HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Realistik 19 Tabel 3.1. Perlakuan Kelompok Eksperimen 34 Tabel 4.1. Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 44 Tabel 4.2. Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 46 Tabel 4.3. Ringkasan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test Kedua Kelas 47 Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar 48 Tabel 4.5. Data Hasil Uji Homogenitas 48 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 4.1. Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 45 Diagram 4.2. Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 46 Diagram 4.3. Ringkasan Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen I dan II 47 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Realistik 1 54 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Realistik 2 56 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Kontekstual 1 58 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Kontekstual 2 61 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 1 64 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 2 67 Lampiran 7. Kisi – Kisi Pre-Test 70 Lampiran 8. Pre-test 71 Lampiran 9. Kisi – Kisi Post-Test 72 Lampiran 10. Post-Test 73 Lampiran 11. Lembar Validitas Pre-Test 74 Lampiran 12. Lembar Validitas Post-Test 76 Lampiran 13. Kunci Jawaban Pre-Test 78 Lampiran 14. Kunci Jawaban Post-Test 81 Lampiran 15. Data Kelas Eksperimen I 85 Lampiran 16. Data Kelas Eksperimen II 87 Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Simpangan Baku Pre-Test Dan Post-Test 89 Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 92 Lampiran 19. Perhitungan Daya Pembeda Tes 94 Lampiran 20. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes 95 Lampiran 21. Uji Normalitas 96 Lampiran 22. Uji Homogenitas 101 Lampiran 23. Uji Hipotesis 105 Lampiran 24. Dokumentasi 107 Lampiran 25. Tabel Product Moment 106 Lampiran 26. Tabel Chi-Kuadrat 107 Lampiran 27. Tabel Z 108 Lampiran 28. Tabel F 109 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 diarahkan 1 untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 2 untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, berbagai upaya harus dilakukan untuk mewujudkannya. Seperti yang dikemukakan Trianto 2009:1 bahwa : “Pendidikan adalah suatu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.” Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan semua tingkat terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Dewasa ini, dunia pendidikan khususnya matematika telah menjadi perhatian utama dari berbagai kalangan. Matematika merupakan disiplin yang mempunyai peranan penting dalam menunjang kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuannya tidak saja menambah ilmu pengetahuan guna mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga berguna bagi kehidupan sehari – hari dan untuk ilmu pengetahuan lainnya. Menyikapi hal tersebut, pemerintah berupaya untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional dengan melalui berbagai cara, antara lain dengan menyempurnakan sistem pendidikan nasional sebagaimana telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Menurut Buchori 2001 dalam Khabibah 2006:1 dalam Trianto 2009:5, bahwa : “Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapainya dalam kehidupan sehari-hari.” Meminjam pendapat Bruner dalam Dahar 1988:125 dalam Trianto 2009:7, bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Sesuatu konsekuen logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi peserta didik. Di dalam dunia pendidikan , matematika memegang peranan yang cukup penting. Mengingat besarnya peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah TK, SD, SLTP, SLTA, sampai pada perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu tolak ukur kelulusan siswa melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional. Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut Cornellius dalam Abdurrahman, 2009:253 mengemukakan: “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berfikir yang jelas 2 sarana untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari, seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman 2009:252: “Dari berbagai bidang studi yang diajar disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KAMPUNG KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUMUR PUTRI TELUK BETUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 16 40

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT

0 8 90

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT

0 13 90

1 PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

0 0 7

PENERAPAN STRATEGI INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) DUA VARIABEL Mahsup

0 0 13

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 41

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 25

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12