Deskripsi Wilayah

A. Deskripsi Wilayah

1. Administrasi Pemerintahan

Sebelum tanggal 18 Maret 1964 Provinsi Lampung merupakan Karasidenan Lampung, yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 Karasidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan Ibukota Tanjung Karang-Teluk Betung. Selanjutnya Kotamadya Tanjung Karang-Teluk Betung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 1983 diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung sejak tanggal 17 Juni 1983 (BPS Lampung, Lampung Dalam Angka 2011).

Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 14 (empat belas) kabupaten/kota yang selanjutnya terdiri dari beberapa wilayah kecamatan dengan perincian sebagai berikut : (i) Kabupaten Lampung

Barat dengan Ibukotanya Liwa, luas wilayahnya 4.950,40 Km 2 terdiri dari 25 (dua puluh lima) kecamatan, (ii) Kabupaten Tanggamus dengan Ibukotanya Kota Agung, luas wilayahnya 3.356,61 Km 2 terdiri dari 20 (dua puluh) kecamatan, (iii) Kabupaten Lampung Selatan dengan Ibukotanya Kalianda, luas wilayahnya 2.007,01 Km 2 terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan, (iv) Kabupaten Lampung Timur dengan Ibukotanya Sukadana, luas wilayahnya 4.337,89 Km 2 terdiri Barat dengan Ibukotanya Liwa, luas wilayahnya 4.950,40 Km 2 terdiri dari 25 (dua puluh lima) kecamatan, (ii) Kabupaten Tanggamus dengan Ibukotanya Kota Agung, luas wilayahnya 3.356,61 Km 2 terdiri dari 20 (dua puluh) kecamatan, (iii) Kabupaten Lampung Selatan dengan Ibukotanya Kalianda, luas wilayahnya 2.007,01 Km 2 terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan, (iv) Kabupaten Lampung Timur dengan Ibukotanya Sukadana, luas wilayahnya 4.337,89 Km 2 terdiri

2.725,63 Km 2 terdiri dari 23 (dua puluh tiga) kecamatan, (vii) Kabupaten Way Kanan dengan Ibukotanya Blambangan Umpu, luas wilayahnya 3.921,63 Km 2 terdiri dari 14 (empat belas) kecamatan, (viii) Kabupaten Tulang Bawang dengan Ibukotanya Menggala, luas wilayahnya 7.770,84 Km 2 terdiri dari 15 (lima belas) kecamatan, (ix) Kabupaten Pesawaran dengan Ibukotanya Gedong Tataan, luas wilayahnya 1.173,77 Km 2 terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, (x) Kabupaten Pringsewu dengan Ibukotanya Pringsewu, luas wilayahnya 625,00 Km 2 terdiri dari 8 (delapan) kecamatan, (xi) Kabupaten Mesuji dengan Ibukotanya Mesuji, luas wilayahnya 2.184,00 Km 2 terdiri dari

7 (tujuh) kecamatan, (xii) Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan Ibukotanya Panaragan Jaya, luas wilayahnya 1.201,00 Km 2 terdiri dari

8 (delapan) kecamatan, (xiii) Kota Bandar Lampung, luas wilayahnya 192,96 Km 2 terdiri dari 13 (tiga belas) kecamatan, (xiv) Kota Metro, luas wilayahnya 61,79 Km 2 terdiri dari 5 (lima) kecamatan.

2. Kondisi Geografis

Provinsi Lampung memiliki luas wilayah kurang lebih sebesar 3.528.835 ha. Kabupaten/kota paling luas adalah Kabupaten Lampung Barat dengan luas wilayah 495.040 ha, sedangkan Kota Metro Provinsi Lampung memiliki luas wilayah kurang lebih sebesar 3.528.835 ha. Kabupaten/kota paling luas adalah Kabupaten Lampung Barat dengan luas wilayah 495.040 ha, sedangkan Kota Metro

Gambar 4.1. Peta Provinsi Lampung Sumber : google.com

Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada 103° 40’sampai 105° 50’ Bujur Timur dan 6° 45’ sampai 3° 45’ Lintang Selatan. Provinsi Lampung berbatasan dengan : Sebelah Utara

: Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu Sebelah Selatan

: Selat Sunda

Sebelah Timur

: Laut Jawa

Sebelah Barat

: Samudra Indonesia

Secara topografi, wilayah Provinsi Lampung dapat dibagi dalam 5 (lima) unit topografi yaitu : (i) daerah topografis berbukit sampai bergunung, (ii) daerah topografis berombak sampai bergelombang, (iii) daerah dataran alluvial, (iv) daerah dataran rawa pasang surut, (v) daerah river basin (BPS Lampung, Lampung Dalam Angka 2011).

