Sistem PenggajianPengupahan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya meningkatkan produktivitas dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui sistem penggajianpengupahan, balas jasa menyeluruh, tambahan untuk gaji, program bonus dan program perangsang. Hal tersebut sangat berkaitan dengan upah yang diterima oleh pekerjaburuh dalam melaksanakan pekerjaannya.

a. Sistem PenggajianPengupahan.

Kebijakan Pengusaha dalam menerapkan sistem penggajian pengupahan sangat menentukan dalam upaya meningkatkan produktivitas. Sistem penggajian yang baik dan adil tentunya akan meningkatkan kinerja para pekerjaburuh. Namun sebaliknya, apabila sistem penggajian pengupahan tidak baik dan tidak adil maka akan terjadi demotivasi kerja bagi para pekerjaburuh. 28 Sebagaimana telah diuraikan dimuka, bahwa Upah Minimum adalah upah terendah bagi pekerjaburuh dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu perusahaan harus mengambil kebijaksanaan bahwa Upah Minimum hanya diberikan kepada pekerjaburuh yang mempunyai masa kerja kurang dari satu tahun. Bagi pekerjaburuh yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun harus diberikan upah diatas Upah Minimum secara proporsional. 28 . Michael Armstrong Heln Murlis, p 65 Maka dari itu di dalam perusahaan sangat diperlukan sistem penggajian pengupahan. Dengan sistem penggajian pengupahan ini pengusaha dapat membuat perencanaan atas dasar pertimbangan yang jelas. Di lain pihak pekerjaburuh juga mempunyai harapan masa depan. Dalam sistem penggajian pengupahan sesuai perkembangan di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan ditentukan bahwa pengusaha meninjau tingkat upah secara berkala dan adanya kewajiban untuk menyusun struktur dan skala upah. Disamping itu dalam hal struktur upah di perusahaan terdiri dari upah pokok dan dan tunjangan yang besarnya upah pokok tidak boleh kurang 75 dari upah pokok dan tunjangan. Struktur upah merupakan kopmponen upah yang secara keseluruhan merupakan penghasilan pekerjaburuh. Struktur upah terdiri dari upah pokok yang pada dasarnya merupakan upah dasar pekerjaburuh. Upah pokok ini merupakan imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerjaburuh atas dasar tingkat atau jenis pekerjaannya, yang besarnya ditetapkan atas dasar kesepakatan. Di samping upah pokok, pekerjaburuh juga berhak menerima tunjangan baik yang bersifat tetap maupun tidak tetap. Tunjangan tetap diterima oleh pekerjaburuh secara berkala dan teratur baik untuk diri sendiri maupun keluarganya. Hak atas tunjangan ini tidak dipengaruhi oleh faktor lain seperti kehadiran, produktivitas dan lain-lain. Sedangkan tunjangan tidak tetap diberikan atas dasar pemenuhan syarat-syarat tertentu, seperti kehadiran, prestasi kerja dan sebagainya. Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi, maka tunjangan tidak tetap ini otomatis tidak diberikan kepada pekerjaburuh yang bersangkutan. Skala upah adalah aturan dasar yang menentukan tingkat- tingkat upah. Penentuan tingkatan upah ini atas dasar penggabungan tingkat pendidikan, ketrampilan dan jabatan yang diceminkan dalam golongan atau kepangkatan dengan tingkat senioritas atau masa kerja. Dengan demikian maka skala upah tidak sama antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Perusahaan kecil misalnya, penyusunan kepangkatan atau golongan biasanya juga sederhana. Makin besar suatu perusahaan yang pada umumnya juga mempunyai fungsi yang rumit, maka penggolongan pangkat dan jabatan juga tidak sederhana. Bobot kerja serta tingkatan tugas dan tanggung jawab menghasilkan tingkatan upah. Dalam menetapkan upah perlu diperhatikan bahwa jabatan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam organisasi perusahaan. Pekerjaburuh yang menduduki jabatan adalah manusia yang memiliki harkat dan martabat, sehingga perbedaan upah antar jabatan harus diupayakan agar tidak