supraspinatus dan infraspinatus. Pada anjing, fossa supraspinata dan

Permukaan lateral os scapula terbagi menjadi dua lekuk yaitu fossa supraspinata dan fossa infraspinata Getty 1975; Dyce et al. 2002. Fossa supraspinata dan fossa infraspinata merupakan tempat bertautnya m. supraspinatus dan m. infraspinatus. Pada anjing, fossa supraspinata dan fossa infraspinata memiliki ukuran yang sama lebar. Sedangkan fossa supraspinata pada kuda, pemamah biak dan babi lebih sempit dibandingkan dengan fossa infraspinata Colville 2002; Getty 1975. Permukaan medial os scapula disebut juga facies medialis scapulae atau facies costalis. Facies ini memiliki sebuah lekuk yang dangkal yaitu fossa subscapularis, merupakan tempat origo m. subscapularis. Pada hewan domestik, seperti kuda, kerbau dan karnivora, fossa ini diapit oleh permukaan yang kasar yaitu facies serrata yang merupakan tempat bertautnya m. serratus ventralis Getty 1975. Setiap hewan memiliki ukuran os scapula yang berbeda, babi memiliki ukuran os scapula yang sangat lebar, berbentuk segitiga, ditunjang oleh angulus caudalis yang meluas ke kaudad dan memiliki tuber spinae scapulae yang besar, namun acromionnya mengalami rudimenter. Hal ini berlainan dengan keadaan acromion pada kerbau yang sangat berkembang. Acromion pada kucing berbentuk datar dan pada bagian caudal mengalami peninggian. Sedangkan kuda tidak memiliki acromion Getty 1975.

1.3.1.1.2. Os clavicula

Tulang ini merupakan tulang yang mengalami rudimenter menjadi jaringan fibrosa yang bertaut pada m. brachiocephalicus Dyce et al. 2002. Hal ini terjadi pada karnivora dan ungulata, dengan tidak adanya tulang ini, maka dapat menunjang pergerakan dan panjang langkah hewan. Selain itu, os scapula dan persendian bahu dapat dibebaskan dari pertautan tulang dengan os sternum dan os scapula, sehingga dapat merubah posisi pergerakan dan perputaran tulang menjadi lebih luas Vaughan 1986. Menurut Hildebrand dan Goslow 2001, os clavicula dimiliki oleh monyet ekor panjang yang menyebabkannya tidak dapat berlari cepat dengan keempat kakinya. 1.3.1.2. Skeleton Brachii Skeleton brachii merupakan tulang lengan atas yang disusun oleh os humerus. Tulang ini merupakan satu-satunya tulang lengan atas yang tergolong tulang panjang Getty 1975. Persendian yang terbentuk pada skeleton brachii adalah articulatio humeri dan articulatio cubiti WAVA 2005. Persendian ini dihubungkan oleh synovial, merupakan sendi engsel pada articulatio humeroulnaris dan articulatio humeroradialis. Pada anjing, poros persendian ini terletak pada proksimal articulatio radioulnaris. Ligamentum yang bertaut pada skeleton brachii adalah ligamentum collaterale cubiti mediale, ligamentum collaterale cubiti laterale, ligamentum coracohumerale, ligamentum glenohumerale dan ligamentum olecrani yang hanya ada pada anjing. Pergerakan yang terjadi pada persendian ini adalah pergerakan fleksio dan ekstensio, sedangkan anjing dapat melakukan pergerakan rotasi pronasio dan supinasio Skerritt dan Lelland 1984.

1.3.1.2.1. Os humerus

Menurut Getty 1975, os humerus terdiri dari corpus humeri dan dua ekstremitates. Corpus humeri berbentuk silinder dan memiliki empat permukaan, yaitu facies cranialis, facies caudalis, facies lateralis, dan facies medialis. Facies cranialis memiliki permukaan yang lebar dan aspek halus bagian proksimal serta aspek kasar bagian distal. Facies ini terpisahkan dengan permukaan lateral oleh perbatasan yang jelas yaitu crista humeri, dimana pada crista ini terdapat bungkul yang merupakan tempat bertautnya otot deltiodeus yaitu tuberositas deltoidea. Bungkul ini hampir tidak kelihatan pada kucing dan babi. Facies caudalis memiliki aspek halus dan berbentuk melingkar. Facies lateralis membentuk spiral dengan permukaan yang halus, merupakan lekukan berjalannya m. brachialis disebut juga lekuk musculospiral. Facies medialis memiliki bentuk yang relatif tegak lurus, terdapat suatu bungkul yaitu tuberositas teres major yang merupakan tempat bertautnya tendo m. latissimus dorsi dengan m. teres major Getty 1975. Extremitas proximalis merupakan ujung proksimal yang terdiri dari caput, collum dan beberapa bungkul yaitu tuberculum majus, tuberculum minus dan tuberculum intermedium. Caput humeri merupakan bagian yang berbentuk hampir hemispherical, seperti tiang yang menghadap ke kaudad dan melakukan persendian dengan cavitas glenoidalis dari os scapula Smith 1999. Collum humeri merupakan leher os humerus, hanya tampak di caudal. Tuberculum majus et minus terdiri dari dua bungkul yaitu pars cranialis et caudalis. Tuberculum intermedium terdapat di antara tuberculum majus et minus. Diantara ketiga bungkul ini terdapat suatu sulcus yaitu sulcus intertubercularis. Sulcus ini tidak dimiliki oleh babi dan karnivora. Extremitas distalis merupakan ujung distal tulang ini. Pada bagian ini terdapat dua buah bungkul yang melakukan persendian dengan os radius-ulna, yaitu condylus lateralis et medialis. Condylus medialis memiliki ukuran lebih besar dari condylus lateralis. Di proksimal bungkul ini terdapat suatu lekuk yaitu fossa radialis, sedangkan di proksimovolar masing-masing bungkul tersebut terdapat suatu penebalan yaitu epicondylus lateralis et medialis. Di bagian distal diantara kedua epicondylus ini terdapat suatu lekuk yang melakukan persendian dengan olecranon dari os ulna yaitu fossa olecrani. 1.3.1.3. Skeleton Antebrachii Os radius bersama os ulna membentuk skeleton antebrachii. Pergerakan yang terjadi pada skeleton antebrachii sangat sedikit karena kedua tulang ini membentuk kesatuan persendian yang kuat oleh ikatan sendi. Pada karnivora, pergerakan yang terjadi memungkinkan pergerakan rotasi yaitu terjadi pada extremitas proximalis dan extremitas distalis dari os radius yang bersatu dengan os ulna. Sedangkan pada ungulata, seperti babi, kerbau, dan kuda, pergerakan yang terjadi antara kedua tulang ini hampir tidak ada Dyce et al. 2002.

