30
J. Barros
dan
J.M . Johnston
erat kait annya dengan akt ivit as
pembangunan yang dilakukan manusia, ant ara lain disebabkan:
1. pertama, kegiat an-kegiat an
indust ri, dalam bent uk limbah, zat -zat buangan yang berbahaya
sepert i logam berat , zat radio akt if dan lain-lain.
2. Kedua ,
Kegiat an pert ambangan
, berupa t erjadinya perusakan
inst lasi, kebocoran, pencemaran buangan penambangan,
pencemaran udara dan rusaknya lahan bekas pert ambangan.
Penyebab Ker usakan dan Pencemar an Lingkungan
Ket iga ,
kegiat an t ransport asi, berupa kepulan asap, naiknya
suhu udara kot a, kebisingan kendaraan bermot or, t umpahan
bahan bakar, berupa minyak bumi dari kapal t anker.
Keempat , kegiat an pert anian,
t erut ama akibat dari residu pemakaian zat -zat kimia unt uk
memberant as serangga t umbuhan pengganggu, sepert i
insekt isida, pest isida, herbisida, fungisida dan juga pemakaian
pupuk anorganik.
Five Root Causes
Prof. Dr. Emil Salim:
1. M asalah lingkungan dinegara berkembang pada dasarnya disebabkan oleh fakt or kemiskinan,
eksploit asi sum ber daya alam secara t idak t erencana, penyusut an hutan, dan polusi udara.
2. M asalah lingkungan dinegara maju disebabkan karena indust rialisasi, yang nmengakibat kan
polusi udara, kebisingan, menipisnya lapisan ozon, global warming, pencemaran air, udara.
M asalah lingkungan pada um umnya disebabkan oleh perkembangan IPTEK dan penduduk.
34
Dampak dari pencemaran dan perusakan lingkungan
yang amat mencemaskan dan m enakut kan akibat akt ivit as pembangunan yang
dilakukan manusia secara lebih luas dapat berupa, 1. pert ama
,
pemanasan global,
t elah menjadi isu int ernasional yang merupakan t opik hangat di berbagai negara. Dam pak dari
pemanasan global adalah
Ł
t erjadinya perubahan iklim secara global dan kenaikan permukaan laut .
2. Kedua,
hujan asam
, disebabkan karena sekt or indust ri dan t ransport asi dalam akt ivit asnya menggunakan bahan bakar m inyak
at au bat u bara yang dapat menghasilkan gas buang ke udara. Gas buang t ersebut menyebabkan t erjadinya pencemaran
udara.Pencem aran udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar, t erut ama bahan bakar fosil mengakibat kan t erbent uknya
asam sulfat dan asam nit rat . Asam t ersebut dapat diendapkan oleh hut an, t anaman pert anian, danau dan gedung sehingga dapat
mengakibat kan kerusakan dan kem at ian organisme hidup
3. Ket iga ,
lubang ozon
,dit em ukan sejak t ahun 1985 di berbagai t em pat di belahan bumi, sepert i diAmerika Serikat dan Ant art ika.
Penyebab t erjadinya lubang ozon adalah zat kim ia sem acam kloraflurkarbon
CFC, yang merupakan zat buat an manusia yang sangat berguna dalam kehidupan manusia sehari-hari, sepert i
unt uk lem ari es dan AC.
QURANIC PERSPECTIVE
M ischief has appeared throughout the land and sea by [reason of] w hat the
hands of people have earned so He may let them taste part of [the consequence of] w hat they have done that perhaps they w ill return [to
righteousness]. Al-Qur’an, Surah Ar-Ruum 30: 41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat
perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.
KESADARAN LINGKUNGAN
Kesadaran Global
Perkembangan Hukum
Lingkungan
Perkembangan hukum lingkungan t idak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia unt uk memberikan
perhat ian lebih besar kepada lingkungan hidup, mengingat lingkungan hidup t elah menjadi masalah
yang perlu ditanggulangi bersama demi kelangsungan hidup di dunia.
