9
Syahdu seperti itu merupakan sikap yang bagus. Melihat suaminya Ifan ditemani oleh
istri pertamanya yaitu Sofie. Lagipula Syahdu merupakan istri kedua paling tidak
dia dapat mengalah. Sedangkan informan laki-laki yang
sudah menikah kemudian mempunyai istri lagi
memaknai sesuai
dengan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari
yang hidup
berpoligami. Informan
memaknai setuju terhadap hal tersebut. Informan melihat bahwa kalau seperti itu
tinggal sekarang waktunya siapa. Kalau itu waktunya sekarang dianggap sebagai giliran
istri pertama ya tetap digauli atau tidak ya lebih pantaskan disitu itu.
Informan perempuan yang sudah menikah kemudian suami mempunyai istri
lagi juga setuju sesuai dengan yang ditampilkan dalam film. Informan melihat
bahwa hal tersebut sesuai dengan yang dialami oleh Nabi Muhammad. Nabi
Muhammad ketika itu berkeinginan cepat bertemu dengan Aisyah, padahal saat itu
Nabi Muhammad dalam keadaan sakit. Sedangkan saat itu juga belum giliran ke
tempat Aisyah. Karena istrinya khawatir akhirnya berunding dan meyetujui Nabi
Muhammad untuk dipindahkan di rumah Aisyah.
d. Ketidakadilan suami dalam sholat
berjamaah
Memaknai hal tersebut keseluruhan informan berada dalam posisi oppositional
atau menolak apa yang disampaikan dalam film dan menggantinya dengan pemaknaan
alternatif. Informan laki-laki dan perempuan
yang memiliki latar belakang yang masih menikah memaknai hal tersebut sesuai
dengan persepsi mereka terhadap film tersebut terkait masalah keadilan dalam
beribadah. Informan
memberikan pemaknaan alternatif bahwa seharusnya Ifan
sebagai seorang imam dalam keluarga harus mampu memimpin beribadah keluarganya.
Seharusnya yang namanya sholat berjamaah itu harus diajak bersama-sama. Kalau belum
bangun ya dibangunkan sampai bangun. Kalau membangunkannya tidak sungguh-
sungguh lalu malah sholat dengan yang satunya itu namanya tidak adil dalam
memimpin beribadah keluarganya. Informan
laki-laki dengan
latar belakang yang sudah menikah kemudian
mempunyai istri lagi memaknai hal tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.
Informan yang tumbuh besar di lingkungan dan keluarga dengan pemahaman ajaran
10
Islam yang baik ini melihat bahwa kesalahan sebenarnya terdapat pada sutradaranya.
Sutradaranya tidak mengerti bagaimana sebenarnya adab masalah ajaran Islam.
Kalau sholat jamaah seharusnya ke masjid. Istri-istrinya juga seharusnya diajak sholat
berjamaah. Informan perempuan dengan latar
belakang yang sudah menikah kemudian mempunyai istri lagi juga mempunyai
pemaknaan alternatif terkait hal tersebut. Dimana pemaknaan informan disini sesuai
dengan pengalaman dalam kehidupan sehari- harinya
yang menjalani
kehidupan berpoligami. Informan melihat bahwa kalau
dalam satu rumah ya harus diajak bersama sholat berjamaah istri-istrinya. Kecuali kalau
dia tidak dalam satu rumah boleh seperti itu.
e. Keikhlasan seorang perempuan
yang tidak
dapat mempunyai
keturunan merawat
anak dari
perempuan lain.
Memaknai hal tersebut keseluruhan informan berada pada posisi dominant-
hegemonic. Informan laki-laki yang masih menikah memaknai hal tersebut sesuai
dengan persepsi informan terhadap film tersebut. Informan melhat bahwa Sofie
merupakan sosok figure yang bagus, rela, ikhlas merawat anak dari Syahdu. Boleh
dikatakan mungkin seharusnya bersikap seperti itu karena dia sendiri juga tidak
mempunyai keturunan dari Ifan. Sedangkan informan laki-laki dengan
latar belakang yang sudah menikah lalu mempunyai istri lagi memaknai sesuai
dengan pemahamannya dalam ajaran agama Islam. Informan setuju terhadap hal tersebut.
Informan mengatakan
bahwa diantara
kewajiban istri menurut syariat Islam itu adalah mengurusi anak-anak dari suaminya.
Jadi anak-anak suaminya dan hartanya. Artinya anak suaminya bukan hanya anak
dia. Jadi itu memang kewajiban seorang perempuan dalam Islam.
Informan perempuan yang memiliki latar
belakang yang
sudah menikah
kemudian suami mempunyai istri lagi memaknai hal tersebut sesuai dengan
pengalaman yang dialami sehari-harinya yang menjalani kehidupan berpoligami.
Informan melihat kalau anak itu merupakan anak dari Syahdu dan Syahdu merupakan
istri dari Ifan. Maka itu akan menjadi anaknya juga, akan menjadi mahromnya
dengan si Sofie. Jadi dia harus ikut tanggung jawab membesarkan anak dari suaminya.
Meskipun dia dalam kondisi tidak punya keturunan ataupun punya keturunan, dia