Dwi Ratna Asih, 2014 Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Pencitraan Pada Bagian Pelayanan Teknik YANTEK
PT PLN PERSERO Area Pelyanan Dan Jaringan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 Mencari nilai F
tabel
pada taraf signifikansi 95 atau
= 5 menggunakan rumus:
F
tabel
= F
1 –
db
reg ba
db
res
3 Membuat kesimpulan
Membandingkan nilai uji F dengan nilai F
tabel
kemudian membuat kesimpulan.
Jika ditolak dan diterima, apabila dinyatakan
signifikan diterima. Jika diterima dan ditolak, apabila
dinyatakan tidak signifikan ditolak.
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin 2006:245 b.
Uji Signifikasi Uji t Menentukan nilai uji signifikansi Uji t melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
, dimana: Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:122
3.9.3 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Tujuan dilakukannya analisis korelasi antara lain: 1 untuk mencari bukti adaatau tidaknya hubungan korelasi antar variabel, 2 bila sudah ada hubungan,
maka selanjutnya digunakan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel, dan 3 untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan
t = Nilai tabel t student, r = Koefisien korelasi
N = Ukuran sampel
Dwi Ratna Asih, 2014 Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Pencitraan Pada Bagian Pelayanan Teknik YANTEK
PT PLN PERSERO Area Pelyanan Dan Jaringan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tersebut berarti meyakinkan atau signifikan atau tidak berarti tidak meyakinkan. Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, 2009:105
Untuk mengetahui hubungan variabel X Pelayanan Prima dengan variabel Y Citra Perusahaan dapat dicari dengan menggunakan rumus koefisien
korelasi Product Moment dari Pearson:
Suharsimi Arikunto, 1993:225 Koefisien korelasi r menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y. Nilai
koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 r +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi langsung antara kedua variabel
yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai- nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.
Jika nilai r = + 1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.
Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.
Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.
Tabel 3. 18 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 - 0,199 0,200 - 0,399
0,400 - 0,599 0,600 - 0,799
0,800 - 1,000 Sangat rendah
Rendah Cukup
Kuat Sangat Kuat
Sumber: Riduwan 2011:228
Dwi Ratna Asih, 2014 Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Pencitraan Pada Bagian Pelayanan Teknik YANTEK
PT PLN PERSERO Area Pelyanan Dan Jaringan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.9.4 Koefisien Determinasi