32
beratjenis  secara  umum  pada  bagian  pangkal  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan bagian tengah dan ujung.
Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  berat  jenis  kayu  yaitu  umur  pohon, tempat tumbuh, posisi kayu dalam batang dan kecepatan tumbuh. Berat jenis kayu
merupakan  salah  satu  sifat  fisis  kayu  yang  penting  sehubungan  dengan penggunaannya sebagai bahan konstruksi.
2.1.3. Sifat Mekanis Kayu
Sifat  mekanis  kayu  adalah  kemampuan  kayu  dalam  memberikan perlawanan  terhadap  perubahan  bentuk  yang  disebabkan  oleh  gaya-gaya  luar.
Sifat  mekanis  merupakan  syarat-syarat  pemilihan  kayu  untuk  digunakan  sebagai material konstruksi.
2.1.3.1. Kuat Lentur
Kuat  lentur  merupakan  ukuran  kemampuan  kayu  untuk  menahan lengkungan  kayu  akibat  adanya  beban  yang  bekerja  tegak  lurus  di  tengah  kayu
dimana  pada  kedua  ujungnya  tertumpu.  Sisi  atas  balok  sederhana  yang  dikenai beban  akan  mengalami  tegangan  tekan  maksimal.  Sementara  sisi  bawah  akan
mengalami  tegangan  tarik.  Tegangan  ini  secara  perlahan-perlahan  menurun kebagian tengah dan menjadi nol pada sumbu netral.
Kuat lentur dibedakan menjadi 2 dua,  yaitu kuat lentur statik dan kuat lentur pukul. Kuat lentur statik adalah kekuatan bahan dalam menahan gaya yang
diberikan  secara  perlahan-lahan,  sedangkan  kuat  lentur  pukul  adalah  kekuatan bahan dalam menahan gaya yang diberikan secara tiba-tiba.
33
Kuat  lentur  kayu  dapat  diketahuijika  dalam  pengujiannya,  kayu  akan mengalami  tegangan  dan  perubahan  bentuk  melenturmelendut  saat  menerima
beban  yang  besar.  Tegangan  yang  terjadi  antara  lain  tegangan  tarik,  tekan,  dan geser sehingga dalam ketiga parameter ini akan didapat nilai kuat lenturnya. Kuat
lentur kayu biasa dinyatakan dalam modulus retak Modulus of Repture : MOR. Tegangan  tarik  akan  terjadi  pada  bagian  sisi  bawah  kayu  dan  tegangan  tekan
terjadi pada bagian sisi atas kayu, sedangkan tegangan geser bekerja pada sejajar penampang.  Tegangan  tarik  yang  melampaui  batas  kemampuan  kayu  akan
mengalami regangan yang cukup berbahaya. Ketiga tegangan yang terjadi dialami oleh kayu pada saat pembebanan sedang berlangsung.
Gambar 2.1.BatangKayu yang Menerima Beban Lentur
2.1.3.2. Kuat Geser
Kuat geser atau tegangan geser   merupakan kemampuan material kayu untuk  menahan  beban  geser  yang  ditimbulkan  kepadanya.  Beban  geser  ini  dapat
menyebabkan  serat-serat  kayu  menjadi  tergelincir  atau  bergeser  sehingga mengalami perubahan pada struktur seratnya.
Kuat  geser  pada  kayu  dapat  terjadi  pada  arah  sejajar  serat,  tegak  lurus serat  dan  bidang  miring  serat.  Kuat  geser  tegak  lurus  serat  memiliki  kekuatan
Teg. Tekan Teg. Tarik
Garis Netral
Teg. Geser Teg. Normal
P
34
geser  3-4  kali  lebih  besar  dibandingkan  kuat  geser  sejajar  serat.  Sementara  kuat geser pada bidang miring serat terjadi apabila kayu dibebani gaya lentur.Sifat ini
tidak begitu penting disebabkan sebelum mengalami geser tegak lurus serat, kayu sudah terlebih dahulu rusak.
Tegangan  geser  terbesar  yang  tidak  akan  menimbulkan  bahaya  pada pergeseran serat kayu disebut tegangan geser yang diizinkan d
engan notasi   kg cm
2
. Kuat geser diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:
.............................................................................................................. 2.1 Dimana:
= tegangan geser kgm
2
P  = beban kg A  =  luas penampang m
2
cp
Gambar 2.2. Batang Kayu yang Menerima Gaya Geser
2.1.3.3. Kuat Tekan