Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

68

Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN KELUARGA PEROKOK
DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA
PINTU BATU KECAMATAN SILAEN
KABUPATEN TOBA SAMOSIR
TAHUN 2015.
Hari/TanggalWawancara

:

NomorUrutResponden

:

NamaPewawancara

:


I.

IDENTITAS
A.

IdentitasResponden

1. NamaResponden

:

2. Pendidikan

:

1.Sarjana
2.SLTA
3.SMP
4.SD


3. Pekerjaan

:

1.PNS
2.Petani
3.Wiraswasta

B.

Data Balita

1. Nama

:

2. UmurBalita

:


1.0-12 bulan
2.13- 35 bulan
3.36-59 bulan

Universitas Sumatera Utara

69

3. JenisKelamin

:

1. Laki-laki
2. Perempuan

LembarObservasiKarakteristikRumah Di
DesaPintuBatuKecamatanSilaenKabupaten Toba SamosirTahun 2016
No

KondisiFisikRumah


Kriteria

Nilai

Kategor
i

1

Ventilasi

a. Luasventilasi ≥ 10-15
%luas

1

MS

2


TMS

c. Tidakada

2

TMS

a. Ubin/keramik/Diplester

1

MS

b. Papan

2

TMS


c. Tanah

2

TMS

a. ≥ 60-120 Lux

1

MS

b. 120 lux

2

TMS

a. Triplek


1

MS

b. Asbes

2

TMS

c. tidakada

2

TMS

Lantai
b. LuasVentilasi15%


2

3

4

Jenislantai

Pencahayaan

Langit-langit

Universitas Sumatera Utara

70

5

kelembaban


6

Dinding

7

KepadatanHunian

a. 40-70%

1

MS

b. 70%)

2

TMS


a. Tembok/triplek

1

MS

b. Papan/anyamanbambu

2

TMS

a. Luasruangan ≥
8m2untuk 2 orang

1

MS

b. Luasruangan< 8m2untuk 2

2 orang

II.



MS : MemenuhiSyarat



TMS : TidakMemenuhiSyarat

TMS

DAFTAR PERTANYAAN (TambahanInformasi)
1. Apakahsatubulanterakhiranakibupernahmenderita ISPA?
1.Ya

2. Tidak

2. Apakahadaanggotakeluarga yang perokok?
1. Ya

2. Tidak

3. Apakahanggotakeluargamerokok di dalamrumah?
1. Iya

2. Tidak

4. Seberapaseringkahanggotakeluargamerokok di dalamrumah?
1. Sering

2. Jarang

5. Apajenisrokok yang dikonsumsi?
1. Rokokkretek

2. Rokok filter

Universitas Sumatera Utara

71

OUTPUT ANALISIS UNIVARIAT DAN BIVARIAT
Frequency Table
Pendidikan

Valid Sarjana
SLTA
SMP
Total

Valid
Cumulative
Percent
Percent
27.3
27.3
62.1
89.4
10.6
100.0
100.0

Frequency Percent
18
27.3
41
62.1
7
10.6
66
100.0
Pekerjaan

Valid
Cumulative
Percent
Percent
27.3
27.3
65.2
92.4
7.6
100.0
100.0

Frequency Percent
Valid PNS
18
27.3
Petani
43
65.2
Wiraswasta
5
7.6
Total
66
100.0

