PERILAKU NON PARTISAN DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi Kasus di Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakekatnya Pemilu legislatif adalah untuk memilih anggota DPR
dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD
sebagai

penyalur

aspirasi

keanekaragaman

daerah

sebagaimana

diamanatkan dalam pasal 22E ayat (2) UUD 1945. Pemilu merupakan
sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung
untuk


memilih

wakil-wakilnya

yang

akan

menjalankan

fungsi

pengawasan, menyalurkan aspirasi rakyat, membuat undang-undang dan
merumuskan anggaran pendapatan dan belanja negara (UU nomor 10
tahun 2008).
Untuk memudahkan rakyat dalam menentukan pilihannya, partai
politik harus mempunyai tanda gambar partai politik dan nama calon
anggota

lembaga


perwakilan.

Demikian

halnya

dengan

DPD

keberadaannya ditandai dengan pasphoto dan nama calon yang
bersangkutan.
Pemilu tahun 2009 ini diyakini lebih baik daripada Pemilu
sebelumnya dan secara normatif bertujuan lebih menciptakan derajad
kompetisi yang sehat, partisipatif, memiliki keterwakilan tinggi, dan
mempunyai mekanisme pertanggungjawaban yang jelas. Upaya tersebut
dilakukan dengan kebijakan misalnya penguatan persyaratan Pemilu,
sistem Pemilu proporsional terbuka terbatas dan penetapan calon terpilih.
Hal teknis yang sangat berbeda dan baru pada Pemilu legislatif ini adalah


1

pemberian suara dilakukan satu kali saja pada surat suara dengan cara
memberikan tanda centang (V) atau sebutan lain pada surat suara (KPU,
Modul PPK Pemilu DPR, DPD dan DPRD tahun 2009).
Uniknya dalam Pemilu legislatif ini adalah bentuk kertas suara, isi
surat suara dan peserta Pemilu. Isi surat suara anggota DPR, DPRD
provinsi dan DPRD kabupaten/kota memuat tanda gambar partai politik,
nomor urut partai politik, nomor urut calon dan nama calon tetap partai
politik untuk setiap daerah pemilihan. Khusus surat suara DPD memuat
nomor, nama dan foto diri calon untuk setiap daerah pemilihan.
Memperhatikan isi yang dimuat dalam surat suara tentu ukuran atau
bentuknya menyerupai sebuah tabloid, lebih kecil sedikit daripada ukuran
harian koran.
Peserta Pemilu adalah partai politik untuk Pemilu anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD

kabupaten/kota dan perseorangan untuk


Pemilu anggota DPD. Peserta Pemilu baik partai maupun perseorangan
adalah yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu. (UU
nomor 10 tahun 2008).
Peserta Pemilu legislatif tahun 2009 adalah 38 partai politik,
khusus provinsi NAD ditambah 6 (enam) partai politik lokal. Dalam
Undang Undang nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik, disebutkan
bahwa partai politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat
dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi
kebebasan yang bertanggungjawab.

2

Pemilu legislatif 2009 (Pileg) sangatlah berbeda dengan Pemilu
lainnya seperti Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) atau Pilihan Gubernur atau
Bupati/walikota dan Pemilu Presiden (Pilpres). Perbedaan itu sebenarnya
yang lebih menonjol adalah secara teknis, misalnya dalam hal metode
maupun peserta Pemilu.
Ciri kas Pileg adalah menyuguhkan empat surat suara yaitu surat
suara DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan DPDRI,
sedangkan Pemilu lainnya hanya satu surat suara saja. Peserta Pileg

mencapai 38 parpol dan jumlah Calegnya berkisar 400-an nama calon
yang harus dihadapi setiap pemilih. Selain itu ukuran kertas Pileg lebih
lebar dan isinya lebih banyak.

Pemilu di kota Madiun telah dilaksanakan sedikitnya lima kali
selama tahun 2008 dan 2009. Selama hampir enam bulan terakhir dalam
tahun 2008 telah digelar tiga kali pemilu kepala daerah dan tahun 2009 ada
dua kali Pemilu serentak secara nasional, yaitu Pemilu legislatif dan
Pemilu presiden.

