METODOLOGI Bahan dan Alat
Bahan utama yang digunakan di dalam penelitian ini adalah karagenan tipe XPB-48A, Degussa dan frukto-oligosakarida Fibrulose-F97, Cosucra.
Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk proliferasi limfosit adalah alkohol 70 , histopaque, media RPMI-1640 Gibco BRL, NH
4
Cl 0.85, Phospat Buffered Saline Sigma Chemical, USA, antibiotik gentamycin, lipopolisakarida
LPS Salmonella typhii Sigma Chemical, USA, Fetal Bovine Serum FBSSigma Chemical, USA, tryphan blue Wako, Jepang, HCl-isopropanol
0.04N, aquabidest, aquadest, dan MTT 34,5-dimethylthiaazol-2,5-diphenyl- tetrazolium bromide Sigma Chemical, USA.
Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk enumerasi BAL adalah de Mann Rogosa Sharpe MRS Agar OXOID, larutan pengencer yang digunakan adalah
laturan garam fisiologis NaCl 0.85 dan alkohol 70. Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus varietas Sprague-Dawley
berumur sekitar 1-1,5 bulan dengan berat badan sekitar 120-140 gram. Tikus
tersebut diperoleh dari Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.
Alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini adalah syringe 5 dan 20 ml, pipet pasteur steril, tabung sentr ifuse steril 15 dan 50 ml, mikropipet,
mikrotip, mikropipet, microplate steril dengan 96 sumur, membran filter steril 0.2 µm, sentrifugator, laminar flow, hemacytometer, mikroskop, inkubator 5 CO
2
, RH 95 , suhu 37
o
C, microplate reader, cawan petri steril dan Stomacher Bag .
Metode Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu 1 persiapan ransum tikus dan penanganan hewan percobaan, 2 proliferasi limfosit tikus dan 3 enumerasi
BAL dalam kolon tikus.
1. Persiapan Ransum Tikus dan Penanganan Hewan Percobaan a. Persiapan Ransum Tikus
Ransum yang diberikan terbagi menjadi 2 dua yaitu ransum kontrol tanpa tambahan karagenan dan FOS dan ransum perlakuan yang
mengandung karagenan 0.98 dan FOS 4.02. Besarnya tambahan kandungan karagenan dan FOS dalam ransum tikus dihitung berdasarkan
persentase kandungan total serat dalam prototipe produk, yaitu jeli dengan prebiotik L ampiran 1. Kandungan nutrisi ransum kontrol mengacu pada
ransum tikus standar menurut American Institute of Nutrition 1976 Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam ransum tikus Zat gizi
Ransum kontrol
a
bk Ransum
perlakuan
b
bk Standar
c
bk
Protein kasein 18.0
18.0 20.0
Lemak minyak jagung 6.0
6.0 5.0
Serat kasar selulosa 4.5
0.0 5.0
Campuran mineral 3.5
Campuran vitamin 1.0
1.0 1.0
Karbohidrat maizena 50.0
49.5 55.5
Air 10.5
10.5 10.0
Abu 10.0
10.0 ----
Serat larut : - Karagenan
- FOS inulin 0.0
0.0 0.92
4.08 0.0
0.0
a
Pelet kering tanpa tambahan serat larut uji di SUCOFINDO
b
Pelet kering dengan tambahan karagenan dan FOS uji SUCOFINDO
c
Ransum tikus standar menurut American Institute of Nutrition 1976
b. Penanganan Hewan Percobaan
Tikus dibagi menjadi 2 dua kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor dan pengelompokan dibedakan atas perlakuan jenis ransum,
kelompok kontrol A dengan ransum kontrol dan kelompok kajian B dengan ransum perlakuan yang ditambah karagenan 0.92 dan FOS
4.08 .
Seluruh tikus percobaan 10 ekor terlebih dahulu melalui tahapan adaptasi selama 7 hari dan setiap ekor diberi pakan dan minum yang sama,
yaitu ransum kontrol dan air minum. Pemberian ransum dan air minum dilakukan secara ad libitum.
Setelah masa adaptasi selesai, dilanjutkan pemberian ransum kontrol selama 14 hari untuk tikus kelompok A dan ransum perlakuan selama 14
hari untuk tikus kelompok B. Pemberian ransum kontrol dan perlakuan serta air minum dilakukan secara ad libitum.
Selama masa adaptasi dan percobaan, masing-masing tikus dalam kelompok A dan B ditimbang ber at badannya setiap 3 hari.
2. Proliferasi Limfosit a.