Jenis Kelamin Balita
Valid
Cumulative
Percent
Percent
42.4
42.4
57.6
100.0
100.0

Frequency Percent
Valid Laki-laki
28
42.4
Perempuan
38
57.6
Total
66
100.0

Valid Bayi
Batita
AnakPraSekola
h
Total

Valid memenuhi syarat
tidak memenuhi
syarat
Total

Kategori Balita
Frequenc
y
Percent
8
12.1
27
40.9

Valid
Cumulative
Percent
Percent
12.1
12.1
40.9
53.0

31

47.0

47.0

66

100.0

100.0

Ventilasi
Frequenc
y
Percent
24
36.4

100.0

Valid
Cumulative
Percent
Percent
36.4
36.4

42

63.6

63.6

66

100.0

100.0

100.0

Universitas Sumatera Utara

72

Valid Kedap Air
Tidak Kedap
Air
Total

Jenis Lantai
Frequenc
y
Percent
60
90.9

Valid Memenuhi Syarat
tidak memenuhi
syarat
Total

Valid
Cumulative
Percent
Percent
90.9
90.9

6

9.1

9.1

66

100.0

100.0

Pencahayaan
Frequenc
y
Percent
27
40.9

100.0

Valid
Cumulative
Percent
Percent
40.9
40.9

39

59.1

59.1

66

100.0

100.0

100.0

Langit-langit

Valid Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Total

Frequency Percent
51
77.3

Valid
Cumulative
Percent
Percent
77.3
77.3

15

22.7

22.7

66

100.0

100.0

100.0

Kelembaban

Valid Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Total

Frequency Percent
29
43.9

Valid
Cumulative
Percent
Percent
43.9
43.9

37

56.1

56.1

66

100.0

100.0

100.0

Dinding

Valid Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Total

Frequency Percent
49
74.2

Valid
Cumulative
Percent
Percent
74.2
74.2

17

25.8

25.8

66

100.0

100.0

100.0

Universitas Sumatera Utara

73

Kepadatan Hunian

Valid Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Total

Frequency Percent
54
81.8

Valid
Cumulative
Percent
Percent
81.8
81.8

12

18.2

18.2

66

100.0

100.0

100.0

Keluarga Perokok
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid Ya
47
71.2
71.2
71.2
Tidak
19
28.8
28.8
100.0
Total
66
100.0
100.0
Merokok di Dalam Rumah
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
Ya
30
45.5
63.8
63.8
Tidak
17
25.8
36.2
100.0
Total
47
71.2
100.0
Missing System
19
28.8
Total
66
100.0
Frekuensi Merokok Di Dalam rumah
Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
Valid
Sering
30
45.5
63.8
63.8
Jarang
17
25.8
36.2
100.0
Total
47
71.2
100.0
Missing System
19
28.8
Total
66
100.0
Jenis rokok
Frequency Percent
Valid
Kretek
28
42.4
Filter
19
28.8
Total
47
71.2
Missing System
19
28.8
Total
66
100.0

Valid
Cumulative
Percent
Percent
59.6
59.6
40.4
100.0
100.0

Universitas Sumatera Utara

74

Kejadian ISPA
Frequency Percent
Valid Ya
41
62.1
Tidak
25
37.9
Total
66
100.0

Valid
Cumulative
Percent
Percent
62.1
62.1
37.9
100.0
100.0

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Percent
Ventilasi * Kejadian ISPA
Jenis Lantai * Kejadian
ISPA
Pencahayaan * Kejadian
ISPA
Langit-langit * Kejadian
ISPA
Kelembaban * Kejadian
ISPA
Dinding * Kejadian ISPA
Kepadatan Hunian *
Kejadian ISPA
Keluarga Perokok *
Kejadian ISPA
Merokok di Dalam
Rumah * Kejadian ISPA
Frekuensi Merokok Di
Dalam rumah * Kejadian
ISPA
Jenis rokok * Kejadian
ISPA

Missing
N
Percent

Total
N
Percent

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

66

100.0%

0

0.0%

66

100.0%

47

71.2%

19

28.8%

66

100.0%

47

71.2%

19

28.8%

66

100.0%

47

71.2%

19

28.8%

66

100.0%

Universitas Sumatera Utara

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig.
df
(2-sided)
(2-sided)
1
.039

Value
4.252a

75
Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square
Continuity
3.234
1
.072
Correctionb
Likelihood Ratio
4.219
1
.040
Fisher's Exact Test
.064
Linear-by-Linear
4.188
1
.041
Association
N of Valid Cases
66
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.09.
b. Computed only for a 2x2 table
Ventilasi * Kejadian ISPA
Crosstab
Count

.037

Kejadian ISPA
Ya
Ventilasi

memenuhi syarat
tidak memenuhi syarat

11
30
41

Total

Tidak
13
12
25

Total

Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Ventilasi
(memenuhi syarat / tidak
memenuhi syarat)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

95% Confidence Interval
Lower
Upper

.338

.119

.963

.642

.399

1.032

1.896

1.037

3.466

66

Jenis Lantai * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Tidak
Jenis Lantai
Total

Kedap Air
Tidak Kedap Air

37
4
41

23
2
25

Total
60
6
66

Universitas Sumatera Utara

24
42
66

76

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases

Value
.058a
.000
.059

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.810
1
1.000
1
.808
1.000
.590

.057

1

.811

66

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.27.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Jenis
Lantai (Kedap Air / Tidak
Kedap Air)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

95% Confidence Interval
Lower
Upper

.804

.136

4.748

.925

.508

1.685

1.150

.355

3.728

66

Pencahayaan * Kejadian ISPA
Crosstab
Count

Total

Kejadian ISPA
Ya
Tidak
12
15
29
10
41
25

Pearson Chi-Square

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2df
(2-sided)
sided)
1
.014

Pencahayaan

Memenuhi Syarat
tidak memenuhi syarat

Value
6.068a

Total
27
39
66

Exact Sig. (1sided)

