Laporan Keuangan Bank Analisis Kinerja Bank

17

2.3. Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Secara umum ada empat bentuk laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan perusahaan yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan aliran kas. Dari keempat laporan tersebut hanya 2 macam yang umum digunakan untuk analisis, yaitu laporan neraca, dan laporan laba rugi. Dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan assets dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki disisi aktiva. Kemudian juga akan tergambar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang serta ekuitas modal sendiri yang dimilikinya. Informasi yang memuat seperti diatas tergambar dalam laporan keuangan yang kita sebut neraca. Kemudian laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh bank dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Informasi ini akan termuat dalam laporan laba rugi.Laporan keuangan bank juga memberikan gambaran tentang arus kas suatu bank yang tergambar dalam laporan arus kas. Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga untuk menilai kinerja manajemen bank yang 18 bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan menjadi patokan apakah manajemen berhasil atau tidak dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan.

2.4. Analisis Kinerja Bank

Laporan keuangan perbankan sangat berguna terutama bagi pemilik, manajemen, pemerintah dan masyarakat sebagai pengguna laporan keuangan agar nantinya para pengguna laporan keuangan ini dapat mengetahui kondisi bank tersebut. Laporan keuangan yang disajikan haruslah dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Agar laporan ini dapat dibaca dan mudah untuk dipahami, maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu sehingga laporan keuangan dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan ini. Dendawijaya 2005 menjabarkan rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja bank adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. 1. Rasio Likuiditas Menurut Dendawijaya 2005 suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank dapat memenuhi semua kewajibannya, khususnya kewajiban jangka pendek yang berkaitandengan simpanan masyarakat simpanan, tabungan, giro dan bank mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Dalam rasio likuiditas, rasio yang dapat diukur antara lain: Quick Ratio, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Loans to Assets Ratio. 19 2. Rasio Solvabilitas Capital Menurut Dendawijaya 2005 rasio solvabilitas digunakan untuk mengukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian–kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang tidak dipakai dan lain-lain, alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya, dan dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Rasio ini dapat diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR. 3. Rasio Rentabilitas Menurut Dendawijaya 2005 rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Pada rasio rentabilitas, rasio yang dapat diukur antara lain : return on assets, biaya operasipendapatan operasi, gross profit margin dan net profit margin. 4. Rasio Resiko Usaha Bank Menurut Dendawijaya 2005 resiko-resiko yang dihadapi oleh perbankan dapat diukur secarakuantitatif antara lain dengan : deposit risk ratio dan interest risk rate. 20 5. Rasio Efisiensi Usaha Menurut Dendawijaya 2005 rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank, menilai apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio-rasio keuangan disini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen bank yang bersangkutan. Rasio-rasio yang digunakan antara lain : leverage multiplier ratio, assets utilazation ratio dan operating ratio. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunankondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan. Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analis kredit dan analis saham Dendawijaya, 2005.

2.5. Penilaian Rasio CAMEL