menimbulkan kecemburuan dengan mempertimbangkan unsur kemanusiaan. Pertimbangan kemanusiaan bukan berarti tingkat upah harus sama, karena di sini ada faktor motivasi untuk berprestasi sehingga pencapaian setiap pekerjaburuh dapat tidak sama. Dalam kaitannya dengan skala upah ini, maka skala upah landai merupakan pilihan yang paling baik, dimana rentang upah terendah dan tertinggi tidak terlalu jauh. Dengan demikian rentang upah antar tingkatan akan saling berdekatan, yang menggambarkan unsur pemerataan dan keadilan, tetapi juga menciptakan motivasi untuk memperoleh tingkatan yang lebih tinggi. Disusunnya skala upah dimaksudkan untuk mengatur tingkat upah bagi seluruh pekerjaburuh. Pemberian penghargaan atau insentif pada individu dapat tetap mengacu pada skala upah, speerti kenaikan pangkat isyimewa karena prestasi kerja. Dalam hal kenaikan upah secara umum atau menyeluruh general increase tetap dapat mengacu pada skala upah ini. Apabila perusahaan tidak memiliki skala upah maka setiap kali terjadi kenaikan upah hampir selalu menimbulkan masalah. Hal ini disebabkan tidak adanya suatu pegangan yang dijadikan dasar perhitungan kenaikan upah tersebut. Dengan adanya skala upah, maka setiap pekerjaburuh akan tahu pada saat terjadi kenaikan berapa besar kenaikan upah yang akan diperolehnya. Dengan adanya struktur dan skala upah tersebut maka pekerjaburuh akan termotivasi untuk mencapai pada tingkatan upah diatasnya dengan cara meningkatkan kinerjanya sehingga para pekerjaburuh akan memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaannya. Disamping itu dengan adanya struktur dan skala upah, perusahaan akan lebih mudah untuk memanage dan memprediksikan bagaimana mengelola perusahaan. Struktur penggajianpengupahan di perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan penggolongan. Struktur ini terdiri atas range atau cakupan gaji dengan tingkat minimum tertentu. Kenaikan melalui struktur yang berhubungan kebajikan tergantung kepada prestasi, sebaliknya, skala kenaikan bisa berdasarkan atas gabungan antara masa kerja dan kebajikan atau ditentukan menurut masa kerja saja. Struktur dengan penggolongan paling mudah untuk digunakan dalam organisasi kecil karena mudah dimengerti. Tingkat- tingkat pekerjaan relatif dalam fungsi yang berbeda-beda dapat mudah ditaksir, struktur dapat diterapkan kepada semua tingkat dan sistem itu memberikan perlakuan taat asas dan pengakuan yang dapat diterima terhadap perbedaan. Namun agar efektif suatu struktur penggolongan harus memenuhi syarat-syarat dasar tertentu yaitu : 1. Harus ada jumlah golongan gajiupah yang cukup untuk meliput seua pekerjaburuh – dalam suatu perusahaan kecil biasanya antara 8 dan 12. 2. Tingkat gajiupah maksimum dan minimum harus ditentukan dengan tegas. 3. Harus diberikan jajaran yang cukup lebar untuk memberikan ganjaran yang memadai guna prestasi yang meningkat dalam tiap pekerjaan, lebar golongan harus ditingkatkan pada tingkat lebih tinggi untuk memberikan kesempatan lebih besar untuk perbedaan dalam prestasi perorangan. 4. Perbedaan antara puncak tiap jajaran gajiupah harus cukup besar untuk memberikan ganjaran yang memadai untuk menerima tanggung jawab lebih besar setelah promosi. Besarnya perbedaan hendaknya mencerminkan peningkatan tanggungjawab yang sebenarnya terjadi antara pekerjaburuh atau kelompok pekerjaan dalam golongan yang berbatasan dan perbedaan tingkat harga pasar untuk pekerjaan ini. 5. Tumpang tindih overlap yang memadai diperlukan antara batas atas dari satu golongan gajiupah dan batas terbawah golongan berikutnya. Tumpang tindih diukur dari bagian satu range golongan gajiupah yang berimpit dengan range golongan gajiupah lebih rendah. 6. Titik tengah midpoint dalam tiap range pada umumnya harus cocok dengan tingkat harga pasar untuk sebagian terbesar pekerjaan dalam golongan itu.

b. Balas jasa menyeluruh.