Universitas Sumatera Utara

77

Continuity Correctionb
4.863
1
.027
Likelihood Ratio
6.079
1
.014
Fisher's Exact Test
.020
Linear-by-Linear
5.976
1
.015
Association
N of Valid Cases
66
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.23.
b. Computed only for a 2x2 table

.014

Risk Estimate
Value
Odds Ratio for
Pencahayaan (Memenuhi
Syarat / tidak memenuhi
syarat)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

95% Confidence Interval
Lower
Upper

.276

.097

.785

.598

.377

.947

2.167

1.152

4.076

66

Langit-langit * Kejadian ISPA
Crosstab
Count

Langit-langit Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Total

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test

Value
.637a
.245
.627

Kejadian ISPA
Ya
Tidak
33
18
8
7
41
25

Total
51
15
66

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.425
1
.620
1
.429
.547
.307

Universitas Sumatera Utara

78

Linear-by-Linear
.627
1
.428
Association
N of Valid Cases
66
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.68.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for Langitlangit (Memenuhi syarat /
Tidak memenuhi syarat)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

Lower

Upper

1.604

.500

5.146

1.213

.725

2.030

.756

.392

1.458

66

Kelembaban * Kejadian ISPA
Crosstab
Count

Kelembaban

Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat

Total

Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases

4.214a
3.230
4.229

Kejadian ISPA
Ya
Tidak
14
15
27
10
41
25

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
df
(2-sided)
1
1
1

Total
29
37
66

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

.040
.072
.040
.046

4.150

1

.042

66

Universitas Sumatera Utara

.036

79

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.98.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Lower
Upper

Value
Odds Ratio for
Kelembaban (Memenuhi
syarat / Tidak memenuhi
syarat)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

.346

.124

.966

.662

.433

1.012

1.914

1.014

3.613

66

Dinding * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Tidak
Dinding

Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat

Total

Value
2.004a
1.266
2.103

28
13
41

21
4
25

Total
49
17
66

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.157
1
.260
1
.147
.246
.129

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
1.973
1
.160
Association
N of Valid Cases
66
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.44.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara

80

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Lower
Upper

Value
Odds Ratio for Dinding
(Memenuhi syarat / Tidak
memenuhi syarat)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

.410

.117

1.440

.747

.522

1.069

1.821

.729

4.552

66

Kepadatan Hunian * Kejadian ISPA
Crosstab
Count

Kepadatan Hunian

Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat

Total

Value
.916a
.394
.895

Kejadian ISPA
Ya
Tidak
35
19
6
6
41
25

Total
54
12
66

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.339
1
.530
1
.344
.348
.262

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
.902
1
.342
Association
N of Valid Cases
66
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.55.

Universitas Sumatera Utara

81

b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Lower
Upper

Value
Odds Ratio for Kepadatan
Hunian (Memenuhi syarat
/ Tidak memenuhi syarat)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

1.842

.522

6.507

1.296

.712

2.360

.704

.359

1.378

66

Keluarga Perokok * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Tidak
Keluarga Perokok Ya
33
14
Tidak
8
11
Total
41
25

Value
4.543a
3.427
4.463

Total
47
19
66

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.033
1
.064
1
.035
.050
.033

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
4.474
1
.034
Association
N of Valid Cases
66
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.20.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara

82

Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Keluarga
Perokok (Ya / Tidak)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

95% Confidence Interval
Lower
Upper

3.241

1.074

9.782

1.668

.953

2.917

.515

.287

.922

66

Merokok di Dalam Rumah * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Tidak
Merokok di Dalam Rumah Ya
25
5
Tidak
8
9
Total
33
14

Value
6.827a
5.203
6.709

Total
30
17
47

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1Df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.009
1
.023
1
.010
.018
.012

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
6.682
1
.010
Association
N of Valid Cases
47
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.06.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value

95% Confidence Interval
Lower
Upper

Universitas Sumatera Utara

83

Odds Ratio for Merokok
di Dalam Rumah (Ya /
Tidak)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

5.625

1.455

21.750

1.771

1.043

3.005

.315

.126

.788

47

Frekuensi Merokok Di Dalam rumah * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Tidak
Frekuensi Merokok Di
Sering
25
5
Dalam rumah
Jarang
8
9
Total
33
14

Value

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
df
(2-sided)

Total
30
17
47

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

Pearson Chi-Square
6.827a
1
.009
b
Continuity Correction
5.203
1
.023
Likelihood Ratio
6.709
1
.010
Fisher's Exact Test
.018
Linear-by-Linear
6.682
1
.010
Association
N of Valid Cases
47
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.06.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara

.012

84

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Lower
Upper

Value
Odds Ratio for Frekuensi
Merokok Di Dalam rumah
(Sering / Jarang)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

5.625

1.455

21.750

1.771

1.043

3.005

.315

.126

.788

47

Jenis rokok * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Tidak
Jenis rokok Kretek
20
8
Filter
13
6
Total
33
14