Tepatnya pada 23 Juli 2008 dilaksanakan pilihan Gubernur Jawa
Timur putaran 1, selanjutnya tanggal 23 Oktober untuk pilihan Walikota
dan sepuluh hari kemudian pada 4 Nopember 2008 terjadi lagi pilihan
Gubernur putaran kedua. Jadual pesta demokrasi secara nasional telah
ditetapkan Pemilu legislatif pada 9 April 2009 dan Pemilu presiden pada 8
Juli 2009.

3

Kehadiran pemilih dalam Pilgub putaran 1 lebih besar dari pada

Pilgub putaran 2, artinya Golput semakin bertambah pada jenis Pemilu
yang sama (Gubernur). Bila pada 23 Juli 2008 Golput sebanyak 36,23
persen naik menjadi 45,58 persen pada 4 Nopember 2008. Diantara kedua
Pemilu Gubernur tersebut ada pemilu Walikota Madiun yang digelar pada
23 Oktober 2008 dengan kehadiran pemilih yang cukup tinggi yaitu 63.77
persen atau Golput menurun menjadi 36.23 persen.
Tingginya angka Golput pada Pemilu Gubernur putaran 2 ini
menarik untuk dicermati perilaku politiknya. Apakah disebabkan jenuhnya
(baca: capek) masyarakat dalam berpesta politik yang tiga kali berturut
turut mendatangi TPS atau memang pemilih sudah merasa tidak
berkepentingan langsung dengan urusan politik para elit partai atau bahkan
merasa bahwa Gubernur Jawa Timur yang terpilih tak akan banyak
membawa perubahan hidupnya menuju lebih sejahtera.
Yang menarik bahwa mengapa pada Pemilu Walikota 23 Oktober
2008 angka Golput cukup kecil dibanding pada pemilu Gubernur putaran
2, dengan perbandingan 36.23 persen untuk Pilwakot dan 45.58 persen
untuk Pilgub putaran dua? Perbandingan jumlah Golput ini cukup besar,
hampir 10 persen. Apakah karena jarak waktu yang pendek, sekitar 10 hari
atau faktor lain?
Gambaran angka partisipasi pemilih di kecamatan Kartoharjo

selama tahun 2008 dan 2009 dapat dicermati pada tabel 1.1 dibawah ini.

4

TABEL 1.1
ANGKA PARTISIPASI PEMILIH DAN GOLPUT
PADA LIMA KALI PEMILU DI KECAMATAN KARTOHARJO KOTA
MADIUN TAHUN 2008 DAN 2009
NO

1
2
3

JENIS PEMILU
TAHUN 2008
PILGUB I
JATIM
PILWAKOT
MADIUN

PILGUB II
JATIM

JUMLAH
DPT

JUMLAH
PARTI
SIPASI

TINGKAT
PARTI
SIPASI

JUMLAH
GOLPUT

TINGKAT
GOLPUT


39.209

24.266

61,89

14.943

38,11

40.354

25.735

63,78

14.619

36,23


40.566

22.074

54,43

18.492

45,50

RATA RATA

40.043

24.025

60,03

16.018


39,98

1

TAHUN 2009
PILEG
(DPR, DPRD PROV,
DPRD KAB/KOTA
dan DPD RI)

45.631

27.863

61,06

17.768

38,94

2

PILPRES

41.115

27.705

67,39

13.410

32,62

RATA RATA

44.728

27.831

62,33

16.896

37,68

Sumber Data : PPK Kecamatan Kartoharjo tahun 2008 dan 2009 serta
Data Olahan.
Angka non partisipasi (Golput) dalam lima kali Pemilu di
kecamatan Kartoharjo ternyata masih diatas 30 persen, partisipasi pada
Pemilu presiden (Pilpres) 32,62 persen adalah partisipasi yang paling
bagus dibanding empat kali Pemilu lainnya, sementara Pemilu gubernur
Jatim tahap 2 adalah Pemilu yang parah angka Golputnya yaitu 45,56
persen (KPU Kota Madiun, 2009).
Menurut M Hernowo (2009) hampir pada setiap pemilihan, jumlah
Golput akan dianggap sehat jika jumlah Golput kurang dari angka 30
persen, meski realita pemilihan disetiap daerah perkotaan jumlah
Golputnya melampaui titik itu bahkan mencapai kitaran 50 persen.

