BAB 2 LANDASAN TEORI
Kemajuan teknologi semikonduktor telah memungkinkan manusia untuk memadukan ribuan transistor beserta komponen yang lain dalam suatu chip yang dikenal sebagai
IC Integrated Circuit. Namun demikian, kebutuhan manusia yang jauh lebih kompleks menuntut spesifikasi khusus dan unik dari semikonduktor pada setiap
kasusnya. Sebagai solusinya, para ilmuan dan produsen semikonduktor mengembangkan piranti yang dapat diprogram Programmable Devices sesuai
dengan keperluan.
Penggunaan piranti yang diprogrammable memiliki banyak keuntungan, terutama dalam hal penekanan biaya, penghematan ruang dan fleksibilitas tinggi.
Dengan manipilasi software, piranti programmable dapat meminimkan pengunaan piranti fisik dan mengoptimalkan unjuk kerja sistem. Selain praktis dan murah,
mikrokontroller juga mudah untuk diaplikasikan pada berbagai keperluan.
2.1. Mikrokontroler jenis AVR
Mikrokontroller merupakan alat pengolah data digital dan analog fitur ADC pada seri AVR dari tegangan maksimum 5 Volt. Keunggulan mikrokontroller di banding
mikroprosessor yaitu lebih murah dan didukung dengan software compiler yang sangat beragam seperti software yang sangat beragam compiler CC
++
, Basic, bahkan assembler sekalipun sehingga pengguna dapat memilih program yang sesuai dengan
kemampuannya. Pada mikrokontroller AVR membutuhkan sedikit komponen
Universitas Sumatera Utara
pendukung tidak seperti mikrokontroller yang sistem pendukungnya terpisah atau terbentuk secara parsial, seperti RAM, ROM, dan mikroprosessor sendiri.
Keunggulan AVR dibanding dengan mikrokontroller lain, memiliki kecepatan eksekusi, karena sebagian besar instruksi diproses dalam satu siklus clock, jika
dibandingkan dengan mikrokontroller jenis MCS-51 yang mengeksekusi satu instruksi dengan 12 siklus clock.
AVR memiliki fitur yang lengkap ADC internal, EEPROM internal, TimerCounter, Watchdog timer, PWM, Port IO, komunikasi serial, komparator
sehingga fasilitas ini programmer dan desainer dapat menggunakannya dalam berbagai aplikasi elektronika seperti robot, automasi industri, peralatan
telekomunikasi dan keperluan lainnya.
Beberapa produsen mikrokontroller mengeluarkan jenis mikrokontroller yang memiliki fitur-fitur yang sangat beragam jenisnya seperti AVR jenis ATtiny, ATmega
dan AT90. Dari segi jumlah pin dan memori dapat kita lihat perbedaan jenis mikrokontroller seperti table di bawah ini.
Tabel 2. 1 Jenis-jenis AVR
Mikrokontroller Memori
Tipe Jumlah Pin
Flash EEPROM
SRAM
TinyAVR 8 – 32
1 – 2k 64 – 128
0 – 128 AT90Sxx
20 – 44 1 – 8k
128 – 512 0 – 1k
ATMega 32 – 64
8 – 128k 512 – 4k
512 – 4k
Universitas Sumatera Utara
Pemograman AVR dengan bahasa C lebih baik dari bahasa pemograman lainnya. Karena bahasa pemograman independen terhadap hardware C. keunggulan
lainnya penyusunan program besar dapat dilakukan dengan mudah dan program yang telah jadi dapat digunakan ke jenis AVR lainnya dengan hanya mengubah fungsi –
fungsi port dan registernya.
Beberapa faktor pertimbangan penting untuk memilih mikrokontroller jenis AVR antara lain:
- Harga mikrokontroller yang lebih murah dibanding mikroprosesor;
- Ukuran memori mikrokontroller yang cukup besar dan untuk menambah
memorinya dapat digunakan memori eksternal; -
Fitur ADC, Timer, PWM, USART, dan fasilitas lainnya yang memudahkan Designer dalam merancang sistem;
- Kecepatan eksekusi program dimana instruksi dieksekusi dalam 1 clock
sementara mikrokontroller jenis MCS51 atau mengeksekusi instruksi dalam 12 clock;
- Adanya clock internal sehingga mikrokontroller dapat digunakan tanpa
menggunakan crystal;
Software pendukung yang sangat beragam dan penggunaannya jauh lebih mudah karena software menyediakan fitur yang memudahkan dalam memprogramnya
seperti Code Vision AVR dan BASCOM AVR yang menyediakan fitur desain LCD pada BASCOM AVR dan fitur penghasil program pada Code Vision AVR.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Mikrokontroller AVR ATmega8535