analisis kasus hukum lingkungan hukum li

ANALISIS KASUS BANJIR YANG MELANDA JEPANG
Oleh
Diah Ade Novita
diahadenovita@student.unnes.ac.id
Abstraksi
Di jepang terdiri dari empat musim bulan Maret sampai Mei disebut
musim semi, bulan Juni sampai Agustus disebut musim panas, bulan
September sampai November disebut musim gugur, dan bulan Desember
sampai Februari disebut musim dingin, pada musim panas diawali musim hujan
sekitar seminggu sehingga menyebabkan derah yang dataran rendah terjadi
banjir seperti pada daerah yang sebagian besar merupakan daerah pedesaan
adalah wilayah yang paling parah dilanda hujan. Hal ini disebabkan oleh
daerah tekanan rendah di Samudera Pasifk yang menyalurkan udara hangat
dan lembap ke hujan musiman di Jepang. Banjir tersebut mengakibatkan 15
orang termasuk seorang anak hilang dan sekitar 400 ribu warga dievakuasi,
banjir tersebut juga menyebabkan rusaknya sarana dan prasarana, bahkan
menghancurkan rumah, gedung, mobil atau angkutan umum, melumpuhkan
jalur transportasi banyak jalanan yang lumpuh dan tidak bisa dilewati oleh
semua jenis kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Karena genangan air
yang cukup tinggi sehingga membuat motor atau mobil tidak mampu melewati
daerah tersebut dan menyebabkan jalanan tersebut lumpuh dan macet total.

Selain mobil dan motor, lalu lintas kereta api pun jadi terhambat akibat banjir,
menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti kegiatan bekerja dan sekolah banjir
tersebut membuat semua orang kehilangan kegiatan karena banyak sekolah
yang terkena banjir dan jalur transportasi lumpuh yang menyebabkan banyak
orang tidak dapat berangkat kekantor.Untuk mengatasi luapan banjir,
Sekretaris Kabinet pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengerahkan
setidaknya 7.500 tim keselamatanmereka dimobilisasi untuk membantu
evakuasi warga dan mencari korban hilang.
Kata kunci : jepang,menyebabkan, mengakibatkan
Pendahuluan
Latar belakang
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal
ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di
Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis dengan
curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia
sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwaperistiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh

peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa
bumi, angin topan, dan tanahlongsor.Peristiwa alam yang tidak
membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan
pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan
sebagai sebuah bencana atau banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak

tertampung oleh alur sungai atau saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah
aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja. Dan air itu keluar dari sungai
atau saluran karena sungai atau salurannya sudah melebihi kapasitasnya.
Bencanabanjir merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwamanusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.Penyebab banjir
biasanya dikarenakan adanya curah hujan yang tinggi, permukaan tanah yang
lebih rendah dibandingkan permukaan laut, pemukiman yang membangun
pada dataran sepanjang sungai atau kali, adanya sampah sehingga aliran
sungai tidak lancar.1

Tidak hanya di Indonesia hampir beberapa negara di dunia mengalami
masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju
sekalipun.Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan
melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir suatu
sungai.Kondisi lahan di kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan
berbagai potensi dan kemudahan sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi
untuk dibudidayakan. Oleh karena itu, kota-kota besar serta pusat-pusat
perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti kawasan industri,
pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh
dan berkembang di kawasan Selain memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang merugikan
sehubungan dengan terdapatnya ancaman berupa genangan banjir yang dapat
menimbulkan kerusakan dan bencana.Di saat sekarang ini masyarakat sudah
tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup tempat mereka tinggal.Hal ini
telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang peduli terhadap kelestarian
lingkungan. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan
juga menggundulkan hutan. Merusak lingkungan atau mengeksploitasi
lingkungan secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Perlu disadari bahwa keseimbangan alam sangatlah penting bagi
kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Hutan sebagai daerah resapan air kini

tidak lagi mampu menahan laju debit air hujan yang turun dari daerah dataran
tinggi. Juga penggalian batu alam dan pasir yang tidak terkendali sehingga
menyebabkan pendangkalan sungai akibat erosi tanah dari pebukitan.Hal ini
pada akhirnya dapat menyebabkan bencana bagi kehidupan manusia. Dengan
demikian peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan
sangatlah penting untuk menyelamatkan kehidupan manusia dan ekosistem
lain yang ada di dalamnya.2
Kronologi Kasus
Kasus yang saya angkat adalah banjir besar yang melanda jepang yang
terjadi pada tanggal 5 juli 2017 banjir tersebut menyebabkan 15 orang
termasuk seorang anak hilang dan sekitar 400 ribu warga dievakuasi.Menurut
keterangan pejabat Badan Meteorologi kepada wartawan, hujan lebat yang
turun sejak Rabu, 5 Juli 2017, hingga Kamis ini menyebabkan sungai meluap
tak sanggup menampung guyuran air langit.
Banjir tersebutterjadi diakibatkan karena curah hujan yang sangat tinggi,
banjir tersebut membawa air penuh lumpur menggenangi desa-desa setempat
dan berpontensi memicu tanah longsor. Sebagian wilayah prefektur Fukuoka
1
2


Puji hardati dkk, 2016. Pendidikan Konservasi, Semarang: UNNES Press, hlm. 22.
Puji hardati dkk, 2016. Pendidikan Konservasi, Semarang: UNNES Press, hlm. 23.

yang ada di Pulau Kyushu, pulau paling selatan di Jepang, dilanda hujan deras
dengan curah 774 milimeter selama lebih dari 9 jam terus mengguyur
sepanjang Rabu (5/7) waktu setempat.
Televisi NHK menyebut curah hujan itu mencapai 2,2 kali lebih besar dari
angka normal. Tentara dan petugas penyelamat terus mengevakuasi ratusan
ribu warga di area-area yang terdampak banjir dan rawan longsor.Otoritas
Fukuoka meyakini ada 15 orang yang hilang akibat banjir ini.Pihak Pejabat
Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah merilis peringatan peringatan tanah
longsor dan meluapnya air sungai di beberapa Kyushu. Hujan deras
diperkirakan masih akan mengguyur hingga jumat (7/7) besok.
Untuk mengatasi luapan banjir, Sekretaris Kabinet pemerintah Jepang
Yoshihide Suga mengerahkan setidaknya 7.500 tim keselamatan termasuk
polisi, petugas pemadam kebakaran dan tentara dari Pasukan Bela Diri Jepan
ke wilayah-wialayah terdampak di Kyushu. Mereka dimobilisasi untuk
membantu evakuasi warga dan mencari korban hilang.Selain itu, pemerintah
juga mengerahkan 40 helikopter yang siap memberikan bantuan hingga cuaca
memungkinkan.

Rumusan masalah
1. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya banjir tersebut
2.Bagaimana dampak dari banjir yang melanda salah satu kota tersebut
3.Bagaimana upaya penanggulangan dan penegakan banjir yang melanda di
kota tersebut
Pembahasan
Subjudul 1
Banjir adalah kasus peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai
sebuah bencana atau banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak
tertampung oleh alur sungai atau saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah
aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja. Dan air itu keluar dari sungai
atau saluran karena sungai atau salurannya sudah melebihi kapasitasnya.
Bencanabanjir merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwamanusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.Penyebab banjir
biasanya dikarenakan adanya curah hujan yang tinggi, permukan tanah yang
lebih rendah dibandingkan permukaan laut, pemukiman yang membangun
pada dataran sepanjang sungai atau kali, adanya sampah sehingga aliran

sungai tidak lancar.
Banjir dapat berupa genangan pada lahan yang biasanya kering seperti pada
lahan pertanian, permukiman, pusat kota. Banjir dapat juga terjadi karena
debit/volume air yang mengalir pada suatu sungai atau saluran drainase
melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya. Luapan air biasanya tidak
menjadi persoalan bila tidak menimbulkan kerugian, korban meninggal atau
luka-luka, tidak merendam permukiman dalam waktu lama, tidak menimbulkan
persoalan lain bagi kehidupan sehari-hari3. Ada dua faktor yang menyebabkan
terjadinya banjir yaitu faktor alam dan faktor perbuatan manusia antara lain:
1. Curah hujan yang tinggi

3

Arief Rosyidie.“Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Penngaruh dari Perubahan Guna
Lahan”.Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 3, Desember 2013, hlm. 242.

Hujan yang turun dalam waktu lama dan sering adalah faktor utama sering
terjadi banjir di Jakarta.Biasanya terjadi pada puncak musim hujan di bulan
Desember – Februari.Di jepang hujan terjadi di awal musim panas dibulan Juni
sampai Agustus selama seminggu.Air hujan akan memenuhi sungai- sungai

dan menggenangi jalanan yang pasti menyebabkan banjir jika terus terjadi
tidak ada penampung atau resapan.
2. Pendangkalan sungai akibat sampah
Sungai-sungai yang dulunya dalam lama-lama menjadi dangkal akibat
pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.Sungai yang
dangkal menyebabkan meluap ke pemukiman pada saat hujan deras.
3. Perusakan lahan
Seperti yang terjadi di beberapa wilayah, banyak kejadian banjir dan tanah
longsor karena ulah perusakan lahan untuk penambangan liar.Tanah yang
seharusnya jadi penahan air menjadi tergerus dan menyebabkan banjir.
4. Penebangan hutan
Hutan berfungsi sangat penting sebagai daerah resapan air, menyimpan air hujan
kemudian mengalirkan kepada manusia melalui bentuk air tanah. Bila hutan terus
ditebangi secara liar akan menimbulkan banjir bagi kawasan daerah tersebut, dengan
banjir yang terus terjadi dengan skala besar maka ada kemungkinan menyebabkan
tanah longsor.

