Aplikasi pada Efek Plasebo

Pembuktian persamaan 26 dapat dilihat pada Lampiran 4. Bagian dari trace pada persamaan 26 yang melibatkan parameter � dapat dinyatakan sebagai berikut: � � −1 � − � ′ ′ � − � = � ′ � − � � −1 � − � ′ = � [ ′ 12 � − �� −1 � − � ′ ′ 12 ]. 27 Hasil E-Step dapat dinyatakan kembali sebagai: ��; �| = − 2 ln 2� − 2 ln � −0.5� [� −1 { ′ − � ′ ′ � − �′ ′ � + � ′ ′ �}]. 28  M-Step Tahapan Maximization Merupakan tahapan untuk mendapatkan parameter baru � dengan memaksimumkan ��; �| , yang dinyatakan sebagai berikut: ��; �| � sehingga diperoleh � = � = ′ −1 ′ . Proses E-Step dan M-Step ini dilakukan terus secara iteratif sampai diperoleh suatu nilai dugaan parameter � yang konvergen. Langkah-langkah mencari nilai dugaan parameter � menggunakan algoritma EM dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.4 Aplikasi pada Efek Plasebo

Algoritma EM yang dijelaskan terdahulu akan diuji menggunakan berbagai pengaturan parameter untuk model regresi laten. Untuk setiap pengaturan parameter, 50 himpunan data diberikan dengan masing-masing ukuran sampel n = 100. Sebagai ilustrasi, peubah laten x menyebar distribusi beta dengan parameter a = 0.5 dan b = 0.3 menghasilkan kerapatan berbentuk U. Galat menyebar distribusi normal dengan rataan = 0 dan standar deviasi � = 0.5. Gambar 1 Plot kepadatan beta dengan a = 0.5 dan b = 0.3 untuk peubah laten x. Kurva pada Gambar 1 merupakan kurva distribusi beta dengan x peubah laten. Kurva tersebut menghasilkan kerapatan berbentuk U. Hasilnya mendukung bahwa tidak ada dua kelas berbeda dari subjek orang-orang yang mengalami efek plasebo dan orang-orang yang tidak mengalaminya. Kode R untuk Gambar 1 dapat dilihat pada lampiran 7. Jumlah responden depresi dalam Tarpey dan Petkova sebanyak 393 orang dalam satu minngu. Salah satu cara yang digunakan dalam menduga sebaran pasien depresi selama satu minggu adalah dengan melihat kesesuaian histogram data. Histogram data pasien depresi rawat jalan selama satu minggu dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Histogram data pasien depresi rawat jalan. 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 2 4 6 8 10 Latent Beta Distribution for Simulation x D e n si ty 29 x Histogram pada Gambar 2 menunjukkan bahwa data pasien depresi berdistribusi beta. Pasien depresi yang mendapatkan efek plasebo ternyata mengalami perubahan positif. Efek plasebo telah diketahui ada di penelitian depresi dan efek ini cenderung untuk meningkatkan suasana hati. Tampaknya masuk akal atribut peubah laten untuk efek plasebo dalam penelitian ini. Karena efek plasebo adalah laten, model dari gejala depresi pada minggu pertama merupakan fungsi kekuatan efek plasebo x. Jika x dalam persamaan 15 adalah Bernoulli, maka model menjelaskan bahwa terdapat dua jenis subjek. Dua jenis subjek tersebut, yaitu orang-orang yang mengalami efek plasebo dan orang-orang yang tidak mengalaminya. Jika x kontinu, maka model menjelaskan bahwa masing-masing subjek mengalami efek plasebo berderajat variasi. Perubahan tingkat gejala depresi dari awal sampai minggu pertama diukur pada skala Hamilton Depression Rating HAM-D. Gambar 3 Histogram penurunan depresi. Perubahan positif dari awal sampai minggu pertama menunjukkan penurunan depresi seperti terlihat pada Gambar 3. Kurva pada Gambar 3 merupakan suatu perhitungan kerapatan non-parametik dari y yang menunjukkan distribusi miring condong kanan. Perubahan positif menunjukkan berbagai derajat peningkatan antara subjek yang relatif baik. Kurva solid merupakan perkiraan kepadatan non-parametrik, kurva putus-putus merah merupakan perkiraan kepadatan regresi laten, dan kurva hijau putus- putus merupakan perkiraan kepadatan campuran dua komponen terbatas. Gambar 4 Grafik estimasi model regresi laten. Estimasi model regresi laten adalah = −0.279 + 26.604 yang ditunjukkan pada Gambar 4. Interpretasinya adalah semakin besar nilai efektivitas plasebo maka akan memberikan perubahan suasana hati yang semakin tinggi. Pada awalnya minggu pertama efek plasebo berubah secara kontinu, mulai dari yang sangat lemah sampai cukup kuat sehingga distribusi efek plasebo condong ke arah lebih baik. Efek plasebo masih bervariasi tetapi kita mulai melihat segmentasi ke dalam dua kelompok. Gambar 5 Plot kuantil-kuantil model regresi laten untuk data depresi. 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 5 10 15 20 25 x y P er u b ah an S u as an a Ha ti Non-parametrik --- Laten --- Campuran = −0.279 + 26.604 x Tingkat Efektivitas Plasebo L aten t R eg re ss io n Qu an til es Plot kuantil dari histogram pada minggu pertama dapat dilihat pada Gambar 5. Berdasarkan Gambar 5, pola pancaran titik- titik untuk model regresi laten hampir membentuk garis lurus tetapi pada ekor kanan menyimpang dari rentang data. Hal ini dikarenakan terdapat dua kelompok, yaitu kelompok yang tidak ada pengaruh efek plasebo dan kelompok yang kuat pengaruh plasebo. Berdasarkan ide dasar uji Sharpio- Wilks untuk normalitas, � 2 yang diperoleh sebesar 0.95. Koefisien � 2 ini menunjukkan bahwa pendekatan model regresi laten cocok untuk gugus data pengamatan efek placebo pada studi depresi. Pendugaan parameter model dilakukan dengan menggunakan Software-R. Kode R sebagai pendefinisian awal dapat dilihat pada Lampiran 8 dan kode R untuk algoritma K- means, maximum likelihood dan algoritma EM dapat dilihat pada Lampiran 9. Kode R untuk plot kuantil-kuantil model regresi laten untuk data depresi dapat dilihat pada Lampiran 10. V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan