Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016
Lampiran 1
KUESIONER
HUBUNGAN KARAKTERISTIK BALITA, KONDISI FISIK RUMAH, DAN PERILAKU PENGHUNI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA
BALITA DI DESA MARUBUN JAYA KECAMATAN TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2016
Petunjuk pengisian kuesioner :
1. Pertanyaan pada kuesioner ditujukan langsung kepada responden
2. Jawaban diisi oleh pewawancara dengan menanyakan langsung kepada responden.
3. Jawaban pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur- jujurnya.
Hari/Tanggal Wawancara : Nomor Urut Responden :
Kategori Responden : 1. Kasus 2. Kontrol
I.IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : 2. Pendidikan terakhir :
1.Tidak Sekolah 4.Tamat SLTA
2. Tamat SD 5.Tamat Akademi/Perguruan Tinggi 3. Tamat SLTP
3. Pekerjaan :
1. Tidak bekerja 4. Pegawai Swasta 2. Wiraswasta/ berusaha sendiri 5. Pegawai Negeri Sipil 3. Petani 6. Lainnya …………...
4. Pendapatan Keluarga Tiap Bulan : 1. Rp < 1.505.900
(2)
II. KARAKTERISTIK BALITA
1. Nama balita :
2. Umur Balita : Tahun Bulan
3. Berat Badan lahir : Gram
4. Status Imunisasi Dasar : a. Tidak ada
b. BCG …… Kali
c. DPT …… Kali
d. Hepatitis …… Kali
e. Polio …… Kali
f. Campak …… Kali
5. Status ASI Ekslusif :
1. Apakah anak ibu mendapat ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan tanpa diberi makanan dan minuman tambahan lainnya?
a. Tidak, diberikan makanan dan minuman tambahan lainnya < 6 bulan. b. Ya,diberikanASI saja sampai berumur 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain.
(3)
III.PENGUKURAN DAN OBSERVASI KONDISI FISIK RUMAH
A.Luas Ventilasi
No Nama Kamar Tidur Ruang
Keluarga
Ruang Dapur
Rata-rata Ket LV (m) LL (m)
Hasil LV
(m) LL
(m)
Hasil LV
(m) LL
(m)
Hasil
1.
Keterangan : 0 = Tidak Memenuhi Syarat (< 10%) 1 = Memenuhi Syarat ( ≥10%)
B.Pencahayaan Alami
No Nama Kamar
Tidur Ruang Keluarga Ruang Dapur Rata-Rata
Hasil Ket
1. Lux Lux Lux
Keterangan : 0 = Tidak Memenuhi Syarat ( < 60 Lux – ≥ 120 Lux) 1 = Memenuhi Syarat (≥ 60 Lux – 120 Lux)
C.Kelembaban
No Nama Kamar
Tidur Ruang Keluarga Ruang Dapur Rata-Rata
Hasil Ket
1. % % %
Keterangan : 0 = Tidak Memenuhi Syarat (< 40 % - ≥70 %) 1 = Memenuhi Syarat ( 40 % - 70 %)
(4)
D.Kepadatan Hunian
No Nama Kamar Tidur Hasil Ket
LL (M) Jumlah
Penghuni Kamar
1. m² orang
Keterangan : 0 = Tidak Memenuhi Syarat, luas lantai kamar tidur < 8 m² tidak dianjurkan dihuni lebih dari 2 orang dalam satu kamar tidur. 1 = Memenuhi Syarat, luas lantai kamar tidur > 8 m² dapat dihuni 2 orang dan bisa ditambahkan satu anak umur dibawah 5 tahun.
E.Jenis Lantai
No Nama Kedap Air,Tidak
Retak, dan Mudah Dibersihkan
Tidak Kedap Air, Tidak Retak, dan Sulit Dibersihkan
Ket
1.
Keterangan : 0 = Tidak Memenuhi Syarat (Tidak Kedap Air, Tidak Retak dan Sulit Dibersihkan
1 = Memenuhi Syarat (Kedap Air, Tidak Retak dan Mudah Dibersihkan)
(5)
IV. PERILAKU PENGHUNI A.Membersihkan Rumah
1. Apakah ibu menyapu lantai rumah setiap hari ?
a.Tidak b. Ya
2. Apakah ibu mengepel lantai rumah setiap hari ?
a. Tidak b. Ya
B. Membuka Jendela Rumah
3. Apakah ibu mempunyai jendela kamar tidur ?
a.Tidak b. Ya
4. Apakah ibu membuka jendela kamar tidur setiap hari?
a.Tidak b. Ya
5. Apakah ibu mempunyai jendela ruang keluarga ?
a. Tidak b. Ya
6. Apakah ibu membuka jendela ruang keluarga setiap hari?
a. Tidak b. Ya
C. Kebiasaan Merokok
7. Apakah ada anggota keluarga yang merokok ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah anggota keluarga merokok didalam rumah ?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah anggota keluarga merokok disekitar balita ?
a. Ya b. Tidak
D. Penggunaan Anti Nyamuk Bakar
10. Apakah ibu atau anggota keluarga yang tinggal serumah menggunakan obat nyamuk bakar ?
a. Ya b. Tidak
11. jika iya, apakah ibu meletakkan obat nyamuk bakar disekitar balita ?
(6)
Lampiran 2
Master Data
Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Dan Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA
Pada Balita Di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016
Master Data Identitas Responden Dan Karakteristik Balita
No. Nama
Responden
Pendidikan Pekerjaan Pendapatan
Keluarga
Nama Balita Umur
Balita
BBL Syarat
BBL
Tidak
Imunisasi
BCG Kali
BCG
1. Wita 3 1 2 Alvi 2,5 3,000 1 0 1 1
2. Juliani 2 1 1 Abel 2,3 2,800 1 0 0 0
3. Widya 2 1 2 Zoya 1,3 3,600 1 0 1 1
4. Yani 3 1 2 Alisha 1,4 3,000 1 0 1 1
5. Ita 3 1 2 Siva 1,5 3,200 1 0 1 1
(7)
7. Vira 3 1 1 Jannah 1,4 2,800 1 0 1 1
8. Ayu 2 1 1 Dina Alfika 1,1 1,500 0 0 1 1
9. Sakinah 4 2 2 Sintia 2,1 3,300 1 0 0 0
10. Sri Yani 3 1 1 Takia 1,3 2,300 0 0 1 1
11. Yuli 2 3 2 Citra Kirana 2.1 3 1 0 1 1
12. Eni 3 1 2 Naila 4 3,300 1 0 1 1
13. Sri 3 1 1 Nazwa Balqis 2 3,600 1 0 1 1
14. Lisa 3 1 1 Alvita 2,1 2,900 1 1 0 0
15. Erna 2 1 2 Rarati Kirana 3,2 3,500 1 0 1 1
16. Demi 4 1 2 Sri Regina 4,2 3,500 1 0 1 1
17. Mirna 3 1 1 Harum 2,5 2,700 1 0 1 1
18. Lista Wati 3 1 2 Kirana Inti 4,6 3,500 1 0 1 1
19. Tika 4 1 1 Nazwa Syafia 3,5 3,200 1 0 1 1
(8)
21. Rosdiana 2 1 2 Yohana Sinaga 4,2 3,300 1 0 1 1
22. Surbarya 4 2 2 Dewi Ayu 4,4 3,600 1 0 1 1
23. Derni 3 3 2 Ade Anggraini 2,7 3,200 1 0 1 1
24. Irma 4 1 1 Gladis 3,8 3,400 1 0 1 1
25. Hayani 4 1 1 Sakila 4,3 3,500 1 0 1 1
26. Junita 3 1 1 Alia Azara 2,8 3,600 1 0 1 1
27. Rubiah 4 1 1 Finasa 4,1 3,000 1 0 1 1
28. Musniah 3 1 1 Nurul 1,1 2,700 1 0 1 1
29. Ani 4 1 2 Aisyah 1,6 3,100 1 0 1 1
30. Natalia 4 1 2 Naura Mikalla 1,5 3,2 1 0 1 1
31. Ponisan 3 1 1 Dewi Lipita 3,1 3,200 1 0 0 0
32. Mentari 4 1 2 Qhiara 2,1 3,400 1 0 1 1
33. Lina 4 1 2 Suci Anggraini 3,8 3,200 1 0 1 1
(9)
35. Ade 3 1 2 Anjani 1,4 3,200 1 0 1 1
36. Nurmala 3 1 2 Inaya 2,4 2,800 1 0 1 1
37. Leli 3 1 2 Putri Nabila 1,6 3,000 1 0 1 1
38. Windi 4 1 2 Salsabila 4,1 2,800 1 0 1 1
39. Dwi 2 2 2 Fauzia 3,9 3,500 1 0 1 1
40. Heni 3 2 2 Lala Kartika 1,5 3,100 1 0 1 1
41. Riana 3 1 2 Nazla 2,8 3,600 1 0 1 1
