H.261 H.263 H.264 Kompresi Video

14

2.6.2 Lossless Codec

Lossless codec merupakan jenis kompresi di mana ukuran data hasil dekompres sama persis dengan ukuran data yang sebenarnya atau tidak terjadi pengurangan data seperti halnya Lossy Codec. Konsekuensinya ukuran data Lossless Codec lebih besar dari Lossy Codec. Biasanya Lossless Codec ini digunakan pada video yang masih memerlukan editing, karena dalam proses editing dilakukan encode-decode berulang kali, sehingga jika menggunakan lossy codec kualitas video akan jauh menurun dibandingkan video aslinya [4].

2.7 Kompresi Video

ITU-T International Telecommunication Union – Telecommunication Sector membuat beberapa standar yang direkomendasikan untuk video call. Beberapa standar yang dikenal antara lain [8]:

2.7.1 H.261

Standar video coding ini diresmikan pada tahun 1990. Pada awalnya didesain untuk transmisi di atas ISDN Integrated Service Digital Network. Algoritma video coding ini didesain untuk dapat beroperasi pada bitrate antara 40 kbits sampai 2 Mbits. Standar ini mendukung dua ukuran video frame: CIF Common Intermediate Format 352 x 288 dan QCIF Quarter Common Intermediate Format 176 x 144 [8].

2.7.2 H.263

H.263 merupakan standar yang didesain oleh ITU-T pada tahun 19951996 sebagai format kompresi dengan bitrate rendah untuk video phone biasanya 20- 30 Kbps dan tentu di atasnya. H.263 merupakan hasil perkembangan dari H.261, MPEG-1 dan MPEG-2. Standar ini mendukung lima ukuran video frame, yaitu Universitas Sumatera Utara 15 sub-QCIF 82x72, QCIF 176x144, CIF 352x288, 4CIF 704x576, dan 16CIF 1408x1152. Secara umum prinsip kerja H.263 adalah video frame yang akan ditransmisikan di sumber pengirim dienkode dikompresi terlebih dahulu dengan video enkoder. Kemudian aliran video yang terkompres ditransmisikan melalui jaringan atau saluran telekomunikasi dan di ujungnya di dekode dekompresi menggunakan video dekoder. Frame yang didekode ini kemudian akan ditampilkan. Draft awalnya bahkan menspesifikasikan kecepatan komunikasi data kurang dari 64 Kbps, akan tetapi batasan ini telah dibuang. Oleh karena itu, diharapkan standar H.263 dapat digunakan untuk berbagai kecepatan, tidak hanya aplikasi dengan kecepatan rendah. Bukan mustahil, standar H.263 akan menggantikan standar H.261 pada banyak aplikasi [8].

2.7.3 H.264

H.264 merupakan standar terbaru codec yang dikembangkan oleh ITU-T dan MPEG Moving Picture Group yang merupakan upaya kemitraan yang dikenal sebagai JVT Joint Video Team. H.264 menyediakan perkembangan yang signifikan melebihi H.263. Tujuan dari standar H.264 adalah memberikan kualitas video yang bagus dengan harga yang sedikit lebih rendah daripada standar sebelumnya tanpa meningkatkan kompleksitas desain yang banyak sehingga akan menjadi tidak praktis dan terlalu mahal untuk diterapkan. H.264 digunakan dalam aplikasi seperti Blu-ray Disc, video dari YouTube, Real-Time video conference dan lain- lain. Universitas Sumatera Utara 16 Selain itu codec ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas untuk diterapkan pada berbagai aplikasi diberbagai jaringan dan sistem. Sebagian besar produk video conferencing mengikutsertakan standar video H.264, H.263 dan H.261 [9]. Pada Tugas Akhir ini codec yang digunakan adalah codec H.263 dan codec H.264.

2.8 Metode Transmisi

Dokumen yang terkait

Analisis Kualitas Layanan Video Call Menggunakan Codec H.263 Dan H.264 Terhadap Lebar Pita Jaringan Yang Tersedia (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

3 68 79

Analisis Perbandingan Kualitas Layanan Video Streaming Dengan Codec H.265 dan Codec H.264 Pada Jaringan WLAN

19 60 78

Analisis perbandingan kualitas video call pada VOIP dengan menggunakan codec video H.261, H.263, dan H.264.

2 11 97

Analisis Kualitas Layanan Video Call Menggunakan Codec H.263 Dan H.264 Terhadap Lebar Pita Jaringan Yang Tersedia (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 13

Analisis Kualitas Layanan Video Call Menggunakan Codec H.263 Dan H.264 Terhadap Lebar Pita Jaringan Yang Tersedia (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 1

Analisis Kualitas Layanan Video Call Menggunakan Codec H.263 Dan H.264 Terhadap Lebar Pita Jaringan Yang Tersedia (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 5

Analisis Kualitas Layanan Video Call Menggunakan Codec H.263 Dan H.264 Terhadap Lebar Pita Jaringan Yang Tersedia (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 1

Analisis Kualitas Layanan Video Call Menggunakan Codec H.263 Dan H.264 Terhadap Lebar Pita Jaringan Yang Tersedia (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 12

Analisis Perbandingan Kualitas Layanan Video Streaming Dengan Codec H.265 dan Codec H.264 Pada Jaringan WLAN

0 0 13

Analisis perbandingan kualitas video call pada VOIP dengan menggunakan codec video H.261, H.263, dan H.264 - USD Repository

0 0 95