Penelitian Terdahulu KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

commit to user 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelusuran yang penulis lakukan di universitas sekitar Solo UMS, UNS, UNIVET, UNISRI, UGM, diperoleh beberapa penulisan skripsi dengan menggunakan teknik penyutradaraan seperti di bawah ini: 1. Anton Tri Cahyono. C0296012. Konsep Penyutradaraan Ista Bagus Putranto dalam Lakon ”Wabah” Karya Hanindawan. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah aspek-aspek formal yang membangun naskah lakon Wabah karya Hanindawan sebagai objek awal untuk menangkap makna, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji aspek interpretasi sebagai bekal menyusun konsep penyutradaraan lakon tersebut sebagai bentuk dari proses penyutradaraan Ista Bagus Putranto. Penelitian ini merupakan hasil dari proses penyutradaraan sutradara Ista Bagus Putranto dengan Teater Kedok Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2001 di Aula Fakultas Kedokteran. Secara keseluruhan, unsur-unsur naskah lakon Wabah mempunyai keterjalinan yang erat antara penokohan, alur, latar, tikaian, tema dan amanat, serta cakapan. Interpretasi sutradara Ista Bagus Putranto yang kreatif dan penggarapan tata panggung, tata lampu, tata rias dan busana, serta tata musik menghasilkan cerita yang menarik saat dipentaskan. Hal ini didukung oleh commit to user 11 konsep penyutradaraan sutradara Ista Bagus Putranto yang menggunakan metode campuran antara teori Laissez Faire dan Gordon Craig. 2. Janta Setiana. C0200032. Teknik Penyutradaraan Rohmat Basuki dalam Naskah Lakon ”Aum” Karya Putu Wijaya. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menjawab masalah bagaimana teknik penyutradaraan dan tugas sutradara Rohmat Basuki sebagai bentuk penyutradaraaan terhadap naskah lakon Aum karya Putu Wijaya. Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan teknik penyutradaraan dan tugas sutradara dari Rohmat Basuki selama menyutradarai naskah lakon Aum karya Putu Wijaya sebagai kebutuhan pementasan. Simpulan dari penelitian ini yaitu teknik penyutradaraan yang dilakukan oleh Rohmat Basuki dalam menyutradarai naskah lakon Aum karya Putu Wijaya. Kedelapan teknik Rohmat Basuki itu, antara lain: 1 menentukan nada dasar, meliputi: menentukan dan memberikan suasana khusus, membuat lakon gembira menjadi suatu banyolan, mengurangi bobot tragedi yang berlebihan, memberikan prinsip dasar pada lakon, 2 memilih pemain atau pengkastingan, meliputi: casting to type, casting by ability, dan antitype casting, 3 latihan, meliputi olah vokal, olah tubuh, olah rasa, reading, dan blocking, 4 tata teknik dan pentas, meliputi: tata ruang, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata busana, 5 menguatkan dan melemahkan scene, meliputi adegan yang dibuat oleh sutradara Rohmat Basuki dari adegan I sampai XI, 6 menciptakan aspek-aspek laku, dengan pendekatan ketat dan fleksibel, 7 mempengaruhi jiwa pemain, meliputi: observasi, diskusi, dan latihan alam, 8 commit to user 12 koordinasi, meliputi: mengumpulkan semua yang terlibat, baik para pemain, crew setting, crew ligthing, makeuper, pemusik, dan produksi untuk tumbuh bersama dalam menyukseskan pertunjukan Aum karya Putu Wijaya ke dalam pertunjukan drama. Pendekatan yang dilakukan oleh Rohmat Basuki dalam menyutradarai naskah lakon Aum karya Putu Wijaya adalah menggunakan gaya penyutradaraan Laisez Faire dan Gordon Craig. Laisez Faire adalah gaya penyutradraan dengan memberikan kesempatan bagi para pemain untuk lebih mengembangkan dirinya, gaya Laisez faire dilakukan pada para pemain yang memiliki “jam terbang” tinggi dalam pengalaman bermainnya, sedangkan Gordon Craig yaitu gaya penyutradaraan dengan cara-cara ketat, gaya ini digunakan bagi pemain-pemain yang pemula. Dari penelusuran penulis, teori tentang teknik penyutradaraan hanya digunakan oleh dua orang penulis, yaitu Anton Tri Cahyono dan Janta Setiana, sehingga Teknik Penyutradaraan Budi Riyanto dalam Naskah Lakon ”Keluarga yang Dikuburkan” benar-benar belum diteliti oleh penulis lain.

B. Kajian Pustaka