Value
.049a
.000
.049

Total
28
19
47

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1df
(2-sided)
sided)
sided)
1
.825
1
1.000
1
.825
1.000
.538

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
.048
1
.827
Association
N of Valid Cases
47
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.66.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara

85

Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Jenis
rokok (Kretek / Filter)
For cohort Kejadian ISPA
= Ya
For cohort Kejadian ISPA
= Tidak
N of Valid Cases

95% Confidence Interval
Lower
Upper

1.154

.325

4.101

1.044

.710

1.534

.905

.374

2.190

47

Universitas Sumatera Utara

86

Universitas Sumatera Utara

87

Universitas Sumatera Utara

88

Universitas Sumatera Utara

89

Lampiran 7

Dokumentasi Penelitian

Gambar Lux Meter

Gambar Hygrometer

Universitas Sumatera Utara

90

Gambar Mengukur Luas Ventilasi

Universitas Sumatera Utara

91

Gambar Mengukur Pencahayaan Rumah

Universitas Sumatera Utara

92

Gambar Mengukur Kelembaban Rumah

Universitas Sumatera Utara

93

Gambar Mengukur Luas Lantai Rumah

Universitas Sumatera Utara

65

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, UF 2008, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Anderson, J. 2006. Smoking. Edisi II. Smart Apple Media. United States.
Azwar, A 2002, Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat, Binarupa Aksara, Jakarta.
Boyle, P., Gray, N., Henningfield, J., Seffrin, J. & Zatonski, W. 2010. Tobacco:
Science, Policy, and Public Health. Ed. II. Oxford University Press. New
York.
Budiarto, E.A. 2001. Pengantar Epidemologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Bandung.
Chandra, B 2007, Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI 2002, Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi
Saluran
Pernapasan
Akut,
Ditjen
PPM
dan
PLP,
http:/www.depkes.go.id, 10 November 2015 (11.20).
__________. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman
Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat.
Jakarta.
__________, 2007, Profil Kesehatan Indonesia 2007, http:/www.depkes.go.id,
10 November 2015 (02.45).
Depkes RI. 2009. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia
Tahun 2007a. Jakarta.
Desi 2015, Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian Ispa Pasca
Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tiganderket Karo Sematera Utara, Skripsi
Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Farid, M 2001, Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian
Ispa Pada Balita Di Desa Kalampaian Ilir Kecamatan Astambul
Kabupaten Banjar-Kalimantan Selatan, Tesis Diponegoro University,
Semarang.
Hartono, R & Rahmawati, D, ISPA, 2012, Gangguan Pernapasan pada Anak,
Nuha Medika, Yogyakarta.
Kusnoprutanto, H., Dewi S..2000. Kesehatan Lingkungan. Depok: UI

Universitas Sumatera Utara

66

Maryani, R.D., 2012. Hubungan antara Kondisi Lingkungan Rumah Dengan dan
Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Dengan Kejadian Ispa pada Balita Di
Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang. Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Muhammad, A, Hood, A & Toyib, SW 2005, Pengantar Ilmu Penyakit Paru,
Airlangga University Press, Surabaya.
Mukono, HJ 2006, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga, Surabaya.
Oktaviani, VA 2009, Hubungan Antara Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita di Desa Cepogo, Kecamatan
Cepogo, Kabupaten Boyolali, Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077 Tahun 2011.
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Rumah. 27 Mei 2011. Jakarta.
Permenkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999, tentang Persyaratan Kesehatan
Perumahan.
_____________ No.1077/Menkes/PER/V/2011, tentang Pedoman Penyahatan
Udara Dalam Ruang Rumah.
Prasetya, BY, 2005, Mendesain Rumah Tropis, PT. Trubus Agriwidya, Semarang.
Rasmaliah 2004, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan
Penanggulangannya, Universitas Sumatera Utara, http://www.usu.ac.id,
22 Oktober 2015 (10.45).
Raja 2014, Hubungan Karakteristik Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Balita
Dalam Keluarga Perokok Di Kelurahan Gundaling I Kecamatan
Brastagi, Kabupaten Karo, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sumatera Utara.
Saryono 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendekia, Yogyakarta.
Sastra, SM & Marlina, E 2006, Perencanaan dan Pengembangan Perumahan,
ANDI, Yogyakarta.
Slamet, JS 2009, Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada, Yogyakarta.
Suryanto 2003, Hubungan Sanitasi Rumah dan Faktor Intern Anak Balita dengan
Kejadian ISPA pada Anak Balita. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, Surabaya.
Widoyono, 2008, Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan

Universitas Sumatera Utara

67

Pemberantasannya, Erlangga, Jakarta.
WHO, 2007, Infection prevention and control of epidemic and pandemic prone
acute respiratory diseases in health care, http://www.who.int, 25
Oktober 2015 (05.55).
WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) yang cenderung menjadi epidemic dan pandemic di fasilitas
pelayanan kesehatan. Trust Indonesia. Jakarta.
WHO. 2008. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung
Menjadi Epidemi dan Pandemi.
WHO. 2011. Making Cities Smoke-Free. WHO Document Production Sevices.
Switzerland.
Zhang, Y. (ed). 2008. Encyclopedia Of Global Health: Environmental Tobacco
Smoke. Vol. 2. P901-903. SAGE Publication, Inc. Thousand Oaks, CA.
http://callisto10.ggimg.com/imgsrv/FastPDF/UBERI/RangeFetch=content
Set=UBERI=prefix=eglh_0001_0002_0_=startPage=00651=suffix=p=npages=2=dl=Environmental_Tobacco_Smoke=PDF.pdf?dl=Environ
mental_Tobacco_Smoke.PDF, 4 November 2015 (02.21).
__________. 2008. Encyclopedia Of Global Health: Smoking. Vol. 4.P608609.
SAGE
Publication,
Inc.
Thousand
Oaks,
CA.
http://callisto10.ggimg.com/imgsrv/FastPDF/UBERI/RangeFetch=content
Set=UBERI=prefix=eglh_0001_0004_0_=startPage=00606=suffix=p=npages=4=dl=Environmental_Tobacco_Smoke=PDF.pdf?dl=Environ
mental_Tobacco_Smoke.PDF, 5 November 2015 (20.35).

Universitas Sumatera Utara

28

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat obsevasional analitik dengan

rancangan penelitian cross sectional yaitu mempelajari hubungan penyakit dan
paparan dengan melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat
tertentu.
3.2.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen,

Kabupaten Toba Samosir. Lokasi ini menjadi pilihan dikarenakan oleh :
1.

Terdapat kasus ISPA pada balita di Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen,
Kabupaten Toba Samosir.

2.

Kondisi fisik rumah di desa ini masih banyak yang belum memenuhi syarat
kesehatan.

3.
3.3.

Tingginya tingkat perokok yang ada di desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai dari bulan April 2016 sampai Mei 2016 di

Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen.
3.4.

Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua anak usia 12-59 bulan yang
berdomisili di Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir yaitu
sebanyak 66 anak.

Universitas Sumatera Utara

29

3.4.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi ( total sampling), yaitu
66 balita.
3.5.

Variabel Penelitian

1.

Variabel bebas

2.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi fisik rumah meliputi
ventilasi, jenis lantai, pencahayaan, langit-langit, kelembaban, jenis dingding
rumah, kepadatan hunian dan keluarga perokok.

3.

Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian ISPA pada balita.

3.6.

Instrumen Penelitian
Instrument yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner, pedoman

observasi, formulir isian pengukuran, rollmeter, luxmeter, hygrometer, dan alat
tulis.
3.7.
1.

Metode Pengumpulan Data
Sumber data.
a. Data primer
Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada
responden

dengan

menggunakan

pedoman

wawancara,

observasi,

kuesioner dan pengukuran dilakukan pada kondisi fisik rumah.
Pengukuran dilakukan secara langsung oleh peneliti pada setiap rumah
penduduk yang memiliki balita di Desa Pintu Batu.

Universitas Sumatera Utara

30

b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari puskesmas Silaen dan Bidan Desa Pintu batu
yaitu data mengenai penyakit ISPA pada usia balita, data dari kepala desa,
meliputi gambaran umum lokasi penelitian, dan studi kepustakaan.
2.

Pengumpulan Data
Pengumpulan

data

dilakukan

dengan

wawancara,

observasi

dan

pengukuran. Wawancara secara langsung ditujukan kepada ibu yang memiliki
balita dengan menggunankan pedoman wawancara, observasi, kuesioner

dan

pengukuran mengenai kondisi fisik rumah dilakukan dengan menggunakan
peralatan untuk mengukur luas ventilasi, jenis lantai, pencahayaan, langit-langit,
kelembaban, jenis dingding rumah, dan kepadatan hunian.
3.8.
1.

Definisi Operasional
Variabel Terikat
a. Balita adalah anak yang berada pada golongan umur 12-59 bulan.
b. Kejadian ISPA adalah Balita yang mengalami ISPA yang tercatat di data
Puskesmas Silaen.

2.

Variabel Bebas
a. Kondisi fisik rumah adalah suatu kondisi rumah yang mempunyai struktur
fisik dimana orang menggunakannya sebagai tempat belindung yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia, kondisi fisik rumah tersebut
antara lain lantai rumah, dinding, atap rumah, ventilasi, suhu, kelembapan
berdasarkan Kepmenkes 829/SK/VII/1999 tentang kesehatan perumahan
dan pemukiman.