Silent Spring - 1962 Rachel Carson
•
Southw est coast of England
•
80.000 ton minyak mentah
•
mencemari pantai Inggris dan Perancis
•
200 mil persegi
•
2,5 juta galon chemical dispersants
•
kerugian Inggris 6 juta Pound
dan Perancis 40 juta Frank
Torrey Canyon
-
1967
1968
Koesnadi, 1988: 6
Perhat ian t erhadap masalah lingkungan ini dimulai dikalangan dew an ekonomi dan sosial PBB pada w akt u
diadakan peninjauan t erhadap hasil-hasil gerakan “ Dasaw arsa Pembangunan Dunia ke I 1960-1970 guna
merumuskan st rat egi
“the 2
nd
UN-Development Decade”
1970-1980. Pembicaraan t ent ang masalah lingkungan hidup ini diajukan oleh w akil Sw edia, pada
t gl
28 M ei 1968
, disert ai saran unt uk kemungkinan diselenggarakan suat u konferensi Int ernasional
mengenai lingkungan hidup manusia. Yang pada akhirnya pada sidang umum PBB t gl 15 Desember
1969, diput uskan unt uk membent uk panit ia persiapan konperensi diket uai oleh
“M aurice F.Strong.
• Thema: Only one Earth
• diikuti oleh
113 negara
, menghasilkan:
Ł Stockholm Declaration on Human Environment Preamble
dan 26 asas Ł
Action Plan lingkungan hidup manusia, terdiri dari 109
rekomendasi termasuk didalamnya 18 rekomendasi tentang perencanaan dan pengelolaan pemukiman
manusia
Ł Rekomendasi tentang kelembagaan dan keuangan yg
menunjang pelaksanaan rencana aksi tersebut diatas Ł
Governing Council = UNEP
Ł Resolusi khusus:
5 Juni sebagai
“Hari Lingkungan Hidup Sedunia”
Stockholm Conference on the Human Environment
5-16 Juni
1972
Diantara Hal Pokok dalam Stockholm Declaration:
2
. The prot ect ion and improvement of t he human environment is
a major issue
w hich affect s t he w ell-being of peoples and economic development t hroughout t he w orld; it is t he urgent desire of t he
peoples of t he w hole w orld and t he dut y of all Government s.
Ł
KESADARAN GLOBAL
7
. To achieve t his environment al goal w ill demand t he accept ance of responsibilit y by cit izens and communit ies and by ent erprises and
inst it ut ions at every level, all sharing equit ably in common effort s. Individuals in all w alks of life as w ell as organizat ions in many fields,
by t heir values and t he sum of t heir act ions, w ill shape t he w orld environment of t he fut ure.
Ł
TANGGUNG JAWAB BERSAM A
Dengan adanya St ockholm Declarat ion ini, perkem bangan Hukum Lingkungan t elah memperoleh dorongan yang kuat , baik di t araf
nasional, regional maupun int ernasional.
Ł
m ulai t umbuh kesat uan pengert ian dan bahasa di ant ara para ahli hukum dengan
menggunakan St ockholm Declarat ion sebagai referensi bersama.
1981
Pert emuan int ernasional dalam bidang hukum lingkungan pert ama kali diadakan pada t gl 28
Okt ober – 6 November 1981 di M ontevideo, Uruguay
= Ad Hoc M eeting of Senior Government Officials Expert in Environmental
Law.
•
Pert emuan t ersebut menghasilkan kesimpulan
dan rekomendasi yang sangat berart i bagi
perkembangan Hukum Lingkungan, berupa kerangka, met oda dan program guna
pengembangan sert a peninjauan berkala hukum lingkungan.
1982 – Konferensi Nairobi W CED
Ł
Pert emuan wakil-w akil pemerintah dalam Governm ent Council UNEP, bert epatan dg 10 t h
Konferensi PBB t t g lingkungan hidup
Ł
perlu lakukan int rospeksi kajian ulang bgmn
sebaiknya arah pembangunan disempurnakan.
Ł
Diusulkan u dibent uk WCOED World Commission on Environment and Development
Ł
WCOED dit etapkan ut k dibent uk dalam Sidang
Umum PBB Desember 1983 dg ket ua Gro Harlem Brundtland
PM Norwegia mewakili negara maju Dr. M ansour Khalid mantan M enlu Sudan
mewakili negara berkembang
1987 – Sustainable Development
•
Konsep modern “ pembangunan berkelanjut an” paling jelas diart ikulasikan pada t ahun 1987 melalui publikasi
WCOED yang berjudul “
Our Common Future “
, juga dikenal sebagai
Brundtland Report.