5

Misalnya Pilgub Sumatera Utara angka Golput tembus sampai 45 persen,
Pilgub di Jawa Barat 35 persen (http://www.kompas.co.id)
Begitu juga dengan Pemilu legislatif 2004, dari data yang ada
jumlah Golput karena tidak hadir di TPS sejumlah 34.509.246 orang atau
23,34% dari angka DPT sejumlah 148.000.369. Jumlah ini lebih besar dari
perolehan Parpol pemenang Pemilu, seperti Partai Golkar 24.480.757
(16,54%), PDI Perjuangan 21.026.629 (14,21%), dan PKB 11.989.564
(8,10%). Menurut perhitungan manual yang dilakukan KPU 23 April
sampai 4 Mei 2004, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya
124.449.038, dengan jumlah suara yang sah 113.498.755, dan suara tidak
sah 10.957.925 (8,81%).
Sementara itu di DKI Jakarta yang sebagian orang menyatakan
sebagai barometer politik Indonesia, dari 6.461.572 pemilihan terdaftar,
Golput sebanyak 33,20 persen atau 2.114.971. Ini juga jumlah terbesar
dalam jumlah perolehan suara partai dimana PKS 15,24 persen (985.031),
partai Demokrat 14,06 persen (908.246), PDI Perjuangan hanya 9,00
persen

(581.806),

partai

Golkar

5,56

persen

(359.122)

(www.regional.roll.co.id).
Dalam setiap Pemilu, pemilih non partisan atau Golongan Putih
(Golput) sering menjadi wacana yang hangat dan krusial. Meski komunitas
non partisan ini kurang mendapat perhatian serius dari peserta dan
penyelenggara pemilu, tetapi ada kecenderungan atau trend peningkatan
jumlah Golput dalam setiap pemilihan. Bahkan Golput adalah jumlah
terbesar pada hampir setiap pemilihan di gelar.

6

Jumlah Golput ini masih terus mengalami dinamika, misalnya dari
sembilan kali Pemilu di Indonesia sejak 1955, angka

Golput hanya

12,34%, sedangkan pemilu 1999 sedikit turun menuju 10,4% dan 2004
melonjak 23,34%.
Barisan Golput ini senantiasa pasti ada di setiap desa atau
kelurahan. Walaupun setiap wilayah itu memiliki besaran angka yang
berbeda. Menurut data KPU 2008, khususnya hasil pemilu di kecamatan
Kartoharjo angka golput terbesar pada kawasan perkotaan. Mereka berada
pada pemukiman padat, daerah pusat belanja, perumahan kaum elit, seperti
Klegen, Oro Oro Ombo dan Sukosari. Sementara kawasan penyangga
hasil pertanian atau daerah hinterland yang lokasi geografisnya berada
pada pingggiran kota yaitu di Tawangrejo, Kelun dan Pilangbango nampak
cenderung semakin sedikit pasukan golputnya (KPU Kota Madiun, 2009).
Masalah Golput atau non partisan dalam Pemilu legislatif menjadi
lebih menarik untuk dijelaskan dari aspek latar belakang terjadinya.
Penelitian ini ingin mendiskripsikan sifat-sifat Golput, baik secara teknis
adminstratif maupun secara politis. Selain hal tersebut penelitian ini ingin
mengetahui bagaimana sikap peserta dan penyelengara pemilu merespon
adanya beberapa macam sebab terjadinya Golput tersebut?
Telah menjadi pengetahuan publik kalau Pemilu legislatif lebih
rumit dan lebih seru. Pemilu ini dikuti oleh 34 partai dan ratusan caleg
serta memiliki skala nasional. Secara teknis dan administratif dapat
dipastikan lebih sulit dan sensitif. Pemilu legislatif ini lebih dinamis
karena para caleg akan lebih rajin melakukan pendekatan kepada calon