Universitas Sumatera Utara

31

b. Ventilasi adalah lubang angin untuk proses pergantian udara ke dalam dan
mengeluarkan udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah
maupun buatan.
c. Jenis lantai Lantai rumah adalah bagaian bawah (alas, dasar) suatu ruangan
atau bangunan.
d. Pencahayaaan alami adalah penerangan rumah secara alami oleh sinar
matahari.
e. Langit-langit rumah merupakan daerah pembatas antara atap dan ruangan.
f. Kelembaban adalah kandungan uap air yang dapat dipengaruhi oleh
sirkulasi udara dalam rumah dan pencahayaan yang masuk dalam rumah.
g. Dinding rumah adalah salah satu elemen vertikal/tegak bangunan dan
berfungsi sebagai penutup atau pembatas ruangan.
h. Kepadatan hunian minimal 8m2 untuk 2 orang anggota keluarga dan tidak
boleh lebih.
i. Keluarga perokok adalah suatu rutinitas mengkonsumsi rokok yang sering
dilakukan penghuni rumah, terdiri dari :
1. Perokok
2. Tidak perokok
3. Jumlah perokok di dalam rumah
3.9.

Aspek Pengukuran
Variabel bebas

a)

Ventilasi
Alat ukur : meteran

Universitas Sumatera Utara

32

Dengan kategori :
1.

Memenuhi Syarat (≥10% dari luas lantai)

2.

Tidak Memenuhi Syarat (15% dari luas lantai)

b) Lantai
Alat ukur : lembar observasi
Dengan kategori :
1.

Memenuhi Syarat : kedap air dan tidak lembab (diplester/semen, keramik
dan ubin).

2.
c)

Tidak Memenuhi Syarat : tidak kedap air (tanah, papan/kayu)

Pencahayaan alami
Alat ukur : lux meter
Dengan kategori :
1.

Memenuhi Syarat (60-120 lux)

2.

Tidak Memenuhi Syarat (120 lux)

Tata cara pengukuran :
1.

Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dan tutup sensor dibuka.

2.

Bawa alat ke tempat pengukuran.

3.

Tunggu beberapa saat sampai hasil pengukuran pada layar monitor stabil.

4.

Catat hasil pengukuran yang tampak pada layar monitor.

5.

Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran.

d) Langit-langit
Alat ukur : lembar observasi
Dengan kategori :

Universitas Sumatera Utara

33

e)

1.

Memenuhi Syarat : ada langit-langit, rapat

2.

Tidak Memenuhi Syarat : tidak rapat, tidak ada langit-langit

Kelembaban
Alat ukur : hygrometer
Dengan kategori :
1.

Memenuhi Syarat (40-70%)

2.

Tidak Memenuhi Syarat (70%)

Tata cara pengukuran :

f)

1.

Hidupkan hygrometer

2.

Bawa alat kedalam ruangan yang akan diukur kelembabannya.

3.

Tunggu hasil pengukuran pada display monitor.

4.

Catat hasil pengukuran yang tertera pada monitor.

Dinding
Alat ukur : lembar observasi
Dengan kategori :
1.

Memenuhi Syarat : kedap air (tembok/diplester, batu)

2.

Tidak Memenuhi Syarat : tidak kedap air (bambu, tepas, papan/kayu)

g) Kepadatan Hunian
Alat ukur : meteran
Dengan kategori :
1.

Memenuhi syarat jika ≥ 8 m2 untuk 2 orang.

2.

Tidak memenuhi syarat jika < 8 m2 untuk 2 orang.

Universitas Sumatera Utara

34

3. Variabel terikat
Kejadian ISPA pada Balita
3.11.

Pengolahan Data
Menurut Anwar (2002), kegiatan dalam proses pengolahan data

meliputi entry, editing, coding, dan tabulating data.
1.

Entry, memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer.

2.

Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kesinambungan data, kejelasan makna
jawaban, konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.
a Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses
pengolahan data.
b Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti
guna memudahkan analisis data.

3.12.

Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan bantuan

komputer. Analisis data meliputi :
1. Analisis univariat
Analisis univariat (analisis persentase) dilakukan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi masing-masing, baik variabel bebas (independen), variabel
terikat (dependen) maupun deskripsi karakteristik responden.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan variable bebas dan
variable terikat dengan menggunakan uji statistic chi square (x2), untuk
mengetahui hubungan yang signifikan antara masing-masing variable dengan

Universitas Sumatera Utara

35

variable terikat.
Menurut Azwar (2002), dasar pengambilan keputusan penerimaan
hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% :
a. Jika nilai sig p > 0,05 maka hipotesis penelitian diterima berarti tidak ada
hubungan antara variabel independen dengan dependen.
b. Jika nilai sig p ≤ 0,05 ditolak berarti maka ada hubungan hipotesis antara
variabel independen dengan dependen.

