atau kelurahan secara individual atau massal atas permintaan pemilik tanah. Jadi pendaftaran tanah secara sporadik
dilaksanakan atas permintaan pihak yang berkepentingan, yaitu pihak yang berhak atas obyek pendaftaran tanah yang
bersangkutan atau kuasanya. 2.
Pemeliharaan data pendaftaran tanah Maintenance Pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran
tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah dan
sertipikat dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian. Perubahan itu misalnya terjadi sebagai akibat beralihnya,
dibebaninya atau berubahnya nama pemegang hak yang didaftar, hapusnya atau diperpanjangnya jangka waktu yang telah berakhir.
38
C. Sistem Pendaftaran Tanah
Dalam pendaftaran tanah dikenal adanya dua macam sistem pendaftaran tanah, yaitu Sistem pendaftaran akta registration of deeds dan Sistem
pendaftaran hak registration of titles. Sistem pendaftaran tanah mempermasalahkan apa yang didaftar, bentuk penyimpanan dan
penyajian yuridisnya, serta bentuk dan tanda buktinya.
39
38
Ibid, Halaman 474-476
39
Boedi Harsono, Undang-undang Pokok Agraria-Sejarah Penyusunan, Isi dan Pelaksanannya Hukum Agraria Indonesia, Op.Cit, Halaman 76
1. Sistem pendaftaran akta registration of deeds
Dalam sistem pendaftaran akta ini, akta-akta yang didaftar oleh pejabat pendaftaran tanah PPT. Disini Pejabat pendaftaran tanah
bersifat pasif, maksudnya bahwa ia tidak melakukan pengujian kebenaran data yang disebut dalam akta yang didaftar. Tiap kali
terjadi perubahan wajib dibuatkan akta sebagai buktinya. Maka dalam sistem ini data yuridis yang diperlukan harus dicari dalam
akta-akta yang bersangkutan. 2.
Sistem pendaftaran hak registration of titles Dalam sistem pendaftaran hak ini, setiap penciptaan hak baru dan
perbuatan-perbuatan hukum yang menimbulkan perubahan, juga harus dibuktikan dengan suatu akta. Tetapi dalam penyelenggaraan
pendaftarannya, bukan aktanya yang didaftar melainkan haknya. Data tanah disimpan dalam buku tanah register. Dalam pendaftaran
hak ini, pejabat pendaftaran tanah PPT harus bersikap aktif dalam memindahkan data. Sebagai tanda bukti hak, maka diterbitkan
sertipikat, yang merupakan salinan register, yang terdiri dari salinan buku tanah yang dilampiri surat ukur yang dijilid menjadi satu dalam
sampul dokumen. Sehingga sistem pendaftaran tanah yang digunakan di Indonesia
adalah sistem pendaftaran hak registration of titles, sebagaimana digunakan dalam penyelenggaraan tanah menurut Peraturan
Pemerintah No. 10 Tahun 1961, bukan sistem pendaftaran akta. Hal
tersebut tampak adanya buku tanah sebagai dokumen yang memuat data yuridis dan data fisik yang dihimpun dan disajikan serta
diterbitkannya sertipikat sebagai surat tanda bukti.
40
Dalam peralihan hak dikenal dua macam asas hukum : 1.
Asas Nemo Plus Yuris, yakni bahwa orang tidak dapat menyerahkan atau memindahkan hak melebihi apa yang dia
sendiri punya. Sedangkan tujuan dari asas Nemo Plus Yuris untuk melindungi pemegeng hak yang sebenarnya terhadap tindakan
oang lain yang mengalihkan haknya tanpa pengetahuannya. 2.
Asas itikad baik, bertujuan melindungi orang yang dengan itikad baik memperoleh suatu hak dari orang yang disangkanya sebagai
pemegang hak yang sah. Azas Nemo Plus Yuris identik dengan daftar umum yang mempunyai
kekuatan hukum yang negatif, sedang azas itikad baik identik dengan daftar umum yang mempunyai kekuatan hukum positif.
D. Sistem Publikasi Yang Digunakan