42. Wira 4 3 2 Alissa 4,5 3,500 1 0 1 1
43. Epi 3 1 2 Afdila 2,1 3,300 1 0 1 1
44. Maya 5 1 2 Ocha 2,5 3,500 1 0 1 1
45. Ayu 3 1 2 Apria Putri 2,8 3,000 1 0 1 1
46. Dewi 3 1 2 Khairil 2,8 3,400 1 0 1 1
47. Aminah 3 3 2 Keisha Abidah 2,5 3,000 1 0 1 1
(10)
49. Ria 3 1 1 Mayra Olivia 3,7 3,000 1 0 1 1
50. Rina 3 2 2 Chika 4 2,600 1 0 1 1
51. Merlina 4 3 2 Malita 2,2 3,500 1 0 1 1
52. Anti 3 1 1 Fanita 3,3 3,500 1 0 1 1
53. Samarinta 3 1 2 Adinda 3,3 2,800 1 0 1 1
54. Sempurna 3 1 1 Aisyah 2,1 2,600 1 0 1 1
Master Data Karakteristik Balita
No. Nama
Responden
DPT Kali
DPT
Hepatitis B Kali
hepatitis B
Polio Kali
polio
Campak Kali
campak
Hasil
imunisasi
Asi
eklusif
1. Wita 1 2 1 2 1 4 1 1 1 0
2. Juliani 1 3 1 3 1 3 1 1 0 0
(11)
4. Yani 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
5. Ita 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
6. Sundari 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
7. Vira 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
8. Ayu 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
9. Sakinah 1 3 1 3 1 4 0 0 0 0
10. Sri Yani 1 3 1 3 1 2 0 0 0 0
11. Yuli 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
12. Eni 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
13. Sri 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
14. Lisa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
15. Erna 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
16. Demi 1 3 1 3 1 3 1 1 0 1
(12)
18. Lista Wati 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
19. Tika 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
20. Suriana 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
21. Rosdiana 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
22. Surbarya 1 1 1 3 1 1 0 0 0 0
23. Derni 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
24. Irma 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
25. Hayani 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
26. Junita 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
27. Rubiah 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
28. Musniah 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
29. Ani 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
30. Natalia 1 3 1 3 1 3 1 1 0 1
(13)
32. Mentari 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
33. Lina 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
34. Lamina 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
35. Ade 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
36. Nurmala 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
37. Leli 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
38. Windi 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
39. Dwi Wanty 1 3 1 2 1 2 0 0 0 1
40. Heni 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
41. Riana 1 3 1 3 1 3 0 0 0 0
42. Wira 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
43. Epi 1 3 1 3 1 3 0 0 0 0
44. Maya 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
(14)
46. Dewi 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
47. Aminah 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
48. Narsini 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
49. Ria 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
50. Rina 1 3 1 3 1 4 1 1 0 0
51. Merlina 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
52. Anti 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1
53. Samarinta 1 3 1 3 1 4 1 1 1 0
(15)
Keterangan :
1. Status: 0. Kasus, 1. Kontrol
2. Pendidikan: 1. Tidak Sekolah, 2. Tamat SD, 3. Tamat SLTP, 4. Tamat SLTA, 5. Tamat Akademil/Perguruan Tinggi 3. Pekerjaan: 1. Tidak Bekerja, 2. Wiraswasta, 3. Petani, 4. Pegawai Swasta, 5. Pegawai Negeri Sipil
4. Pendapatan: 1. Rp < 1.505.900, 2. Rp. > 1.505.900 5. BBL: 0. < 2,500 Gram, 1. > 2,500 Gram
6. Status Imunisasi: 0. Imunisasi Tidak Lengkap, 1. Imunisasi Lengkap 7. Status ASI Ekslusif: 0. Tidak ASI Ekslusif, 1. ASI Ekslusif
(16)
Master Data Kondisi Fisik Rumah
No. Nama Responden Luas Ventilasi Pencahayaan
Alami
Kelembaban Kepadatan
Hunian
Jenis Lantai
1. Wita 0 0 0 1 1
2. Juliani 0 1 0 0 1
3. Widya 0 1 0 1 0
4. Yani 0 0 0 0 1
5. Ita 1 0 0 0 1
6. Sundari 1 0 0 0 1
7. Vira 0 1 0 1 0
8. Ayu Rosmaida 0 0 0 0 1
9. Sakinah 0 0 1 1 1
10. Sri Yani 0 0 0 0 1
(17)
12. Eni 0 0 1 1 1
13. Sri Purwanty 0 1 0 1 1
14. Lisa 0 0 0 0 1
15. Erna 0 0 0 1 1
16.
Demi Yanmar 0 0 0 1 1
17. Mirna 0 1 1 0 1
18. Lista Wati 1 0 0 0 1
19. Tika 0 1 1 1 1
20. Suriana 0 1 0 0 1
21. Rosdiana 0 0 1 0 1
22. Surbarya 0 1 0 1 1
23. Derni 1 1 1 1 1
(18)
25. Hayani 0 0 0 0 1
26. Junita 0 1 0 0 1
27. Rubiah 1 0 0 1 1
28. Musniah 0 1 1 1 1
29. Ani 1 0 0 1 1
30. Natalia 1 1 1 1 1
31. Ponisan 0 1 0 0 1
32. Mentari 1 0 1 1 1
33. Lina 1 1 1 1 1
34. Lamina 1 1 1 0 1
35. Ade 0 1 1 1 1
36. Nurmala 1 1 1 1 1
37. Leli 1 1 0 1 1
(19)
39. Dwi Wanty 1 0 1 0 1
40. Heni Agustin 0 1 1 1 1
41. Riana 1 1 1 1 1
42. Wira 1 1 1 0 1
43. Epi 1 1 0 1 1
44. Maya 1 1 1 1 1
45. Ayu Setiana 1 0 1 1 1
46. Dewi Surya Ningsih 0 1 1 1 1
47. Aminah 1 1 0 1 1
48. Narsini 1 0 1 1 1
49. Ria 1 1 0 0 1
50. Rina 1 1 1 1 1
51. Merlina 0 0 0 0 1
(20)
53. Samarinta 1 1 1 1 1
54. Sempurna 1 0 1 1 1
Keterangan: 0. Tidak Memenuhi Syarat, 1. Memenuhi Syarat
Master Data Perilaku Penghuni
No. Nama
Responden Menyapu Setiap Hari Mengepel Setiap Hari mempunyai Jendela Kamar Tidur Membuka jendela Kamar tidur mempunyai jendela ruang keluarga Membuka Jendela ruang keluarga Ada anggota keluarga merokok Merokok didalam rumah Merokok disekitar rumah
1. Wita 1 0 1 0 0 0 0 0 0
2. Juliani 1 1 1 0 1 1 0 0 1
(21)
4. Yani 1 0 1 1 1 0 0 0 0
5. Ita 1 0 1 0 1 1 0 0 0
6. Sundari 0 0 1 1 1 0 0 0 1
7. Vira 1 1 1 0 1 0 0 0 1
8. Ayu Rosmaida 1 0 0 0 0 0 0 0 1
9. Sakinah 1 1 0 0 1 1 0 0 1
10. Sri Yani 1 1 1 1 1 1 0 0 1
11. Yuli 0 0 0 0 1 1 0 0 0
12. Eni 0 0 1 1 1 1 0 1 1
13. Sri Purwanty 1 0 1 0 1 0 0 0 0
14. Lisa 1 0 0 0 1 0 0 0 0
15. Erna 0 0 1 0 1 0 1 1 1
16.
