Algoritma Firefly Optimalisasi Penyusunan Barang pada Mobil Box Menggunakan Algoritma Firefly

14 Dimana : = Indeks Barang = Jumlah Barang = Masing-masing panjang, lebar, dan tinggi barang i = Masing-masing panjang, lebar, dan tinggi mobil box = Variabel biner yang mengidentifikasi dapat atau tidaknya barang i disusun pada mobil box. Bernilai 1 jika barang berada di mobil, 0 jika tidak. Soft Constraint Soft constraint merupakan batasan yang tidak harus selalu dipenuhi untuk kondisi tertentu. Pola penyusunan yang melanggar soft constraint masih dapat disebut solusi layak, tetapi sedapat mungkin untuk dipenuhi dan tidak melanggar batas tertentu Bortfeldt Wascher, 2012. Salah satu batasan dalam penyusunan barang tiga dimensi yang dikategorikan sebagai soft constraint adalah stabilitas beban load stability . Stabilitas beban digunakan sebagai pendukung fungsi objektif dalam menemukan solusi penyusunan yang lebih baik. Batasan ini digunakan untuk mengurangi ruang-ruang kosong yang berada pada susunan bawah mobil sehingga barang-barang yang berada di atasnya bisa lebih didukung oleh barang-barang yang berada di bawahnya. Batasan ini juga digunakan untuk mengurangi kemungkinan ambruknya barang yang berada di atas karena banyaknya ruang kosong yang berada pada susunan di bawahnya. Solusi yang digunakan untuk menjaga stabilitas beban mobil box adalah dengan memilih susunan yang memiliki ruang kosong paling sedikit pada ketinggian 0 – ½ tinggi mobil box .

2.4. Algoritma Firefly

Algoritma Firefly merupakan salah satu jenis dari Swa rm Intelligence . Algoritma ini dikembangkan oleh Dr Xin-She Yang di Cambridge University pada tahun 2007. Algoritma yang tergolong algoritma metaheuristik ini terinspirasi oleh tingkah laku berkedipnya kunang-kunang yang menghasilkan cahaya. Menurut Yang 2009, algoritma firefly memiliki tiga aturan umum, yaitu: Universitas Sumatera Utara 15 1. Semua kunang-kunang merupakan unisex yang menyebabkan kunang- kunang dapat tertarik dengan kunang-kunang lain tanpa mempedulikan gender atau jenis kelaminnya. 2. Ketertarikan kunang-kunang berbanding lurus dengan intensitas cahayanya dan akan berkurang jika jarak di antara mereka meningkat. Untuk setiap dua kunang-kunang berkedip, kunang-kunang dengan cahaya yang lebih sedikit akan mendekati kunang-kunang dengan cahaya yang lebih terang. Jika di antara mereka tidak ada salah satu yang cahayanya lebih terang, maka ia akan bergerak secara acak. 3. Terangnya cahaya dari seekor kunang-kunang ditentukan oleh fungsi objektif objective function . Berdasarkan tiga aturan dasar diatas, langkah-langkah algoritma firefly dapat diringkas menjadi pseudo code yang dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Algoritma Firefly Yang, 2009 Algoritma firefly dimulai dengan pembentukan populasi awal firefly dimana masing-masing firefly akan mewakilkan satu kandidat solusi permasalahan. Kemudian, algoritma firefly akan bekerja sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada Gambar 2.6. Pada penerapannya, algoritma firefly memiliki tiga konsep utama yaitu light intensity , distance , dan movement Yang, 2009. Universitas Sumatera Utara 16 2.4.1. Light intensity I Setiap firefly pada suatu populasi memiliki light intensity atau intensitas cahaya. Intensitas cahaya tersebut digunakan sebagai penentu apakah firefly akan melakukan pergerakan atau tidak. Firefly yang memiliki intensitas cahaya lebih besar akan didekati oleh firefly lain yang memiliki intensitas lebih kecil. Pada permasalahan optimalisasi penyusunan untuk memaksimalkan fungsi objektif, nilai dari intensitas cahaya firefly akan sebanding dengan fungsi objektif dan dapat dihitung menggunakan persamaan 2.5. 2.5 Dimana : = Intensitas cahaya firefly i i = 1, 2, ... , n = Fungsi objektif 2.4.2. Distance r Jarak antara dua buah firefly i dan j ditentukan menggunakan tabel Ca rtessian dan dapat dihitung menggunakan persamaan 2.6. 2.6 Dimana : = Jarak antara firefly i dan firefly j = Dimensi setiap firefly = Banyaknya dimensi k = Posisi firefly i pada dimensi k = Posisi firefly j pada dimensi k 2.4.3. Movement Pergerakan firefly terjadi apabila ada suatu firefly yang memiliki nilai intensitas cahaya lebih kecil daripada firefly didekatnya. Firefly dengan intensitas cahaya lebih kecil akan bergerak mendekati firefly dengan intensitas cahaya lebih besar. Laju Universitas Sumatera Utara 17 pergerakan suatu firefly i mendekati firefly j untuk mendapatkan posisi baru firefly i dapat dihitung menggunakan persamaan 2.7. Dimana : = Posisi firefly i yang baru = Posisi firefly i sekarang = Koefisien ketertarikan pada posisi 0 = Koefisien penyerapan cahaya 0.01 100 = Jarak antara firefly i dan firefly j = Posisi firefly j = Koefisien bilangan acak 0 1 = Bilangan acak 0 1 2.5. Library StdDraw3D Standard Draw 3D StdDraw3D merupakan salah satu library Java yang digunakan untuk membuat grafik tiga dimensi. StdDraw3D bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam membuat model, simulasi, dan game dengan visualisasi tiga dimensi di dalam bahasa pemrograman Java karena script pada library ini dibuat lebih sederhana Martirosyan, 2011. StdDraw3D digunakan untuk membuat visualisasi susunan barang secara tiga dimensi.

2.6. Penelitian Terdahulu