Penilaian Rasio CAMEL Pengaruh Rasio Camel Terhadap Pertumbuhan Laba Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia

20 5. Rasio Efisiensi Usaha Menurut Dendawijaya 2005 rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank, menilai apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio-rasio keuangan disini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen bank yang bersangkutan. Rasio-rasio yang digunakan antara lain : leverage multiplier ratio, assets utilazation ratio dan operating ratio. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunankondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan. Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analis kredit dan analis saham Dendawijaya, 2005.

2.5. Penilaian Rasio CAMEL

Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan. Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari : 21 a. Permodalan Capital Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalanantara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponenkomponensebagai berikut: 1 kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM terhadap ketentuan yang berlaku; 2 komposisi permodalan; 3 trend ke depanproyeksi KPMM; 4 aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan denganmodal Bank; 5 kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan laba ditahan; 6 rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhanusaha; 7 akses kepada sumber permodalan; dan 8 kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkanpermodalan Bank. b. Kualitas Aset Asset Quality Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponensebagai berikut: 1 aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan totalaktiva produktif; 2 debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan totalkredit; 3 perkembangan aktiva produktif bermasalahnon performingassetdibandingkan dengan aktiva produktif; 4 tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktivaproduktif PPAP; 5 kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif; 6 sistem kaji ulang review internal terhadap aktiva produktif; 7 dokumentasi aktiva produktif; dan 8 kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. c. Manajemen Management Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1 manajemen umum; 2 penerapan sistem manajemen risiko; dan 3 kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku sertakomitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. d. Rentabilitas Earnings Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponensebagai berikut: 1 return on assets ROA; 2 return on equity ROE; 3 net interest margin NIM; 22 4 Biaya Operasional dibandingkan dengan PendapatanOperasional BOPO; 5 perkembangan laba operasional; 6 komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasipendapatan; 7 penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan danbiaya; dan 8 prospek laba operasional. e. Likuiditas Liquidity Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditasantara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponensebagai berikut: 1 aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan; 2 1-month maturity mismatch ratio; 3 Loan to Deposit Ratio LDR; 4 proyeksi cash flow 3 bulan mendatang; 5 ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti; 6 kebijakan dan pengelolaan likuiditas assets and liabilitiesmanagementALMA; 7 kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang,pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan 8 stabilitas dana pihak ketiga DPK. f. Sensitivitas terhadap risiko pasar Sensitivity to Market Risk Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitasterhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaianterhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1 modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasisuku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibatfluktuasi adverse movement suku bunga; 2 modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasinilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibatfluktuasi adverse movement nilai tukar; dan 3 kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.

2.6. Pertumbuhan Laba