(22)
17. Mirna 1 0 1 1 1 0 0 0 1
18. Lista Wati 1 1 1 0 1 1 0 0 0
19. Tika 1 0 1 0 1 1 0 0 1
20. Suriana 1 0 1 1 0 0 1 1 1
21. Rosdiana 1 0 1 0 1 0 0 0 0
22. Surbarya 1 1 1 0 1 1 1 1 1
23. Derni 0 0 1 0 1 0 0 0 0
24. Irma 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25. Hayani 1 1 1 0 1 0 0 0 1
26. Junita 1 0 1 0 1 1 0 0 1
27. Rubiah 1 1 1 0 1 0 0 0 1
28. Musniah 1 1 1 1 1 1 0 0 0
29. Ani 1 1 1 1 1 1 0 0 0
(23)
31. Ponisan 1 0 0 0 1 0 0 0 1
32. Mentari 1 0 1 0 1 0 0 0 1
33. Lina 1 0 1 1 1 0 1 1 1
34. Lamina 1 1 1 1 1 1 0 0 1
35. Ade 1 1 1 1 0 0 1 1 1
36. Nurmala 0 1 1 1 1 1 0 0 1
37. Leli 0 0 1 1 1 0 0 0 0
38. Windi 1 1 1 1 1 1 0 0 1
39. Dwi Wanty 1 1 1 1 1 1 0 0 1
40. Heni Agustin 1 0 1 1 1 0 1 1 1
41. Riana 1 0 1 1 1 1 0 0 1
42. Wira 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43. Epi 1 1 1 1 1 0 1 1 1
(24)
45. Ayu Setiana 1 0 1 0 1 0 1 1 1
46. Dewi Surya N 0 0 1 1 0 0 0 0 1
47. Aminah 0 1 1 0 1 0 1 1 1
48. Narsini 1 0 1 0 1 0 0 0 0
49. Ria 1 1 1 0 1 0 0 0 0
50. Rina 1 1 1 1 1 1 1 1 1
51. Merlina 1 0 1 0 1 0 0 0 1
52. Anti 0 0 1 1 1 0 0 0 1
53. Samarinta 1 0 0 0 1 1 1 1 1
54. Sempurna 1 0 1 0 1 0 0 0 1
No. Nama
Responden
Menggunakan Obat
Nyamuk Bakar
Meletakkan Obat Nyamuk
Bakar Disekitar Balita
(25)
1. Wita 1 1 4 0
2. Juliani 1 1 8 1
3. Widya 1 1 8 1
4. Yani 1 1 6 0
5. Ita 1 1 6 0
6. Sundari 1 1 6 0
7. Vira 1 1 7 0
8. Ayu Rosmaida 1 1 4 0
9. Sakinah 1 1 7 0
10. Sri Yani 1 1 9 1
11. Yuli 1 1 4 0
12. Eni 1 1 8 1
13. Sri Purwanty 1 1 5 0
(26)
15. Erna 1 1 7 0
16.
Demi Yanmar 1 1 8 1
17. Mirna 1 1 7 0
18. Lista Wati 1 1 7 0
19. Tika 1 1 7 0
20. Suriana 0 1 7 1
21. Rosdiana 0 1 4 0
22. Surbarya 1 1 10 1
23. Derni 1 1 4 0
24. Irma 1 1 10 1
25. Hayani 0 1 6 0
26. Junita 1 1 7 0
(27)
28. Musniah 1 1 8 1
29. Ani 1 1 8 1
30. Natalia 1 1 11 1
31. Ponisan 1 1 5 0
32. Mentari 1 1 6 0
33. Lina 1 1 9 1
34. Lamina 1 1 9 1
35. Ade 1 1 9 1
36. Nurmala 1 1 8 1
37. Leli 1 1 5 0
38. Windi 1 1 9 1
39. Dwi Wanty 1 1 8 1
40. Heni Agustin 1 1 9 1
(28)
42. Wira 1 1 11 1
43. Epi 1 1 10 1
44. Maya 1 1 8 1
45. Ayu Setiana 1 1 8 1
46. Dewi Surya N 0 1 4 0
47. Aminah 1 1 8 1
48. Narsini 1 1 5 0
49. Ria 1 1 6 0
50. Rina 1 1 11 1
51. Merlina 1 1 6 0
52. Anti 1 1 6 0
53. Samarinta 1 1 8 1
(29)
Keterangan :
0. Baik apabila jawaban responden benar > 75% atau memiliki > 8 dari seluruh pertanyaan yang ada.
(30)
Lampiran 3
ANALISIS UNIVARIAT
SAMPEL KASUS
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 6 22,2 22,2 22,2
SMP 14 51,9 51,9 74,1
SLTA 7 25,9 25,9 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pekerjan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Bekerja 23 85,2 85,2 85,2
Wiraswasta/Berusaha Sendiri
2 7,4 7,4 92,6
Petani 2 7,4 7,4 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pendapatan Keluarga Tiap Bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < Rp 1.505.900 13 48,1 48,1 48,1
> Rp 1.505.900 14 51,9 51,9 100,0
Total 27 100,0 100,0
Kategori Berat Badan Bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BBLR 2 7,4 7,4 7,4
BBLN 25 92,6 92,6 100,0
(31)
Status Imunisasi Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Lengkap 6 22,2 22,2 22,2
Lengkap 21 77,8 77,8 100,0
Total 27 100,0 100,0
Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 21 77,8 77,8 77,8
Ya 6 22,2 22,2 100,0
Total 27 100,0 100,0
Luas Ventilasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 22 81,5 81,5 81,5
Memenuhi Syarat 5 18,5 18,5 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pencahayaan Alami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 15 55,6 55,6 55,6
Memenuhi Syarat 12 44,4 44,4 100,0
Total 27 100,0 100,0
Kelembaban
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 21 77,8 77,8 77,8
(32)
Kepadatan Hunian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 15 55,6 55,6 55,6
Memenuhi Syarat 12 44,4 44,4 100,0
Total 27 100,0 100,0
Jenis Lantai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 2 7,4 7,4 7,4
Memenuhi Syarat 25 92,6 92,6 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni 1. Tentang menyapu lantai rumah setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 5 18,5 18,5 18,5
Ya 22 81,5 81,5 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 2. Tentang mengepel lantai rumah setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 17 63,0 63,0 63,0
Ya 10 37,0 37,0 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 3. Tentang memiliki jendela kamar tidur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 4 14,8 14,8 14,8
Ya 23 85,2 85,2 100,0
(33)
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 4. Tentang membuka jendela kamar tidur setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 19 70,4 70,4 70,4
Ya 8 29,6 29,6 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 5. Tentang memiliki jendela ruang keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 1 3,7 3,7 3,7
Ya 26 96,3 96,3 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 6. Tentang membuka jendela dapur setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 15 55,6 55,6 55,6
Ya 12 44,4 44,4 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 7. Tentang adanya anggota yang merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 23 85,2 85,2 85,2
Tidak 4 14,8 14,8 100,0
(34)
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 8. Tentang anggota keluarga yang merokok didalam rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 21 77,8 77,8 77,8
Tidak 6 22,2 22,2 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 9. Tentang anggota keluarga yang merokok disekitar balita
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 9 33,3 33,3 33,3
Tidak 18 66,7 66,7 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 10. Tentang adanya penggunaan obat nyamuk bakar di rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 3 11,1 11,1 11,1
Tidak 24 88,9 88,9 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 11 tentang penggunaan obat nyamuk bakar disekitar balita
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(35)
Kategori Perilaku Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Baik 20 74,1 74,1 74,1
Baik 7 25,9 25,9 100,0
Total 27 100,0 100,0
ANALISIS UNIVARIAT KELOMPOK KONTROL
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 1 3,7 3,7 3,7
SMP 17 63,0 63,0 66,7
SLTA 8 29,6 29,6 96,3
Akademi/PT 1 3,7 3,7 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pekerjan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Bekerja 20 74,1 74,1 74,1
Wiraswasta/Berusaha Sendiri
4 14,8 14,8 88,9
Petani 3 11,1 11,1 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pendapatan Keluarga Tiap Bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < Rp 1.505.900 5 18,5 18,5 18,5
> Rp 1.505.900 22 81,5 81,5 100,0
(36)
Kategori Berat Badan Bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BBLN 27 100,0 100,0 100,0
Status Imunisasi Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Lengkap 7 25,9 25,9 25,9
Lengkap 20 74,1 74,1 100,0
Total 27 100,0 100,0
Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 9 33,3 33,3 33,3
Ya 18 66,7 66,7 100,0
Total 27 100,0 100,0
Luas Ventilasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 6 22,2 22,2 22,2
Memenuhi Syarat 21 77,8 77,8 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pencahayaan Alami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 7 25,9 25,9 25,9
Memenuhi Syarat 20 74,1 74,1 100,0
(37)
Kelembaban
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 7 25,9 25,9 25,9
Memenuhi Syarat 20 74,1 74,1 100,0
Total 27 100,0 100,0
Kepadatan Hunian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Memenuhi Syarat 6 22,2 22,2 22,2
Memenuhi Syarat 21 77,8 77,8 100,0
Total 27 100,0 100,0
Jenis Lantai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Memenuhi Syarat 27 100,0 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni 1. Tentang menyapu lantai rumah setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 5 18,5 18,5 18,5
Ya 22 81,5 81,5 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 2. Tentang mengepel lantai rumah setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 17 63,0 63,0 63,0
Ya 10 37,0 37,0 100,0
(38)
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 3. Tentang memiliki jendela kamar tidur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 3 11,1 11,1 11,1
