Deteksi Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan keadaan dimana terdapat Deteksi Heteroskedastisitas

93 4.3.2 Deteksi Asumsi Klasik 4.3.2.1 Deteksi Normalitas Gambaran mengenai deteksi normalitas dalam penelitian ini, dapat dilihat pada gambar Normal P -P lot berikut ini dan nilai Jarque-Bera . Gambar 4.13 Uji Normalitas dengan Normal P-Plot Sumber : Lampiran C, data diolah,2010 Dari gambar Normal P-Plot diatas data terlihat mengikuti garis diagonal dan asumsi diterimanya deteksi normalitas adalah nilai Jarque-Bera Chi Square Tabel X 2 , nilai Jarque-Bera dalam pengujian ini sebesar 5.669812 lampiran C dan Chi Square Tabel sebesar 123,86. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data memenuhi asumsi uji normalitas.

4.3.2.2 Deteksi Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan keadaan dimana terdapat

hubungan linear atau terdapat korelasi antar variabel independen. Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dilihat dari perbandingan antara nilai R 2 94 regresi parsial auxilia ry regr ession dengan nilai R 2 regresi utama. Apabila nilai R 2 regresi parsial auxilia ry regr ession lebih besar dibandingkan nilai R 2 regresi utama, maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan tersebut terjadi multikolinearitas. Tabel 4.7 menunjukkan perbandingan antara nilai R 2 regresi parsial auxilia ry regression dengan nilai R 2 regresi utama. Tabel 4.5 R 2 Auxiliary Regression Pengaruh Variabel Independen INC, COST, EDU, DIST, QUAL Terhadap Variabel Dependen Y Variabel Dependen R² R² Utama INC 0.909932 0.968900 COST 0.180362 0.968900 EDU 0.885805 0.968900 DIST 0.739946 0.968900 QUAL 0.855611 0.968900 Sumber : Lampiran C, data diolah, 2010 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa model persamaan pengaruh variabel independen INC, COST, EDU, DIST, QUAL terhadap variabel dependen Y atau frekuensi kunjungan tidak mengandung multikolinearitas karena tidak ada nilai R 2 regresi parsial auxilia ry regr ession yang lebih besar dibandingkan nilai R 2 regresi utama.

4.3.2.3 Deteksi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observas i ke observasi lainnya. Artinya, setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model Imam Ghozali, 2005. 95 Dalam penelitian ini digunakan uji White untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.6 Hasil Uji White Pengaruh Variabel Independen INC, COST, EDU, DIST, QUAL Terhadap Variabel Dependen Y White Heteroskedasticity Test F-statistic 11.44427 ObsR-squared 74.34110 Sumber : Lampiran C, data diolah, 2010 Pada model persamaan pengaruh variabel independen INC, COST, EDU, DIST, QUAL terhadap variabel dependen Y dengan n = 100 dan k = 5, maka diperoleh degree of freedom df = 95 n-k, dan menggunakan α = 5 persen diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar 123.86. Dibandingkan dengan nilai ObsR-squared hasil regresi pengaruh pendapatan keluarga, biaya kunjungan, tingkat pendidikan, jarak tempat tinggal dan kualitas layanan kesehatan terhadap frekuensi kunjungan di rumah sakit umum milik pemerintah Kab. Semarang, yaitu sebesar 74.34110 maka nilai ObsR-squared Uji White lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala heteroskedastisitas.

4.3.2.4 Deteksi Autokorelasi