Kekerasan Verbal Dalam Program Acara Talk Show Di TV Swasta(Analisis isi pada acara "Empat Mata" Di TRANS7)
KekerasanVerbal Dalam Program Acara Talk ShowDi TV Swasta(Analisis
isi pada acara “Empat Mata” Di TRANS7)
Oleh: Enik Sriwinarni ( 03220258 )
Communication Science
Dibuat: 20080524 , dengan 3 file(s).
Keywords: kekerasan verbal, talk show
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari kehadiran media massa. Mulai dari radio, surat kabar
dan televisi. Televisi merupakan salah satu media yang sudah menjamur diseluruh lapisan
masyarakat dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat.
Maraknya stasiun televisi membuat pemirsa mempunyai banyak pilihan untuk menikmati
program siaran yang sesuai dengan seleranya. Ketatnya persaingan mendorong stasiun televisi
untuk menyuguhkan program acara yang sensasional dengan mengeksploitasi siaransiaran yang
mengandung unsur kekerasan. Kekerasan muncul tidak hanya melalui adeganadegan sadis saja
tetapi juga melalui katakata. Fenomena kekerasan verbal inilah yang ingin diteliti oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti tentang kekerasan verbal yang terdapat pada acara
“Empat Mata”, dimana acara ini merupakan acara talk show yang bertemakan tentang hiburan.
Sesuai dengan rumusan masalahnya berapa banyak kemunculan kategori yang terdapat dalam
kekerasan verbal pada acara talk show “Empat Mata”. Dengan tujuan penelitian adalah berapa
banyak kemunculan kategori kekerasan verbal pada acara “Empat Mata”.
Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh katakata atau kalimat yang termasuk dalam kategori
kekeraan verbal yang telah dikategorikan. Kategori tersebut adalah; 1. Asosiasi pada binatang, 2.
Umpatan, 3. Hiperbol, 4. Disfemisme, 5. Eupimisme. Sedangkan unit analisis dalam penelitian
ini adalah semua katakata atau kalimat yang ada pada dialog yang mengandung unsur kekerasan
verbal yang terdapat pada acara “Empat Mata”, yang ditayangkan oleh Trans7 dengan durasi 90
menit.
Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan dasar analisis isi yaitu salah satu
metode penelitian yang prosedurnya dirancang secara sistematis dan obyektif. Dalam penelitian
ini diperoleh dengan cara menonton acara “Empat Mata”, dan mengidentifikasi dialog yang
termasuk kedalam kategori kekerasan verbal. Untuk menunjang data dilakukan studi
kepustakaan sedangkan untuk analisis data disajikan dalam bentuk kuantitatif berupa distribusi
frekuensi dan prosentase sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Hasil dalam
penelitian terdapat 97 dialog yang termasuk kekerasan verbal, yang mencapai 89 jumlah
frekuensi kesepakatan, yang terdiri dari lima kategorisasi. Kekerasan verbal didominasi oleh
kategori dengan cara umpatan sebanyak 23 kali kemunculan atau 25.9%, sedangkan kekerasan
dengan cara hiperbol secara langsung 14 kali kemunculan atau 15.7% menempati urutan kedua
dan juga kekerasan dengan cara Eupimisme sebanyak 14 kali kemunculan atau 15.7%, untuk
urutan yang ketiga sebanyak 13 kali kemunculan atau 14.6%, urutan keempat ditempati oleh
kekerasan verbal dengan kategori asosiasi binatang secara tidak langsung sebanyak 11 kali
kemunculan atau 12.4%, untuk urutan kelima ditempati oleh kekerasan verbal dengan cara
desfimisme secara berlebihan sebanyak 7 kali kemunculan atau 7.9%, disusul untuk urutan
keenam adalah kekerasan verbal dengan cara desfimisme secara biasa sebanyak 5 kali
kemunculan atau 5.6%, dan urutan yang terakhir kekerasan verbal dengan cara hiperbol secara
tidak langsung sebanyak 2 kali kemunculan atau 2.2%.
Dari seluruh hasil temuan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi dan
prosentase didominasi oleh kategori kekerasan verbal dengan cara umpatan. Untuk saran yang
dapat diberikan dalam penelitian ini adalah dalam berkomunikasi melelui media elektronik
khususnya pada media televisi hendaknya menggunkaan bahasa yang baik dan benar, dimana
media televisi tidak hanya ditonton oleh orang dewasa tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
The human life can not avoid from mass media emerging. From radio, newspaper and television.
