Tira Haemi Ramadhani, 2014 Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk M eningkatkan Kemampuan Operasi Hitung
Pecahan pada Siswa Tunarungu Kelas V SDLB Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrument penelitian harus diuji kelayakannya dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas, hal ini
bertujuan untuk mengetahui bahwa instrument yang dibuat itu reliable atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Arikunto 2010, hlm. 221
mengemukakan bahwa “reliabilitas menunjuk pada satu pegertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Intstrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu ”.
Sebuah tes mungkin reliabel, tetapi tidak valid. Sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya reliable. Agar mengetahui reliabel atau tidaknya instrumen yang
telah dibuat oleh peneliti, maka peneliti melakukan uji reliabilitas instrument kepada siswa yang memiliki hambatan yang sama pada kemampuan menghitung
pecahan. Pengujian reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan konsistensi internal, dengan cara mencobakan instrumen sebanyak satu kali
pengukuran. Perhitungan uji reliabilitas aspek menghitung pecahan yang meliputi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama, serta penjumlahan dan
pengurangan yang berpenyebut tidak sama ini dengan menggunakan rumus Rulon. Susetyo 2011, hlm. 111 menyatakan bahwa:
Perhitungan reliabilitas Rulon memiliki kesamaan dengan perhitungan Spearman Brown, yaitu menggunakan belahan ganjil dan belahan genap.
Namun ada perbedaan pada sumber utama skor atau data yang akan dihitung. Rulon dalam perhitungannya menggunakan selisih di antara
subskor ganjil dan subskor genap sebagai sumber kekeliruan. Perangkat tes reliabel jika tidak ada selisih pada subskor di antara kedua belahan ganjil
dan genap, yang berarti butir dalam belahan setara sepasang demi sepasang. Oleh karena itu butir tes dalam perangkat ukur harus berjumlah genap agar
dapat dibelah dua sama bayaknya.
Hasil dari
perhitungan reliabilitas
instrument penelitian
dengan menggunakan rumus Rulon ini adalah 0,53. Apabila dilihat pada tabel 3.6,
Tira Haemi Ramadhani, 2014 Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk M eningkatkan Kemampuan Operasi Hitung
Pecahan pada Siswa Tunarungu Kelas V SDLB Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengenai penafsiran koefisien reliabilitas maka hasilnya adalah cukup. Adapun rumus Rulon yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rumus Rulon
r
11
= Reliabilitas Tes = Varian beda
d = difference yaitu perbedaan antara skor belahan pertama awal
dengan skor kedua akhir = varian total yaitu varians skor total
Adapun rumus untuk varian beda dan varian total adalah sebagai berikut: Varian beda
=
∑
∑
Varian total =
∑
∑
Tabel 3.6 Penafsiran Koefisien Reliabilitas
Goilford, dalam Susetyo, 2010, hlm. 118
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,00 sd 0,20 Tidak ada korelasi
0,21 sd 0,40 Rendah atau kurang
0,41 sd 0,70 Cukup
0,71 sd 0,90 Tinggi
0,91 sd 1,00 Sangat tinggi sempurna
F. Teknik Pengumpulan Data