Studi dokumentasi, yaitu cara mengumpulkan data melalui peninggalan

Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan informan atau yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada tokoh adat, tokoh masyarakat, aparat desa, dan masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Desa Krimun Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.

3. Studi dokumentasi, yaitu cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis. Studi dokumentasi dilakuakn dengan mengumpulkan, menganalisis dokumen- dokumen, catatan- catatan penting dengan tujuan untuk membantu memecahkan permasalahan dalam penelitian. Studi dokumenter dengan mengumpulkan dokumentasi dokumentasi atau arsip-arsip. 4. Studi literatur, yaitu penelitian dilakukan melalui kepustakaan, mengmpulkan data- data dan keterangan melalui buku buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah- masalah yang diteliti. Studi literatur ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui buku- buku yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | MATRIKS HASIL PENELITIAN KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Studi Deskriptif di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu No Rumusan Masalah Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Kesimpulan Saran 1 2 Bagaimana posisi eksistensi masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu? Bagaimana proses pelaksanaan upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum pada masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskkriptif, pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi pengamatan, wawancara 1. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu, berada dalam kawasan pemerintahan desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Akan tetapi, meskipun secara demografi berada dalam kawasan pemerintahan Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, namun secara administrated masyarakat adat ini tidak tercatat. Kondisi ini terjadi karena masyarakat adat ini tidak memiliki KTP. Alasan masyarakat adat tidak memiliki KTP diantaranya karena masyarakat adat ini tidak ikut Kesimpulan: a. Masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu tidak memiliki KTP, hal ini disebabkan karena agar mereka tidak terdaftar sebagai warga negara, sehingga mereka terbebas dari pemerintahan, dalam artian mereka bebas untuk tidak mendukung pemerintahan, contohnya dalam hal pemilihan umum, karena mereka beranggapan hidup ini Saran a. Bagi pemerintah setempat, perlu melakukan pendekatan yang intensif, untuk bisa membuka wawasan dan pikiran masyarakat adat tersebut akan pentingnya memiliki identitas diri yang berupa KTP, sebagai bukti identitas diri yang resmi sehingga bisa bergabung dan terlibat dalam pemerintahan. b. Bagi masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu, agar turut berpartisipasi dalam Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | 3 4 Indramayu? Nilai-nilai apa saja yang terkandung pada upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum pada masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu? Bagaimana bentuk dan proses yang menunjukkan ketaatan masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu dalam pelaksanaan upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum? interview, studi dokumentasi, serta studi literatur. serta dalam pemerintahan, dalam artian masyarakat adat ini selalu golput pada setiap kali diadakannya pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Selain itu juga karena dalam pembuatan KTP, harus diisi format agama, dan mengenakan foto, sedangkan masyarakat adat ini tidak mempunyai agama, hanya menganut kepercayaan, dan hanya mengenakan celana tanpa baju. 2. Masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu ini memiliki upacara adat yang dinamakan Laku Pepe dan Laku Kungkum yang dilaksanaan pada Jum’at Kliwon pada setiap bulannya. Laku Pepe dilaksanakan pada siang hari sambil berjemur dibawah terik matahari, sedangkan Laku Kungkum dilaksanakan pada dini hari sambil beremdam di parit berisi air. tujuan harus didasarii oleh rassa keadilan. b. Masyarakat adat ini mengadakan ritual menyembah Sang pencipta dan penguasa alam dengan dua cara, yaitu Laku Pepe dan Laku Kungkum. c. Upacara dat Laku Pepe dan Laku Kungkum, nilai yang terkandung di dalamnya yaitu untuk membangun rasa kebersamaan, persatuan, melatih kesabaran, menerima apa adanya atau ikhlas, dapat membaur dengan alam, serta bermakna pula guna meminta keselamatan kepada Sang pencipta dan penguasa alam. program-program pemerintah. Salah satunya dengan adanya kepemilikan KTP, karena hal ini akan memberikan keuntungan bagi mereka sendiri. Contohnya dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah setempat. c. Dalam melaksanakan upacara dat Laku Kungkum, sebaiknya menggunakan air yang bersih, agar terhindar dari penyakit yang terrdapat dalam air kotor. Selain itu juga, masyarakat adat ini hendaknya dalam membersihkan badan, akan lebih baik jika batinnya pun turut dibersihkan dengan cara shalat. d. Kepada masyarakat adat, agar Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | 5 6 7 Bagaimana upaya yang dilakukan oleh masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu dalam mewarisi dan memelihara upacara dat Laku Pepe dan Laku Kungkum? Bagaimana kontribusi upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum dalam membangun warga negara yang baik? Bagaimana upaya dari pemerintah setempat dalam memajukan kebudayaan daerah diadakannya upacara adat ini adalah untuk melatih kesabaran, meminta keselamatan, serta membersihkan diri dari kotoran-kotoran yang menempel pada tubuh. 3. Nilai yang tekandung dalam upacara adat ini adalah membangun rasa kebersamaan, persatuan, melatih kesabaran, menerima apa adanya atau ikhlas, dapat membaur dengan alam. 4. Pelaksanaan upacara adat ini, hanya dilakukan oleh masyarakat adat berjenis kelamin laki-laki. dalam melaksanakan upacara adat ini, masyarakat sangat taat, tidak ada paksaan dari pihak manapun, semuanya karena kesadaran dari masing-masing individu. 5. Keberadaan upacara adat ini sangat dijaga kelestariannya, sehingga dalam setiap pelaksanaan upacara d. Upacara dat Laku Pepe dan Laku Kungkum hanya diikuti oleh masyarakat adat yang bersedia untuk melaksanakan upacara tersebut, tidak ada paksaan dari pihak manapun. e. Setiap pelaksanaan upacara adat, selalu melibatkan anak-anak dengan tujuan agar anak- anak dapat mewarisi dan terus melestarikan upacara adat iini. f. Pelaksanaan upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum mengandung nilai-nilai luhur, yaitu diantaranya untuk membangun rasa kebersamaan, persatuan, melatih kesabaran, lebih taat lagi dalam setiap pelaksanaan upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum, agar tercipta suasana kehidupan yang lebih baik lagi. e. Hendaknya masyarakat adat dapat menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya masyarakat tersebut. f. Bagi pemerintah setempat, hendaknya lebih memperhatikan keberadaan budaya yang ada pada masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu, agar budaya yang telah ada dapat dikembangkan sebagai fungsi ekonomi yang memanfaatkan kesempatan ini dengan cara berjualan di area Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | terkait pelestarian upacara dat Laku Pepe dan Laku Kungkum? adat, selalu melibatkan anak-anak walau hanya melihat pada saat upacara adat berlangsung. 6. efek positif dalam pelaksanaan upacara adat tersebut dapat menjaga kelestarian alam, hidup rukun dengan sesame, dan terbangunnya gotong royong, serta terbangunnya rasa persaudaraan yang semakin erat. 7. Sejauh ini tidak ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menjaga budaya yang ada dalam masyarakat adat ini. Namun, meskipun tidak adanya upaya untuk melestarikan kebudayaan dari pemerintah, masyarakat adat tersebut tetap berusaha keras untuk memajukan dan melestarikan kebudayaan yang telah ada. menerima apa adanya atau ikhlas, serta dapat membaur dengan alam. Dengan adanya nilai luhur tersebt, maka dapat memberikan efek positif bagi kehidupan bermasyarakat di wilayah masyarakat adat yang kemudian akan menghasilkan warga negara yang baik. g. Belum da upaya dari pemerintah setempat dalam melestarikan serta memajukan kebudayaan yang ada pada masyarakat adat. pelaksanaan upacara adat, dengan menjual souvenir- souvenir khas masyarakat adat tersebut. g. Diharapkan ada peneliti lain yang dapat mengkaji lebih dalam berkenaan dengan pelaksanaan Upacara adat Laku Pepe dan Laku Kungkum di masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |

G. Lokasi dan Sampel Penelitian