46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan lima variabel, yakni satu variabel dependen dan empat variabel independen. Variabel dependennya adalah
pertumbuhan ekonomi. Keempat variabel independen dalam penelitian ini yaitu aglomerasi, investasi, angkatan kerja yang bekerja, human capital investment.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Pertumbuhan Ekonomi
Dinyatakan sebagai perubahan PDRB atas dasar harga konstan di provinsi Jawa Tengah dalam satuan persen yang dihitung dengan menggunakan
rumus : Yit
PDRB PDRB
PDRB 100
di mana: Y
it
= Pertumbuhan Ekonomi PDRB
it
= PDRB atas dasar harga konstan kabupatenkota i tahun t PDRB
it-1
= PDRB atas dasar harga konstan kabupatenkota i tahun t-1
b. Aglomerasi
Penelitian ini menggunakan konsep aglomerasi produksi yang dipakai dalam penelitian Bonet, yang diukur menggunakan proporsi PDRB
kabupatenkota terhadap PDRB provinsi Jawa Tengah dalam satuan persen .
Aglomerasi Produksi PDRB
PDRB X 100
c. Investasi
Investasi tersebut merupakan realisasi investasi baik investasi swasta PMA dan PMDN dan investasi pemerintah kabupatenkota di Jawa
Tengah untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas sektor ekonomi dalam satuan milyar rupiah.
d. Angkatan kerja yang Bekerja
Angkatan kerja yang bekerja adalah jumlah penduduk yang bekerja pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Angkatan kerja yang
digolongkan bekerja yaitu penduduk yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, yang lamanya bekerja paling sedikit 1 jam.
e. Human Capital Investment Investasi Sumber Daya Manusia
Dalam penelitian ini, human capital investment diproxy dengan tingkat pendidikan, yaitu jumlah penduduk siswa baik laki-laki maupun
perempuan yang masih duduk atau belajar di tingkat SLTA ke atas pada suatu daerah dari tahun ke tahun Nuryadin,dkk 2007, hal ini juga
dipertimbangkan karena belum semua kabupatenkota di provinsi Jawa Tengah memiliki universitas, tapi sudah memiliki sarana pendidikan
sampai ke jenjang SLTA ke atas, dinyatakan dalam satuan ratusan jiwa.
3.2 Jenis dan Sumber Data