Katalis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Katalis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Katalis

Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Kerja katalis adalah dengan cara memperbesar kecepatan reaksi dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Katalis akan mempercepat reaksi karena katalis akan mencari jalan dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga reaksinya akan berlangsung lebih cepat Chang, 2010. Satu yang harus diketahui tentang prinsip kerja katalis adalah bahwa katalis tersebut tetap ikut dalam jalannya reaksi, tetapi pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang sama. Sifat-sifat kimia katalis akan sama sebelum dan sesudah mengkatalis suatu reaksi, proses ini disebut siklus katalitik. Proses katalitik dapat dievaluasi melalui perhitungan kuantitas melalui nilai TON Turnover number dan TOF Turnover frequency. Pada sistem homogenus, TON merupakan jumlah siklus katalitik yang berlangsung sebelum katalis menjadi tak aktif, sedangkan pada sistem heterogenus TON didefinisikan sebagai situs aktif katalis per gram katalis. Definisi TOF sangat sederhana yakni nilai TON dibagi waktu reaksi Atkins, 2006. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang memiliki fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisisnya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Katalis homogen yang sering digunakan adalah asam sulfat dan asam klorida Mussatto, 2004. Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi 4 Universitas Sriwijaya membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya Tarigan, 2003. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya: A + C → AC 1 B + AC → AB + C 2 Meskipun katalis C ikut oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi : A + B + C → AB + C Terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk menilai layak atau tidaknya suatu katalis untuk digunakan dalam suatu reaksi, diantaranya adalah : 1 Aktivitas, yaitu kemampuan katalis untuk mengkonversi reaktan menjadi produk yang diinginkan. 2 Selektifitas, yaitu kemampuan katalis mempercepat reaksi yang diinginkan diantara beberapa reaksi yang mungkin terjadi. 3 Yield, yaitu jumlah produk yang terbentuk untuk setiap satuan reaktan yang terkonsumsi. 4 Kestabilan, yaitu lamanya katalis memiliki aktivitas dan selektifitas seperti keadaan semula. 5 Kemudahan diregenerasi, yaitu proses mengembalikan aktivitas dan selektifitas katalis seperti keadaan semula Tarigan, 2003.

2.2 Senyawa Polioksometalat