1.3.1.3.1. Os radius

Tulang ini disebut juga tulang pengumpil, terdiri dari corpus dan dua ekstremitates. Pada ungulata, tulang ini lebih kokoh dibandingkan os ulna, sedangkan pada karnivora tulang ini lebih berperan besar Dyce et al. 2002. Corpus radii memiliki bentuk yang membulat dan langsing, menyerupai tangkai. Facies cranialis tulang ini memiliki bentuk yang sedikit konveks, bulat dengan aspek halus, bagian distal facies ini terdapat sebuah lekuk untuk bertautnya tendo m. extensorius. Sedangkan facies caudalis, lebih konkaf dengan permukaan yang kasar dan melakukan persendian dengan facies cranialis dari os ulna. Extremitas proximalis mempunyai bidang persendian dengan os humerus yaitu facies articularis humeralis yang kemudian disilang oleh suatu crista yang berjalan sagital. Ujung anterior dari crista ini menjulur ke kraniad menjadi processus coronoideus. Di dorsomedial tulang ini ditemukan suatu bungkul, tuberositas radii. Di medial dan lateral ekstremitas ini terdapat dua bungkul yaitu tuberculum proximalis medialis et lateralis. Extremitas distalis mempunyai tiga bidang persendian dengan ossa carpi. Permukaan dorsal ekstremitas ini terdapat tiga sulci untuk perjalanan otot ekstensor carpus dan jari Getty 1975. Pada hewan karnivora dengan posisi normal yang benar, os radius dan os ulna terletak saling menyilang pada pertengahan lengan bawah. Pemamah biak, karnivora dan babi, memiliki os ulna dengan ukuran jauh lebih panjang dari os radius hingga mencapai bagian distal os radius Getty 1975. Kuda memiliki os radius yang lebih besar dibandingkan os ulna Way dan Lee

1983. 1.3.1.3.2. Os ulna

Os ulna disebut juga tulang hasta, bersatu dengan os radius di laterovolar. Diantara os radius dan os ulna terdapat suatu lekah yang membatasi kedua tulang ini yaitu spatium interosseum antebrachii. Pada karnivora lekah ini panjang, sedangkan pada babi dan kuda lekah ini sangat sempit. Persendian yang sempit antara os ulna dengan os radius meyebabkan ketidakmungkinan terjadinya pergerakan supinasio dan pronasio pada kuda dan babi Dyce et al. 2002. Pada kerbau terdapat dua buah spatium interosseum antebrachii yaitu di proksimal spatium interosseum antebrachii proximale dan di distal spatium interosseum antebrachii distale. Extremitas proximalis tulang ini memiliki suatu bungkul kasar yang merupakan pusat persendian siku, disebut olecranon. Bagian ini adalah tempat insersio m. triceps brachii yang kuat. Ekstremitas ini melakukan persendian dengan condylus medialis et lateralis dari os humerus yaitu pada lekukan yang licin berbentuk setengah lingkaran, incisura trochlearis incisura semilunaris. Bagian dorsal lekukan ini mengalami suatu penjuluran runcing yaitu processus anconeus Getty 1975. Extremitas distalis os radius-ulna bersendi dengan ossa carpi, sisi medial ossa carpi bersendi pada distal os radius Getty 1975.

1.3.1.4. Skeleton Manus

Menurut WAVA 2005, skeleton manus tersusun atas ossa carpi, ossa metacarpalia I-V dan ossa digitorum manus. Modifikasi skeleton manus biasanya melibatkan peleburan tulang. Modifikasi yang jelas terjadi yaitu pengurangan jumlah digit yang terjadi pada ungulata, karena terkait dengan kebutuhan hewan untuk bisa berlari cepat Dyce et al. 2002. Hewan unguligradi berjalan pada empat, tiga, dua atau bahkan hanya satu jari pada setiap kaki dengan pergelangan tangan dan mata kaki terangkat di atas tanah Gambar 5 Kent dan Miller 1997.