Ya 24 88,9 88,9 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 4. Tentang membuka jendela kamar tidur setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 10 37,0 37,0 37,0
Ya 17 63,0 63,0 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 5. Tentang memiliki jendela ruang keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 27 100,0 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 6. Tentang membuka jendela ruang keluarga setiap hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 18 66,7 66,7 66,7
Ya 9 33,3 33,3 100,0
(39)
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 7. Tentang adanya anggota yang merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 17 63,0 63,0 63,0
Tidak 10 37,0 37,0 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 8. Tentang anggota keluarga yang merokok didalam rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 16 59,3 59,3 59,3
Tidak 11 40,7 40,7 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 9. Tentang anggota keluarga yang merokok disekitar balita
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 5 18,5 18,5 18,5
Tidak 22 81,5 81,5 100,0
Total 27 100,0 100,0
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 10. Tentang adanya penggunaan obat nyamuk bakar di rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ya 1 3,7 3,7 3,7
Tidak 26 96,3 96,3 100,0
(40)
Pertanyaan Perilaku Penghuni No 11. Tentang penggunaan obat nyamuk bakar disekitar balita
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak 27 100,0 100,0 100,0
Kategori Perilaku Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang Baik 9 33,3 33,3 33,3
Baik 18 66,7 66,7 100,0
(41)
ANALISIS BIVARIAT
Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Kategori Berat Badan Bayi
BBLR Count 2 0 2
% within Kategori Berat Badan Bayi
100,0% ,0% 100,0%
BBLN Count 25 27 52
% within Kategori Berat Badan Bayi
48,1% 51,9% 100,0%
Total Count 27 27 54
% within Kategori Berat Badan Bayi
50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 2,077a 1 ,150
Continuity Correctionb ,519 1 ,471
Likelihood Ratio 2,850 1 ,091
Fisher's Exact Test ,491 ,245
Linear-by-Linear Association 2,038 1 ,153
N of Valid Cases 54
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,00. b. Computed only for a 2x2 table
Status Imunisasi Anak * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Status Imunisasi Anak Tidak Lengkap Count 6 7 13
% within Status Imunisasi Anak
46,2% 53,8% 100,0%
(42)
Total Count 27 27 54
% within Status Imunisasi Anak
50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square ,101a 1 ,750
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,101 1 ,750
Fisher's Exact Test 1,000 ,500
Linear-by-Linear Association ,099 1 ,753
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,50. b. Computed only for a 2x2 table
Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan
Tidak Count 21 9 30
% within Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan
70,0% 30,0% 100,0%
Ya Count 6 18 24
% within Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan
25,0% 75,0% 100,0%
Total Count 27 27 54
% within Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan
(43)
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 10,800a 1 ,001
Continuity Correctionb 9,075 1 ,003
Likelihood Ratio 11,216 1 ,001
Fisher's Exact Test ,002 ,001
Linear-by-Linear Association 10,600 1 ,001
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,00. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Status ASI Eksklusif sampai 6 bulan (Tidak / Ya)
7,000 2,088 23,468
For cohort Kategori Responden = Kasus
2,800 1,347 5,819
For cohort Kategori Responden = Kontrol
,400 ,221 ,724
N of Valid Cases 54
Luas Ventilasi * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Luas Ventilasi Tidak Memenuhi Syarat Count 22 6 28
% within Luas Ventilasi 78,6% 21,4% 100,0%
Memenuhi Syarat Count 5 21 26
% within Luas Ventilasi 19,2% 80,8% 100,0%
(44)
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 18,989a 1 ,000
Continuity Correctionb 16,690 1 ,000
Likelihood Ratio 20,307 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 18,637 1 ,000
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,00. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Luas Ventilasi (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)
15,400 4,077 58,166
For cohort Kategori Responden = Kasus
4,086 1,815 9,195
For cohort Kategori Responden = Kontrol
,265 ,127 ,553
N of Valid Cases 54
Pencahayaan Alami * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Pencahayaan Alami Tidak Memenuhi Syarat Count 15 7 22
% within Pencahayaan Alami
68,2% 31,8% 100,0%
Memenuhi Syarat Count 12 20 32
% within Pencahayaan Alami
37,5% 62,5% 100,0%
Total Count 27 27 54
% within Pencahayaan Alami
(45)
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 4,909a 1 ,027
Continuity Correctionb 3,759 1 ,053
Likelihood Ratio 4,998 1 ,025
Fisher's Exact Test ,051 ,026
Linear-by-Linear Association 4,818 1 ,028
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,00. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Pencahayaan Alami (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)
3,571 1,134 11,253
For cohort Kategori Responden = Kasus
1,818 1,070 3,091
For cohort Kategori Responden = Kontrol
,509 ,261 ,993
N of Valid Cases 54
Kelembaban * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Kelembapan Tidak Memenuhi Syarat Count 21 7 28
% within Kelembapan 75,0% 25,0% 100,0%
(46)
Total Count 27 27 54
% within Kelembapan 50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 14,538a 1 ,000
Continuity Correctionb 12,536 1 ,000
Likelihood Ratio 15,279 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 14,269 1 ,000
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,00. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kelembapan (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)
10,000 2,863 34,925
For cohort Kategori Responden = Kasus
3,250 1,561 6,769
For cohort Kategori Responden = Kontrol
,325 ,165 ,638
N of Valid Cases 54
Kepadatan Hunian * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Kepadatan Hunian Tidak Memenuhi Syarat Count 15 6 21
% within Kepadatan Hunian
71,4% 28,6% 100,0%
(47)
% within Kepadatan Hunian
36,4% 63,6% 100,0%
Total Count 27 27 54
% within Kepadatan Hunian
50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 6,312a 1 ,012
Continuity Correctionb 4,987 1 ,026
Likelihood Ratio 6,471 1 ,011
Fisher's Exact Test ,024 ,012
Linear-by-Linear Association
6,195 1 ,013
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,50. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kepadatan Hunian (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)
4,375 1,340 14,280
For cohort Kategori Responden = Kasus
1,964 1,161 3,325
For cohort Kategori Responden = Kontrol
,449 ,218 ,926
(48)
Jenis Lantai * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Jenis Lantai Tidak Memenuhi Syarat Count 2 0 2
% within Jenis Lantai 100,0% ,0% 100,0%
Memenuhi Syarat Count 25 27 52
% within Jenis Lantai 48,1% 51,9% 100,0%
Total Count 27 27 54
% within Jenis Lantai 50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 2,077a 1 ,150
Continuity Correctionb ,519 1 ,471
Likelihood Ratio 2,850 1 ,091
Fisher's Exact Test ,491 ,245
Linear-by-Linear Association 2,038 1 ,153
N of Valid Cases 54
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,00. b. Computed only for a 2x2 table
Kategori Perilaku Responden * Kategori Responden Crosstab
Kategori Responden
Total Kasus Kontrol
Kategori Perilaku Responden
Kurang Baik Count 20 9 29
% within Kategori Perilaku Responden
69,0% 31,0% 100,0%
Baik Count 7 18 25
% within Kategori Perilaku Responden
(49)
Total Count 27 27 54
% within Kategori Perilaku Responden
50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 9,012a 1 ,003
Continuity Correctionb 7,448 1 ,006
Likelihood Ratio 9,288 1 ,002
Fisher's Exact Test ,006 ,003
Linear-by-Linear Association 8,846 1 ,003
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,50. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kategori Perilaku Responden (Kurang Baik / Baik)
5,714 1,764 18,507
For cohort Kategori Responden = Kasus
2,463 1,255 4,834
For cohort Kategori Responden = Kontrol
,431 ,238 ,782
(50)
Lampiran 4
Gambar 1.Hygrometer yang digunakan untuk mengukur kelembaban di rumah responden.
