Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | Creswell mengatakan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian ilmiah yang lebih dimaksudkan untuk memahami masalah-masalah manusia dalam konteks sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan, melaporkan pandangan terperinci dari para sumber informasi, serta dilakukan dalam seting yang alamiah tanpa adanya intervensi apa pun dari peneliti. Sedangkan Banister et al Herdiansyah, 2010: 8 mengungkapkan tentang penelitian kualitatif adalah: Qualitative research is : a. an attempt to capture the sense that lies within, and that structures what we say about whay we do; b. an exploration, elaboration and systematization of the significance of an identified phenomenon; c. the illuminative representations of the meaning of a delimited issued or problem. Berdasarkan definisi Baster, inti dari penelitian kualitatif yaitu sebagai suatu metode yang menangkap dan memberikan gambaran terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengekplorasi fenomena, dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan dari suatu fenomena yang diteliti.

B. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data-data dari lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan diantaranya sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dalam penelitian dimaksudkan agar peneliti sebagai instrumen yang utama mendapatkan gambaran yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung terhadap apa yang sedang diteliti. Tujuan ini sejalan dengan pendapat Nasution 2003: 60 yang menyebutkan dengan berada secara pribadi di lapangan, peneliti mempunyai kesempatan untuk memperoleh data yang kaya, yang dapat dijadikan dasar untuk memperoleh data lebih banyak, lebih rinci, dan lebih cermat. Observasi digunakan untuk menyimpulkan data tentang tinjauan langsung Upacara Laku Pepe dan Laku Kungkum dengan ketaatan masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Pelaksanaa Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | observasi dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi pertisipasi langsung yang ditandai dengan intensitas peran peneliti sepanjang terjadinya aktivitas masyarakat dalam pelaksanaan Upacara Laku Pepe dan Laku Kungkum dilakukan dengan tujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur yang relevan dengan permasalahan penelitian. Dengan pengamatan langsung, diharapkan dapat menjawab rumusan masalah melalui data yang diperoleh sesuai dengan kondisi lapangan. Adapun yang menjadi alat dalam observasi ini adalah pedoman observasi. Selain itu, penelitian yang memanfaatkan metode pengamatan perlu alat bantu karena pengamatan manusia pada hekekatnya sangat terbatas Burhan Bungin: 2001: 96. Harsya W. Bachtiar menuliskan alat bantu yang diperlukan diantaranya alat pemotret, teropong lensa jauh, kamera, dan alat perekam suara. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat kamera dan perekam suara sebagai alat bantu dalam mencari data di lapangan. 2. Wawancara interview Peneliti juga melakukan kegiatan wawancara untuk memperoleh dan mengumpulkan data mengenai bagaimana pelaksanaan Upacara Laku Pepe dan Laku Kungkum pada masyarakat adat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu serta mengetahui ketaatan masyarakat dalam melaksanakan upacara tersebut. Koentjaraningrat 1994: 129, menjelaskan metode wawancara mencakup cara yang dipergunakan oleh seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu. Agar wawancara efektif, maka harus dipelihara komunikasi dua arah. Selain itu, agar wawancara lebih terarah maka digunakan pedoman wawancara. Bentuk wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara semi terstrukutr. Haris Herdiansyah 2009: 123, mengemukakan didalam wawancara semi terstruktur pertanyaan ynag diajukan oleh peneliti lebih terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan. Hal ini memungkinkan subjek lebih bebas mengemukakan jawabn sepanjang Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | tidak keluar dari konteks pembicaraan. Namun tetap dibatasi oleh tema dan alur pembicaraan agar pembicaraan tidak melebar ke arah yang tidak diperlukan. Oleh karena itu, peneliti terlebih dahulu membuat rancangan pedoman wawancara sehingga dapat mempermudah dalam penelitian. Namun, peneliti memberi keleluasaan pada pihak yang diwawancarai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan secara panjang lebar mengenai pelaksanaan Upacara Laku Pepe dan Laku Kungkum serta kewajiban masyarakat dalam upacara Laku Pepe dan Laku Kungkum. Dengan wawancara semi terstruktur ini, maka data yang diperoleh akan lebih banyak dan bervariasi. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan literature adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku atau pun sumber lain yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian. Hamid Patilima 2005: 22 mengemukakan penggunaaan pustaka pada penelitian kualitatif merupakan bagian yang penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena melalui pustaka ini dapat mengetahui berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau direncanakan modelnya. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian. Dokumentasi terdiri dokumen pribadi dan dokumen resmi. Terdapat tiga dokumen pribadi yang dapat digunakan peneliti untuk dianalisis, yaitu catatan harian, surat pribadi, dan autobiografi. Sementara dokumen resmi ada dua macam, yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga, dan hasil notulensi rapat keputusan pimpinan. Dokumen eksternal berupa majalah, Koran, bulletin, surat pernyataan yang dapat dijadikan bahan informasi penunjang dalam penelitian. Diah Ratna Shabarwati, 2013 KAJIAN TERHADAP UPACARA ADAT LAKU PEPE DAN LAKU KUNGKUM SEBAGAI PELAKSANAAN KEWAJIBAN ADAT Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambaran mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada komunitas tertentu. Dokumen ini sangat penting untuk membantu melengkapi data yang dikumpulkan diantaranya lokasi, kondisi geografis, serta persiapan dan pelaksanaan Upacara Laku Pepe dan Laku Kungkum. Dengan demikian, studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari sudur pandang subjek melalui media tertulis dan dokumen lain yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian