO2 yang
bereaksi dengan air membentuk H2CO3 yang selanjutnya terdisosiasi menjadi ion H+ dan HCO3 Hardjowigeno dan Rayes, 2001. Dalam hal ini hanya peranan
bahan organik yang mengandung sellulosa dan lignin sebagai donor elektron dalam reaksi oksidasi C
1.7
H
2
.
2
O 1.7 C
4+
+ H
2
O + 0.2 H
+
+ 7 e
-
atau reaksi oksidasi zat organik tanah C
2.2
H
2.2
O 2.2 C
4+
+ H
2
O + 0.2 H
+
+ 9 e
-
yang dapat meningkatkan pH tanah dalam reaksi reduksi FeOH
3
+ e
-
FeOH
2
+ OH
- .
Kombinasi antara bahan organik dan pupuk NPK berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan C-organik tanah Tabel 6. C-organik tanah tertinggi
terdapat pada perlakuan B0 kontrol yaitu 1.92 dan yang terendah pada perlakuan B5 Jerami : Pupuk kandang Sapi 2:1 yaitu 0.98. Nilai C-organik
dalam tanah pada akhir vegetatif terjadi penurunan jika dibandingkan dengan nilai C-organik pada saat setelah inkubasi. Hal ini karena bahan organik yang diberikan
mampu menyumbangkan hara dalam tanah serta pupuk NPK yang diberikan juga memberikan kontribusi hara sebagai energi bagi mikroorganisme untuk
melakukan proses dekomposisi. Kombinasi antara bahan organik dan pupuk kimia tidak berpengaruh nyata
meningkatkan Kapasitas Tukar Kation Tabel 8. Dari data dapat dilihat bahwa nilai KTK tanah yang ditambahkan pupuk NPK tidak menunjukaan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang tanpa pupuk NPK. Hal ini terjadi mungkin karena dosis bahan organik yang kecil serta pupuk yang diberikan
sehingga belum mampu meningkatkan Kapasitas Tukar Kation tanah.
Kombinasi antara bahan organik dan pupuk kimia berpengaruh nyata meningkatkan Kejenuhan Basa Tabel 10. Hal ini dapat terjadi karena kandungan
basa-basa tukar dalam tanah meningkat dari adanya proses dekomposisi bahan organik yang diberikan serta kadar hara dalam tanah yang semakin meningkat dari
pemberian pupuk kimia. Kombinasi antara bahan organik dan pupuk kimia berpengaruh nyata
meningkatkan jumlah anakan, berat kering tanaman serta berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan tinggi tanaman. Jumlah anakan tertinggi terdapat pada
perlakuan B2 pupuk kandang sapi yaitu 15, tinggi tanaman terdapat pada perlakuan B3 jerami cacah : pupuk kandang sapi 1:2 yaitu 107.33, dan berat
kering tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan B2 pupuk kandang sapi yaitu 36.43. Hal ini disebabkan karena adanya pemberian pupuk NPK dan bahan
organik yang membantu pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Kombinasi antara bahan organik dan pupuk kimia tidak berpengaruh nyata
meningkatkan berat gabah. Hal ini sejalan dengan jumlah anakan produktif yang dihasilkan. Kombinasi antara bahan organik dan pupuk kimia tidak memiliki
pengaruh yang nyata dalam meningkatkan keduanya. Hal ini dikarenakan pupuk kimia dan bahan organik tidak memiliki keseimbangan dalam mensuplai
kebutuhan hara yang dibutuhkan tanaman dalam membentuk gabah. Pengaruh pupuk kimia lebih besar sehingga pengaruh dari bahan organik tidak terlihat. Hal
ini ditunjukkan dari tabel sidik ragam lampiran 16.2 yang dapat dilihat bahwa pupuk kimia berpengaruh sangat nyata terhadap berat gabah sedangkan
interaksinya tidak berpengaruh nyata. Dari hasil berat gabah yang diperoleh dapat ditentukan produksi yang diperoleh adalah 7,2 tonHa.
Penggunaan bahan organik
secara tunggal belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian jerami cacah dan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata
meningkatkan pH dan C-organik, tetapi tidak berpengaruh nyata meningkatkan KTK dan kejenuhan basa tanah, tinggi tanaman, berat kering
tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif dan berat gabah. pH tertinggi terdapat pada perlakuan B3 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:2 yaitu
5,57 analisa awal 5,29 dan c-organik tertinggi juga pada perlakuan B3 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:2 yaitu 2,57 analisa awal 1,2.
2. Aplikasi pupuk NPK berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah