EKG Tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi
g. EKG Tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi
Analisa Data Data
Penurunan curah jantung DO:- TD 130/90 mmHg
Sindrom uremik
- Nadi perifer tidak
Asidosis metabolic
teraba dan cepat
↓ Hipertensi sitemik ↓ Beban kerja jantung ↑ ↓ Curah jantung ↓
DS:-
Gangguan keseimbangan DO: Natrium 125 mEq/ L
Aliran darah ginjal ↓
↓ cairan dan elektrolit (normal= 135-145 mEq/ L
Destruksi struktur ginjal
(mmol/L))
- Kalium 6,0 mEq/ L
GFR ↓
(normal 3,5 – 5 ↓
mEq/L)
Penyerapan elektrolit di
- Ureum : 202,32 mg/dl
tubulus terganggu
(normal: 20-40 mg/dl)
Penumpukan toksik uremia, hiponatremia, dan hiperkalemia
DS: - klien mengatakan mual,
Perubahan nutrisi kurang dari tidak nafsu makan
Sindrom uremik
↓ kebutuhan tubuh DO: - porsi makan sedikit dan
Ureum pada saluran cerna
tidak pernah habis, hanya 3
sendok makan.
Peradangan mukosa saluran
- Mata cowong
cerna
↓ Stomatitis, ulkus lambung
Mual, muntah ↓ anoreksia
DS: - klien mengeluh nafas
Gangguan pola nafas tidak terasa seperti sesak
Sindrom uremik
↓ efektif DO:- RR 28 x/menit
Asidosis metabolic
↓ Hb↓ ↓ Distribusi O2 ↓ ↓ Sesak
DS:
Gangguan perfusi jaringan DO:- nadi tidak teraba
RAAS ↑
- CRT >2 detik= 4 detik
Pelepasan Angiotensin II
- Ekstremitas
pucat,
basah, dan dingin
Vasokonstriksi pembuluh
darah ↓ nadi cepat-lemah , pucat, akral dingin, basah
DS:- klien mengatakan lemah
Intoleransi aktivitas DO:- klien berbaring ditempat
Sindroma uremik
tidur
Ureum pada jaringan otot
- Kebutuhan
klien
sebagian besar dibantu
Oksigenasi otot ↓
oleh keluarga.
↓ Restless leg sindrom ↓ Letargi (kelemahan)
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan udem sekunder: volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O.
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah.
4. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder, kompensasi melalui alkalosis respiratorik.
5. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 ke jaringan menurun.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan.
Intervensi
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat Tujuan: Penurunan curah jantung tidak terjadi
Kriteria hasil : Mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler Intervensi:
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru Rasional: Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur.
b. Kaji adanya hipertensi Rasional: Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sistem
aldosteron-renin-angiotensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal)
c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya (skala 0-10)
Rasional: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri
d. Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas Rasional: Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan edema sekunder : volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O) Tujuan: Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan dengan Kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output Intervensi:
a. Batasi masukan cairan Rasional: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon terhadap terapi
b. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan Rasional: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan b. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan Rasional: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah Tujuan: Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat. Kriteria hasil: menunjukan BB stabil Intervensi:
a. Awasi konsumsi makanan / cairan Rasional: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
b. Perhatikan adanya mual dan muntah Rasional: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat
mengubah atau menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
c. Berikan makanan sedikit tapi sering Rasional: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
d. Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan Rasional: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek social
e. Berikan perawatan mulut sering Rasional: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat mempengaruhi masukan makanan
4. Perubahan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi sekunder: kompensasi melalui alkalosis respiratorik Tujuan
: Pola nafas kembali normal / stabil
Kriteria hasil : RR dalam rentang normal: 16-20 x/menit Intervensi Kriteria hasil : RR dalam rentang normal: 16-20 x/menit Intervensi
b. Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam Rasional: Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran O2
c. Atur posisi senyaman mungkin Rasional: Mencegah terjadinya sesak nafas
d. Batasi untuk beraktivitas Rasional: Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis
Tujuan: Integritas kulit dapat terjaga setelah dilakukan perawatan 2X24 jam Criteria hasil :
- Mempertahankan kulit utuh - Menunjukan perilaku / teknik untuk mencegah kerusakan kulit
Intervensi:
a. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya kemerahan Rasional: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan pembentukan dekubitus / infeksi.
b. Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa Rasional: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang
mempengaruhi sirkulasi dan integritas jaringan
c. Inspeksi area tergantung terhadap edema Rasional: Jaringan edema lebih cenderung rusak
d. Ubah posisi sesering mungkin Rasional: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk d. Ubah posisi sesering mungkin Rasional: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk
e. Berikan perawatan kulit Rasional: Mengurangi pengeringan , robekan kulit
f. Pertahankan linen kering R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit
g. Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan tekanan pada area pruritis Rasional: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera
h. Anjurkan memakai pakaian katun longgar Rasional: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan Tujuan
: Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi setelah perawatan 2x 24 jam
Kriteria hasil :
a. Klien kooperatif
b. Klien dapat miring ke kanan dan ke kiri