Klasifikasi Testing Software

9.3. Klasifikasi Testing Software

Software Test dapat diklasifikasikan menurut konsep pengujian atau menurut persyaratan klasifikasi berlaku (lihat Bab 3).

9.3.1. Klasifikasi berdasarkan konsep testing

Ada perdebatan mengenai apakah pengujian fungsi perangkat lunak semata-mata menurut output cukup untuk mencapai tingkat kualitas yang dapat diterima. Beberapa menyatakan bahwa struktur internal perangkat lunak dan perhitungan (yaitu, struktur matematika yang mendasarinya, juga dikenal sebagai "mekanisme" perangkat lunak) harus dimasukkan untuk pengujian yang memuaskan. Berdasarkan dua konsep yang berlawanan atau mendekat kepada kualitas software, dua kelas pengujian telah dikembangkan:

1. Pengujian Black Box (fungsionalitas). Mengidentifikasi bug sesuai dengan kegagalan fungsi Software seperti yang terungkap dalam output yang error. Pada kasus output yang ditemukan benar, pengujian kotak hitam mengabaikan perhitungan jalur internal dan pengolahan yang telah dilakukan

2. Pengujian White Box (struktural). Memeriksa perhitungan jalur internal untuk mengidentifikasi bug. Meskipun istilah "putih" dimaksudkan untuk menekankan kontras antara metode dan

pengujian black box, metode dengan nama lain - "pengujian Glass Box" - lebih baik dalam mengungkapkan karakteristik dasar, yang menyelidiki kebenaran struktur kode.

Black box testing :  Melakukan testing dengan mengabaikan mekanisme internal terhadap sebuah sistem atau komponen dan fokus semata-mata terhadap output yang dihasilkan sebagai respon atas input dan kondisi yang dijalankan.

 Testing yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan dari sebuah sistem atau kompoenen terhadap kebutuhan fungsional tertentu.

White box testing :  Testing yang melakukan perhitungan terhadap mekanisme internal dari sebuah sistem atau komponen.

Ketika diterapkan, masing-masing konsep mendekati pengujian software dengan cara yang berbeda, seperi yang akan kita lihat di dalam Sections 9.4 dan 9.5.Dalam banyak kasus kedua konsep tersebut bisa diterapkan, walaupun untuk beberapa kebutuhan SQA hanya satu kelas uji saja yang cocok. Berdasarkan pertimbangan, kebanyakan dari pengujian yang telah dilaksanakan adalah pengujian Black box, yang mana relative sedikit agak mahal.

9.3.2. Klasifikasi berdasarkan persyaratan

Pada bab 3 me nerangkan model klasik dari McCall’s untuk penggolongan kebutuhan software yang berkualitas. Modelnya telah diperluas kepada penggolongan pengujian yang telah dilakukan untuk

memastikan pemenuhan dari kebutuhan masing-masing. Persyaratan dan kesesuaian tes ditampilkan di Table 9.1.

Tabel 9.1 Persyaratan Kualitas Software dan Klasifikasi Testing

Kategori Persyaratan

Klasifikasi Testing Kualitas

Sub Faktor

berdasarkan persyaratan Operasional

Correctness

 Kebenaran testing (kebenaran)

 Akurasi dan kelengkapan output;

Akurasi dan kelengkapan data

output

 Akurasi dan kelengkapan

 Testing dokumentasi

dokumentasi

 Testing ketersediaan

 Ketersediaan (reaksi terhadap

(reaksi waktu)

waktu)

 Pemrosesan data dan

 Pemrosesan data dan kebenaran

testing kebenaran

perhitungan

perhitungan

 Koding dan Standarisasi dokumen

Reliability Testing reliability (Ketahanan, kepercayaan) Effisiensi

Testing tekanan (testing beban, testing waktu)

Integritas Testing keamanan sistem software

Usability

 Pelatihan yang dapat digunakan

(dapat

 Operasional yang dapat digunakan

dipergunakan) Revision

Maintainability Testing pemeliharaan

(Perbaikan) (Pemeliharaan) Fleksibel

Testing kelenturan Testability

Testing kemudah ditest Transition

Portability (Peralihan)

(Mudah dibawa) Reusability (Penggunaan lagi) Interoperability

 Interoperability dengan software

Testing interoperability

dan peralatan lain

software dan hardware

Aplikasi pengujian white box dan black box dalam pelaksanaan tes persyaratan telah mengungkapkan kelebihan dan kekurangan masing-masing konsep pengujian. Khususnya, sebagaimana telah tersirat, tes white box dari pengolahan data dan ketepatan perhitungan dapat digantikan dengan tes black box dari ketepatan output. Maintainability tes dapat diimplementasikan oleh white box dan tes black box, seperti temuan dari setiap konsep pengujian yang saling melengkapi. Pengujian persyaratan lainnya, bagaimanapun, karena karakteristik khusus mereka, dapat diterapkan sesuai dengan hanya satu atau konsep lainnya. Penerapan setiap konsep pengujian untuk berbagai factor persyaratan disajikan pada Tabel 9.2.