IPA SMP KK D

IPA SMP KK D

dan tulis laporan secara sistematis.

4. Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model)

a. Definisi Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model)

Model Latihan Inkuiri atau dikenal di kalangan akademis dengan sebutan "Inquiry Training Model". pada mulanya dikembangkan oleh J.Richard Suchman (1960) dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan kemudian dikembangkan dalam ilmu pengetahuan lainya. Latihan Inkuiri dikembangkan oleh J.Richard Suchman untuk membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. (Joyce et al, 1992: 199). Model ini dirancang untuk melatih siswa dalam suatu penelitian ilmiah sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam diri siswa, menumbuhkembangkan kemampuan intelektual dalam berpikir induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan mengembangkan teori..

Richard Suchman sebagai tokoh model Latihan Inkuiri ini mengemukakan bahwa tujuan daripada Latihan Inkuiri ialah mengembangkan keterampilan kognitif dalam melacak dan mengolah data-data. Hal tersebut akan membawa pebelajar-pebelajar kepada suatu pendekatan baru dalam belajar dimana mereka membangun konsep-konsep melalui analisis episode- episode nyata dan menemukan sendiri hubungan-hubungan antara berbagai variabel.

Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri.

Kegiatan Pembelajaran 1

Model Latihan Inkuiri yaitu sebuah model pembelajaran dimana guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Sehingga siswa mampu berfikir dan terlibat dalam kegiatan intelektual dan memproses pengalaman belajar itu menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata.

Prinsip penting pada model latihan inkuiri (Joyce et al: 1992) adalah memastikan agar pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat dijawab dengan ya atau tidak oleh guru dan sama sekali tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikan. Menurut Suchman (Rowe, 1978:363) tujuan mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan yang hanya akan dijawab oleh guru dengan ya atau tidak adalah untuk membelajarkan siswa tentang bagaimana cara (1) mengajukan pertanyaan yang terarah dan tidak kabur, (2) menyusun informasi untuk mendukung kesimpulan (sementara), (3) menganalisis suatu situasi dalam menyelesaikan hubungan antar variabel.

Inkuiri merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun gambaran pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

Guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang masih asing kepada siswa di kelas. Siswa ditugaskan mengamati, kemudian guru memberikan masalah/pertanyaan kepada semua siswa yang sudah siap dengan jawaban/pendapat. Jawaban/pendapat yang sudah dikemukakan oleh salah seorang siswa tidak boleh diulang oleh siswa lainya. Jadi, masalah itu berkembang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Dari gambaran di atas, maka siswa akan memperoleh banyak masukan yang dapat memperbanyak pengetahuan siswa. Hal ini dapat terjadi apabila proses interaksi belajar mengajar bila ada arah perubahan dari “teacher centered ” kepada “student centered”.

Latihan Inkuiri akan memberi efek-efek pencapaian instructional dan nurturant effects seperti terlihat pada diagram berikut ini.

IPA SMP KK D

Gambar 7. Efek Model Latihan Inkuiri

b. Sintaks / Fase Model Latihan Inkuiri

Model Latihan Inkuiri memiliki 5 fase sebagai berikut.

Fase Kegiatan pembelajaran

Fase Satu: Menghadapkan  Menyajikan kejadian yang tidak biasa / wajar dengan Masalah

Fase Dua: Pengumpulan  Memberi waktu kepada siswa untuk mengajukan data verifikasi /pembuktian

pertanyaan

berkaitan dengan permasalahan yang disajikan oleh guru dan guru

yang

hanya menjawab ya dan tidak (ya jika pertanyaan ada alasan yang tepat,bila sebaliknya dijawab tidak)

Fase Tiga: Pengumpulan  Mengisolasi variabel yang relevan data - Eksperimentasi

 Membuat hipotesis (dan menguji) hubungan

sebab akibat

Fase Empat:  Merumuskan aturan-aturan atau penjelasan Mengorganisir,

Merumuskan penjelasan Fase Lima: Analisis Proses  Menganalisis

inkuiri dan Inkuiri

strategi

mengembangkan strategi yang lebih efektif

Kegiatan Pembelajaran 1

c. Ciri Pembelajaran Model Latihan Inkuiri

Model Latihan Inkuiri memiliki ciri sebagai berikut.

1) Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Dengan demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satu- satunya

diposisikan sebagai konselor, konsultan,teman yang kritis dan fasilitator serta motivator belajar

sumber belajar, tetapi

lebih

siswa

d. Tujuan Pembelajaran Model Latihan Inkuiri

Model Latihan Inkuiri bertujuan siswa agar memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mampu mengajukan pertanyaan atau permasalahan berdasarkan pengamatan

2) Mampu merumuskan hipotesis

3) Mampu mengumpulkan data hasil eksperimen

4) Mampu menganalisis data hasil eksperimen

5) Mampu membuat kesimpulan hasil eksperimen

e. Implementasi Model Latihan Inkuiri dalam Pembelajaran

Implementasi model latihan inkuiri dilakukan dengan tahapan:

1) Tahapan penyajian masalah Guru memulai pembelajarannya dengan menyajikan masalah dengan

cara menyajikan sebuah masalah atau memperlihatkan sebuah obyek untuk diamati siswa, kemudian siswa dipersilahkan mengidentifikasi masalah pada obyek yang diamati.

IPA SMP KK D

Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah (1) melakukan pengamatan terhadap masalah yang diberikan (2) memberi respon positif terhadap masalah yang dikemukakan, (3) mengungkapkan ide awal.

2) Tahapan verifikasi data Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

yang berkaitan dengan jawaban sementara (pertanyaan yang diajukan harus diungkapkan dengan jelas beserta jawaban sementaranya) dari permasalahan dan guru menjawab dengan jawaban ya bila jawaban benar dan tidak bila salah sehingga siswa mampu mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis yang tepat. Keterlibatan siswa pada tahap ini yaitu (1) mengidentifikasi masalah, (2) merumuskan masalah,(3) membuat hipotesis,dan (4) merancang eksperimen.

3) Mengadakan eksperimen dan pengumpulan data Pada tahap ini siswa diajak melakukan eksperimen atau mengumpulkan

data dari permasalahan yang ada. Peran siswa dalam tahap ini yaitu (1) melakukan eksperimen atau pengumpulan data, dan (2) melakukan kerjasama dalam mengumpulkan data.

4) Merumuskan Penjelasan Guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan diskusi terhadap

hasil yang diperoleh sehingga siswa mendapatkan konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah. Keterlibatan siswa dalam tahap ini adalah (1) melakukan diskusi,dan (2) menyimpulkan hasil pengumpulan data.

5) Mengadakan analisis inkuiri Guru meminta kepada siswa untuk melakukan presentasi serta diberi

kesempatan bertanya tentang apa saja yang berkaitan dengan informasi yang mereka yang diperolehnya. Jika perlu guru dapat memberikan latihan soal-soal.

Keterlibatan siswa dalam tahap ini yaitu (1) melakukan diskusi kelas (dapat juga dilakukan dengan cara presentasi), (2) aktif bertanya,dan (3) mengerjakan latihan soal.

Kegiatan Pembelajaran 1

f. Contoh Penerapan Model Latihan Inkuiri pada Pembelajaran

Perhatikan Alur Pembelajaran Rangkaian Listrik berikut ini.

Sintak Model Alokasi Latihan Inkuiri

Kegiatan Pembelajaran

Waktu Pendahuluan

 Apersepsi: Mengingatkan tentang syarat

5 menit

agar arus listrik dapat mengalir  Motivasi: Bagaimana bentuk rangkaian listrik

di rumah-rumah?  Kemudian

guru

Tujuan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini adalah belajar tentang “ Rangkaian Seri dan Paralel”

menginformasikan/menuliskan

 Siswa juga menerima informasi tentang penilaian yang akan dilakukan oleh guru mencakup penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan yang berkaitan dengan pembelajaran Rangkaian Listrik

Kegiatan Inti

Tahap 1

10 menit Berhadapan

Tahap Penyajian Masalah

 Guru menunjukkan rangkaian sederhana dengan Masalah yang terdiri dari 3 buah lampu yang dirangkai seri dengan 2 buah baterai. Kemudian salah satu lampu diputar sehingga satu lampunya mati,

 Demontrasi berikutnya guru mengubah rangkaian seri tadi menjadi rangkaian parallel

(siswa

mengamati perbedaan nyala lampu). Kemudian salah satu lampunya juga diputar sampai mati). Siswa ditugaskan mengamati apa yang

ditugaskan

untuk