Kapasitas riiloptimum Tingkat suhu dan penyebarannya selama proses pirolisis berlangsung Waktu pengarangan Rendemen yang dihasilkan Mutu arang yang dihasilkan

28

G. UJI KINERJA KILN VENTURI DRUM

Pengujian kinerja kiln venturi drum meliputi penentuan parameter kerja kiln dan pengujian kiln.

1. Penentuan Paramater Kinerja Kiln

Parameter-parameter kinerja kiln yang diukur dalam uji kinerja alat berdasarkan analisa kapasitas optimum, tingkat suhu dan penyebarannya selama proses pirolisis berlangsung, waktu pengarangan, rendemen yang dihasilkan, dan mutu arang yang dihasilkan.

a. Kapasitas riiloptimum

Kapasitas riil atau optimum ini menunjukkan berapa banyak tempurung kelapa yang dapat diarangkan secara optimal. Variabel yang diukur untuk mendapatkan kapasitas riil adalah berat tempurung kelapa yang dapat memenuhi ruang pengarangan dengan menyisakan 23 ruang kosong dari ruang pengarangan. Untuk parameter ini juga perlu diperhatikan bentuk tempurung kelapa, jika kepingannya semakin besar maka semakin ringan atau sedikit tempurung kelapa yang dapat masuk ke dalam ruang pengarangan.

b. Tingkat suhu dan penyebarannya selama proses pirolisis berlangsung

Tingkat suhu menunjukkan apakah kiln dapat mencapai suhu pirolisis yang seharusnya dan penyebaran suhu selama proses pirolisis berlangsung menunjukkan proses pengarangan terjadi secara merata atau tidak. Parameter yang diukur dalam analisa tingkat suhu dan penyebarannya selama proses pirolisis berlangsung adalah suhu di dinding dan bagian tengah ruang pengarangan bawah, dinding dan bagian tengah ruang pengarangan tengah, dinding ruang pengarangan atas, dalam cerobong, serta luar cerobong.

c. Waktu pengarangan

Waktu pengarangan menunjukkan lamanya proses pengarangan yang diukur sejak menyalakan api di tempat pembakaran awal bagian bawah, hingga arang dikeluarkan dari ruang pengarangan.

d. Rendemen yang dihasilkan

Variabel yang diukur untuk mendapatkan rendemen yang dihasilkan adalah berat tempurung kelapa yang diarangkan dan berat arang yang dihasilkan. Rendemen yang dihasilkan menunjukkan berapa banyak arang yang dihasilkan dari berat tempurung kelapa awal, juga menunjukkan efisiensi proses pengarangan.

e. Mutu arang yang dihasilkan

Kualitas arang yang baik dapat diketahui melalui warna hitam merata, mengkilap bagian dalamnya, dan suara denting arang saat dipatahkan, cukup keras atau getas saat dipatahkan. Syarat mutu arang tempurung kelapa menurut SNI 01-1682-1996 adalah bagian yang hilang pada pemanasan 900 o C maks 15, kadar air bb maks 6, kadar abu maks 3, dan warna hitam merata. 29 2. Pengujian Kiln Sebelum dilakukan pengujian dengan melakukan proses pengarangan dengan kiln, ada beberapa uji pendahuluan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan parameter rancangan, seperti uji massa jenis tempurung kelapa untuk mengetahui berapa massa tempurung kelapa yang dapat masuk ke ruang pengarangan jika tidak ada perlakuan awal apapun seperti pencacahan, penjemuran, sortir kotoran pada tempurung kelapa maupun tidak adanya penyusunan kepingan tempurung kelapa dalam ruang pengarangan. Dengan uji ini dapat diketahui berapa besar massa jenis tempurung kelapa yang akan digunakan. Uji pendahuluan berikutnya adalah penentuan nilai kalor sabut kelapa dan kadar air tempurung kelapa yang akan diarangkan. Pengujian kinerja kiln dilakukan dengan melakukan proses pengarangan pada kiln. Proses pengarangan dilakukan sebanyak 7 kali, 2 kali pengarangan awal adalah uji pendahuluan untuk mengetahui prosedur terbaik mana yang menghasilkan proses pengarangan optimum. Lima kali pengarangan berikutnya menggunakan prosedur tersebut disesuaikan dengan capaian tingkat suhu pirolisisnya. Bahan yang akan diarangkan adalah tempurung kelapa. Umpan yang digunakan berupa sabut kelapa pada kasa pemerata panas dan sebagian dari tempurung kelapa pada tempat pembakaran awal bagian bawah.

a. Metoda Pengambilan Data