5. Pemukiman sembarangan
pemukiman sembrangan menjadi faktor penyebab banjir yang utama akibat
meluapnya aliran sungai yang terhambat. Seperti rumah-rumah di bantaran

yang pasti menjadi penyumbang sampah terbesar yang menjadi penghambat
dan pendangkalan.4
6. Teknologi
Tekonologi merupakan sumber terjadinya masalah-masalah lingkungan,
terjadinya revolusi di bidang ilmu pengetahuan alam misalnya fsika dan kimia
yang terjadi selama 5 tahun terkahir telah mendorong perubahan-perubahan
besar di bidang tekonologi.
7. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk di Jepang dan peningkatan harta kekayaan
memberikan sumbangan penting terhadap kualitas lingkungan hidup
khususnya di daerah yang rawan banjir dan tanah longsor mengakibatkan
kerusakan pada kawasan yang semula subur disebabkan oleh sistem irigasi
yang gagal dan pembukaan lahan yang terus-menerus akibat perumbuhan
penduduk.5
Pembahasan
Subjudul 2
Dampak banjir terbagi menjadi dua dampak terhadap lingkungan dan
dampak terhadap manusia.
Dampak terhadap lingkungan :
a) Banjir dapat merusak sarana dan prasarana, karena banjir dapat

merusak bahkan menghancurkan rumah, gedung, mobil atau angkutan
umum
b) Banjir dapat melumpuhkan jalur transportasi.
4

N.H.T. Siahaan, 2004, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Jakarta: Erlangga, hlm.
62.
5
Takdir Rahmadi, 2015, Hukum Lingkungan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 5.

c) Banjir dapat merusak dan menghilangkan harta benda, peralatan,
bahkan jiwa manusiaBanjir menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti
kegiatan bekerja dan sekolah.
d) Banjir dapat menyebabkan pemadaman listrik.
e) Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar.
f) Banjir dapat menyebabkan erosi dan tanah longsor. Semakin deras hujan
turun maka semakin tinggi air banjir yang menyebabkan tanah dan
jalana terkikis dan dapat menjadi longsor.6
Kejadian banjir pada umumnya memberikan dampak negatif lebih tinggi
daripada dampak positif, dampak negatif terjadi pada saat setelah pasca

banjir, sedangkan dampak positif bersifat jangka panjang setelah kejadian
banjir. Inilah subjek-subjek yang hampir selalu terkena dampak negatif
banjir yang diakibatkan oleh daya angkut dan daya kikis air :
a) Sawah, lahan petanian lain, bangunan dan pemukiman hancur karena
genangan, kikisan, dan terseret arus
b) Bangunan rumah dan pemukiman hancur dan terseret arus
Kerugian fsik cenderung lebih besar bila letak bangunan terletak pada
dataran rendah, banjir memberi manfaat sekaligus banjir bisa
menguntungkan karena :
a) Banjir bisa menggolontorkan bahan-bahan pencemaran air yang
mengendap pada saluran air
b) Banjir bisa menjaga kelembaban tanah dan mengembalikan tanah
yang tandus/kering.
Pembahasan
Subjudul3
Upaya penanggulangan dalam menghadapi banjir dibagi menjadi beberapa
tahap
1) Penanggulangan banjir pada tahap kesiapsagaan :
 Melakukan pertemuan masyarakat untuk membahas evaluasi
banjir yang pernah terjadi dan melakukan perencanaan untuk
menghadapi banjir yang mungkin akan datang.
 Menyiapkan tempat pengungsian. Tempat ini merupakan tempat
yang diperkirakan aman dari banjir dan mampu menampung
masyarakat yang akan mengungsi bila banjir terjadi.
 Menyiapkan proses pengungsian. Ketika nantinya banjir benarbenar terjadi, proses evakuasi ke pengungsian akan menjadi lebih
mudah apabila telah dipersiapkan sebelumnya. Kesiapan ini dapat
berupa pembuatan dan menandai jalur evakuasi, melakukan
simulasi evakuasi, dan membentuk tim pencarian dan evakuasi. 7
2) Penanggulangan banjir pada tahap sebelum banjir terjadi:
 Melakukan penghijauan pada area kosong yang dapat berfungsi
sebagai hutan buatan.
 Membuat tempat penyerapan air.
 Melakukan koordinasi dengan wilayah sekitar untuk merencanakan
tindakan-tindakan yang diperlukan dalam menanggulangi banjir.
3) Penanggulangan banjir ketika banjir terjadi:
6

Arief Rosyidie, “Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Penngaruh dari Perubahan Guna Lahan”,
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 3, Desember 2013, hlm. 250
7
Mochamad Chazienul Ulum, “Governance dan Capacity Building Dalam Manajemen Bencana”.
jurnal penanggulangan bencana, Volume 4 No. 2, November 2013, hlm. 7.

 Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak yang
terkait baik kelurahan, institusi pemerintah dan organisasi lain seperti
PMI dan SAR.
 Mengungsi merupakan tindakan penyelamatan dengan cara
berpindah ketempat yang aman dari bencana.
 Melindungi daerah pemukiman
4) Penanggulangan banjir setelah terjadi banjir
 Melakukan analisa kerusakan dan kebutuhan perbaikan
 Pembangunan gedung dan infrastruktur yang baik
 Pendekatan terhadap organisasi dan lembaga lain yang dapat
membantu
Penegakan hukum lingkungan dapat dilakukan dengan cara menerapkan
sanksi administratif, perdata, dan pidana. Menurut Tuhana Taufi Andrianto,
penerapan sanksi yang pertama dilakukan seharusnya adalah sanksi
administratif, yang dapat meliputi: (1) pemberian teguran keras (2)
pembayaran uang paksaan (dwangsom) (3) penangguhan berlakunya izin (4)
pencabutan izin (Taufi Andrianto, 2002:27). Sama halnya dengan UndangUndang PPLH, Undang-Undang tersebut juga menerapkan sistem penerapan
sanksi administratif sebagai langkah awal penegakan hukum lingkungan (Pasal
76 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH).8 Dan juga terdapat pada
prinsip deklarasi Stockholm pada prinsip ke 13 ”Dalam rangka mencapai
pengelolaan yang lebih rasional dan dengan demikian sumberdaya untuk
memperbaiki lingkungan, dengan negara harus mengadopsi pendekatan
terpadu dan terkoodinasi untuk perencanaan pembangunan mereka untuk
memastikan bahwa pembangunan tersebut kompatibel dengan kebutuhan
untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan untuk kepentingan populasi
mereka.
Kesimpulan
Musim panas yang diawali musim hujan selama seminggu merupakan
musim yang biasa dihadapi oleh jepang, musim hujan yang terjadi selama
seminggu dengan curah hujan yang melebihi kapasitasnya tersebut
mengakibatkan banjir terutama pada daerah yang berada di dataran rendah
khususnya pada daerah Asakura, Prefektur Fukuoka yang mengakibatkan 15
orang termasuk seorang anak hilang dan sekitar 400 ribu warga dievakuasi
dan rusaknya rumah-rumah warga dan fasilitas umum. Faktor yang
menyebabkan banjir tersebutyaitu curah yang tinggi, pendangkalan sungai
akibat sampah, perusakan lahan, penebangan hutan, pemukiman
sembarangan, teknologi, pertumbuhan penduduk.Dampak terhadap banjir
tersebut terhadap lingkungan misalnya banjir dapat merusak sarana dan
prasarana dan dapat melumpuhkan jalur transportasi. Upaya penanggulangan
terhadap banjir tesebut dengan cara penanggulangan banjir pada tahap
kesiapsagaan, upaya penanggulangan banjir pada tahap sebelum banjir terjadi
seperti membersihkan selokan dan tidak membuang sampah sembarangan,
upaya penanggulangan ketika banjir terjadi dan upaya penanggulangan
sesudah banjir terjadi. Untuk mengatasi banjir tersebut tidak hanya dengan
upaya penanggulangan namun juga dengan upaya penegakan hukum
lingkungan.
8

Harry Agung Ariefanto, “Penerapan Sanksi Administrasi Pencemaran Lingkungan Hidup
Akibat Kegiatan Industri (Studi Kasus Di CV. Slamet Widodo di Semarang)”, UNNES Law
Journal, vol 4, No 1, September, hlm. 82

Daftar Pustaka
Hardati, Puji dkk, 2016. Pendidikan Konservasi. Semarang: UNNES Press.
Rosyidie,Arief. “Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Penngaruh dari
Perubahan Guna Lahan”.Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol. 24,
No. 3, Desember 2013.
Siahaan,
N.H.T,
2004.Hukum
Pembangunan.Jakarta: Erlangga.

Lingkungan

dan

Ekologi

Rahmadi, Takdir, 2015. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Rajawali
Pers.
Ulum, Mochamad Chazienul.“Governance dan Capacity Building Dalam
Manajemen Bencana”.jurnal penanggulangan bencana. Vol 4 No. 2,
November 2013.
Agung Ariefanto, Harry. “Penerapan Sanksi Administrasi Pencemaran
Lingkungan Hidup Akibat Kegiatan Industri (Studi Kasus Di CV. Slamet
Widodo di Semarang)”, UNNES Law Journal. vol 4, No 1, September
2015.

Suara merdeka