Kembangkan Peternakan Terintegrasi

Kembangkan Peternakan Terintegrasi

S UKADANA . Pak Eto, 56 tahun, warga desa Matan Jaya keca- matan Simpang Hilir, bersama pihak keluarganya yang lainnya, menghibahkan tanah seluas dua hektar yang diperuntukkan un- tuk pembangunan unit sekolah baru (USB) SMA Negeri 4 Sim- pang Hilir.

Maksud Pak Eto, demi mem- bantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara melak- sanakan percepatan pembangu- nan, terutama memajukan dunia pendidikan.

Bentuk partisipasi warga ini patut menjadi contoh. Oleh kare- na itu Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid, didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) KKU, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya, melakukan kunjungan kerja ke desa Matan Jaya keca- matan Simpang Hilir, meninjau lokasi tanah yang telah dihibah- kan ke pemerintah daerah (Pem- da), belum lama ini.

Tanah yang telah dihibahkan ke Pemda ini, kata Hildi saat berdialog di lokasi dengan satu di antara warga desa Matan Jaya yang menghibahkan tanah, mesti jelas keberadaannya. Tujuannya, agar dikemudian hari tidak ter-

jadi permasalahan lanjutan.

Bupati H Hildi Hamid berharap bentuk partisipasi warga ini haruslah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat, khusus- nya warga desa Matan Jaya.

Pendidikan sangat penting. Oleh karena itu pemerintah dae- rah mengimbau kepada seluruh warga desa Matan Jaya, agar memberikan hak pendidikan kepada anak-anaknya. Jangan biarkan anak-anak kita miskin

pendidikan hingga terbelakang dan tidak mampu bersaing di era globalisasi ini, ungkap H Hildi.

Di tempat yang sama, Pak Eto selaku pihak yang menghibahkan juga berharap kepada Pemer- intah Daerah agar secepatnya

melaksanakan pembangunan USB tersebut. Supaya siswa-siswi SMA Negeri 4 Simpang Hilir yang berjumlah sebanyak 35 orang ini, dapat menempati ruang ke- las yang baru sehingga mereka dapat belajar dengan baik. (lud)

S UKADANA . Peternak akan di- mungkinkan mengembangkan kegiatan peternakan terintegrasi dengan membentuk suatu Badan Usaha Milik Peternak (BUMP). Untuk keperluan tersebut, saat ini pemerintah tengah menyiap- kan perangkat hukumnya dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pemberdayaan Peternak.

Pemerhati kebijakan peter- nakan, Muladno mengatakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha, pola integrasi sudah menjadi suatu keharusan.

Menurut aspek ekonomis, pola integrasi yang menerapkan usaha agrobisnis, dari hulu hingga hilir, memang akan memberikan keun- tungan lebih baik dan menjamin

keberlanjutan usaha.

Bagaimana solidnya perusa- haan yang melakukan kegiatan bisnisnya secara terintegrasi bisa dilihat pada kegiatan usaha perunggasan. Bahkan terkesan masih saja ada dikotomi antara peternak broiler yang melakukan usaha budidaya secara mandiri dengan perusahaan perunggasan yang melakukan usaha budidaya secara terintegrasi. Padahal ses- ungguhnya peternak ayam ras itu bisa menerapkan pola integrasi juga, tegasnya.

Untuk dapat membentuk usaha yang terintegrasi maka tidak bisa tidak peternak yang bergerak dalam skala kecil harus meng- himpun diri dalam suatu wadah. Pemerintah saat ini telah men- coba memfasilitasi peternak kecil

di semua jenis ternak budidaya agar dapat bersatu dalam wadah yang disebut BUMP. Badan ini dibentuk dengan tujuan murni untuk tujuan bisnis dan bukan sekadar kumpul-kumpul tanpa tujuan yang jelas, ujar guru be- sar Fakultas Peternakan IPB itu.