3. Penduduk

Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Provinsi Lampung mencapai 7.608.405 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 106,09. Tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Lampung juga tampak masih timpang atau tidak merata antar wilayah. Dibandingkan dengan kabupaten, kepadatan penduduk di kota umumnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung mencapai 4.569 jiwa per kilometer persegi dan Kota Metro mencapai 2.354 jiwa per kilometer persegi. Sementara itu, tingkat kepadatan penduduk di semua kabupaten masih berada di bawah 500 jiwa per kilometer persegi, bahkan di Kabupaten Lampung Barat baru mencapai 85 jiwa Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Provinsi Lampung mencapai 7.608.405 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 106,09. Tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Lampung juga tampak masih timpang atau tidak merata antar wilayah. Dibandingkan dengan kabupaten, kepadatan penduduk di kota umumnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung mencapai 4.569 jiwa per kilometer persegi dan Kota Metro mencapai 2.354 jiwa per kilometer persegi. Sementara itu, tingkat kepadatan penduduk di semua kabupaten masih berada di bawah 500 jiwa per kilometer persegi, bahkan di Kabupaten Lampung Barat baru mencapai 85 jiwa

Jenis Kelamin, dan Kepadatan Penduduk per Km 2 Tahun

Laki-laki Perempuan Jumlah (1)

1 Lampung Barat

3 Lampung Selatan

4 Lampung Timur

5 Lampung Tengah

6 Lampung Utara

7 Way Kanan

8 Tulang Bawang

12 Tulang Bawang Barat

13 Bandar Lampung

No Kabupaten/Kota

Penduduk

Kepadatan Penduduk/Km2

Jumlah

Sumber : BPS Lampung (Lampung Dalam Angka 2011)

4. Kemiskinan

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal, khususnya kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata- rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Selama tahun 2005 hingga 2009, jumlah penduduk miskin Provinsi Lampung mengalami penurunan, dari sekitar 405 ribu orang (2005), menjadi sekitar 349 ribu orang (2009). Kondisi tersebut diikuti oleh penurunan persentase tingkat kemiskinan, dimana pada tahun 2005, Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal, khususnya kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata- rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Selama tahun 2005 hingga 2009, jumlah penduduk miskin Provinsi Lampung mengalami penurunan, dari sekitar 405 ribu orang (2005), menjadi sekitar 349 ribu orang (2009). Kondisi tersebut diikuti oleh penurunan persentase tingkat kemiskinan, dimana pada tahun 2005,

Miskin menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2010

1 Lampung Barat

3 Lampung Selatan

4 Lampung Timur

5 Lampung Tengah

6 Lampung Utara

7 Way Kanan

8 Tulang Bawang

11 Tulang Bawang Barat

13 Bandar Lampung

Jumlah Penduduk Miskin

Persentase Penduduk Miskin

Garis Kemiskinan

(Rp/Kap/Bln)

Kabupaten/Kota

Sumber : BPS Lampung (Lampung Dalam Angka 2011)

5. Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung selama kurun waktu lima tahun (2005-2009) terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Nilai PDRB pada tahun 2005 adalah sebesar Rp. 28.752.868,72 dan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 36.301.982,44. Kenaikan besaran PDRB ini didukung oleh peningkatan seluruh komponen pendukungnya. Hal ini membuktikan bahwa perekonomian di wilayah Provinsi Lampung cukup dinamis dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, yang menjadi penyumbang terbesar adalah Sektor Pertanian sebesar Rp. 12.115.807,61 dan yang terkecil disumbangkan oleh Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung selama kurun waktu lima tahun (2005-2009) terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Nilai PDRB pada tahun 2005 adalah sebesar Rp. 28.752.868,72 dan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 36.301.982,44. Kenaikan besaran PDRB ini didukung oleh peningkatan seluruh komponen pendukungnya. Hal ini membuktikan bahwa perekonomian di wilayah Provinsi Lampung cukup dinamis dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, yang menjadi penyumbang terbesar adalah Sektor Pertanian sebesar Rp. 12.115.807,61 dan yang terkecil disumbangkan oleh Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih dengan

Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah)

Nilai Nilai (1)

4 Listrik, Gas & Air

6 Perdag, H & R

8 Keu, P & JP

Total PDRB

No Lapangan Usaha

Tahun

Catatan : P&G : Pertambangan dan Penggalian; Perdag, H&R : Perdagangan, Hotel dan Restoran; P&Kom : Pengangkutan dan Komunikasi; Keu, P&JP : Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.

Sumber : BPS Lampung (data diolah)

Sementara itu, Laju pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Lampung secara umum menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana rata-rata pertumbuhan tertinggi selama tahun 2005- 2009 terjadi di Kabupaten Tanggamus, yaitu sebesar 10,90%. Sedangkan rata-rata pertumbuhan paling rendah selama kurun waktu yang sama terjadi di Kabupaten Lampung Selatan dengan pertumbuhan hanya sebesar 1,03%. Laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan wilayah di Provinsi Lampung dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.4. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi

Lampung Tahun 2005-2009 (persen)

1 Kab. Lampung Barat

2 Kab. Tanggamus

3 Kab. Lampung Selatan

4 Kab. Lampung Timur

5 Kab. Lampung Tengah

6 Kab. Lampung Utara

7 Kab. Way Kanan

8 Kab. Tulang Bawang

9 Kab. Pesawaran 1)

10 Kab. Pringsewu 2)

xxx

11 Kab. Mesuji 3)

xxx

12 Kab. Tulang Bawang Barat 3)

xxx

13 Kota Bandar Lampung

14 Kota Metro

Kabupaten/Kota

Tahun

Rata Rata

Provinsi Lampung

Keterangan : 1) Kabupaten Pesawaran masih bergabung dengan Kabupaten

Lampung Selatan

2) Kabupaten Pringsewu masih bergabung dengan Kabupaten

Tanggamus 3) Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang Barat masih bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang Sumber

: Badan Pusat Statistik Lampung (data diolah)