7

pemilih dan tokoh panutan untuk kampanye dan mencari dukungan. Upaya
caleg dan parpol tentu lebih dramatis dan intensif untuk mendapatkan
dukungan dengan jumlah

besar, dengan demikian logikanya pasukan

Golput akan terkikis oleh kuatnya rayuan tim sukses partai peserta pemilu.
Tiga jenis Pemilu (Pilkada, Pileg dan Pilpres) pada 2008 dan
2009 mempunyai karakteristik masalah yang berbeda, baik dari sisi
penyelenggaraan maupun partisipasinya. Pada penelitian ini lokus
permasalahan dipilih Golput pada Pemilu legislatif, karena Pemilu
legislatif lebih unik dan rumit. Unik karena surat suara berisi minimal 134
caleg (kecamatan Kartoharjo) dengan ukuran menjadi sangat lebar. Selain
itu secara teknis pemberian tanda centang atau tanda sejenisnya, rawan
menjadi suara tidak sah. Hal lain yang berbeda adalah pemilih disuguhi
empat lembar surat suara yang sangat lebar. Gambaran Pemilu legislatif
yang rumit ini menarik untuk didalami dari aspek teknis dan politis. Aspek
teknis misalnya surat suara yang tidak sah, tidak terdaftar dalam DPT dan
tidak mendapatkan undangan. Aspek politis misalnya sengaja membuat
suara tidak sah atau sengaja tidak hadir dalam TPS.
Penelitian ini selain ingin menjawab bagaimana perilaku politik
pemilih non partisan pada Pemilu legislatif 2009, mengapa pemilih
menjadi Golput, makna apa saja yang ingin disampaikan dalam sikapnya
itu? Mengapa jumlah suara tidak sah berbeda pada empat lembar suara
DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kab/kota dan DPD RI?
Dalam studi perilaku politik Golput ini, dipilih kecamatan
Kartoharjo kota Madiun sebagai tempat pengambilan data karena wilayah

8

ini mempuyai ciri khas yang berbeda (karakteristik) yaitu dari sebagai
lokasi industri (bisnis) dan strategis dari sisi geografis serta secara
sosiologis masyarakat perkotaan yang heterogen.
Berdasar permasalahan diatas, cukup kuat alasan bila penelitian ini
diangkat dengan judul ”Perilaku Non Partisan Dalam Pemilu Legislatif
2009, Studi Kasus di kecamatan Kartoharjo kota Madiun”.
B. Fokus Masalah
Penelitian tentang pemilih non partisan (Golput) di kecamatan
Kartoharjo kota Madiun ini ingin menjawab pertanyaan dengan fokus
masalah adalah :
a. Bagaimana gambaran perilaku politik pemilih non partisan dalam
Pemilu legislatif 2009?
b. Mengapa terjadi perilaku politik non partisan pada Pemilu legislatif
2009?
C. Tujuan Penelitian
a.

Mengetahui gambaran perilaku politik non partisan dalam Pemilu
legislatif 2009?

b.

Mengetahui sebab-sebab terjadinya perilaku politik non partisan pada
Pemilu legislatif 2009?

D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Temuan penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan
dapat dikembangkan model teoritik yang menggambarkan fenomena
Golput.

9

b.

Manfaat Praktis
Secara umum penelitian ini memberikan masukan dalam kebijakan
sistem pemilu dan peningkatan partisipasi politik atau memenimalisi
angka golput di Indonesia.
Secara khusus penelitian ini juga bermanfaat:
1. Bagi pemilih yang berpatisipasi maupun yang Golput.
2. Bagi penyelenggara Pemilu (KPUD, PPK, PPS dan KPPS).
3. Bagi peserta Pemilu (partai politik dan calon legislatif).
4. Bagi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
5. Bagi warganegara yang akan mencalon anggota legislatif.

