Uji Signifikansi parameter Individual Uji Statistik t Uji Signifikansi Simultan Uji F

66 Rumus tersebut akan menghasilkan nilai dengan kisaran 0 R² 1, nilai R² yang sempurna adalah satu yaitu apabila keseluruhan variasi dependen dapat dijelaskan sepenuhnya oleh variabel independen yang dimasukkan dalam model.

3.7.2 Uji Signifikansi parameter Individual Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengkaji pengaruh variable independen terhadap dependen secara individu dapat dilihat hipotesis berikut: H0 : ß1 = 0  tidak berpengaruh H1 : ß1 0  berpengaruh positif H1 : ß1 0  berpengaruh negatif Dimana ß1 adalah koefisien variable independen ke-1 yaitu nilaiparameter hipotesis. Biasanya nilai ß dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variable X1 terhadap Y. Bila nilai t hitung lebih besardari t table maka pada t hitung dengan tingkat kepercayaan tertentu, H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variable independen yang diuji berpengaruh secara nyata terhadap variable dependen, nilai t hitung diperoleh dengan rumus : T hitung = bi-b Sb Keterangan : bi : koefisien variable independen ke-1 67 b: nilai hipotesis nol Sb: simpangan baku standar deviasi dari variable independen ke-1 Gambar 3.1 Pengujian Hipotesis secara Searah One Tail Test α = 0,05 Sumber: Gujarati, 2003

3.7.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji signifikansi simultan pada dasarnya dimaksudkan untuk membuktikan secara statistik bahwa seluruh variabe l independen berpengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen yaitu probabilitas pertumbuhan penduduk Kota Semarang, dengan hipotesis untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan menggunakan hasil regresi utama. Daerah penerimaan H0 Daerah penolakan H0 t tabel t hitung t hitung t tabel Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0 68 Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan menggunakan Level of significance 5 persen, dengan rumus sebagai berikut : k N R k R F 2 2 1 1 Dimana nilai R 2 adalah koefisien determinasi, N adalah jumlah sampel dan K adalah banyaknya parameter Gujarati, 2003 . Kriteria pengujiannya apabila nilai F-hitung F-tabel maka hipotesis diterima yang artinya seluruh variabel independen yang digunakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Apabila Fhitung Ftabel maka hipotesis ditolak yang berarti seluruh variabel independen berpengaruh secara signifikan taerhadap variabel dependen dengan taraf signifikan tertentu. 69

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Kabupate n Semarang

Luas wilayah Kabupaten Semarang 95.020.674 Ha atau 981.85 km² atau 2,92 dari luas Propinsi Jawa Tengah. terdiri dari 24.822,50 Ha tanah sawah 26,12, tanah kering 70.198.125,50 Ha 73,88. Secara geografis terletak pada 110 14 54,75 sampai dengan 110 39 3 Bujur Timur dan 7 30 Lintang Selatan. Dengan batas-batas administratif sebgai berikut : 1. Sebelah Utara : Kota Semarang dan Kabupaten Demak 2. Sebelah Timur : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Kabupaten Magelang 4. Sebelah Barat : Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal 5. Sebelah Tengah : Terdapat Kota Salatiga Dilihat dari sisi geografis, Kabupaten Semarang terletak pada ketinggian diantara 318 m - 1.450 m diatas permukaan laut. Daerah dengan ketinggian terendah terletak di Kecamatan Ungaran 318 m dan tertinggi terletak di Kecamatan Getasan 1.450 m, dengan suhu udara berkisar antara 23 - 26 derajat Celcius dan kelembaban udara berkisar 80 - 81. Tinggi tempat rata-rata 607 m dari permukaan laut, rata-rata curah hujan 1.979 mm dan banyaknya hari hujan