Universitas Sumatera Utara

36

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Pintu Batu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Desa Pintu Batu
Memiliki luas wilayah ± 2900 Ha, dengan batas-batas desa sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lumban Dolok
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parsambilan
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pardomuan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan sigumpar
Berdasarkan data penduduk tahun 2015, jumlah penduduk Desa Pintubatu
adalah 1091 jiwa, dengan rincian sebagai berikur :
1. 0-11 bulan berjumlah 14 jiwa
2. 12-59 bulan berjumlah 66 jiwa
3. 5-14 tahun berjumlah 275 jiwa
4. 14-44 tahun berjumlah 375 jiwa
5. 45-59 tahun berjumlah 220 jiwa
6. Diatas 60 tahun berjumlah 141 jiwa
Masyarakat di Desa Pintubatu sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani padi. Mayoritas rumah warga desa ini adalah semi permanen.
4.2. Analisi Univariat
Analisis Univariat ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi
frekuensi yang meliputi karakteristik responden, karakteristik balita, kondisi fisik
rumah, keluarga perokok dan kejadian ISPA pada Balita.

Universitas Sumatera Utara

37

4.2.1. Karakteristik Responden
Gambaran karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat pada
table 4.1. dibawah ini.
Tabel 4.1.

No

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan dan Pekerjaan di Desa kecamatan Silaen
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

Karakteristik
Responden

1

Responden

%

Sarjana
SLTA
SMP
SD

18
41
7
0

27,3
62,1
10,6
0

Total

66

100

18
43
5

27,3
65,2
7,6

66

100

Tingkat Pendidikan
a.
b.
c.
d.

2

Jumlah

Jenis Pekerjaan
a. PNS
b. Petani
c. Wiraswasta
Total

Berdasarkan tabel 4.1. di atas diperoleh bahwa jumlah responden menurut
tingkat pendidikan di Desa Pintubatu, persentase paling besar adalah SLTA,
yaitu sebanyak 41 orang(62,1%) dan yang paling kecil adalah SMP yaitu
sebanyak 7 orang (10,6%). Sementara jumlah responden menurut pekerjaan di
Desa Pintubatu, persentase paling besar adalah petani, yaitu sebanyak 43

Universitas Sumatera Utara

38

orang(65,2%) dan yang paling kecil adalah wiraswasta yaitu sebanyak 5 orang
(7,6%).
4.2.2. Karakteristik Balita
Gambaran karakteristik balita berdasarkan jenis kelamin dan umur dapat dilihat
pada table 4.3. dibawah ini.
Tabel 4.2.

No

Distribusi Balita Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur di
DesaPintubatu Kecamatan Silaen Kabupaten
Toba Samosir Tahun 2016.

Karakteristik
Balita

1

2

Jumlah
Balita

%

a. Laki-laki
b. Perempuan

28
38

42,4
57,6

Total

66

100

8
27
31

12,1
40,9
47

66

100

Jenis Kelamin

Umur ( Bulan)
a. 0-12 (bayi)
b. 13-35 (batita)
c. 36-59
Total

Berdasarkan table 4.2. diatas dapat diketahui bahwa karakteristik balita
berdasarkan jenis kelamin,persentase paling besar adalah jenis kelamin
perempuan yaitu 38 orang (57,6%), dan persentase terkecil adalah jenis kelamin
laki-laki yaitu sebanyak 28 orang (42,4%). Sementara karakteristik balita
berdasarkan umur, persentase paling besar adalah balita umur 36-59 bulan, yaitu
sebanyak 31 orang (47 %).

Universitas Sumatera Utara

39

4.2.3. Kondisi Fisik Rumah
Gambaran distribusi frekuensi kondisi fisik rumah responden di Desa
Pintubatu dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini.
Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Kondisi Fisik Rumah di Desa Pintubatu
Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

No

Kondisi Fisik Rumah

1

Ventilasi
a. Memenuhi syarat (≥ 10-15% luas lantai)
b. Tidak memenuhi syarat (15% luas lantai)
Total

2

3

4

Jumlah

%

24
42

36,4
63,6

66

100

Jenis Lantai
a. Memenuhi syarat (ubin, keramik)
b. Tidak memenuhi syarat (papan, tanah)

60
6

90,9
9,1

Total

66

100

27
39

40,9
59,1

66

100

51
15

77,3
22,7

66

100

29
37

43,9
56,1

Total

66

100

Dinding
a. Memenuhi syarat (tembok/triplek)
b. Tidak memenuhi syarat (papan/bambu)

