2.9.1 Jarak antar tiang dalam kelompok
Berdasarkan pada perhitungan disyaratkan :
S ≥ 2,5 D S ≥ 3 D
dimana : S
= Jarak masing-masing. D
= Diameter tiang. Biasanya jarak antara 2 tiang dalam kelompok disyaratkan minimum 0,60 m
dan maximum 2,00 m. Ketentuan ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Bila S 2,5 D
Pada pemancangan tiang no. 3 Gambar 2.8 akan menyebabkan : a.
Kemungkinan tanah di sekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihan karena terdesak oleh tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan.
b. Terangkatnya tiang-tiang di sekitarnya yang telah dipancang lebih dahulu.
2. Bila S 3 D
Apabila S 3 D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesar ukurandimensi dari poer footing.
Universitas Sumatera Utara
Pada perencanaan pondasi tiang pancang biasanya setelah jumlah tiang pancang dan jarak antara tiang-tiang pancang yang diperlukan kita tentukan, maka
kita dapat menentukan luas poer yang diperlukan untuk tiap-tiap kolom portal.
Gambar 2.9 Pengaruh tiang akibat pemancangan Sardjono, 1991
2.9.2 Perhitungan pembagian tekanan pada tiang pancang kelompok 2.9.2.1 Kelompok tiang yang menerima beban normal sentris
Beban yang bekerja pada kelompok tiang pancang dinamakan bekerja secara sentris apabila titik rangkap resultan beban-beban yang bekerja berimpit dengan titik
berat kelompok tiang pancang tersebut. Dalam hal ini beban yang diterima oleh tiap- tiap tiang pancang adalah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 Beban normal sentris pada kelompok tiang pancang Sardjono, 1991
N = n
V ........
………………………………………...……………2.17 dimana :
N = Beban yang diterima oleh tiap-tiap tiang pancang.
V = Resultant gaya-gaya normal yang bekerja secara sentris.
n = banyaknya tiang pancang.
2.9.2.2 Kelompok tiang yang menerima beban normal eksentris
Gambar 2.11 Beban normal eksentris pada kelompok tiang pancang Sardjono, 1991.
Universitas Sumatera Utara
Reaksi total atau beban aksial pada masing-masing tiang adalah jumlah dari reaksi akibat beban-beban V dan My, yaitu :
Qi =
2
. x
n x
M n
V
y i
y
......... ………………………………....…………2.18
dimana : Qi = Beban aksial pada tiang ke-i.
V = Jumlah beban vertikal yang bekerja pada pusat kelompok tiang.
xi = Absis atau jarak tiang ke pusat berat kelompok tiang ke tiang nomor-i.
My = Momen terhadap sumbu y. ∑x
2
= Jumlah kuadrat jarak tiang-tiang ke pusat berat kelompok tiang.
2.9.2.3 Kelompok tiang yang menerima beban normal sentris dan momen yang bekerja pada dua arah
Kelompok tiang yang bekerja dua arah x dan y, dipengaruhi oleh beban vertikal dan momen x dan y yang akan mempengaruhi terhadap kapasitas daya
dukung tiang pancang.
Gambar 2.12 Beban sentris dan momen kelompok tiang arah x dan y Sardjono, 1991
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung tekanan aksial pada masing-masing tiang adalah sebagai berikut :
Qi =
2 2
. .
y n
y M
x n
x M
n V
x i
x y
i y
......... ………………………………………2.19
dimana : Qi = Beban aksial pada tiang ke-i.
V = Jumlah beban vertikal yang bekerja pada pusat kelompok tiang.
Mx = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu x. My = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu y.
n = Banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang pile
group .
x
i
,y
i
= Absis atau jarak tiang ke pusat berat kelompok tiang ke tiang nomor-i. ∑x
2
= Jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang. ∑y
2
= Jumlah kuadrat kordinat-kordinat tiang pancang.
2.10 Tiang Mendukung Beban Lateral