Kasihan...153 Ribu Lansia Terlantar

Universitas Muhammadiyah Malang
www.umm.ac.id

Kasihan...153 Ribu Lansia Terlantar
Tribun News : Senin, 2010-12-13 | 10:04 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Dirjen Pelayanan Rehabilitasi dan Sosial Kementerian Sosial Makmur Sanusi menyatakan, saat
ini masih ada 153 ribu orang lanjut usia (lansia) di Tanah Air yang belum tertangani oleh pemerintah.
"Dari total sekitar 163 ribu jiwa lansia yang tinggal di rumah jompo itu, pemerintah baru memberi tunjangan kepada
sekitar 10 ribu jiwa saja pada tahun 2010 ini," kata Makmur Sanusi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Menurut dia, terlantarnya para lansia tersebut disebabkan keterbatasan anggaran di Kementerian Sosial
(Kemensos).Berbeda dengan anggaran yang diplot untuk pendidikan dan kesehatan yang sudah jelas persentasenya
dari APBN maupun APBD.
Pada tahun 2010 ini, katanya, pemerintah melalui Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp36 miliar untuk 10
ribu lansia terlantar tersebut.Anggaran sebesar itu dengan asumsi setiap lansia mendapat tunjangan untuk kebutuhan
hidup sebesar Rp300 ribu per bulan.
Tunjangan itu, katanya, digunakan bagi para lansia yang terlantar dan tinggal di panti jompo dan "home care".
Menyinggung jumlah "home care" secara nasional Makmur menyebutkan, pada tahun ini (20101) baru tujuh "home
care". Dan tahun 2011 diupayakan ada penambahan tunjangan untuk Manula.
Jika anggarannya tidak bisa ditambah, lanjutnya, KKemensos akan menggandeng Kementerian Kesehatan
(Kemenkies) untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) kepada para lansia tersebut.
Selama ini kata Makmur, lansia yang terlantar itu tidak terkover dalam program Jamkesmas, karena tidak memiliki

dokumen kependudukan secara resmi. Oleh karena itu, tahun depan diupayakan bisa menggandeng Kemenkes agar
mereka bisa mendapat Jamkesmas untuk pelayanan kesehatannya.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM Yoyok Bekti Prasetyo mengatakan, UMM berencana membangun
"home care" di Malang.
"Kami sudah mematangkan konsepnya, namun kami belum merinci secara detil berapa total anggaran yang
dibutuhkan. Rencana itu juga belum kami sampaikan kepada pemerintah,"ujarnya.
Ia menilai, keberadaan "home care" itu sangat membantu kinerja panti jompo dalam merawat para lansia, apalagi di
Indonesia jumlah "home care" masih minim karena baru ada tujuh unit.
Sementara penanganan lansia di rumah sakit, katanya, masih sangat lambat. Dengan adanya "home care" nanti
diharapkan bisa memaksimalkan pelayanan kepada lansia.
"Kami berharap pemerintah juga segera mendirikan home care untuk lansia. Sebenarnya, soal mendirikan home care
itu tidak harus dilakukan oleh pemerintah atau instansi pemerintah di daerah, tapi bisa dilakukan oleh pihak swasta
melalui kerja sama dengan pemerintah," katanya.

Editor: Anita K Wardhani | Sumber: Sehat News

page 1 / 1