12
2. Pertumbuhan Kalus
Kalus merupakan sekumpulan masa sel amorf yang tumbuh secara tidak terkendali cepat, tidak terorganisasi terdiferensiasi dari sel-sel yang sedang
aktif membelah Ignacimuthu, 1997. Kalus akan terbentuk dari bagian yang terluka dan beberapa kalus tumbuh dengan tekstur yang berbeda tergantung dari
perlakuan yang diberikan yaitu kalus yang kompak dan kalus yang friable mudah pecah Dodds dan Robert, 1995.
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik volume, berat, jumlah sel, dan banyaknya protoplasma. Kurva pertumbuhan kalus sangat penting untuk
diketahui karena dapat mengetahui hubungan antara pertumbuhan dan sintesis produk metabolit sekunder serta akumulasinya di dalam kultur. Hal ini bermanfaat
untuk mengetahui saat optimasi, saat pemanenan jaringan untuk analisis produk metabolit sekundernya dan mengatur pertumbuhan serta memindahkan sel-sel ke
dalam media induksi Ramawat, 1999b. Biomassa tanaman merupakan ukuran yang paling sering digunakan untuk
menggambarkan dan mempelajari pertumbuhan tanaman. Laju pertumbuhan kalus, secara kuantitatif dapat diketahui dari biomassa kalus tersebut dengan cara
menghitung selisih antara bobot basah kalus periode tertentu dikurangi dengan bobot mula-mula. Bentuk dari kurva pertumbuhan pada kultur selalu sigmoid.
Pada kurva sigmoid ini ada tiga fase penting, yaitu:
13
a. Lag Fase lag terjadi sesaat setelah sel berada pada media subkultur. Pada fase
ini belum terjadi pertumbuhan kalus karena merupakan masa adaptasi kalus dengan media yang baru.
b. Eksponensial Pada fase ini, dengan mengkonsumsi nutrien dari media terjadi
peningkatan produksi metabolit primer serta proliferasi sel secara cepat. c. Stasioner
Fase ini ditandai dengan berhentinya metabolisme primer dan proliferasi sel karena nutrien di dalam media telah habis terpakai. Pada fase stasioner
juga terjadi akumulasi metabolit sekunder. Jika pada fase ini kalus tidak dipanen maka akan terjadi degradasi metabolit sekunder Ramawat,
1999b.
3. Metabolit Sekunder Alkaloid Indol Monoterpenoid Reserpin