•
Laporan ini memberikan definisi “
sustainable development
” yang paling banyak dikut ip yait u
“development w hich meets the needs of the present w ithout compromising the ability of future
generations to meet their ow n needs”.
Pembangunan Berkelanjut an adalah Pembangunan yang memenuhi
kebut uhan masa kini t anpa mengorbankan kemampuan generasi mendat ang unt uk memenuhi
kebut uhan mereka sendiri.
Supriadi,2005: 57; M .Erw in, 2011:173
•
Pembangunan berkelanjutan
adalah upaya sadar dan t erencana yang memadukan aspek lingkungan
hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam st rat egi pembangunan unt uk menjam in keut uhan
lingkungan hidup dan keselamatan, kemampuan, kesejaht eraan, dan mut u hidup generasi masa kini
dan generasi masa depan. Pasal 1 UU 32 2009
•
Pengert ian konsep eco-sustainable development ini selanjut nya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara rasional 2. Pembangunan tanpa merusak Eco-Development
3. Ket erpaduan pengelolaan Int egrat ed Policy 4. Keadilan ANTAR dan INTER GENERASI
3 Pillars of Sust ainable Development
•
Sustainable development stands on t hree main pillars?
Social, Economic
and
Environmental
.
ECONOMIC OBJECTIVES
Growth Equity
Efficiency
SOCIAL OBJECTIVES
Empowerment Participation
Social Mobility Social Cohesion
Cultural Identity Institutional Development
ECOLOGICAL OBJECTIVES
Ecosystem Integrity Carrying Capacity
Biodiversity Global Issues
The Three Goals of Economic Development
• KTT Rio
•
Konperensi Akbar: 114 Kepala Negara, lebih dari 1000 anggota delegasi dari
hampir semua negara di dunia 178 negara, perwakilan dari 1400 LSM, dan
diliput oleh sekitar 9000 wakil dari media masa.
1992 UNCHED
the United Nations Conference on Human Environment and
Development 3 – 14 Juni 1992
Hasil yang dicapai dalam KTT Rio ini adalah :
a. The Rio de Jeneiro Declaration on Enveronment and
Development = t erdiri at as 27 non-binding principles yang
membant u mengarahkan t anggung jawab dasar gerakan int ernasional t hp lingkungan dan pembangunan
b. St at ement of Principles on Forest ry
15 Prinsip t ent ang hut an non-binding document
c. t he Framework Convent ion on Climat e Change
binding aimed at low ering emissions of CO2, met hane, ot her
greenhouse gases int o at mosphere
d. Convent ion on Biological Diversit y
binding.
Ł
menguraikan langkah-langkah ke depan dlm pelest arian keragaman hayat i
dan pemanfaat an berkelanjut an komponen2nya, sert a pembagian keunt ungan yg adil dan pant as dr penggunaan
sumber daya genet ik.
e. Global Agenda 21 document
= comprehensive non-binding act ion programs = program luas mengenai gerakan yg
mengupayakan cara-cara baru unt uk mencapai pembangunan berkelanjut an global di abad XXI. Tujuan
Agenda 21 adalah ut k mencipt akan keselamat an, keamanan, dan hidup yg bermart abat .
M .Erw in, 2011: 174-175
1997 – Kyoto Protocol
•
Protokol Kyoto
muncul karena t imbul kekhaw at iran para pakar
kehut anan dan klimat ologi t hp t erjadinya
pemanasan global akhir-
akhir ini.
•
Negara-negara yang merat ifikasi prot okol ini berkomit men unt uk
mengurangi emisi pengeluaran karbon dioksida dan lima gas
rumah kaca lainnya, at au bekerja sama dalam perdagangan emisi
jika mereka menjaga jumlah at au menambah emisi gas-gas t ersebut ,
yang t elah dikait kan dengan pemanasan global.
htt p: id.w ikipedia.org w iki Prot okol_Kyot o ; Supriadi, 2005: 61-76
•
IM AGINE
Ket ika Revolusi Indust ri
baru dimulai t h 1850, konsent rasi
CO
2
di at mosfir baru 290 ppmv part per
million by volume ,
150 t h kemudian t h 2000 mencapai 350
ppmv.