10

11

PERILAKU NON PARTISAN DALAM
PEMILU LEGISLATIF 2009
(Studi Kasus di Kecamatan Kartoharjo
Kota Madiun)

Penelitian untuk Tesis Sarjana S-2
Program Studi Magister Sosiologi

Diajukan oleh

Didik Trimarsono
NIM 08250040

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Mei 2012

TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh
Didik Trimarsono
NIM 08250040

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 4 Mei 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Ketua

: Dr. Vina Salviana DS, M.Si.

................

Sekretaris

: Dr. Asep Nurjaman, M.Si.

................

Penguji I

: Dr. Wahyudi, M.Si.

................

Penguji II

: Jaenuri, MA

................

ii

PERILAKU NON PARTISAN DALAM
PEMILU LEGISLATIF 2009
(Studi Kasus Pemilu di Kecamatan Kartoharjo
Kota Madiun)

Yang diajukan oleh :

Didik Trimarsono
NIM 08250040

Telah disetujui
Tanggal 4 Mei 2012

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Dr. Vina Salviana DS, M.Si.

Dr. Asep Nurjaman, M.Si.

Direktur
Program Pasca Sarjana

Ketua Program Studi
Magister Sosiologi

Dr. Latipun, M.Kes

Dr. Vina Salviana DS, M.Si.

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya ini Untuk Mereka Terkasih :
a. Anak-anakku tersayang,
1. NAFIDO HATMAJA SAKTRY
2. SAUFA SAFETY MIYASAKTRY
b. Belahan Jiwaku tercinta Dra. SALIS MUTIAH
c. Orangtuaku terhormat,
1. Bapak H. DASOEKI
2. Ibu Hj. SRI SUBEKTI
d. Mertua terhormat,
1. Bapak H. MAHFOED SIBUN, BA (Alm.)
2. Ibu Hj. MUSRIFAH

iv

MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum,
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri”
(Terjemahan Al-Qur’an, Surat Ar Ro’du : 11)
“Sungguh, diantara kesulitan itu ada kemudahan. Apabila anda telah
menyelesaikan masalah, segeralah menyelesaikan masalah yang lain.
Dan, hanya kepada Tuhan Anda, hendaknya Anda mengadapkan
harapan“
(Terjemahan Qur’an Surat Nasyrah: 6-8)
“Barang siapa ingin memperoleh dunia, kuasailah ilmu; barang siapa
ingin memperoleh akhirat, kuasailah ilmu; dan barang siapa
menginginkan kedua-duanya, kuasailah ilmu”
(Terjemahan Al-Hadits, Riwayat Muslim)

Secara teoritis bangsa Indonesia punya potensi untuk pecah tetapi
kenyataan membuktikan bangsa Indonesia bersatu.
(Negarawan Indonesia)

v

KATA PENGANTAR
Bismilaahirrohmaanirrohiim,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini walau sempat “istirahat” beberapa waktu. Tesis ini diberi
judul “Perilaku Non Partisan dalam Pemilu Legislatif 2009, (Studi Kasus di
Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun)” disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Magister Sosiologi pada Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Malang.
Tesis ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.

Keluargaku tercinta (Shalis Mutiah belahan jiwaku, buah hatiku Mas Nafido
dan Adik Saufa) dan orangtuaku di Tulungagung (Bapak H. Dasoeki beserta
Ibu Hj. Sri Subekti) dan ibu Mertuaku di Madiun (Ibu Hj. Musrifah) yang
telah mendukung dan menyemangati

dalam penulisan karya ini demi

kelancaran studiku di PPS-UMM.
2.

Ibu Dr.Vina Salvina DS, M.Si, dan Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku
dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
memberikan motivasi, bimbingan, saran, petunjuk serta pengarahan hingga
penulis dapat menyelesaikan persyaratan Gelar Magister Sosiologi.

3.

Bapak Rektor UMM, Bapak Direktur PPS-UMM, Ibu Ketua Program Studi
dan seluruh Bapak/Ibu Dosen PPS Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah mengantar, mendorong dan memberikan bimbingan mulai dari awal
sampai akhir studi. Tak lupa kepada bapak ibu staf Tata Usaha PPS UMM
yang berkenan membantu dan melayani demi kelancarkan penulisan ini.