(51)
Gambar 3. Luxmeter yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya dirumah responden
(52)
Gambar 5. Jendela kamar tidur yang menjadi sampel kontrol
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN
B.Pendahuluan
(60)
gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya,serta tempat pengembangan kehidupan keluarga. Oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan dengan baik.
Rumah terdiri dari ruangan, halaman dan area sekelilingnya.Perumahan terdiri dari rumah-rumah atau kelompok rumah baik kelompok rumah dalam satu bangunan seperti rumah susun atau kondominium kelompok kebijakan rumah dalam satu kawasan atau wilayah tertentu dimana lokasi kualitas sarana dan prasarana kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor penentu dalam terwujudnya kesehatan kesehatan masyarakat di perumahan tersebut.
Persyaratan kesehatan perumahan yang bersifat teknis kesehatan,dilaksanakan dalam lingkup perencanaan pembangunan, pelaksaan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi penghuni rumah atau perumahan serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.
Direktur Jenderal yang membidangi pembinaan masalah kesehatan perumahan berkewajiban menyusun dan mengembangkan pedoman teknis untuk melaksanakan pembinaan, penyuluhan, penilaian, pengawasan, dan pengendalian terhadap kualitas rumah dan perumahan dari aspek kesehatan.
Penyelenggara pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan dapat dikenakan sanksi pidana dan/atau sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan Dan Pemukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1994 tentang Kesehatan Dan Peraturan Pelaksanaannya.
(61)
Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan tidak dilkenai sanksi pidana dan/atau sanksi administrative.Kepada pemilik rumah tersebut wajib dilakukan pembinaan agar segera dapat memenuhi persyaratan kesehatan rumah tinggal.
B. Ketentuan Umum
Dalam keputusan menteri kesehatan republik Indonesia ini dimaksud dengan :
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekomomi.
2. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan saranan pembinaan keluarga.
3. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
4. Kesehatan perumahan adalah lokasi fisik, kimia dan biologic di dalam rumah, di lingkungan rumah, dan perumahan, sehingga memungkingkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
5. Persyaratan kesehatan perumahan adalah yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di peruamahan dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.
6. Penyelenggara pembangunan perumahan adalah badan usaha dan atau anggota masyarakat yang memiliki ijin yang berwenang untuk membangun perumahan
(62)
7. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman, dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
8. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. 9. Direktur Jendral adalah direktur jenderal yang tugas pokok, fungsi dan wewenangnya mencakup bidang pembinaan teknis kesehatan perumahan dan pemukinan.
C. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan
1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan.
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.
2. Kualitas Udara, Kebisingan, Dan Getaran :
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia dan memenuhi persyaratan baku mutu udara yan berlaku, dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :
(63)
b. Gas berbau (HЇS dan NHЈ) secara biologis tidak terdeteksi. c. Gas SOЇ tidak melebihi 0,10 ppm
d. Debu terendap tidak melebihi 350 mm³/m² per hari. Tingkat getaran di lingkungan perumahan harus di lingkungan perumahan harus memenuhi maksimal 10 mm/detik.
3. Kualitas Tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg. b. Arsenic total maksimal 100 mg/kg. c. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg. d. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg. 4. Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku,air minum (golongan B),sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Sarana Dan Prasarana Lingkungan
a. Memiliki taman bermain untuk anak,sarana rekreasi keluarga dengan kontruksi yang mana dari kecelakaan.
b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vector penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan
(64)
c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kontruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.
2. Kontruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat.
3. Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman. 4. Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
d. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan , sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan kesehatan,komunikasi,tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan,kesenian dan lain sebagainya.
h. Pengaturan instalasi listrik harus memenuhi keamanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(65)
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan karacuan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Binatang Penular Penyakit
a. Indeks lalat dilingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
b. Indeks jentik nyamuk (angka bebas jentik) di perumahan tidak melebihi 5%.
7. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan,keindahan dan kelestarian alam.
D. Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatn, antara lain sebagai berikut :
1. debu total tidak lebih dari 150 ug/m³.
2. Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m³/jam. 3. Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg.
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikro organism patogen.
2. Komponen Dan Penataan Ruang Rumah
(66)
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan. b. Dinding :
1. Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara.
2. Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air,mudah dibersihkan. c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
d. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir.
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang, ruang mandi, ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan yang langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 Lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : a. Suhu udara nyaman berkisar 18 ºC sampai 30 ºC.
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%. c. Konsentrasi gas SOЇ tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam.
(67)
d. Pertukaran udara (air exchange rate) 5 kaki kubik per menit per penghuni. e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm//8 jam.
f. Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m³. 5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah. 7. Air
a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari orang. b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air
minum sesuai dengan peruturan perundangan-undangan yang berlaku. 8. Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Limbah
a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah.
10.Kepadatan Hunian Rumah Tidur
Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah umur 5 tahun.
(68)
76
DAFTAR PUSTAKA
Adelina,2014.Hubungan Status Imunisasi Dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 Tahun) Di Puskesmas Teladan Medan.Skripsi.Sumatera Utara.
Achmadi UF.,2008.Menajemen Penyakit Berbasis Wilayah.Universitas Indonesia,Jakarta.
Alsagaff, H dan Mukty, A., 2006. Dasar-Dasar IlmuPenyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press.
Arikunto, 2009.Manajemen penelitian.Jakarta : PT Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2002).Survei Kesehatan Nasional 2001. Laporan Data Susenas
2001: Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat
dan Kesehatan Lingkungan.
Badan Pusat Statistik,2014. Upah Minimum Regional/Provinsi Seluruh
Indonesia.
Chandra B., 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC.Jakarta. Corwin, E. J., 2009. Buku Saku Patofisiolog edisi 3 . Jakarta: EGC.
Depkes RI,2002.Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi
Saluran Pernafasan Akut,Ditjen PPM Dan
PLP,http:/www.depkes.go.id(diakses tanggal 24 Februari 2016)
__________,2005.Rencana Kerja jangka Menengah Nasional Dalam
Penanggulangan Pneumonia Balita Tahun 2005-2009. Jakarta.
__________,2008.Program Pengendalian ISPA.Jakarta.
__________,2010.Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta.
Desi,2015.Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA
Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera
(69)
Dewi,2012.Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah Dan Prilaku Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Diwilayah
Kerja Puskesmas Kedung mundu Kota
Semarang.Tesis.Universitas Diponegoro.Semarang.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2002.Modul Pelatihan ISPA untuk Petugas. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Gertrudis, 2010.Hubungan Antara Kadar Partikulat (PM10) Udara
Rumah Tinggal Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Sekitar Pabril Semen PT Indocement Citeurep Tahun 2010.Tesis Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI.Depok.
Grifford H.,2008. Bagaimana Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak
Anda.Prestasi Pustaka Raya.Jakarta.
Gulo,2008. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias.Skripsi.Universitas Sumatera Utara.
Halim, D., 2000.Ilmu Penyakit Paru.Jakarta: Hipokrates.
Harahap, Okto M.F., 2010. Riwayat ASI Eksklusif pada Balita ISPA di
Puskesmas Sering.Untuk Karya Tulis Ilmiah. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Hartono, R dan Rahmawati, D., 2012. Gangguan Pernafasan Pada
Anak.Nuha Medika.Yogyakarta.
Hidayat A., 2005. Studi Retrospektif Kejadian ISPA Pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Tongkuno Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.Skripsi STIK Avicenna yang tidak dipublikasikan.Kendari.
Hidayat N.,2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita Di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
Indriani, 2012.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) Dengan Prilaku Pencegahan Pada Balita Di wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan.