Dengan melakukan kegiatan usaha terintegrasi dalam wadah BUMP, peternak diharapkan dapat lebih profesional men- jalankan usaha bisnis ternaknya. Peternak dimungkinkan bu- kan hanya melaksanakan usaha budidaya ternak tetapi juga mengembangkan usaha feedmill sendiri. Bahkan bisa memban- gun restoran untuk dapat me- nampung dan mengolah hasil usaha ternaknya, menjadi aneka makanan siap santap.

Ini menjadikan peternak lebih kreatif dan mampu menata pas- arnya secara mandiri karena menguasai sektor hulu, on farm hingga hilir, jelasnya.

Sementara itu, pemerhati ma- salah ketahanan pangan, Surip mengungkapkan undang-un- dang pangan nomor 18 tahun 2012 (UU 18/2012) yang baru pemerintah terbitkan, menjadi penegasan penanganan pangan akan sentralistik. Maksudnya, kelembagaan yang terbentuk akan mengatur urusan pangan dari tingkat pusat hingga dae- rah.

Sebagai penanggungjawab terhadap upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketah- anan pangan, dibentuk lembaga

pemerintah yang menangani bidang pangan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden RI. Ini sesuai diamanat- kan pasal 127 UU 18/2012, kupasnya.

Sedangkan dalam pasal 128, sambungnya, lembaga pemerin- tah tersebut mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang pangan. Namun dalam melaksanakan tugasnya, dalam pasal 129, lembaga pemerintah tersebut dapat mengusulkan kepada Presiden RI, untuk mem- berikan penugasan. Khususnya kepada badan usaha milik negara (BUMN) di bidang pangan dalam melaksanakan pengadaan, pe- nyimpanan, distribusi pangan pokok dan pangan lainnya yang ditetapkan pemerintah. (lud)

Putus Mata Rantai Narkoba

K ETAPANG . Kuasa Hukum PT. Kayung Agro Lestari (KAL), Joko Willi Yono SH,MH menyangkal kebenaran bukti-bukti yang di- miliki Kuasa Hukum CV. Empat Lima atas gugatan klaim sebi- dang tanah tambang kaulin se- luas 500 hektar yang diajukan ke Pengadilan Negeri Ketapang beberapa waktu lalu kepada PT. KAL sangat meragukan.

Sampai sejauh ini bukti-bukti gugatan Tengku Amiril Muk- minin kuasa hukum CV. Empat lima itu meragukan. Gugatan hanya berdasarkan surat foto copy SKT, SKT aslinya tidak ada, dan juga didasari surat

pengukuran dari Dinas PU Ket- apang. Kita sangat meragukan kebenaran dari SKT maupun surat ukur tanah dari PU, kata Joko, Selasa (5/2) di Ketapang. Joko menjelaskan, wewenang pengukuran tanah bukan wewenang dinas pekerjaan umum (PU) Ketapang, tapi wewenang Badan Pertana- han Nasional (BPN) Ketapang.

Dari data yang diberikan oleh Kades dan Kadus Kuala Tolak tidak ada sejengkal tanahpun milik CV. empat lima dengan SKT nomor 595.3/02-AG/ KT/1990 tanggal 20 febru- ari 1990 tidak pernah ada

teregister di kantor desa Kua- la Tolak yang diklaim be- rada di areal kawasan perke- bunan PT KAL, jelas Joko. Joko mengatakan, dalam men- jalankan usahanya PT. KAL sudah melalui prosudur hu- kum yang benar, baik dari sisi perizinan, izin usaha mau- pun izin lokasi. Itu didapat PT. KAL dengan proses me- makan waktu cukup panjang.

PT. KAL sudah melakukan pembebasan lahan yang dikua- sai oleh masyarakat sebelu- mya dengan proses ganti rugi secara derasah atau tali asih. sebelum PT KAL melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu mohon data inven- tarisasi tanah yang dikuasai masyarakat kepad kades kuala

tolak maupun kepada kepala dusun setempat, ungkap Joko. Joko dengan tegas menyang- kal gugatan CV Empat Lima yang diajukan Ke Penga- dilan Negeri Keta- pang dengan bukti surat-surat tersebut sangat meragukan. Berdasarkan informasi yang dihimpunya di lapangan, tidak ada kegiatan tambang Kaulin milik CV. Empat Lima di Areal perkebunan PT. KAL di Desa Kuala Tolak Kecamatan Matan Hilir Utara Ketapang. Joko mengungkapkan, proses persidangan di PN Ketapang antara PT KAL dan CV. Empat Lima ini sudah berlansung sejak 16 juli 2012 lalu. Saat ini proses masuk pada agenda

mendegarkan keterangan saksi dari pengugat CV. Empat Lima.

Tapi kuasa hukum CV. Empat Lima tidak bisa menghadir- kan saksi pada persidangan selasa(5/2) di PN, jadi sidang ditunda pekan depan.Kami me- nyerahkan sepenuhnya kepu- tusan ini kepada majelis hakim PN Ketapang.Kita harus meng- hormati proses hukum yang masih berlangsung, pungkas Joko. (Jay)

K ETAPANG . Sempat mengalami kelangkaan dalam sebulan terakhir, pasokan elpiji tiga kilogram di Ketapang kembali

normal. Pengurus PT. Bumi

Persada Sentosa penyalur

resmi gas elpiji subsiditiga

kilogram di Ketapang, Yus-

man mengatakan saat ini

tabung gas sudah di distri-

busikan ke seluruh pang-

kalan di Ketapang maupun

kabupaten Kayong Utara.

Pasokan tabung gas tiga kilogram ke ketapang telah

normal. Kita telah distribusikan ke pangkalan-pangkalan sesuai kebutuhan pangkalan terse- but, kata Yusman, Selasa (5/2). Keterlambatan pasokan tabung gas ukuran tiga kilogram itu, kata dia, disebabkan cuaca buruk dan infrastruk- tur jalan rute Pontianak- Ketapang yang rusak berat.

Permintaan dari masyarakat akan tabung tiga kilogram san- gat tinggi. Belum lama ini kita mengalami musibah.Satu truk kita terguling dan mengakibat-

kan kernet truk tersebut menin- ggal. Kita sama-sama berharap terhambatnya pasokan tabung gas ukuran tiga kilogram ti- dak terjadi lagi, katanya. Yusman mengaku truk pen- gangkut tabung gas tiga kilo- gram yang dimiliki PT.Bumi Persada Sentosa hanya sem- bilan unit. Sementara jum- lah pangkalan yang dilayani dan harus mendapat jatah gas ini mencapai 200 titik. Tersebar di seluruh desa di Ketapang maupun desa-desa

di Kabupaten Kayong Utara. Untuk Ketapang jumlah tabung gas tiga kilogram ini perbulanya hanya diki- saran 51 ribu lebih tabung gas perbulanya, katanya. Yusman juga meminta kepada pangkalan gas elpiji di desa- desa, jangan menjual gas-gas tersebut ke pengecer atau wa- rung-warung sembako, karena hal tersebut tidak dibolehkan.

Jika pangkalan menjual ke warung sembako harga bisa menjadi mahal. (Jay)

Joko Willi Yono SH,MH

Bukti Gugatan CV. Empat Lima

Dinilai Meragukan

Pasokan Gas Tiga Kilogram Kembali Normal

Kebijakan moneter dan fi s- kal yang diterapkan pemerintah selama ini belum cukup mendo- rong kemajuan sektor kelautan dan perikanan,

H Hildi Hamid

Gedung sekolah merupakan sarana paling penting untuk memajukan dunia pendidikan -- ILUSTRASI

RAKYAT KALBAR 12 RAKYAT KALBAR

MELAWI MEMBANGUN

Rabu, 6 Februari 2013