49
17

74,2
25,8

Pencahayaan
a. Memenuhi syarat (≥ 60-120 Lux)
b. Tidak memenuhi syarat (120
lux
Total
Langit-langit
a. Memenuhi syarat (triplek)
b. Tidak memenuhi syarat (tidak ada/asbes)
Total

5

6

Kelembaban
a. Memenuhi syarat (40-70%)
b. Tidak memenuhi syarat (70%)

Universitas Sumatera Utara

40

Total
7

Kepadatan Hunian
a. Memenuhi syarat (≥ 8m2 untuk 2 orang)
b. Tidak memenuhi syarat (< 8m2 untuk 2
orang )
Total

66

100

54
12

81,8
18,2

66

100

Berdasarkan tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa jumlah ventilasi rumah
responden di Desa Pintubatu, persentase paling besar adalah tidak memenuhi
syarat dengan hasil ukur 15% luas lantai, yaitu sebanyak
42 rumah (63,6%). Jumlah lantai rumah responden di Desa Pintubatu, persentase
paling besar memenuhi syarat yaitu sebanyak 60 rumah (90,1%). Pencahayaan
rumah responden di Desa Pintubatu, persentase paling besar tidak memenuhi
syarat (120 lux) yaitu sebanyak 39 rumah (59,1%). Langit-langit
rumah responden di Desa Pintubatu, persentase paling besar memenuhi syarat
(memiliki langit-langit dan terbuat dari triplek) yaitu sebanyak 51 rumah (77,3%).
Kelembaban rumah responden di Desa Pintubatu, persentase paling besar tidak
memenuhi syarat (70%) yaitu sebanyak 37 rumah (56,1%). Dinding
rumah responden di Desa Pintubatu, persentase paling besar memenuhi syarat
(terbuat dari tembok/triplek)

yaitu sebanyak 49 rumah (74,2%). Kepadatan

hunian rumah responden di Desa Pintubatu, persentase paling besar memenuhi
syarat (≥ 8m2 untuk 2 orang) yaitu sebanyak 54 rumah (81,8%).
4.2.4. Keluarga Perokok
Analisi univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi
frekuensi dari varibel keluarga perokok. Variabel perokok terdiri dari merokok di

Universitas Sumatera Utara

41

dalam rumah, frekuensi merokok didalam rumah, dan jenis rokok. Distribusi
variabel keluarga perokok dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4.

Distribusi Frekuensi Keluarga Perokok di Desa Pintubatu
Tahun 2016.

No

Variabel Rokok

Jumlah

%

1

Keluarga Perokok
a. Ya
b. Tidak

47
19

71,2
28,8

66

100

30
17

63,8
36,2

47

100

30
17

63,8
36,2

47

100

28

59,6
40,4

Total
2

Merokok di dalam rumah
a. Ya
b. Tidak
Total

3

Frekuensi merokok di rumah
a. Sering
b. Jarang

Total
4

Jenis rokok
a. Kretek
b. Filter

19
Total

47

100

Data pada tabel 4.4. di atas menunjukkan bahwa persentase keluarga
perokok di Desa Pintubatu lebih banyak daripada yang bukan perokok yaitu 47
keluarga (71,2%). Dari 47 keluarga perokok di Desa Pintu batu 30 diantaranya
merokok didalam rumah dan sering merokok di dalam rumah. Jenis rokok yang

Universitas Sumatera Utara

42

paling banyak dikonsusmsi adalah rokok jenis krekek yaitu sebanyak 28 orang
perokok (59,6%).
4.2.5. Kejadian ISPA pada Balita
Gambaran kejadian kejadian ISPA pada balita di Desa Pintubatu dapat
dilihat pada tabel 4.5. berikut ini.
Tabel 4.5.

No
1
2

Distribusi Frekuensi Kejadian ISPA pada Balita di Desa
Pintubatu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun
2016.
Kejadian ISPA
Jumlah
%
ISPA
Tidak ISPA
Total

41
25

62,1
37,9

66

100

Berdasarkan tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa kejadian ISPA pada
balita di Desa Pintubatu, persentase paling besar adalah balita menderita ISPA
yaitu sebanyak 41 orang (62,1%).
4.3. Analisi Bivariat
Analisi ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti
dengan kejadian ISPA pada balita. Uji statistik yang digunakan pada analisi ini
adalah chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=5%). Berdasarkan uji
statistik yang dilakukan akan diperoleh nilai P. untuk nilai p

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

2 18 165

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 5

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 22

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 37

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 3 3

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keluarga Perokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Pintu Batu Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

0 0 26

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016

0 0 2