Ł
100 t h lg menjadi 580 ppmv
2 kali lipat dr zaman praindust ri.
Dlm 100 t h yad suhu naik hingga 4,5
derajat celcius.
•
Sebagian besar ket etapan Prot okol Kyot o berlaku t erhadap negara-negara maju yang disenaraikan
dalam Annex I dalam
UNFCCC
•
Hingga 3 Desember 2007, 174 negara telah meratifikasi protokol
t ersebut , t ermasuk Kanada, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia dan
25 negara anggot a Uni Eropa, sert a Rumania dan Bulgaria.
•
Ada dua negara yang t elah menanda tangani nam un belum merat ifikasi prot okol t ersebut ,
yait u Amerika Serikat t idak berm inat unt uk merat ifikasi Kazakstan
Alasan penolakan AS ut k merat ifikasi Kyot o Prot ocol
t erungkap dlm surat Presiden George W.Bush kpd Senat or Part ai Republik, sbb:
1. 80 penduduk dunia t ermasuk yg berpenduduk t erbesar sepert i Cina dan India dibebaskan dr kewajiban
menurunkan emisi.
2. Implement asi Prot okol Kyot o akan berpengaruh negat if t hp pert umbuhan ekonomi AS krn penggant ian pembangkit an
energi dg bat u bara menjadi gas akan sgt mahal.
3. Prot okol Kyot o adalah cara mengat asi masalah perubahan iklim global yg t dk adil dan t dk efekt if.
4. CO2 menurut UU AS, “ Clean Air Act ” t dk dianggap sbg pencemar, sehingga sec.domest ik t dk perlu diat ur emisinya.
5. Kebenaran ilmiah perubahan iklim dan cara-cara memecahkan persoalannya didukung oleh permahaman
ilmiah yg t erbat as.
LEM BAGA LINGKUNGAN DUNIA
•
United Nations Environment Programme
UNEP, merupakan organisasi dunia dilingkungan PBB. UNEP t idak bersifat
menyelesaikan masalah lingkungan tapi lebih bersifat menggerakkan dunia unt uk
bert indak dgn bekerja at as kemampuan sendiri
Organization For Economic Co-operation and Development
OECD, Organisasi ini dibent uk di Paris, pada t gl 14 Desember 1960, yg
keanggot aannya t erdiri dari negara-negara maju
•
International Union for the Conservation of Natural Resources
IUCN, didirikan t gl 5 Okt ober 1948 di Paris, yg kemudian bergant i nama
menjadi
World Conservation Union
, bert ujuan unt uk melindungi dan
melest arikan lingkungan.
World W ildlife Fund W W F
, berdiri t gl 11 Sept em ber 1961, organisasi ini sebagai sarana
penunjang IUCN, t it ik berat akt ivit asnya adalah konservasi sat w a langka khususnya dan sumber
daya alam umumnya.
World Trade Organization W TO,
pada dasarnya WTO bukan lembaga lingkungan,
akan t etapi dalam beberapa ket ent uannya
WTO berperan nyata dalam prot eksi lingkungan. WTO
menetapkan set iap anggot anya harus
mempert imbangkan t ujuan dari pembangunan
berkelanjutan dan t ercapainya prot eksi dan
pelestarian lingkungan.
Evolusi Hukum Lingkungan di
Indonesia
Per masalahan LH di Indonesia
§
Illegal Logging, Illegal M ining, Illegal Fishing;
§
Deforestat ion ;
§
Rusak berkurang hilangnya bio diversit y;
§
Kerusakan SD kelaut an coastal areas;
§
Pengelolaan daerah pert ambangan v. area konservasi hut an;
§
Penurunan kualit as lingkungan urban;
§
Persediaan air dan sanit asi;
§
Pengelolaan limbah padat ;
§
Emisi kendaraan di daerah urban;
§
Polusi indust ri;
§
Pengembangan w isat a kont ra-ekologis;
§
Kebijakan hukum kont ra ekologis.
