Kajian Hukum dan Keadilan 59 IUS
70 IUS Kajian Hukum dan Keadilan
Ahmad Zuhairi | Konstruksi Perlindungan Hukum Bagi Pengadu/Pelapor Kerugian Konsumen ........... laksanaan putusannya hanya sebatas sebagai tindakan pembalasan pelaku usaha
sukarela sehingga pihak-pihak yang tidak terhadap konsumen yang melaporkan puas dengan putusan tersebut dapat ke rugiannya yang menempuh jalur melakukan keberatan ke pengadilan negeri. hukum. Kedua, terjadinya inkonsistensi Tidak seperti di India apabila putusan perlindungan hukum bagi konsumen, lembaga tidak dilaksanakan oleh pelaku karena meskipun undang-undang telah usaha/produsen maka dia akan dihukum mengatur mengenai kewajiban pembuktian dengan pidana penjara minimal satu terbalik dari pelaku usaha namun ketika bulan dan maksimal tiga tahun atau denda kasus konsumen diselesaikan melalui minimal dua ribu rupee dan maksimalnya hukum pidana hal ini tetap mengacu pada sepuluh ribu rupee.
KUHAP di mana pembuktian terbalik tersebut tidak dapat diterapkan. Ketiga,
Oleh karena itu menurut hemat penulis lemahnya perlindungan konsumen yang
bahwa untuk memberikan perlindungan melaporkan kerugiannya menimbulkan hukum bagi konsumen kewenangan tumbuh suburnya kejahatan konsumen.
BPSK selaku yang menangani perkara per lindungan konsumen secara khusus
Pengaturan yang memberikan jaminan di berikan kewenangan yaitu kekuatan perlindungan hukum bagi pelapor kerugian putusan final dan binding dan apabila tidak konsumen dari tuntutan pencemaran di laksanakan oleh pelaku usaha/produsen nama baik oleh pelaku usaha/produsen maka dilakukan penekanan dengan yaitu dalam tataran normatif terdapat ancaman pidana.
pasal yang memberikan imunitas pelapor kerugian konsumen dari tuntutan perdata
KESIMPULAN
dan pidana, pengaturan dalam tataran aplikatif yaitu adanya peraturan yang
Implikasi Yuridis belum diaturnya mendasari penolakan tuntutan pencemaran
mekanisme perlindungan hukum bagi pe- nama baik oleh pelaku usaha kepada
lapor kerugian konsumen antara lain yaitu; konsumen sebelum adanya putusan hakim
Pertama, ada celah yang sangat terbuka dan penguatan kelembagaan perlindungan
bagi pelaku usaha untuk menuntut balik
konsumen.
konsumen yang melaporkan kerugiannya