4.

Rekan-rekan aktivis anggota dan pengurus Ikatan Penyuluh Keluarga
Berencana Indonesia (IPeKB Indonesia) baik PP, PD dan PC se Indonesia
yang ikut berjuang bersama membangun semangat dan kerja nyata senatiasa
memberi dukungan moral demi suksesnya studi ini.

vi

5.

Bapak dan ibu pegawai di BPM, KB dan KP Kota Madiun yang telah
memberi dukungan dalam studi di PPS Universitas Muhammadiyah Malang.

6.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini yang tak
mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
Penulisan tesis ini memang masih kurang menggigit dengan dalam,

namun

penulis berharap agar karya ini tidak hanya sekedar menjadi album

perpustakaan belaka, lebih dari itu dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
sosiologi dimasa yang akan datang. Kepada penyelenggra Pemilu (KPU, PPK dan
PPS) dan peserta Pemilu (parpol dan calon legislatif) bahwa temuan dan bahasan
dalam penelitian ini semoga dapat menjadi telaah dan bahan rujukan dalam
menyusun kebijakan khususnya peningkatan partisipasi Pemilu. Pada kesempatan
ini penulis terbuka menerima semua kritik konstruktif dan saran kongkrit dari
semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaannya.

Malang, 4 Mei 2012
Penulis

Drs. DIDIK TRIMARSONO
NIM 08250040

vii

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama

: DIDIK TRIMARSONO

NIM

: 08250040

Progran Studi : Magister Sosiologi
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis dengan judul

PERILAKU NON PARTISAN DALAM PEMILU

LEGISLATIF 2009 (STUDI KASUS DI KECAMATAN KARTOHARJO
KOTA MADIUN)
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun
keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah

ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tesis dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta
diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagimana mestinya.

Malang, 3 Mei 2012
Yang menyatakan

Drs. DIDIK TRIMARSONO
NIM 08250040

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ....................................
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
MOTTO ........................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
SURAT PERNYATAAN .............................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................
B. Fokus Masalah ................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................
D. Manfaat Penelitian ..........................................................
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .............................................................
1. Pemilih Non Partisan (Golput Putih)..........................
2. Klasifikasi Golput .....................................................
3. Perilaku Politik ..........................................................
4. Partisipasi Politik ......................................................
a. Pengertian Partisipasi Politik .............................
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Politik .................................................................
5. Pendidikan Politik .....................................................
6. Pemilu Legislatif .......................................................
B. Landasan Teori ...............................................................
1. Teori Definisi Situasi (WI Thomas) ........................
2. Teori Tindakan Rasional (Weber) .............................
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .....................................................
B. Sumber Data ...................................................................
C. Lokasi Penelitian ............................................................
D. Cara Menentukan Informan ...........................................
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................
1. Teknik Wawancara ...................................................
2. Teknik Observasi ....................................................
3. Teknik Dokumentasi ................................................
F. Teknik Analisa Data .......................................................
G. Teknik Pencermatan Temuan Penelitian .......................
1. Teknik Perpanjangan Keikutsertaan .......................

i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
xi
xiii
xvi
xvii

1
9
9
9

11
12
13
17
19
21
23
26
27
29
29
30

34
36
37
37
39
39
40
41
41
42
43
ix

2.
3.
4.
5.
BAB IV

BAB V

BAB VI

Teknik Terus Menerus (Persistent Observation) ......
Trianggulasi Sumber (Source Trianggulation) .........
Pemeriksaan Sejawat melalui Diskusi (Peer Debriefing)
Kecakupan Referensi ................................................