•
The ult imat e source of aut horit y for St at e cont rol over nat ural environment is t he 1945 Const it ut ion,
and part icularly Art icle 33 paragraph 3, w hich st at es:
“
Bumi dan air dan kekayaan alam yang t erkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
unt uk sebesar-besar kemakmuran rakyat
.”
•
This is so called Ideology of St at e in cont rolling and managing nat ural environment in t he t errit ory of
Indonesia.
Constitutional Basis
•
Pasal 28H ayat 1:
“ Set iap orang berhak hidup sejaht era lahir dan bat in, bert empat t inggal, dan
mendapat kan lingkungan hidup yang baik dan sehat sert a berhak memperoleh pelayanan kesehat an.”
•
Pasal 33 ayat 4:
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar at as demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjut an, berw aw asan lingkungan, kemandirian,
sert a dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesat uan ekonomi nasional.
4
Greens state constitution is a
const it ut ion t hat put s environment al prot ect ion as an import ant
considerat ion.
•
Seminar on “ Environment al M anagem ent and Nat ional Development ” held in M ay 1972 as prelim inary act ion before
St ockholm M eet ing.
•
In t he 1972 St ockholm ConferenceIndonesia submit t ed a report ent it led Nat ional Report of Indonesia, Environmental Problems in
Indonesia.“
•
Aft er t he St ockholm Conference, t he environment al managem ent act ivit ies began t o be handled direct ly by t he government based on
President ial Decree No. 60 Year 1972, dat ed Oct ober 17, 1972 on t he
Establishment Committee for Formulating and Action Plan for the Government in the Field of Environmental Development
, chaired by t he St at e M inist er for Improvement and Apparat us
Reform Deput y Chairman of BAPPENAS of M at erial Planning and Infrast ruct ure Dr. JB. Sumarlin in charge of preparing, making
invent ory and Work Plan for t he Government in t he Environment al Development .
Evolusi Hukum Lingkungan di Indonesia
•
1976 , aw al perumusan RUU Lingkungan Hidup
•
1978, pembent ukan Kement erian Lingkungan Hidup dengan nomenklat ur “ Kement erian Negara
Pengaw asan Pembangunan dan Lingkungan Hidup KNPPLH yang dipimpin Prof. Dr. Emil Salim.
•
1982, disahkannya UU Ket ent uan-ket ent uan Pokok t entang Lingkungan Hidup
UU No. 4 1982
•
1997, UU No. 4 1982 digant i dengan UU No. 23 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup
•
2009, UU No. 32 2009 t ent ang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup diundangkan
menggant ikan UU No. 23 1997
LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA
Deklarasi STOCKHOLM
1972 Deklarasi
RIO DE JANEIRO 1992
GBHN 1973 GBHN 1993, PROPENAS 2000
UU No. 4 Tahun 1982 UU No. 23 Tahun 1997
UUPLH Pengaturan
ECO- SUSTAI NABLE DEVELOPMENT 1. Pemanfaatan SDA secara rasional
2. Pembangunan tanpa merusak Eco-Development 3. Keterpaduan pengelolaan Integrated Policy
4. Keadilan
AN TAR
dan
I N TER GEN ERASI
PRINSIP-PRINSIP DEKLARASI
ST OCKHOLM RI O DE J AN EI RO diadopsi dalam perundang-undangan Nasional
1. Tanggung jawab negara State Responsibility 2. Hak dasar atas LH Right to Environment
3. Keterpaduan pengelolaan LH 4. Hak berperan serta Popular Participations
5. Aksesibilitas pada informasi 6. Precautionary Principles
7. Polluter Pays Principle 8. Tanggung Jawab Mutlak Strict Liability
9. Keadilan inter dan antar generasi 10. Kewajiban bekerjasama
11. Aksesibilitas pada teknologi lingkungan 12. Hak bersama atas SDA lintas batas
Harry Supriyono042002
66
KERANGKA KERJA HUKUM LINGKUNGAN NASIONAL
Ratified Environmental Convention REC Local Environmental Legislation LEL
Provincial Environmental Legislation PEL Sectoral Environmental Legislation SEL
UU Perindust rian, UU Pertambangan,
UU Kehutanan, UU Migas,
UU Pengairan
dll
General Environmental Legislation GEL ;
UU No. 32 2009 dan Per- UU Pelaksanaannya
Constitution
66