TEMPURUNG KELAPA TINJAUAN PUSTAKA

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TEMPURUNG KELAPA

A.1. KARAKTERISTIK Tempurung kelapa merupakan bagian dari buah kelapa yang fungsinya secara biologis adalah pelindung bagian inti buah dan terletak di bagian dalam setelah sabut. Tempurung merupakan lapisan yang keras dengan ketebalan 3-5 mm. Sifat kekerasan ini disebabkan oleh kandungan silikat SiO 2 di tempurung tersebut. Selain itu juga tempurung kelapa banyak mengandung lignin. Sedangkan kandungan methoxyl dalam tempurung hampir sama dengan yang terdapat dalam kayu. Namun jumlah kandungan unsur-unsur bervariasi tergantung kandungan tumbuhnya Palangkung 1993 dalam Anshari 2009. Tabel 1. Komposisi Kimia Tempurung Kelapa No. Jenis Kandungan Persentase Kandungan 1. Abu 15 2. Selulosa 40 3. Lignin 21 4. Hemiselulosa 24 Sumber : Info Ristek 2005 dalam Anshari 2009 Jumlah potensi limbah batok kelapa yang banyak dimanfaatkan masyarakat dalam berbagai industri seperti industri kerajinan tangan, industri kimia, industri makanan dan minuman dan sebagainya akan dijabarkan dalam sub bab berikut. A.2. POTENSI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA Berdasarkan perhitungan Bappenas dalam buku infrastruktur Indonesia pada tahun 1995 perkiraan timbunan sampah di Indonesia sebesar 22.5 juta ton dan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Sementara di kota besar produk sampah per kapita berkisar antara 600-830 gram per hari Mungkasa 2004 dalam Nisandi 2007. Menurut Dinas Kebersihan DKI Jakarta sampah tempurung kelapa sendiri banyaknya 10-15 dari sampah kota vivanews.com, sedangkan di kota Lhokseumawe sampah tempurung kelapa banyaknya 30-35 dari sampah kota waspada.com 2011. Rata-rata berat buangan tempurung kelapa dan sabut kelapa menjadi sampah organik adalah lima belas kilogram sehari. Mediaindonesia.com oleh Satriya Nugraha : Konsultan Pertanian Organik dan Evaluasi Lahan 2010. Bahan baku tempurung kelapa dapat dibeli seharga Rp 400.000 per bak mobil pick up atau Rp 300 per kilogram. Harian Kontan, Fahriyadl dan Dea Chadlza Sayafina 2011. Setelah diolah menjadi arang oleh PT General Carbon Industri di Batam misalkan, tempurung kelapa biasa dapat memiliki nilai ekspor per tahun rata-rata hingga 1 juta-1,2 juta dollar AS sekitar Rp 9,5 miliar-Rp 10,8 miliar Kompas.com 2009. Potensi limbah tempurung kelapa sendiri dapat juga dilihat dari produksi tempurung kelapa di Indonesia. Produksi buah kelapa rata-rata 15,5 miliar butir per tahun, total bahan ikutan yang dapat diperoleh 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton debu sabut. Industri pengolahan komponen buah kelapa tersebut umumnya hanya berupa industri tradisional dengan kapasitas industri yang masih sangat kecil dibandingkan potensi yang tersedia. Besaran angka-angka di atas menunjukkan bahwa potensi ketersediaan bahan baku untuk membangun industri masih sangat besar litbang.deptan.go.id 2007 5 Tabel 2. Potensi dan Luas Areal Tanaman Kelapa di Indonesia Tahun Luas Areal PR Ha Luas Areal PB Ha Jumlah Luas ArealHa Produksi PR Produksi PB ton Jumlah Produksi ton 1980 2.622.206 58.217 2.680.423 1.629.726 36.347 1.666.073 1985 2.994.442 55.558 3.050.000 1.905.241 15.19 1.920.431 1990 3.308.037 85.885 3.393.922 2.297.832 33.738 2.331.570 1995 3.584.477 139.379 3.723.856 2.661.641 42.645 2.704.286 2000 3.601.698 89.716 3.691.414 2.951.005 93.523 3.044.528 2001 3.818.946 78.521 3.897.467 3.068.997 94.021 3.163.018 2002 3.806.032 78.918 3.884.950 3.010.894 87.602 3.098.496 2003 3.785.343 18.787 3.913.130 3.136.360 118.494 3.254.854 2004 3.723.879 73.125 3.797.004 3.000.839 53.672 3.054.511 2005 3.735.838 67.776 3.803.614 3.052.461 44.383 3.096.845 2006 3.720.500 68.400 3.788.900 3.123.300 69.800 3.193.100 2007 3.720.500 67.500 3.788.000 3.123.000 70.300 3.193.300 2008 3.728.600 