(70)
78
Kepmenkes,1999.Keputusan Menteri Kesehata No.829/Menkes/SK/VII/1999
Tentang Persyaratan Rumah Sehat.Jakarta.www.docfoc.com (diakses 16
Maret 2016)
_________,2011.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
829/Menkes/PER/V/2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia:Jakarta.
Kholisah N, Azharry., 2009. Infeksi Saluran Napas Akut Pada Balita
Di Daerah Urban Jakarta.
Lemeshow,1997.Perhitugan Besar Sampel Dibuat Berdasarkan Rumus
Case Control Study,Http://www.sribd.com/Perhitungan Besar Sampel Dibuat Berdasarkan Rumus Case Control (diakses 10 Maret 2016)
Marimis., Paramitha A.,2013.Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang ISPA Dengan Kemampuan Ibu Merawat Balita Ispa Pada Balita Di Puskesmas Bahu Kota Manado.
Ejournal Keperawatan VOl :Nomor 1 Agustus 2013.
Marianta, 2015.Hubugan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian
ISPA Pasca Bancana Erupsi Guung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tigan derket Karo Sumatera Utara. Skripsi.Universitas Sumatera Utara.
Maryani R.,2012.Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Rumah Dan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Dengan Kejadian ISPA
Pada Balita Di Kelurahan Bandarharjo Kota
Semarang.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.
Mirsha V.,Smith.,Kirk R.,Retherford R.,2005.Effect Of Cookig Smoke
And Environment Tobacco On Acut Resporitory Infectio In Young Indian Children Population.
Misnadiarly,2008.Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia.
Jakarta:Pustaka Populer Obor.
Mubarak W.,ChayatinN.,2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat Teoeri Dan Aplikasi.Jakarta:Salemba Medika.
Mokoginta D., Arsin.,& Sidik D., 2013.Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Kota Makassar.
(71)
Namira S., 2013. Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Anak Di Kampong Pemulung Tangerang Selatan.Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
Notoatmodjo S.,2007. Pendidikan Prilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta. Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prasetya B.,2005. Mendesain Rumah Tropis.Semarang: PT.Trubus Agriwidya. Profil Kesehatan Simalungun, 2007. Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun. Profil Kesehatan Sumatera Utara,2012. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
____________________________, 2013.Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Raja N.,2014.Hubungan Karakteristik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada
Balita Dalam Keluarga Perokok Di Kelurahan GundalingI.
Skripsi.Universitas Sumatera Utara.
Riskesdas,2007.Laporan Hasil Riskesdas Sumatera Utara Tahun 2007. Jakarta.
________,2013.Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. Roesli U., 2001.Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Tubulus Agriwidya.
Rahayu Y.,2011. Kejadian ISPA Pada Bakitaditinjau Dari Pengetahuan
Ibu, Karakteristik Balita, Sumber Pencemaran Dalam Ruang Dan Lingkungan Fisik Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas DPT Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2011.Skripsi.FKM
UI Depok.
Rusca, P. et al,2011. Pengaruh PemberianASI Eksklusif terhadap
Insidensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi Usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kotamadya Malang.
Rusdawati, 2012.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggal Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2012.Skripsi. UI FKM.
(72)
80
Pneumonia Pada Anak Balita Di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2011,
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia,Vol 11 No 2,Hlm.153-159.
Sarwono, Jonathan, 2008. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta
Sastra & Marlina., 2006.Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.Cetakan I.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sinaga, Epi R., 2012. Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian
ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara 2011.Skripsi FKM UI.Depok.
Slamet J.,2009.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:Gajah Mada. Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Administrasi. Alfa Beta, Bandung.
Suhandayani, 2007.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
ISPA Pada Balita Di Puskesmas Pati Kabupaten Pati Tahun 2007.Skripsi. Universitas Semarang.
Triska, S., 2005.Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian Infeksi
saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita.JurnalKesehatan
Lingkungan.
Wahiddudin,Noer N, Layuk R.,2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Lembang Batu Sura.Universitas Hasanudin Makassar.
Wattimena C., 2004. Faktor Lingkungan Rumah Yang Mempengaruhi Hubungan Kadar PM 10 Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang Tahun 2004.Tesis.FKM UI.Depok.
Widoyono, 2008.Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan
dan Pemberantasannya.Erlangga, Jakarta.
WHO, 2003.Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil
Negara Berkembang.Pedoman Untuk Dokter dan Petugas Kesehatan
Senior.Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Penerbit Buku Kedoteran EGC. Jakarta.
WHO, 2007.Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) Yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.http://www.who.com (diakses 7 maret 2016).
(73)
(74)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat Analitik dengan desain penelitian case control yaitu untuk mengetahui hubungan karakteristik balita, kondisi fisik rumah, dan perilaku penghuni dengan kejadian ISPA pada balita, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan karakteristik balita, kondisi fisik rumah, dan perilaku penghuni dari kelompok tersebut.
3.2Lokasi dan Waktu penelitian
3.2.1Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
3.2.2Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakanakan dilakukan pada bulan Mei 2016.
3.3Populasi dan Sampel
3.3.1Populasi
3.3.1.1Populasi Kasus
Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita yang pernah menderita ISPA dari tahun 2015 sampai Januari tahun 2016 dan tercatat di rekam medis POSKESDES Marubun Jaya.
3.3.1.2 Populasi Kontrol
Populasi Kontrol yaitu semua ibu yang memiliki balita yang tidak menderita ISPA dari tahun 2015 sampai Januari 2016.
(75)
3.3.2Sampel
3.3.2.1 Sampel Kasus
1. Keluarga (dalam hal ini yang diwawancarai adalah Ibu Rumah Tangga) yang memiliki balita yang menderita ISPA dari tahun 2015 sampai Januari 2016. Jika terdapat dua penderita dalam satu rumah, maka dipilih salah satunya saja. 2. Bertempat tinggal dan menetap di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
3. Ibu yang memiliki balita dengan rentang umur 12-59 bulan.
4. Ibu yang memiliki balita dengan jenis kelamin perempuan karena berdasarkan data rekam medis, lebih banyak anak perempuan yang terkena ISPA dibandingkan laki-laki.
5. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.
3.3.2.2 Sampel Kontrol
1. Tetangga terdekat kasus (dalam hal ini yang diwawancarai adalah Ibu Rumah Tangga) yang memiliki balita yang tidak menderita ISPA dari tahun 2015 sampai Januari 2016.
2. Bertempat tinggal dan menetap di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
3. Ibu memiliki balita dengan rentang umur 12-59 bulan. 4. Ibu memiliki balita dengan jenis kelamin perempuan 5. Bersedia menjadi responden dalam penelitian.
(76)
39
3.3.2.3 Besar Sampel Penelitian
Besar sampel diambil dengan rumus studi kasus kontrol untuk pengujian hipotesis (Lemeshow 1997), sebagai berikut:
Keterangan :
OR = Odds Ratio penelitian 4,47 (Mokoginta,2013) P1 = Proporsi pajanan pada kelompok kasus
P2 = Proporsi pajanan pada kelompok kontrol 0,15 (Mokoginta,2013) n = Besar sampel minimum pada kasus dan kontrol
Z1-α = Nilai baku normal berdasarkan α yang ditentukan (α = 0,05) = 1,96
Z1-β = Nilai baku normal berdasarkan β yang ditentukan (β = 0,20) = 0,84
= 1 - = 1 – 0,44 = 0,56
= 1 - = 1 – 0,15 = 0,85
P = ½ ( + ) = ½ ( 0,44 + 0,15) = 0,3 Q = ½ ( = ½ ( 0,56 + 0,85 ) = 0,7
Dengan memasukan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh : √ √
(77)
Berdasarkan rumus di atas,maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel untuk kasus dan kontrol masing-masing adalah 27 orang.
3.4Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yaitu setiap populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik memilih secara acak dapat dilakukan dengan menggunakan tabel random, dengan cara mengetahui identitas jumlah populasi yang akan dipilih menjadi sampel, tentukan jumlah sampel yang diinginkan dan setiap subjek diberikan nomor dan diacak dengan bantuan tabel angka random.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Sumber Data
3.5.1.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pengisian kuesioner, observasi langsung dan pengukuran dengan menggunakan alat ukur.
4.5.1.2Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari POSKESDES Marubun Jaya dan Kepala Desa Marubun Jaya.
4.6Variabel penelitian
4.6.1Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik balita, kondisi fisik rumah, dan perilaku penghuni.
(78)
41
4.6.2Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian ISPA pada balita.
4.7Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini akan memberikan penjelasan dan batasan mengenai variabel yang akan diteliti.
1. ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih saluran pernafasan berlangsung sampai dengan empat belas hari dengan gejala batuk, pilek dan atau disertai demam, sampai ditemukan adanya sesak nafas.
2. Berat badan lahir (BBL) adalah riwayat berat badan lahir saat lahir yang ditanyakan melalui wawancara .Status berat badan lahir dibagi menjadi dua kategori BBLR dan BBLN.
3. Status Imunisasi adalah memberikan imunisasi dasar lengkap kepada bayi seperti pemberian BCG (1 kali), DPT (3 kali), Hepatitis B (3 kali), Polio (4 kali), dan Campak (1 kali) yang ditanyakan melalui wawancara dan melihat buku pencatatan imunisasi.
4. Status ASI Ekslusif adalah memberikan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
5. Luas ventilasi adalah lubang angin yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara pada kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur yang bersifat tetap maupun sementara (lubang udara kecuali pintu). Menurut Keputusan Menkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999,Luas ventilasi memenuhi syarat yaitu ≥ 10 % dari luas lantai.
(79)
6. Pencahayaan alami adalah tinggi intensitas dari cahaya matahari yang masuk kedalam kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur. Menurut Keputusan Menkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999, pencahayaan alami atau buatan langsung maupun tidak langsung menerangi seluruh ruangan dengan intensitas cahaya
minimal 60 Lux serta tidak menyilaukan mata (≥120 Lux).
7. Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur. Menurut Keputusan Menkes RINo.829/Menkes/ SK/VII/1999, kelembaban udara berkisar antara 40 % sampai 70 %.
8. Kepadatan hunian adalah rasio luas ruangan dengan jumlah penghuni. Menurut Keputusan Menkes RINo.829/Menkes/SK/VII/1999, Luas ruang tidur minimal 8 m² dan tidak dianjurkan lebih dari 2 orang dalam satu kamar tidur,kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
9. Jenis Lantai adalah material yang digunakan dalam membuat bagian dasar rumah tempat penghuni berpijak dan melakukan aktivitas yang bersifat kedap air, tidak retak dan mudah dibersihkan seperti semen,dan keramik.Tidak kedap air apabila lantai terluas dari dalam rumah masih berupa tanah atau tidak tertutup semua dengan keramik atau semen. Menurut Keputusan Menkes RINo.829/Menkes/SK/VII/1999, jenis lantai yang memenuhi syarat yaitu lantai kedap air, tidak retak dan mudah dibersihkan.
10.Membersihkan Rumah adalah kegiatan yang dilakukan penghuni rumah untuk menjaga kebersihan rumah dengan menyapu dan mengepel lantai rumah. 11.Membuka jendela rumah adalah kebiasaan membuka jendela rumah setiap
(80)
43
12.Kebiasaan merokok adalah ada atau tidaknya anggota keluarga yang merokok didalam rumah.
13.Penggunaan anti nyamuk bakar adalah ada atau tidanya anggota keluarga menggunakan obat anti nyamuk bakar disekitar balita untuk keperluan mengusir dan membunuh nyamuk.
4.8Aspek Pengukuran
1. ISPA
Alat Ukur :- Observasi
Cara Ukur :- Data rekam medis Puskesmas Tanah Jawa
HasilUkur :a. (0) Balita merupakan penderita ISPA (kasus ISPA).
b.(1) Balita bukan merupakan penderita ISPA (kontrol ISPA).
A. Karakteristik Balita
2. Berat badan lahir (BBL)
Alat Ukur : - Kuesioner Cara Ukur : - Wawancara
Hasil Ukur : a.(0) Berat badan lahir rendah (BBLR),bila balita mempunyai riwayat beratbadan lahir < 2500 gram.
b.(1) Berat badan lahir normal (BBLN),bila balita mempunyai riwayat berat badan lahir ≥ 2500 gram.
3. Status Imunisasi
Alat Ukur : - Kuesioner
- Buku Pencatatan Imunisasi Cara Ukur : - Wawancara
(81)
-Observasi
Hasil Ukur : a. (0) Tidak Lengkap, jika pemberian Imunisasi dasar kepada balita tidak lengkap.
b. (1) Lengkap, jika pemberian Imunisasi dasar kepada balita lengkap.
4. Status ASI Ekslusif
Alat Ukur : - Kuesioner Cara Ukur :- Wawancara
Hasil Ukur :a. (0) Tidak, jika ibu tidak hanya memberikan ASI saja tetapi memberikan makanan dan minuman lainnya sebelum bayi > 6 bulan.
b.(1) Ya, jika ibu hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman lainnya.
B. Kondisi Fisik Rumah
5.Luas Ventilasi
Alat Ukur :-Rollmeter
Cara Ukur : - Titik pengukuran dilakukan pada kamar tidur, ruang keluarga,
dan dapur. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan luas ventilasi dan luas lantai dengan hasil setiap ruangan dijumlahkan dan dirata-ratakan. Hasil ukur :a. (0) Tidak memenuhi syarat, apabila luas ventilasi < 10 % luas
lantai.
(82)
45
6. Pencahayaan alami
Alat ukur : - Lux meter
Cara Ukur : -Titik pengukuran dilakukan pada kamar tidur, ruang keluarga, dan dapur. Alat diletakkan ditengah ruangan (kamar tidur, ruang kelurga dan dapur), tekan tombol power,angkaakanmenunjukkan 000 (sebelum sensor dibuka),kemudian sensor cahaya dibuka. Atur posisi range dan catat hasil yang ditunjukkan display.
Hasil Ukur :a. (0) Tidak memenuhi syarat, apabila pencahayaan < 60 Lux atau ≥ 120 Lux.
b. (1) Memenuhi syarat, apabila pencahayaan ≥ 60 Lux sampai 120 Lux.
7. Kelembaban
Alat Ukur :-Hygrometer
Cara Ukur : - Titik pengukuran dilakukan pada kamar tidur, ruang keluarga,
dan dapur. Alat diletakkan ditengah ruangan (kamar tidur, ruang keluarga dan dapur), hidupkan hygrometerdiamkan selama 3 menit sampai jarum menunjukkan nilai stabil baca serta catat hasilnya.
Hasil Ukur :a. (0) Tidak memenuhi syarat, jika kelembaban < 40 % - ≥70 %.
b. (1) Memenuhi syarat, jika kelembaban 40 % - 70 %.
8. Kepadatan hunian
Alat Ukur : - Rollmeter
Cara Ukur : - Dengan mengukur luas lantai kamar tidur kemudian hasil ukur
(83)
Hasil Ukur :a. (0) Tidak memenuhi syarat, luas lantai kamar tidur < 8 m²
tidak dianjurkan dihuni lebih dari 2 orang dalam satu kamar tidur.
b. (1) Memenuhi syarat, luas lantai kamar tidur > 8 m²
dapat dihuni oleh 2 orang dan bisa ditambahkan satu anak umur < 5 tahun.
9. Jenis Lantai
Alat Ukur : - Lembar Observasi
Cara Ukur : - Observasi
Hasil Ukur :a. (0) Tidak memenuhi syarat, jika lantai tidak kedap air,retak dan
sulit dibersihkan.
b.(1) Memenuhi syarat, jika lantai kedap air, tidak retak dan mudah dibersihkan.