DESKRIPSI LOKASI DAN GAMBARAN PERILAKU
PEMILIH NON PARTISAN (GOLPUT) DI KOTA MADIUN
A. Sejarah Kota Madiun .......................................................
B. Kondisi Geografi ..............................................................
C. Kondisi Sosial ...................................................................
D. Pemerintahan dan Situasi Politik ......................................
E. Pemilu 2008 .......................................................................
1. Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2008 .... .
2. Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Madiun 2008 ..
3. Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Putaran II
F. Pemilu 2009 ........................................................................
1. Pemilu Legislatif 2009 ..................................................
a. Hasil Pemilu DPRD Kota Madiun Dapil Kartoharjo
b. Pemilih Non Partisan (Golput) Pileg ......................
c. Suara Tidak Sah Pemilu Legislatif ........................
2. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 ...................
G. Gambaran Perilaku Pemilih Non Partisan (Golput) dalam
Pemilu .................................................................................
1. Golput Karena Tidak Hadir di TPS ...............................
2. Golput Karena Suara Tidak sah .....................................
PENYAJIAN HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ..........
A. Perilaku Pemilih Non Partisan Karena Tak Masuk Daftar
Pemilih Tetap (DPT) ...........................................................
B. Perilaku Pemilih Non Partisan (Golput) karena
Tidak Hadir di TPS .............................................................
C. Perilaku Pemilih Non Partisan (Golput) karena
Surat Suara Tidak Sah ........................................................
D. Temuan Kasus Perilaku Golput dalam Pileg ......................

43
43
44
44

45
47
48
49
52
53
54
56
57
58
58
58
59
60
65
65
69
74
75
83
89
101

PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 103
B. Saran .................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................

x

DAFTAR TABEL
1.1

Angka Partisipasi Pemilih dan Golput pada Lima Kali Pemilu di
kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2008 dan 2009 ..................... 5

4.1

Partai Politik Pemenang Pemilu Legislatif dan Perolehan Kursi
Tahun 2004 dan 2009 di Kota Madiun ................................................... 54

4.2

Persentase Kehadiran Pemilih dan Golput Pemilu Legislatif
(DPR RI, DPRD Prov, DPRD Kota) Kecamatan Kartoharjo
Kota madiun Tahun 2009 ...................................................................... 63

4.3

Persentase Suara Sah dan Suara Tidak Sah Pemilu Legislatif
DPR RI di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2009 ................. 65

4.4

Persentase Suara Sah dan Suara Tidak Sah Pemilu Legislatif DPR
Provinsi jatim di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2009 ....... 66

4.5

Persentase Suara Sah dan Suara Tidak Sah Pemilu Legislatif DPR
Kota Madiun di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2009 ......... 67

4.6

Persentase Suara Sah dan Suara Tidak Sah Pemilu Legislatif DPD
di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2009 .............................. 68

4.7

Persentase Kehadiran Pemilih dan Golput Pemilu Gubernur Jatim
dan Walikota Madiun di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun
Tahun 2008 ............................................................................................ 72

4.8

Persentase Kehadiran Pemilih dan Golput Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2009 ... 74

4.9

Persentase Suara Sah dan Suara Tidak Sah Pemilu Gubernur
Jatim dan Walikota Madiun di kecamatan Kartoharjo
Kota Madiun Tahun 2008 ..................................................................... 75

4.10

Persentase Suara Sah dan Suara Tidak Sah Pemilu Legislatif dan
Presiden di kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun 2009 ............ 76

xi

DAFTAR SKEMA
5.1

Peta Klasifikasi Golput Berdasar Sebab Terjadinya Dalam
Pemilu Legisltif Tahun 2009 ......................................................

5.2

107

Alur Proses Terjadinya DPT dan Golput Secara Administratif
Pada pemilu Legislatif 2009 .......................................................

108

5.3

Peta Alasan Terjadinya Golput Pemilu Legislatif 2009 .............

109

5.4

Sikap/Respon Pemilih Menjadi Golput Karena Tak masuk TPS

110

5.5

Alasan Pemilih Menjadi Golput Karena Tak Masuk TPS .........

111

5.6

Perilaku Pemilih Menjadi Golput Karena Surat Suara Tak sah

112

5.7

Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Golput Versi Penyelenggara
Pemilu (Karena Tak Masuk DPT, Tak Masuk TPS,
dan Suara Tak sah) ....................................................................

5.8

113

Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Golput Versi Peserta Pemilu
Caleg (Karena Tak Masuk DPT, Tak Masuk TPS, dan
dan Suara Tak sah) ....................................................................

114

xii