69.700 3.798.300 3.176.700 70.400 3.247.100 2009 3.790.728 68.693 3.859.421 3.263.172 47.013 3.310.185 Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan 2007; BPS 2009 Angka sementara Angka estimasi dengan model double exponential smoothing PR : Perkebunan Rakyat PB : Perkebunan Besar Bagian tempurung kelapa ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pada industri kerajinan untuk perabot rumah tangga seperti sendok, mangkuk, gayung, asbak, dan sebagainya atau sebagai asesoris misalkan ikat pinggang, kancing, gelang, kalung, hiasan dinding. Sedangkan pada industri kimia tempurung ini memiliki produk turunan yaitu arang aktif, arang briket, tar, asap cair, asam asetat litbang.go.id 2007. Fokus bahasan skripsi ini adalah pemanfaatan limbah tempurung kelapa dengan diproses menjadi arang. A.3. ARANG TEMPURUNG KELAPA Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95 karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi yang disebut teknologi pirolisis. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara didalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi Mailita dan Tuti 2003. Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai penyerap. Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan aktif faktor bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang aktif Mailita dan Tuti 2003. Di Jepang, arang digunakan sebagai kondisioner tanah untuk mempercepat pertumbuhan tanaman Ogawa, 1994 dalam Haris dan Krisna 2005. Para peneliti juga melaporkan bahwa penambahan arang ke tanah dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, daya simpan, dan ketersediaan hara yang lebih tinggi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya kapasitas tukar kation, luasan permukaan serta penambahan unsur hara secara langsung oleh arang Glaser et. al. 2002 dalam Haris dan Krisna 2005. Selain itu, arang juga dilaporkan mampu meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan kesuburan tanah Kishimoto et. al. 1985; Siregar 2002 dalam Haris dan Krisna 2005. Selain sebagai sumber energi dan kondisioner tanah, secara komersial, arang juga diperlukan sebagai bahan baku arang aktif. Arang aktif bersifat absorptif terhadap partikel-partikel padat maupun 6 ion-ion tertentu, sehingga arang aktif banyak digunakan sebagai filter penangkap partikel-partikel pengotor yang terkandung dalam cairan atau udara. Jenis-jenis arang dibedakan berdasarkan bahan baku yang diarangkan, yaitu arang sekam, arang bambu, arang tempurung kelapa, arang kayu, arang serasah, arang kulit buah mahoni atau karet, arang serbuk gergaji dsb, selain itu dapat digolongkan berdasarkan pengolahan tertentu, misalkan menggunakan bahan kimia ataupun pemanasan dapat dihasilkan arang aktif, pengolahan dengan penambahan zat perekat dan proses pengempaan maka dihasilkan arang briket. Bahan baku arang secara umum adalah bahan organik berkayu seperti sekam padi, serbuk gergajian, limbah tempurung kelapa, sabetan kayu, daun dan ranting pohon, ampas tebu dan lain-lain. Bahan baku yang digunakan sebaiknya dikelompokkan menurut jenis dan bentuknya sehingga memudahkan dalam proses pembuatan arang. Selain itu sebaiknya bahan berada pada kondisi kering dan siap bakar sehingga tidak mengeluarkan asap yang terlalu banyak dan mempersingkat waktu pengarangan Setiadi 2011. Syarat mutu arang tempurung kelapa menurut SNI tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Syarat Mutu Arang Tempurung Kelapa Menurut SNI 01-1682-1996 No Karakteristik Syarat 1 Bagian yang hilang pada pemanasan 900 o C maks 15 2 Kadar air bb maks 6 3 Kadar abu maks 3 4 Warna hitam Merata Proses pembuatan arang dengan panas terkontrol seperti yang telah dijelaskan di atas disebut proses pirolisis. Proses dan teknologi pirolisis dibahas secara detail pada sub bab B berikut.

B. TEKNOLOGI PIROLISIS