Tinjauan Teori Tentang Kampanye

14

1.7 Tinjauan Teori tentang Permasalahan

1.7.1 Tinjauan Teori Tentang Kampanye

Pada prinsipnya kampanye merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Rongers dan Storey 1987 sebagaimana dikutip oleh Venus 2004:7 menyebutkan kampanye merupakan “Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu ”. Merujuk dari definisi di atas menurut Antar Venus maka setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yaitu: 1 tindakan kampanye yang bertujuan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu 2 jumlah khalayak sasaran yang besar 3 biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu dan 4 melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi. Selanjutnya dalam pengertian yang lebih luas Antar Venus menyatakan bahwa kampanye juga memiliki karakter lain, yaitu sumber yang jelas, yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggung jawab suatu produk kampanye campaign makers, sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. Venus, 2004:7 Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang diberikan Rogers dan Storey adalah yang paling popular dan dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi Grossberg, 1998; Snyder, 2002; Klingemann Rommele, 2002. Hal ini didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena praktik kampanye yang terjadi dilapangan. 15 Perancangan kampanye pengenalan bentuk motif-motif batik Jatiwangi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial disini dapat berarti sebagai wahana untuk mengenalkan bentuk motif-motif batik Jatiwangi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan hasilnya dapat disampaikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak usia 6-12 tahun. Selain itu juga untuk menanamkan rasa cinta akan batik lokal sejak usia dini. Yang targetnya bisa membedakan batik Jatiwangi dengan batik yang lainnya.

1.7.2 Tinjauan Teori Tentang Komunikasi