C. Perilaku Penghuni
10.Membersihkan Rumah
Perilaku membersihkan rumah diukur dengan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot.Skala yang digunakan adalah Skala Guttman. Jumlah pertanyaan 2 dan skor 2, dengan Kriteria sebagai berikut:
1. Jawaban a : 0 2. Jawaban b : 1 Alat Ukur : - Kuesioner Cara Ukur : - Wawancara
(84)
47
11.Membuka Jendela Rumah
Perilaku membuka jendela rumah diukur dengan skor terhadap kuesioner
yang telah diberi bobot.Skala yang digunakan adalah Skala Guttman. Jumlah pertanyaan 4 dan skor 4, dengan Kriteria sebagai berikut:
1. Jawaban a : 0 2. Jawaban b : 1 Alat Ukur : - Kuesioner
Cara Ukur : - Wawancara
12. Kebiasaan Merokok
Perilaku Kebiasaan merokok diukur dengan skor terhadap kuesioner yang
telah diberi bobot.Skala yang digunakan adalah Skala Guttman. Jumlah pertanyaan 3 dan skor 3, dengan Kriteria sebagai berikut:
1. Jawaban a : 0 2. Jawaban b : 1 Alat Ukur : - Kuesioner
Cara Ukur : - Wawancara
13.Penggunaan Anti Nyamuk Bakar
Perilaku penggunaan anti nyamuk bakar diukur dengan skor terhadap
kuesioner yang telah diberi bobot.Skala yang digunakan adalah Skala Guttman.Jumlah pertanyaan2 dan skor 2, dengan Kriteria sebagai berikut:
1. Jawaban a : 0 2. Jawaban b : 1
(85)
Cara Ukur : - Wawancara
Hasil Ukur Total Perilaku Penghuni : berdasarkan jumlah nilai
diklasifikasikan dalam 2 (dua) kategori yaitu :
1.Baik apabila jawaban responden benar ≥ 75 % atau memiliki ≥ 8 dari seluruh pertanyaan yang ada.
2.Kurang baik apabila jawaban responden benar < 75 % atau memiliki < 8 dari seluruh pertanyaan yang ada.
3.9 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a. Editing (Memeriksa data)
Untuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap jelas jawaban dari responden, relevan jawaban dengan pertanyaan dan konsisten.
b. Coding (Memberi kode)
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk huruf menjadi data atau bilangan.Gunanya untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga entry data.
c. Tabulating adalah penyusunan data agar dengan mudah untuk dijumlahkan, disusun, ditata dan dianalisis (Sugiyono, 2005).
3.10 Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan:
(86)
49
1. Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan semua variabel yangbentuk tabel distribusi frekuensi.
2. Bivariat
Analisis bivariat dilakukan bertujuan untuk menganalisa variabel (variabeldependen dan variabel independen) berdasarkan tabel silang dan hasil uji statistik.Untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kedua variabel yang menggunakanuji chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (α= 5%) dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan analisis keeratan hubungan kedua variabel dilakukan dengan melihat nilai Odd Ratio (OR). Besar kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen yang diuji.
(87)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Tanah Jawa merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kecamatan Tanah Jawa mencapai 491,75 Km².
Secara geografis, Kecamatan Tanah Jawa terletak 100 meter di atas permukaan laut. Daerah yang memiliki topografi perbukitan dengan konstur tanah yang bergelombang, Penelitian ini dilaksanakan di Desa Marubun Jaya yang berada di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah desa ini adalah 19,89 Km². Jumlah penduduk di Desa Marubun Jaya adalah 5.824 jiwa dan terdiri dari 2.933 jiwa laki-laki dan 2.891 jiwa perempuan dengan jumlah balita sebanyak 461 balita dari 208 laki-laki dan 253 perempuan, dengan batas-batas wilayah:
1. Sebelah Utara : Desa Marjanji 2. Sebelah Selatan : Desa Balimbingan 3. Sebelah Barat : Desa Bah Kisat 4. Sebelah Timur : Desa Marubun Bayu
Berdasarkan data puskesmas Tanah Jaya pada tahun 2015, 10 penyakit terbesar di Puskesmas Tanah jawa adalah ISPA, diare, alergi, infeksi kulit, hipertensi, disentri, gastroitis, TB paru, conjungtivitas dan gangguan gigi.
(1)
2.3.3.2 Pencahayaan Alami ... 27
2.3.3.3 Kelembaban... 28
2.3.3.4 Kepadatan Hunian ... 29
2.3.3.5 Jenis Lantai... 29
2.4 Perilaku…. ... 30
2.4.1 Perilaku Penghuni ... 31
2.4.1.1 Membersihkan Rumah ... 32
2.4.1.2 Membuka Jendela Rumah ... 32
2.4.1.3 Kebiasaan Merokok ... 33
2.4.1.4 Penggunaan Anti Nyamuk Bakar ... 34
2.5 Kerangka Konsep ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
3.1 Jenis Penelitian ... 37
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37
3.2.1 LokasiPenelitian ... 37
3.2.2 Waktu Penelitian... 37
3.2 Populasi dan Sampel ... 37
3.3.1 Populasi ... 37
3.3.3.1 Populasi Kasus ... 37
3.3.3.2 Populasi Kontrol ... 37
3.3.2 Sampel ... 38
3.3.3.1 Sampel Kasus ... 38
3.3.3.2 Sampel Kontrol ... 38
3.3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 39
3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 40
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.5.1 Sumber Data ... 40
3.5.1.1 Data Primer ... 40
3.5.1.2 Data Sekunder ... 40
3.6 Variabel Penelitian ... 40
3.6.1 Variabel Bebas ... 40
3.6.2 Variabel Terikat ... 41
3.7 Definisi Operasional... 41
3.8 Aspek Pengukuran ... 43
3.9 Pengolahan Data... 48
3.10 Metode Analisis Data ... 48
BAB IV Hasil Penelitian ... 50
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50
4.2 Hasil Analisis Univariat ... 51
(2)
4.2.4 Perilaku Penghuni ... 54
4.3 Hasil Analisis Bivariat ... 57
4.3.1 Hubungan Karakterististik Balita Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita ... 57
4.3.2 Hubungan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita ... 58
4.3.3 Hubungan Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita ... 60
BAB V PEMBAHASAN ... 62
5.1 Hubungan Karakterististik Balita DenganKejadian ISPA Pada Balita ... 62
5.1.1 Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 62
5.1.2 Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 63
5.5.3 Hubungan Status Asi Ekslusif Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 64
5.2 Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 66
5.2.1 Hubungan Luas Ventilasi Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 66
5.2.2 Hubungan Pencahayaan Alami Dengan KejadianISPA Pada Balita ... 67
5.2.3 Hubungan Kelembaban Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 69
5.2.4 Hubungan Kepadatan Hunian Dengan KejadianISPA Pada Balita ... 69
5.2.5 Hubungan Jenis Lantai Dengan Kejadian ISPA Pada Balita ... 71
5.3 Hubungan Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita ... 72
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 74
6.1 Kesimpulan ... 74
6.2 Saran ... 75
(3)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1Distribusi Karakteristik Responden Di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun
Tahun 2016 ... 51 Tabel 4.2Distribusi Karakteristik Balita Di Desa Marubun
Jaya Kecamatan Tanah JawaKabupatenSimalungun
Tahun 2016 ... 52 Tabel 4.3Distribusi Kondisi Fisik Rumah Di Desa Marubun
Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun
Tahun 2016 ... 53 Tabel4.4Distribusi Jawaban Responden Tentang Perilaku
Penghuni Rumah Di Desa Marubun Jaya Kecamatan
Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016 ... 54 Tabel4.5 Distribusi Kategori Perilaku Penghuni Rumah
Di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah
Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016 ... 56 Tabel 4.6 Hubungan Karakteristik Balita Terhadap Kejadian
ISPA Pada Balita Di Desa Marubun Jaya Kecamatan
Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016 ... 57 Tabel 4.7 Hubungan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian
ISPA Pada Balita Di Desa Marubun Jaya Kecamatan
Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016 ... 58 Tabel 4.8 Hubungan Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian
ISPA Pada Balita Di Desa Marubun Jaya Kecamatan
(4)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Putri Permatasari W
Tempat Lahir : Medan
Tanggal Lahir : 26 Maret 1995
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Drs. Wakidi, MSi, Apt
Suku Bangsa Ayah : Indonesia
Nama Ibu : Dra. Tengku Sofia Anita
Suku Bangsa Ibu : Indonesia
Pendidikan Formal :
1. Tahun 2000-2006 : SD Kartini Medan
2. Tahun 2006-2009 : SMP Amalia Medan
3. Tahun 2009-2012 : SMA Harapan 2 Medan
(6)
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Putri Permatasari W
Nim : 121000100
Peminatan : Kesehatan Lingkungan Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
“Hubungan Karakteristik Balita, Kondisi Fisik Rumah, Dan Perilaku Penghuni Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2016”
Benar-benar merupakan hasil karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Medan, 21 juli 2016
Putri Permatasari Wakidi Nim.121000100