Television is one of media which have spread in all of society stratification and it has big
influence to society life. Some television station make spectator have many choices to enjor
broadcasting program which suitable with our taste. The strict competition encourage television
station to give a sensational program by exploitation a brutal broadcasting. The brutal
broadcasting did not just be through sadism scene but it is through words. The brutal phenomena
of this verbal which want to be observed by researcher. In this study, researcher want to research
about verbal brutal which content in “Empat Mata” show, which this program constitute talk
show program which entertainment term. According to problem formula in talk show program of
“Empat mata”. The goal of this study to know how much emerging of verbal brutal category in
“Empat Mata” Program.
The covering of this study are all of words or sentence which entered in verbal brutal category
which have been categorized. This category are: 1. association to animal, 2. curse, 3. hyperbol, 4.
disfemism, 5. eupimism. While the analysis unit in this study are all of words or sentences in the
dialogue which content verbal brutal unsure in “Empat mata” program, which broadcast by
Trans7 by 90 minute duration.
This study use descriptive quantitative by analysis basic of content are one of study method
which the procedures is planned sistematically and objectively. In this study is gained by
watching way of “Empat Mata” program, and identify dialogue which entered in verbal brutal
category. To support data is carried out library study while to analysis of data is given in
quantitative such as frequency distribution and percentage suitable with problem formula and the
study aim. The study result, there are 97 dialogues which entered in verbal brutal, that achieve 89
total agreement frequencies, which content from five categories. The verbal brutal is dominated
by category by curse about 23 times or 25.9%, while brutal of hyperbol way directly about 14
times or 15.7% in second place and eupimism way about 15.7% to third place about 13 times or
14.6%, the fourth place is placed by verbal brutal by asociation category of animal about 11
times our 12.4%, for fifth placed by verbal brutal by strong desfimism way about 7 times or
73.9%, medium desfimism way about 5 times or 5.6% and the last placed is verbal brutal by
hyperbol way indirectly about 2 times or 2.2%
Based on the study result in this study may be concluded that frequencies and percentage are
dominated by verbal brutal category of curse way. For suggestion, it may be given in this study
to comunicate by electronic media especially in television media to use a good and true
language, which television media just is not watched by adult but all of society stratification.
isi pada acara “Empat Mata” Di TRANS7)
Oleh: Enik Sriwinarni ( 03220258 )
Communication Science
Dibuat: 20080524 , dengan 3 file(s).
Keywords: kekerasan verbal, talk show
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari kehadiran media massa. Mulai dari radio, surat kabar
dan televisi. Televisi merupakan salah satu media yang sudah menjamur diseluruh lapisan
masyarakat dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat.
Maraknya stasiun televisi membuat pemirsa mempunyai banyak pilihan untuk menikmati
program siaran yang sesuai dengan seleranya. Ketatnya persaingan mendorong stasiun televisi
untuk menyuguhkan program acara yang sensasional dengan mengeksploitasi siaransiaran yang
mengandung unsur kekerasan. Kekerasan muncul tidak hanya melalui adeganadegan sadis saja
tetapi juga melalui katakata. Fenomena kekerasan verbal inilah yang ingin diteliti oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti tentang kekerasan verbal yang terdapat pada acara
“Empat Mata”, dimana acara ini merupakan acara talk show yang bertemakan tentang hiburan.
Sesuai dengan rumusan masalahnya berapa banyak kemunculan kategori yang terdapat dalam
kekerasan verbal pada acara talk show “Empat Mata”. Dengan tujuan penelitian adalah berapa
banyak kemunculan kategori kekerasan verbal pada acara “Empat Mata”.
Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh katakata atau kalimat yang termasuk dalam kategori
kekeraan verbal yang telah dikategorikan. Kategori tersebut adalah; 1. Asosiasi pada binatang, 2.
Umpatan, 3. Hiperbol, 4. Disfemisme, 5. Eupimisme. Sedangkan unit analisis dalam penelitian
ini adalah semua katakata atau kalimat yang ada pada dialog yang mengandung unsur kekerasan
verbal yang terdapat pada acara “Empat Mata”, yang ditayangkan oleh Trans7 dengan durasi 90
menit.
Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan dasar analisis isi yaitu salah satu
metode penelitian yang prosedurnya dirancang secara sistematis dan obyektif. Dalam penelitian
ini diperoleh dengan cara menonton acara “Empat Mata”, dan mengidentifikasi dialog yang
termasuk kedalam kategori kekerasan verbal. Untuk menunjang data dilakukan studi
kepustakaan sedangkan untuk analisis data disajikan dalam bentuk kuantitatif berupa distribusi
frekuensi dan prosentase sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Hasil dalam
penelitian terdapat 97 dialog yang termasuk kekerasan verbal, yang mencapai 89 jumlah
frekuensi kesepakatan, yang terdiri dari lima kategorisasi. Kekerasan verbal didominasi oleh
kategori dengan cara umpatan sebanyak 23 kali kemunculan atau 25.9%, sedangkan kekerasan
dengan cara hiperbol secara langsung 14 kali kemunculan atau 15.7% menempati urutan kedua
dan juga kekerasan dengan cara Eupimisme sebanyak 14 kali kemunculan atau 15.7%, untuk
urutan yang ketiga sebanyak 13 kali kemunculan atau 14.6%, urutan keempat ditempati oleh
kekerasan verbal dengan kategori asosiasi binatang secara tidak langsung sebanyak 11 kali
kemunculan atau 12.4%, untuk urutan kelima ditempati oleh kekerasan verbal dengan cara
desfimisme secara berlebihan sebanyak 7 kali kemunculan atau 7.9%, disusul untuk urutan
keenam adalah kekerasan verbal dengan cara desfimisme secara biasa sebanyak 5 kali
kemunculan atau 5.6%, dan urutan yang terakhir kekerasan verbal dengan cara hiperbol secara
tidak langsung sebanyak 2 kali kemunculan atau 2.2%.
Dari seluruh hasil temuan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi dan
prosentase didominasi oleh kategori kekerasan verbal dengan cara umpatan. Untuk saran yang
dapat diberikan dalam penelitian ini adalah dalam berkomunikasi melelui media elektronik
khususnya pada media televisi hendaknya menggunkaan bahasa yang baik dan benar, dimana
media televisi tidak hanya ditonton oleh orang dewasa tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
The human life can not avoid from mass media emerging. From radio, newspaper and television.
Television is one of media which have spread in all of society stratification and it has big
influence to society life. Some television station make spectator have many choices to enjor
broadcasting program which suitable with our taste. The strict competition encourage television
station to give a sensational program by exploitation a brutal broadcasting. The brutal
broadcasting did not just be through sadism scene but it is through words. The brutal phenomena
of this verbal which want to be observed by researcher. In this study, researcher want to research
about verbal brutal which content in “Empat Mata” show, which this program constitute talk
show program which entertainment term. According to problem formula in talk show program of
“Empat mata”. The goal of this study to know how much emerging of verbal brutal category in
“Empat Mata” Program.
The covering of this study are all of words or sentence which entered in verbal brutal category
which have been categorized. This category are: 1. association to animal, 2. curse, 3. hyperbol, 4.
disfemism, 5. eupimism. While the analysis unit in this study are all of words or sentences in the
dialogue which content verbal brutal unsure in “Empat mata” program, which broadcast by
Trans7 by 90 minute duration.
This study use descriptive quantitative by analysis basic of content are one of study method
which the procedures is planned sistematically and objectively. In this study is gained by
watching way of “Empat Mata” program, and identify dialogue which entered in verbal brutal
category. To support data is carried out library study while to analysis of data is given in
quantitative such as frequency distribution and percentage suitable with problem formula and the
study aim. The study result, there are 97 dialogues which entered in verbal brutal, that achieve 89
total agreement frequencies, which content from five categories. The verbal brutal is dominated
by category by curse about 23 times or 25.9%, while brutal of hyperbol way directly about 14
times or 15.7% in second place and eupimism way about 15.7% to third place about 13 times or
14.6%, the fourth place is placed by verbal brutal by asociation category of animal about 11
times our 12.4%, for fifth placed by verbal brutal by strong desfimism way about 7 times or
73.9%, medium desfimism way about 5 times or 5.6% and the last placed is verbal brutal by
hyperbol way indirectly about 2 times or 2.2%
Based on the study result in this study may be concluded that frequencies and percentage are
dominated by verbal brutal category of curse way. For suggestion, it may be given in this study
to comunicate by electronic media especially in television media to use a good and true
language, which television media just is not watched by adult but all of society stratification.