Teori Pilihan Rasional Landasan Teori .1 Teori Permintaan

2.1.2 Teori Pilihan Rasional

Teori pilihan rasional mengadopsi pendekatan ilmu ekonomi dalam menjelaskan perilaku sosial sebagai peristiwa-peristiwa pertukaran. Dalam perspektif ini perilaku orang akan dilihat berdasarkan kemampuannya mempertimbangkan cost dan reward dari pilihan tindakan yang akan dilakukannnya. Sifat dasar manusia adalah mencari kebahagiaan dan menghindari kesulitan. Ini dapat dijelaskan dari perspektif pilihan rasional. Sebuah tindakan hanya bisa disebut rasional jika penghargaan yang didapat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Kalau dalam ekonomi reward itu bisa berarti laba, dalam peristiwa sosial lain ia bisa berupa kebahagiaan, kesenangan, kepuasan karena mendapatkan penghargaan atau tidak mendapatkan hukuman atas tindakannya tersebut. Kalau sebuah tindakan menghasilkan penghargaan, maka kemungkinan besar tindakan lama akan diulang Becker, 1968 dalam Indah Susilowati, 1999. Dalam teori pilihan rasional, pilihan seorang individu digambarkan oleh motivasi dari kemauan dan tujuan. Sangat mungkin bagi seseorang individu untuk mendapatkan semua keinginan atau pilihannya, seorang individu juga harus membuat pilihan untuk mewujudkan keinginannya dan apa konsekuensi yang akan didapatkan. Teori pilihan rasional digunakan untuk menghitung apa yang terbaik yang mesti dilakukan seorang individu. Seorang individu memilih untuk menjadi pengguna jasa layanan kesehatan formal seperti rumah sakit, praktek dokter, puskesmas, poliklinik. Individu tersebut akan mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan tidak menjadi pengguna jasa layanan kesehatan formal Becker,1968 dalam Indah Susilowati,1999. Pada dasarnya setiap individu cenderung untuk memaksimalkan keuntungannya. Seorang individu menjadi pengguna jasa layanan kesehatan formal rumah sakit, praktek dokter swasta, puskesmas, poliklinik, dan lain-lain jika kepuasan yang didapatkannya melampaui kapuasan yang didapatkan dari waktu dan sumber daya lainnya yang telah digunakan. Seorang individu menjadi pengguna jasa layanan kesehatan formal rumah sakit, praktek dokter swasta, puskesmas, poliklinik, dan lain-lain bukan karena motivasi dasar individu tersebut berbeda dari individu lainnya, tetapi karena perbedaan benefit and cost yang akan didapatkan. Keterlibatan dalam memanfaatkan jasa layanan kesehatan formal menjadi penting karena benefit and cost yang akan didapatkan individu tersebut dari berbagai aktivitas. Tindak berobat terjadi ketika individu memutuskan untuk menjadi pengguna jasa layanan kesehatan formal rumah sakit, praktek dokter swasta, puskesmas, poliklinik, dan lain-lain setelah memikirkan kebutuhannya untuk mendapatkan layanan dan fasilitas kesehatan atau keuntungan lainnya yang lebih. Sebelum memutuskan untuk berobat, seorang individu juga memikirkan kemungkinan-kemungkinan lainnya, seperti biaya mahal, layanan kesehatan tidak maksimal, dan oportunitas ekonomi yang ia dapatkan dari berobat. Pengguna akan memilih suatu keputusan bila dianggap keputusan itu memberikan lebih banyak keuntungan daripada kerugiannnya. Sebagai individu yang rasional, pengguna akan memilih berobat ke layanan kesehatan formal rumah sakit, praktek dokter swasta, puskesmas, poliklinik, dan lain-lain karena telah memperkirakan manfaat yang akan diperoleh adalah masih menguntungkan dari resiko atau konsekuensi yang harus ditanggap bila layanan kesehatan formal tidak maksimal Becker,1968 dalam Indah Susilowati,1999.

2.1.3 Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas